Pages

Thursday, July 21, 2016

Tamasya di Aeon Mall dan Ikea

Seperti yang sudah disebutkan di post sebelumnya, libur lebaran merupakan saatnya kami menikmati jalanan yang lengang untuk berjalan-jalan di Jakarta dan sekitarnya. Dalam rangka menikmati jalanan yang lumayan sepi, kami memutuskan mengisi liburan kami dengan cara berjalan-jalan ke kota sekitar Jakarta, yaitu Tangerang. Eits, jangan tertawa dulu. Buat kami, jalan-jalan ke Tangerang itu hal yang wah loh. Hal yang dapat kami lakukan saat Jakarta sedang sepi. Kalau tidak, macetnya yang gak nahan. Sampai teman saya suka bilang, jangan lupa bawa passport kalau ke Tangerang (cukup lebay bukan). 

Tujuan kami adalah Aeon Mall di BSD City dan juga Ikea. Kenapa kami memilih tujuan tersebut? Alasannya simple, kami mau menikmati makan sushi di Aeon dan menikmati sale di Ikea (kebetulan quilt cover kami rusak, jadi kan harus diganti). Makan sushi di Aeon merupakan hal yang kami incar-incar. Sebelumnya kami pernah datang Minggu sore ke Aeon, dan saat kami tiba di Aeon, tempat makan sushi sudah penuh orang. Alhasil kami tidak jadi membeli sushi dan makan di ramen village. Maka kali ini, kami memutuskan untuk pergi pagi-pagi. Harapannya pas Aeon buka, kami pas di sana. Ditambah pula, mau ajak para senior jalan-jalan ke sana (momong senior ceritanya).

Di hari yang sudah ditentukan, Sabtu, kami berempat dan juga tiga sekawan (oma, opa, dan oma adiknya opa) dengan penuh semangat masuk ke dalam mobil. Di benak kami semua, hari ini kami mau brunch sushi. Puji Tuhan jalanan pun tidak macet. Kami sampai di Aeon sekitar pukul 10.10 (sebetulnya pukul 10.00, tetapi cari parkirnya yang ribet). Asumsinya kami datang pagi-pagi, pasti tidak ramai dong. Tetapi yang kami lihat banyak mobil di parkiran Aeon. Positive thinking, deh. Mungkin mereka beli lalu bawa pulang untuk makan. Setelah dapat parkir, kami mencari toilet terlebih dahulu. Untuk urusan fasilitas, Aeon Mall boleh dapat jempol deh. Toiletnya bukan cuma toilet untuk perempuan dan laki-laki. Di Aeon Mall ini terdapat toilet untuk keluarga yang pintunya pintu geser loh. Duo Lynns paling senang ke toilet ini, norak dengan pintu yang dapat bergeser sendiri =))

Setelah dari toilet, kami bergegas ke bawah menuju supermarketnya. Dan kami cukup terkejut karena semua meja sudah penuh. Melihat penampilannya, yang sedang makan kebanyakan orang kompleks sekitar Aeon. Melihat yang beli tidak separah waktu itu, dan waktu masih cukup panjang, maka kami langsung memilih makanan yang kami inginkan. Setelah membeli, oma melihat ada keluarga yang sepertinya sudah selesai makan. Maka oma pun bertanya apakah meja sebelahnya kosong. Mereka malah memberikan tempat duduk mereka kepada kami. Memang tepat waktu, pas mau makan pas ada tempat.
Sushi matang untuk oma (atas) dan sushi mentah untuk yang lain (bawah)
Yakitori (atas), Okonomiyaki (bawah)
French fries dan Burger pilihan oma
Bagi yang belum pernah ke Aeon, which is unlikely, makan sushi di Aeon termasuk murah. Tetapi washabi, kecap asin, sumpit, dan perlengkapan lainnya harus bayar. Jadi kami membawa alat makan sendiri dan juga washabi sendiri. Tetapi karena kami membeli paket sushi yang agak besar, maka kami mendapatkan washabi dari mereka. Jadi washabi yang kami bawa tidak terpakai. Duo Lynns sudah berkicau mau sushi yang ini, mau sate yang itu. Makannya pun cepat, sushi gitu loh. Saat kami sudah selesai makan, dan papa sedang membuang sampah bekas kami makan, ada satu keluarga yang bertanya apakah kami sudah selesai. Kami pun mempersilakan mereka untuk duduk.

