Pages

Thursday, June 23, 2016

Lotte Mart Seoul Station dan Arex All Stop

Setelah kami mengisi tenaga kami dengan kalguksu yang yummy, kami siap melanjutkan perjalanan kami selanjutnya menuju Lotte Mart Seoul Station. Percaya tidak percaya, salah satu kebahagiaan Duo Lynns adalah mengunjungi supermarket. Mereka bisa semangat membuat list belanja, yang satu menulis apa yang saya diktekan dan yang satunya membuat gambarnya karena belum dapat menulis, dan mengingatkan saya atau papanya atau opanya untuk berbelanja ini atau itu. Dapat dikatakan berbelanja merupakan saat kebersamaan yang disukai anak-anak (entah saya harus bahagia atau harus menangis). Oleh sebab itu saat mereka mengetahui akan pergi ke Lotte Mart, mereka semangat sekali dan bahkan bertanya di sini juga ada Lotte Mart ya Mama. Mereka tidak tahu Lotte Mart berasal dari Korea. Dan uniknya Lotte Mart (dan department store lainnya di Korea), mereka mempunyai hari tertentu untuk tutup. Tujuannya supaya tidak mematikan pasar tradisional yang ada. 

Untuk menuju Lotte Mart tidaklah susah. Cukup naik MTR dari stasiun Myeongdong menuju stasiun Seoul (dua stasiun saja), dan keluar melalui exit 1. Mudah bukan? Karena jam kami pergi adalah peak hour, maka MTR penuh dengan orang-orang yang baru pulang kerja. Kami dengan senang hati berdiri, sampai ada satu bapak yang memanggil saya untuk duduk karena saya membawa anak-anak. Saya mempersilakan beliau untuk duduk, kan saya masih muda :)

Setelah keluar MTR, ternyata jalan menuju Lotte Mart tidak semudah yang kami bayangkan. Jalannya lumayan jauh dan naik turun, padahal masih di dalam area stasiun Seoul. Pantaslah stasiun Seoul punya banyak exit, secara besar sekali. Kami hanya mengikuti petunjuk yang ada dan akhirnya kami sampai di area outdoor menuju Lotte Mart. Suhu yang bertambah dingin tidak dapat menutupi rasa senang kami melihat lampu-lampu yang ada. Memang pemandangan lampu pada malam hari selalu menjadi daya tarik tersendiri.

Lotte Outlets yang berdampingan dengan Lotte Mart, sumber foto: visitkorea.or.kr
Kami masuk ke dalam Lotte Mart dan mulai melihat sana-sini. Mungkin karena Sabtu malam, Lotte penuh sekali. Apalagi banyak yang menawarkan tester makanan. Di salah satu sudut terletak barang-barang Jepang Daiso. Tujuan kami adalah membeli oleh-oleh seperti brown rice green tea, rumput laut, banana milk, dan cemilan-cemilan yang tidak ada di Indonesia. Bagi para tea lovers, teh hijau dengan beras merah merupakan minuman yang patut dicoba. Kami mencoba teh ini saat di pesawat dan kami suka dengan aroma beras dalam tehnya. Untuk rumput laut, carilah rasa-rasa yang tidak ada di Indonesia. Sedangkan banana milk atau susu dengan rasa pisang merupakan favorit teman saya yang baru menyelesaikan pendidikan S2-nya di Korea. Ia menyarankan saya untuk mencobanya. Memang sih, kalau lagi nonton film Korea, banyak orang yang minum susu pisang ini saat di tempat pemandian umum (jimjilbang). Begitulah kalau orang yang doyan nyemil belanja, bukan cari baju tetapi cari makanan. Kalau tidak ingat kami akan melanjutkan perjalanan kembali, mungkin kami akan memborong banyak makanan. 
Beberapa hasil belanjaan kami.
Setelah mendapatkan cemilan yang kami inginkan, kami mencari food court untuk membelikan cemilan untuk oma. Fishcake soup dan kroket Korea pun menjadi pilihan kami. Kroket ini ukurannya besar, jadi saya membeli tiga jenis kroket berbeda. Selesai belanja kami segera menuju kasir karena antriannya lumayan panjang. Yang membuat kami kagum adalah petugas kasir di sini bergerak cepat. Sehingga antrian yang lumayan panjang pun bergerak dengan cepat. Dan mereka tidak menyediakan plastik. Diharapkan yang belanja membawa plastik sendiri. Bagaimana kalau sudah datang tetapi tidak membawa plastik? Di dekat situ ada kardus yang dapat dipakai untuk mengepak belanjaan kita.Mereka juga menyediakan tali dan isolasi.

