Pages

Tuesday, August 22, 2017

Menikmati Suasana Peranakan di Joo Chiat

Peranakan house
Jika ditanya orang tempat jalan-jalan manakah yang memungkinkan kita untuk bertemu dengan orang dari berbagai negara namun dekat dengan negara kita tercinta ini, saya akan berkata Singapura. Di negara tetangga ini bukan hanya ada orang-orang dari Asia, tetapi juga dari luar Asia. Memang Singapura ini terkenal dengan multi etnis tetapi rukun-rukun. Bahkan waktu kami menginap di Holiday Inn Express Katong, kami pun bertemu dengan berbagai macam orang dari berbagai macam negara. 

Kali ini kami mencoba menikmati suasana peranakan di daerah East Coast atau Katong. Tadinya daerah ini merupakan daerah perkebunan kelapa dan digunakan sebagai tempat berlibur di akhir pekan oleh penduduk kota yang kaya. Lama kelamaan daerah Katong berkembang menjadi pemukiman di pinggir kota. Daerah ini dihuni oleh kaum menengah berpendidikan Inggris yang semakin berkembang, termasuk Peranakan dan Eurasia. 

Apa sih peranakan? Peranakan adalah warga keturunan (yang sudah ada sejak abad 17) yang merupakan hasil pernikahan antar etnis yang ada di Singapore. Istilah ini muncul karena banyak imigran dari negara bambu kala itu yang menikah dengan warga kepulauan Melayu non Muslim. Saat itu kebanyakan (bukan semua) peranakan memiliki status sosial menengah hingga tinggi dan berprofesi sebagai pedagang atau saudagar kaya raya. Sekarang sih perkebunan tersebut sudah tidak ada dan berganti dengan pertokoan dan perumahan. Sedang Eurasia adalah warga keturunan yang merupakan hasil pernikahan keturunan Eropa dan Asia.

Biasanya kami hanya melihat dari luar toko-toko di depan I12 Katong yang menjual makanan dan barang-barang khas peranakan, seperti sendal manik-manik, tas manik, aksesories, dan bahkan pakaian tradisional nonya yaitu kebaya dan sarung. Pakaian tradisional nonya itu mirip dengan kebaya encim. Berhubung kami tidak suka belanja, kami hanya mengagumi dari luar saja bentuk toko yang berwarna-warni dan juga pakaian tradisional yang cantik. Selain itu, ada juga makanan-makanan yang menarik untuk dicoba. Rata-rata makanan yang ada mirip dengan jajanan pasar di Indonesia. 
Makanan khas peranakan dan pernak-pernik khas peranakan. Sumber foto: visitsingapore.com dan kimchoo.com
Toko-toko peranakan. Sumber foto: visitsingapore.com
Saat kami ke Singapore beberapa waktu lalu, kunjungan mendadak dan sangat singkat, kami menginap di daerah Joo Chiat. Daerah ini dinamai berdasarkan Chew Joo Chiat, seorang tuan tanah keturunan Tionghoa. Daerah ini juga terkenal sebagai daerah peranakan. Jadi jika biasanya kami hanya melihat toko-toko, kali ini kami berjalan melihat suasana perumahan peranakan. Apakah perbedaan perumahan ini dengan perumahan lainnya? 
Lambang Joo Chiat Heritage di trotoar.
Berdasarkan pengamatan kami, setiap rumah disini merupakan rumah dua tingkat. Tetapi uniknya warna setiap rumah berbeda dan hiasan setiap rumah berbeda. Rumah-rumah inipun merupakan asimilasi dari 3 kebudayaan, yaitu Tionghoa, Melayu, dan Eropa. Ventilasi udara berbentuk sayap kelelawar yang ada disetiap rumah merupakan pengaruh kebudayaan Tionghoa. Bentuk ini menyimbolkan keberuntungan. Sedangkan papan-papan dengan ukiran kayunya merupakan pengaruh Melayu. Bentuk jendela dan daun jendelanya merupakan pengaruh dari Barat. Unik bukan? Bahkan jika dibandingkan dengan toko peranakan di daerah Orchard, rumah-rumah ini lebih keren.
Warnanya cantik ya :)
Di sini juga ada museum peranakan yang dapat dikunjungi. Sayangnya waktu yang singkat membuat kami hanya berkeliling dan berfoto-foto di depan rumah-rumah ini. Walau hanya berjalan sebentar saja di daerah ini, namun bagi kami dan anak-anak bentuk rumah yang beraneka ragam ini menarik hati. Dan Bagi penggemar kuliner, di daerah Joo Chiat juga banyak makanan peranakan yang dapat dinikmati :) 
Warna pastel yang manis


Note: untuk mengetahui cerita perjalanan kami saat liburan di Singapore , silakan klik link berikut ini.