Tujuan kami berikutnya adalah menikmati soft matcha ice cream. Rasanya datang ke Aeon tidaklah lengkap jika tidak makan ice cream. Kami pergi ke lantai dua untuk makan soft served ice cream. Sebetulnya di bawah juga ada, tetapi kalau mau sepi, disarankan ke lantai dua Aeon Department Store. Lantai dua merupakan lantai untuk perlengkapan anak-anak (baju, mainan, aksesories). Di lantai ini juga ada Kidzoona, playground yang dikhususkan untuk anak-anak. Di samping playground ini ada Sweets Corner yang menjual makanan dan minuman. Kami biasanya membeli ice cream cone di sini.
Di samping Sweets corner ada Playroom corner.
Makanan yang dijual di Sweets Corner.
Saat kami datang, ternyata es krimnya belum ready dan kami harus menunggu kurang lebih 30 menit lagi. Alhasil rombongan sirkus kami pun terbagi dua. Karena oma mau cari kotak di Daiso, maka papa, oma, dan oma adik opa pergi ke Daiso dulu. Sementara saya, Duo Lynns, dan opa tetap di sini. Opa memang tipe orang yang senang melihat cucu bermain. Buat opa, melihat cucunya bermain, walau belum tentu opa ikut bermain, adalah suatu hal yang menyenangkan. Anak-anak berdiri di luar Kidzoona, melihat permainan yang ada di Kidzoona. Kidzoona hari ini ramai sekali. Weekend dan liburan pula. Kakak pun ingat bahwa mereka pernah main di sini bersama dengan sahabatnya yang tinggal di Surabaya. Dia pun berkata lain kali ke sini bareng mereka, saat Kidzoona tidak begitu ramai.
Kidzoona di Aeon Mall
Kakak yang mengeluarkan perlengkapannya setelah sudah bosan melihat-lihat.
Akhirnya ice cream yang ditunggu-tunggu sudah siap. Mereka segera duduk manis sambil menunggu mamanya membeli ice cream. Karena mereka tidak ada yang sakit, maka satu ice cream berdua. Besar banget sih ice creamnya. Kalau satu orang sendiri, bisa-bisa ice cream sudah lumer sebelum habis dimakan.

 
Kiri: Vanilla Matcha Ice Cream, Kanan: Matcha Ice Cream.
Tak lama kemudian, papa dan oma-oma tiba dengan belanjaan mereka. Giliran kloter kedua yang membeli ice cream. Biasanya saya dan suami selalu membeli yang green tea. Tetapi kali ini kami mencoba vanilla matcha. Rasa matcha yang tidak begitu manis tertutupi dengan vanilla yang manis. Not bad. Tetapi kami tetap lebih suka yang matcha saja. 

Sambil menunggu, bergaya dengan meminjam peralatan di sana. Irit kan:D
Selesai makan ice cream kami menuju ke Ikea. Berhubung kami agak udik jarang bermain di daerah Tangerang, jadi kami mengandalkan GPS. Dan karena salah belok, jadi sedikit melanglang buana di Tangerang. Untungnya, selalu ada untung bukan, jalanan sepi dan tidak macet. Akhirnya kami tiba juga di Ikea. Walaupun Lebaran membuat jalanan sepi, namun tidak demikian dengan mall dan Ikea. Macetnya pindah ke sini. Di luar Ikea saja sudah ada mobil yang berbaris sampai dua barisan. Berarti kemungkinan besar di dalam tidak ada parkiran. Akhirnya papa menurunkan kami semua di lobby dan papa mencoba mencari parkir. 