Yang saya lihat banyak sekali yang beli sampai berkardus-kardus. Dan yang dibeli dari minuman sampai mi instan. Apakah mereka membawa semua kardus itu sendiri? Ternyata tidak. Mereka memaketkan kardus-kardus tersebut ke negara asal mereka. Lotte Mart bekerja sama dengan EMS, ekspedisi internasional. Jadi setiap pengunjung tidak perlu repot-repot menenteng kardus-kardus tersebut. Cukup bayar biaya pengiriman dan EMS akan mengirimkan ke negara asalnya. Bisa jadi kiriman sudah sampai sebelum mereka selesai berlibur. Inovasi yang bagus. Memudahkan pembeli dan membuat pembeli membeli banyak barang tanpa repot membawa pulang barangnya (hanya perlu mengeluarkan uang dari kantongnya:D). Tapi ada yang bilang, kalau ke Indonesia mereka tidak menjamin barang sampai dengan lengkap. Duh, jadi malu.

Satu lagi kebahagiaan orang-orang yang berbelanja di Korea adalah Korea mengenal sistem tax refund. Bagi para turis asing, pengunjung, ataupun non-resident, jika mereka membeli barang-barang dari toko-toko yang berpartisipasi dalam tax refund (seperti duty free shop), para pembeli  berhak untuk mendapatkan refund atau pengembalian untuk value added tax (VAT)  dan juga individual consumption tax (ICT) pada barang yang akan mereka beli. VAT itu seperti PPN. Dengan syarat belanja minimal 30.000 KRW, mereka dapat mengklaim tax refund. Di Lotte Mart ini terdapat counter untuk mengurus tax refund. Jadi mereka akan memberikan formulir untuk diisi dan nanti sebelum meninggalkan Korea, biasanya di bandara, kita dapat mengklaim tax refund ini. Jika mereka melihat kita tidak berbohong dan barangnya ada, maka mereka akan memberikan uang (seperti cashback) kepada kita. Besarnya adalah 5-10% dari pembelian kita.

Kami menunggu di suatu sudut sementara papa menunjukkan struk belanja kami ke petugas di counter tax refund. Setelah itu kami kembali berjalan melalui Lotte Outlets yang memang terletak berdampingan dengan Lotte Mart. Bagi yang suka belanja, biasanya akan mampir ke Lotte Outlets. Tetapi kami langsung menuju Seoul Station, yang tidak sejauh saat kami datang, dan menuju line 4 untuk menuju stasiun Chungmuro. Malam Minggu memang baru dimulai. Dimana-mana terlihat pasangan-pasangan yang sedang berduaan.

Sesampainya di Mago, kami bertemu Charlie dan dia memastikan bahwa besok kami akan check out. Dia menawarkan diri untuk mengantar kami ke depan stasiun Chungmuro. Kami dengan senang hati menerimanya, daripada jalan pagi-pagi dan dingin-dingin dengan membawa koper. Kami segera membereskan barang-barang yang kami beli dan merapikan koper, karena besok pagi-pagi sekali kami harus menuju bandara. Sementara kami merapikan barang, oma menikmati fishcake soup dan kroketnya. Oma berkata enak (senanglah hati orang yang membelinya). Sementara adik dan kakak mencoba susu pisang. Kakak doyan sekali, tetapi adik tidak suka. Adik lebih memilih  Ultra putih. Setelah urusan packing selesai, dan menghabiskan kroket dan fishcake soup, kami segera tidur.

Keesokan harinya, pada pukul 05.30, kami sudah siap untuk meninggalkan Mago. Tetapi Charlie belum terlihat di area ruang makan. Akhirnya kami menunggu sampai pukul 06.00. Saya menyarankan papa untuk mengetuk pintu kamar yang di dekat meja makan. Ternyata Charlie ketiduran. Dia segera memakai jaket dan mencuci muka, kemudian memberikan deposit kami dan mengantar kami ke depan stasiun.