Friday, August 11, 2017

The Cloud Forest di Gardens by The Bay

Cloud Forest
Setelah puas melihat Tulip di Flower Dome, kami pun berpindah untuk masuk ke Cloud Forest. Kali ini kami hanya masuk berenam karena tante Duo Lynns tidak membeli tiket untuk masuk Cloud Forest. Memang pameran di Cloud Forest tidak selalu berganti, sehingga warga lokal jarang bolak-balik mengunjungi Cloud Forest
Entrance to Cloud Forest
Berbeda dengan Flower Dome yang berisi bunga-bunga yang manis, Cloud Forest merupakan tempat pameran vegetasi dari daerah tropis yang berada di ketinggian diatas 2,000 meter diatas permukaan laut. Tempat ini berformat seperti gunung dengan ketinggian 35 meter yang ditutupi oleh vegetasi yang subur. Di sini juga ada air terjun indoor tertinggi sedunia yang tingginya 35 meter. Suhu di ruangan ini adalah 23 - 25 derajat celcius dan kelembapannya sekitar 80 - 90 persen. Jadi memang terasa dingin di dalam sini. Untungnya anak-anak menggunakan jaket.
Dekorasi di luar, penuh dengan hewan-hewan mitologi
Saat masuk ke dalam sini, kami disambut dengan cipratan air yang ternyata berasal air terjun. Walaupun demikian, masih banyak orang yang berfoto di bawah air terjun tersebut, termasuk kami. Saat melihat ke atas, kami melihat jarak menuju atas sangat jauh. Tentu ini membuat oma panik, karena pasti lelah untuk menuju ke atas. Ternyata ada lift yang dapat membawa kita ke lantai 6 dan setelah itu kita dapat menaiki eskalator ke lantai 7. Tetapi di lantai 6 juga tersedia lift menuju lantai 7 yang dikhususkan untuk senior.
Hewan-hewan mitologi yang menyambut kami di Cloud Forest, membuat saya teringat film Legenda Awan dan Angin
Vegetasi di dalam Cloud Forest. Lumutnya seperti karpet
Cloud Forest terbagi menjadi 7 lantai dan mempunyai dua lintasan yang mengelilingi gunung tersebut. Di paling atas atau di lantai 7 ada Lost World. Lost World menyajikan vegetasi Cloud Forest yang dapat ditemukan diketinggian sekitar 2,000 meter diatas permukaan laut. Salah satunya adalah tanaman pemakan serangga. Walaupun pemakan serangga, tetapi rasanya jika ada hewan kecil yang terjebak di situ tetap bisa mati.
Tanaman karnivora (yang ini dari lego). Kiri atas: venus fly-catcher. Kanan atas: Pitcher plants
Bawah: Raflesia arnoldi atau bunga bangkai
Kami melanjutkan perjalanan kami menuju Cloud Walk. Ini adalah lintasan elips yang paling atas. Awalnya saya kira akan ada lintasan yang membuat kita merasa seperti jalan di awan. Ternyata hanya lintasan besi. Di sini kita diajak untuk turun ke lantai 6 dengan berjalan mengelilingi gunung di dalam Cloud Forest. Hm....mungkin karena berjalan mengelilingi puncak gunung ini, kami seperti berjalan di awan. Buat orang yang takut ketinggian, tempat ini tidak direkomendasikan. Tetapi jika tidak ada fobia terhadap ketinggian, tempat ini sangat indah. Selain dapat melihat tanaman epifit (tanaman yang tumbuh menumpang pada pohon lain) yang ada di sekitar gunung, pemandangan di sekeliling tempat ini sangat bagus. Tapi buntutnya adalah Duo Lynns jadi ingin mengunjungi tempat-tempat tersebut.
View dari Cloud Walk. 
Akhir dari Cloud Walk ini adalah The Cavern di lantai 6. Di sini kami seperti berjalan di dalam gua terbuka dan ada banyak informasi mengenai Cloud Forest di seluruh dunia. Jalanan di sini juga menurun. Jadi tanpa disadari kami sudah turun ke lantai 5. Berhubung oma dan opa sudah berjalan memasuki Waterfall View, kami pun tidak meluangkan banyak waktu di sini. Nampaknya selain Cloud Walk, Waterfall View yang berada di lantai 5 ini merupakan salah satu bagian favorit dari Cloud Forest. Banyak orang, termasuk kami, yang menikmati memandang air terjun dari dekat. Tentunya ada sedikit cipratan air yang akan mengenai kita saat di Waterfall View.
View from Waterfall View
Kami pun berjalan menuju eskalator untuk turun ke Crystal Mountain. Di lantai 4 ini banyak sekali stalaktit dan stalagmit, seakan-akan kita berada di dalam gua kapur. Di dalam gua, air sering sekali menetes dan membentuk banyak kejadian alam yang luar biasa. Salah satunya adalah stalaktit dan stalagmit. Stalaktit adalah sejenis mineral sekunder yang menggantung di langit-langit gua. Sedangkan stalagmit adalah batuan yang terbentuk di lantai gua, yang terbentuk dari tetesan-tetesan air di langit-langit gua diatasnya.
Stalaktit dan stalagmit (kanan atas)
Udara yang dingin ini membuat perut kami menjadi sedikit bergejolak. Kami pun segera melanjutkan perjalanan secepat mungkin menuju Tree Top Walk. Ini adalah lintasan elips kedua, yang berada agak ke bawah gunung. Di lintasan ini kita mendapatkan kesempatan untuk mendekati kanopi hutan dan melihat pemandangan puncak pohon. Ternyata tidak perlu menjadi monyet untuk dapat melihat ujung dari suatu pohon. Eh...
Beberapa tanaman yang ada di Cloud Forest
Perjalanan kami memasuki suatu galeri. Di sini tidak ada tanaman yang dapat kami lihat, tetapi ada banyak data yang dapat dilihat. Termasuk tentang keadaan Bumi dan apa peran GBTB dalam menjaga lingkungan sekitar. Di sini juga ada +5 Degrees, simulasi apa yang akan terjadi di Bumi ini jika suhu naik 5 derajat celcius.