Saat kami masuk ke dalam, Ikea dipenuhi dengan orang-orang. Sebagian dari mereka bahkan duduk di area display sambil makan. Di area ini terdapat playground yang disediakan oleh Ikea untuk anak-anak yang tingginya antara 100 cm dan 130 cm dan dapat ditinggal sendiri. Namanya adalah Smaland yang artinya adalah hutan ajaib. Walau Duo Lynns sudah mencapai tinggi yang disarankan, tapi mereka selalu mau ikut mama papanya berkeliling di dalam. Tujuannya sudah jelas, mau main di children's section atau kid's room
Ramainya orang di Ikea, bahkan sampai makan di area display

Smaland, playground bertema hutan ajaib.
Akhirnya papa datang juga. Ternyata di dalam masih ada parkiran. Kuncinya sabar saja berkeliling di dalam sana, pasti dapat. Kami segera naik ke atas untuk mulai melihat-lihat. Di atas ternyata lebih seperti pepes ikan. Bahkan pihak Ikea berkali-kali mengingatkan agar orang tua yang membawa anak memegang anaknya supaya tidak hilang. Ini pertama kalinya kami mengunjungi Ikea saat weekend, biasanya weekdays dan pagi hari, dan kami memutuskan memang lain kali datanglah di hari biasa saja. 

Yang tidak tahannya adalah saat menggunakan kamar mandi. Sudah antrinya yang panjang, baunya pun sudah tercium dari luar kamar mandi. Wah, luar biasa deh pokoknya.  Di section anak pun dipenuhi oleh banyak anak kecil dengan umur yang bervariasi. Duo Lynns bermain sebentar dengan mainan yang ada. Di sana sini terdengar tangisan anak yang mau beli ini, beli itu tetapi tidak diberikan ijin orang tuanya. Sisi positifnya, berarti banyak orang tua yang membawa anaknya untuk jalan-jalan, tidak ditinggalkan di rumah begitu saja. 
Adik berpose dengan Chubby di section Kid's Room.
Selesai bermain sebentar, kami beranjak ke bawah. Oma, adiknya opa, mencari injakan kaki yang lumayan tinggi. Kami juga mencari quilt cover yang kami mau. Setelah lengkap barang-barang yang ingin kami beli, kami bergegas menuju kasir. 

Kasirnya pun penuh lautan orang yang belanjaannya banyak dan besar-besar. Mumpung Ikea lagi sale dan habis dapat THR ya, bapak ibu. Tetapi antrian yang panjang itu dapat bergerak dengan cepat. Para senior pun memutuskan untuk antri beli burger di kantin cepat saji Ikea. 

Atas: antrian untuk beli burger dan makanan lainnya. Bawah: antrian untuk bayar di kasir.
Kantin ini menyediakan snack seperti hotdog, roti goreng, ice cream, dan minuman seperti minuman soda dan kopi atau teh. Harganya pun termasuk murah. Hot dog-nya hanya Rp 8.000,00. Roti gorengnya Rp 5.000,00 per buah tetapi jika membeli enam buah jadi Rp 25.000,00. Good deal untuk kami yang beramai-ramai. Rasanya pun lumayan. Setidaknya bisa mengisi perut kami saat perjalanan pulang. 

Setelah semuanya selesai, dan sempat bertemu dengan teman kami yang membawa anak-anaknya jalan-jalan ke sini, kami pun bersiap untuk pulang. Saat di jalan, sambil mengisi perut dengan hotdog dan roti goreng, anak-anak bercerita mereka senang dengan jalan-jalan hari ini. Para senior pun senang. Walaupun tema jalan-jalan hari ini adalah lautan manusia di dalam Aeon dan Ikea, namun ternyata masih dapat dinikmati oleh para senior dan anak-anak :)


3 comments:

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  2. Jadi inget waktu pertama kali ke IKEA, niatnya cuma mau liat-liat aja *sekalian foto-foto centhil deng :D*. Eh, malah jadi laper mata gara-gara liat barang-barang keren disana, akhirnya beli bean bag, cushion foam, lukisan sama rak shabby chic. ahahahaha. Gemes banget liat perlengkapan interior disana.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Memang desain n interior di sana menarik ya, sampai ingin berfoto.

      Delete