Kami mengucapkan terima kasih untuk pelayanan dan kebaikan dari tim Mago. Setelah itu kami cepat-cepat menuju line 4 untuk naik kereta ke stasiun Seoul. Rencana kami adalah naik arex lagi. Cara menuju platform untuk arex sama seperti cara kami datang, hanya mengikuti petunjuk yang ada. Karena waktu yang terbatas dan agak susah mencari loket untuk arex non stop, maka kami menaiki arex all stop.

Untuk naik Arex all stop, kita tidak perlu membeli tiket khusus. Cukup gunakan T-Money, maka kita bisa langsung naik dan saat sampai di Incheon airport, tempelkan saja kartu T-Money. Naik Arex all stop memang seperti naik MTR biasa, tetapi bedanya ada TV di dalam gerbong. Saat kami menunggu, beberapa ibu-ibu bolak-balik melirik kepada kakak sambil berkata matanya besar. Seorang ibu bertanya apakah kakak umur tujuh tahun. Saya menjawab dengan sopan umur lima tahun. Dia bilang besar juga ya. Memang kakak termasuk tinggi untuk anak umur lima tahun. 

Dalam waktu 53 menit kami sampai di incheon airport. Kami menuju counter untuk check in yang ternyata panjangnya bukan main. Padahal waktu keberangkatan masih dua setengah jam lagi. Kami sedikit menyesal lupa web check in semalam. Ternyata antrian menjadi panjang karena semua penumpang Korean Air tujuan manapun boleh antri jadi satu. Saya sempat bertanya kepada petugas bagaimana jika tidak keburu karena pesawat kami jalan pukul 09.50. Dia berkata jika sampai pukul 08.30 kami masih mengantri, silakan cari dia kembali.

Kami menunggu dan menunggu, dan melihat antrian di area imigrasi pun masih panjang. Lupakanlah kemungkinan bagi kami untuk makan pagi di sini. Saat jam 08.30 kami segera mencari petugas yang tadi kami tanya. Di depan kami masih ada 3 antrian lagi. Tapi kami takut telat dan pemeriksaan biasanya panjang. Petugas tersebut menunjukkan counter khusus di belakang counter kami mengantri. Ternyata bagi penumpang yang kepepet dengan waktu boarding dioper ke counter tersebut. Pemeriksaan bagasi dan passport pun ditempatkan di situ. 

Setelah selesai, mereka memberitahu kami untuk masuk melalui jalur khusus di sebelah kanan kami. Wow.... Pengalaman baru bagi kami. Yang biasanya melalui screening check 2 kali, kami hanya melalui satu kali. 

Karena waktu sudah menunjukkan pukul 09.20, papa dan kakak berlari menuju gate. Sementara saya, adik, dan oma berjalan menuju gate tersebut. Karena sudah mepet waktunya, kami tidak jadi mengklaim tax refund kami. Bahkan hobby kami berjalan-jalan di dalam bandara pun tidak mungkin dilakukan. 

Incheon airport sungguh besar sehingga jalan pun rasanya jauh. Saat kami berjalan terdengarlah pengumuman bahwa pesawat kami di-delay 15 menit. Tersenyumlah kami. Tuhan mengatur semua tepat waktu. Begitu kami sampai di gate, oma segera mencari duduk karena capek berjalan jauh. 

Tak berapa lama kemudian, setiap penumpang dengan anak diminta baris untuk masuk ke pesawat terlebih dahulu. Kami pun berbaris dan disuruh masuk duluan. Tetapi ternyata tujuan kami disuruh masuk duluan adalah untuk diperiksa. Papa terpilih secara random untuk diperiksa sepatu dan tasnya. Ketat sekali pemeriksaan di sini. Mereka memeriksa dengan sopan dan teliti dan setelah itu kami dipersilakan untuk naik ke dalam pesawat. 

Kami disambut oleh pramugari-pramugari yang begitu sopan dan manis. Dan setelah kami duduk, perjalanan kami akan segera dimulai kembali. Goodbye Korea...see you on January.

Next: Seoul di bulan Januari

Sekilas Informasi
Lotte Mart Seoul Station
Jam operasi: 10.00 - 24.00, tutup hari Minggu (minggu kedua dan keempat)
Cara menuju ke sana: stasiun Seoul exit 1, jalan mengikuti petunjuk (kurang lebih 15 menit)
Pintu masuk dan tanda lampu Lotte Mart
Note: Untuk cerita lebih lengkap mengenai liburan kami di Seoul, silakan klik link berikut ini.

No comments:

Post a Comment