Perjalanan kami berakhir di bagian terakhir, Secret Garden. Apakah isinya sesuatu yang rahasia? Tidak juga sih. Hanya saja beberapa tanaman disini merupakan tanaman yang kini semakin langka. Di sini diperkenalkan juga Fossil Forrest dan juga tanaman prasejarah, seperti pakis prasejarah, begonia, dan sebagainya. Yang paling unik di sini adalah ukiran-ukiran kayu yang dibuat menyerupai binatang-binatang. Di akhir dari taman ini adalah pintu keluar dari Cloud Forest.
Ada kaca pembesarnya loh....
Kiri atas: Ukiran mulut singa yang besar. Kiri bawah: buaya
Kanan: capung raksasa
Petualangan kami di hutan ini sudah selesai. Sebetulnya ada banyak hal yang dapat dilihat di Gardens by The Bay, seperti skyway, supertree grove, dragonfly and kingfisher lake, children's garden, dan sebagainya. Karena kami sudah pernah mengunjunginya dan karena GBTB sangat penuh, kami datang saat hari libur nasional, maka kami memutuskan untuk pindah ke tempat lain untuk makan siang. Mungkin lain kali kalau kami dapat pergi saat malam hari akan lebih seru, seperti memasuki hutan di malam hari.
Atas: suvenir yang dapat dibeli.
Bawah: Soft ice cream Mc Donalds, cocok dengan udara yang panas
Super Tree yang juga dapat dikunjungi saat di GBTB
Gardens by The Bay
Alamat: 18 Marina Gardens Drive, Singapore
Jam operasional:
Bay south outdoor gardens
Setiap hari: 05.00 - 02.00

Flower Dome, Cloud Forest, OCBC Skyway 
Setiap Hari: 09.00 - 21.00 (penjualan tiket terakhir pada 20.00)

Far East Organization Children's Garden 
Selasa - Jumat: 10.00 - 19.00 (masuk terakhir 18.30)*
Akhir Pekan dan Hari libur: 09.00 - 21.00 (masuk terakhir pukul 20.30)
*Akan tutup di hari Selasa jika hari Senin sebelumnya merupakan hari libur nasional
Peta Cloud Forest. Sumber foto: www.gardensbythebay.com.sg

Note: untuk mengetahui cerita perjalanan kami saat liburan di Singapore, silakan klik link berikut ini.

Tuesday, August 1, 2017

Menikmati Tulipmania 2017 Gardens by The Bay

Tulipmania 2017
Waktu saya kecil, biasanya anak kecil akan menggambar gunung dengan matahari dan sawah saat disuruh menggambar bebas. Tetapi saya selalu dengan senang hati menggambar bunga. Hal ini ternyata menurun juga kepada Duo Lynns. Mereka paling suka menggambar bunga. Salah satu bunga yang mereka sukai adalah tulip. Tetapi mereka belum pernah melihat tulip secara langsung. Habis jauh sih ke Belanda =D

Di saat liburan kami kemarin, di Gardens by The Bay sedang ada pameran tulip. Tentu saja bukan cuma anak-anak yang akan senang jika melihat tulip, oma opa juga pasti senang. Dan betul saja, saat kami bertanya kepada oma opa, mereka pun bersemangat untuk melihatnya. Kalau kata oma, daripada harus jauh-jauh ke Belanda, kita lihat saja tulip di Singapore. Kami pun mulai mencari informasi lebih mengenai pameran tulip yang akan diadakan di Gardens by The Bay ini.

Siapa sih yang tidak pernah mendengar nama Gardens by The Bay (GBTB)? Rasanya semua orang tahu. Bahkan tempat ini termasuk salah satu tempat yang biasanya tidak pernah dilewatkan saat berwisata ke Singapore. Selain banyak yang gratisnya, siapa yang tidak tertarik dengan tempat gratis di luar negeri, tanaman di dalam tempat ini sangat bagus sehingga sayang untuk dilewatkan. Apalagi dengan adanya Children's Garden by Far East Organization, GBTB menjadi salah satu tempat wisata bagi keluarga yang membawa keluarga. Walaupun demikian, ada beberapa tempat yang memerlukan tiket masuk, alias tidak gratis, seperti Flower Dome, Cloud Forest, dan OCBC Skyway.
Flower dome
Dulu kami sempat mengunjungi GBTB saat tahun 2013. Saat itu kami hanya berkeliling taman, main di playground, duduk di depan Supertree. Intinya yang gratisan semua. Tetapi kali ini pameran tulip akan diadakan di Flower Dome. Untuk masuk ke dalam Flower Dome, kita harus membeli tiket masuk. Berbeda dengan warga setempat yang dapat memilih masuk ke Flower Dome atau Cloud Forest, untuk turis pembelian tiket mencakup dua tempat itu. Kami mencoba membeli tiket secara online, supaya tidak usah antri untuk beli tiket. Seperti biasa, kami membeli dari klook.com. Harga tiketnya cukup murah jika dibandingkan harga pesawat ke Belanda.
Ada kuda, rusa, dan trenggiling?
Kami sengaja memilih untuk mengunjungi taman ini di pagi hari. Supaya tidak terlalu ramai. Kali ini tante Duo Lynns sedang libur sehingga dapat menemani kami untuk melihat tulip. Saat kami datang, antrian untuk membeli tiket sudah cukup panjang. Bersyukur kami sudah membeli secara online. Kami segera masuk ke dalam Flower Dome. Suhu di dalam tempat ini cukup dingin. Maklum, tulip mulai tumbuh saat awal musim semi, otomatis untuk menjaga tulip ini tetap bagus, suhunya harus dibuat seperti suhu peralihan antara musim dingin ke musim semi.
Suasana di pagi hari
Tema pameran tulip kali ini adalah Tulipmania Inspired. Berdasarkan hasil riset, tulip sangat disukai orang-orang. Bahkan termasuk bunga ketiga yang sangat populer, setelah mawar dan krisantemum. Karena orang begitu suka dengan tulip, pada tahun 1634 dan 1637 muncul fenomena Tulip mania, yaitu saat permintaan terhadap umbi bunga tulip begitu tinggi tetapi tidak diimbangi dengan pasokan yang cukup.
Favorit kakak, warna pink
Banyak orang, termasuk saya, menganggap tulip berasal dari Belanda. Ternyata tulip berasal dari Asia Tengah, tumbuh liar di kawasan pegunungan Pamir dan pegunungan Hindu Kush dan Kazakhstan. Setelah itu tulip dibawa ke Turki dan bahkan menjadi bunga nasional Turki. Pada tahun 1500an, tulip mulai dibawa ke Eropa. Dan karena tumbuhnya di kawasan pegunungan, otomatis hawa sejuk yang ada di Eropa membuat Tulip tumbuh dengan banyak di Eropa, khususnya Belanda yang terkenal sebagai negeri bunga Tulip.
Foto dulu ah sebelum semakin ramai
Tulip atau Tulipa merupakan nama genus untuk 100 spesies tumbuhan berbunga yang termasuk ke dalam keluarga Liliaceae. Tulip merupakan tumbuhan tahunan berumbi yang tingginya antaran 10 - 70 cm, daunnya berlilin, berbentuk sempit memanjang berwarna hijau nuansa kebiru-biruan, dan bunganya berukuran besar yang terdiri dari 6 helai daun mahkota.
Atas: Taman penuh dengan tulip
Bawah: karya seni yang ada di GBTB
Beberapa fakta yang baru kami ketahui saat kami mengunjungi pameran Tulip ini:
1. Tulip berasal dari bahasa Persia 'turban', dulbend, yang berarti sorban. Hal ini disebabkan karena bunga tulip berlapis-lapis seperti sorban.
Tulipa
2. Tahun 1594 merupakan tahun resmi tulip bertumbuh di Belanda. Carolus Clusius, seorang dokter dan juga botanis, membawa umbi tulip dari Vienna dan melakukan riset di Hortus Botanicus.
Yang ini putih bercampur orange
3. Berdasarkan daun mahkotanya, ada tulip yang walau sedang mekar daun mahkotanya terlihat menguncup, ada juga yang saat mekar daun mahkotanya terbuka lebar, ada yang daun mahkotanya melengkung, dan ada yang meruncing.
Daun mahkota yang terbuka dan yang menguncup
4. Berdasarkan lapisan daun mahkotanya, tulip terbagi menjadi single (atau satu lapis) dan double (berlapis).
Daun mahkota yang single dan double
5. Berdasarkan waktu berbunganya, tulip terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu berbunga awal (single early, double early, kaufmaniana, fosteriana), berbunga agak lambat atau mid-season (triumph, darwin hybrid, greigii), dan berbunga terlambat (single late, double late, lily-flowered tulip, fringed group, viridiflora, rembrandt, dan parrot).

5. Tulip mempunyai warna yang bermacam-macam. Tetapi sebetulnya tulip tidak ada yang berwarna biru. Bahkan tulip hitam pun tidak sepenuhnya hitam pekat, tetapi seringkali perpaduan merah atau ungu yang pekat.
Colorful tulip
6. Umbi tulip menghasilkan satu atau dua anak umbi setiap tahunnya. Anak umbi yang besar biasanya digunakan atau dijual untuk produksi bunga, sedangkan yang lebih kecil akan ditanam kembali saat musim gugur. Selain itu, tulip juga dapat dikembangkan dari benih, tetapi membutuhkan waktu lebih dari 3 tahun untuk berbunga.
A boat of flower
Untung ada mas-mas koko yang siap membantu pengunjung berfoto
7. Tulip dapat dimakan, baik secara lalapan langsung ataupun dimasak dulu. Daun mahkota tulip warna merah muda, peach, dan putih rasanya manis. Sedangkan daun mahkota tulip warna merah dan kuning lebih gurih.
Warna kuning yang gurih kesukaan adik
Ternyata bukan hanya menampilkan bunga tulip yang beraneka ragam, GBTB juga mengambil tema karya lukisan Vincent van GoghVincent van Gogh adalah pelukis pasca- impresionisme ternama dari Belanda. Sayangnya kisah hidupnya cukup menyedihkan. Di akhir hidupnya, van Gogh merasa ia gila dan menghabiskan sisa hidupnya di RS Jiwa Saint-Paul-de-Mausole di Saint Remy de Provence Perancis. Justru saat ia di sini, karya-karya ternamanya mulai bermunculan, salah satunya The Starry Night. GBTB merangkai bunga-bunga tulip membentuk lukisan karya van Gogh. Luar biasa bukan?
The Starry Night
Self-Protrait with Straw Hat
Pameran tulip ini rasanya diadakan tiap tahun, antara April sampai dengan Mei. Jika ada yang kepingin lihat tulip, rajin-rajin saja mencari infonya sekitar bulan Maret. Apakah di dalam Flower Dome hanya ada bunga tulip saja? Tidak loh. Masih banyak bunga-bunga lainnya yang menarik untuk dilihat. Setelah puas menikmati bunga-bunga yang ada di Flower Dome, kami pun melanjutkan kunjungan kami ke Cloud Forest.
Hyacinths, salah satu keluarga Asparagaceae
Bunga lainnya
Tulipmania Floral Display
www.gardensbythebay.com.sg
Tanggal pameran: 1 April - 7 May 2017
Jam buka: 09.00 - 21.00
Location: Flower Dome, Gardens by The Bay
Cara menuju ke GBTB: MRT stasiun Bayfront exit B
Denah Flower Dome
Note: untuk mengetahui cerita perjalanan kami saat liburan di Singapore , silakan klik link berikut ini.