Pages

Wednesday, January 4, 2017

Predator Fun Park, Tempat Buaya Beraktivitas

Predator Fun Park
Setelah puas berpetualang dalam tubuh di Bagong Adventure, kami bertemu dengan adik oma, yang biasa dipanggil Emak oleh Duo Lynns. Emak mengantar kami kembali ke guesthouse untuk check out dan mengambil koper kami. Setelah kami berpamitan dengan bu Liz dan keluarga, kami diajak emak ke Predator Fun Park. Kata emak, nanti di sana bisa foto sama buaya dan mancing ikan yang besar ataupun mancing buaya. Duo Lynns langsung semangat melihat buaya. Hehehe

Dibandingkan dengan tempat wisata lain dibawah pengelolaan Jatim park group, Predator Fun Park terletak agak terpisah. Namun letaknya masih cukup dekat. Kurang lebih dalam waktu 15 menit kami sampai di sana. Berhubung sampai di sana sudah jam 12 siang, maka kami pun makan dahulu di kios-kios di depan Predator Fun Park. Kami memesan nasi jagung, yang katanya khas Batu, dan soto ayam kampung. Kalau menurut kami, nasi jagungnya biasa saja, tetapi soto ayamnya memang enak dan empuk.

Saat kami makan, tiba-tiba langit yang tadinya cerah dan panas mulai menggelap alias mendung. Waduh, kan tidak mungkin sudah di depan sini tetapi tidak jadi masuk. Kami pun cepat-cepat makan sementara papa pergi membeli tiket dengan menggunakan boarding pass citilink. Akhirnya kami pun masuk ke dalam Predator Fun Park. Duo Lynns siap melihat buaya katanya.
Pose di depan pintu masuk
Ada apa saja sih di Predator Fun Park? Di tempat ini ada beberapa jenis hewan-hewan predator seperti buaya, ikan dan ular. Diantara ketiga jenis hewan tersebut, buaya adalah tokoh utamanya. Di sini juga ada e-bike yang dapat disewa jika malas berjalan. Tetapi, melihat luas tempatnya yang tidak seberapa, lebih baik berjalan kaki saat berkeliling. Selain itu, ada juga tempat bermain bagi anak-anak dan water park. Bahkan disediakan guru les renang gratis di situ. Sayangnya cuaca yang mendung ini membuat kami mengurungkan niat untuk bermain air di water park. Area pertama yang kami masuki adalah area indoor yang berisi galeri buaya.
Buaya darat, masuk keluarga buaya gak ya? 
Di galeri buaya terdapat informasi mengenai buaya-buaya. Ada fosil-fosil, buaya yang diawetkan, dan pengetahuan mengenai buaya. Selama ini kita tahunya hanya crocodile dan alligator, ternyata ada juga jenis yang lain seperti caiman, gharial dan sebagainya. Dan ternyata buaya dapat berganti gigi sebanyak 50 kali. Wah, ternyata gajah (yang dapat berganti 5 atau 6 kali) kalah dari buaya. Selain itu, jantung buaya dapat hampir berhenti berdetak. Tak heran buaya mampu menyelam 1 jam dalam air. Dan di bagian matanya ada kelopak mata ketiga yang berfungsi sebagai kacamata renang sehingga membantunya melihat dengan jelas saat menyelam dan mencari mangsa. Dan saat buaya menangkap mangsa, buaya mampu loh berdiri tegak. Kesimpulan dari informasi ini adalah: stay away from them!!!
Perbedaan crocodile, alligator, gharial. 
Bahkan buaya pun belajar loh.
Di bagian indoor ini juga terdapat galeri telur buaya. Galeri telur buaya ini berisi informasi mengenai telur buaya dan bentuk penetasannya. Dalam 1 tahun, buaya hanya bertelur satu kali. Masa kawin antara bulan November hingga Desember, sedangkan masa bertelur adalah pada bulan Januari. Biasanya buaya betina akan mengeluarkan 40 telur. Setelah telur keluar, masa pengeraman buaya akan terjadi selama 92 hari. Tetapi jika menggunakan inkubator, masa pengeraman hanya menjadi 80 hari.
Kiri atas: gigi-gigi buaya. Kiri bawah: telur buaya yang sudah menetas.
Kanan: Buaya yang berdiri untuk menangkap mangsa
Yang lucunya, suhu saat penetasan akan menentukan jenis kelamin si buaya. Jika suhu saat penetasan sekitar 34 C atau lebih, maka telur itu akan menetas menjadi buaya jantan. Jika suhunya dibawah 30 C, maka semua telur akan menetas menjadi buaya betina. Jika diantara 31 - 34, maka yang menetas adalah buaya jantan dan betina dengan rasio 50%. Bayi buaya biasanya lahir di siang hari. Ukurannya pun kecil, sekitar 30 cm. Bobotnya pun hanya 60 gram. Setelah menetas, hal yang pertama dilakukan buaya adalah mencari sumber air. Kalau kata anak-anak, mungkin bayi buayanya haus  =D
Telur buaya
Emak mengingatkan kami bahwa diluar masih banyak yang belum dilihat. Maka kami pun segera keluar. Kalau tadi kami melihat buaya yang diawetkan, sekarang waktunya kami melihat buaya-buaya hidup. Ehm...sebetulnya susah membedakan mana yang hidup dan yang bohongan, karena buayanya bentuknya sama semua. Bahkan buaya bisa mangap berjam-jam. Ternyata kalau buaya membuka mulut itu untuk melepaskan panas dari tubuhnya. Dan jika buaya berjemur, itu bukan karena buaya lagi mau tanning, tetapi karena buaya mau meningkatkan suhu tubuhnya sehingga metabolisme dapat berlangsung.
Mana yang asli dan mana yang palsu?
Kami kembali melanjutkan perjalanan kami memasuki predator garden. Predator Fun Park cukup pintar untuk membuat tempat foto. Yang tentunya tidak dilewatkan oleh Duo Lynns, oma, dan emak. Bagaimana dengan mama papanya? Kami jadi tukang foto saja. Hehehe.
nice spot to take a pic :)
Di Predator Fun Park juga ada yang namanya saung angklung. Di saung angklung ini anak-anak dapat mencoba untuk bermain angklung. Berhubung sudah mulai ada rintik-rintik sedikit, maka kami pun memilih untuk menaiki croco train. Croco train ini akan membawa kita berkeliling melihat predator fun park. Ceritanya kereta ini akan melintasi kota yang berisi buaya-buaya.
Kota para buaya. Ada fitnes (bukan fitness?) center juga loh.
Buaya di tengah air
Setelah turun dari Croco Train, kami pun bergegas melihat area ikan buas. Bukan hanya piranha loh, ternyata araipama, giant mekong, ikan pari, ikan alligator, nila perch ada juga. Ikan piranha senang berkoloni dan sejak berusia 3 bulan, piranha mampu mencium 1 tetes darah di antara 200 L air. Mengerikan juga ya.

Di bagian belakang ikan ini ada beberapa akuarium yang harusnya berisi ular-ular, tetapi saat kami datang, kami tidak melihat ular-ular tersebut. Ada juga area berfoto dengan anak buaya yang mulutnya sudah ditutup dengan isolasi. Sayangnya kami tidak ada yang berminat, bahkan oma yang biasa semangat berfoto pun tidak mau foto. Kata oma, sudah tambah gerimis. Lebih baik mencari tempat berteduh. Dan memang hujan lebih semangat lagi turunnya. Akhirnya kami pun berteduh di area trampolin.
Water park, tempat mancing, dan predator garden.
Trampolin ini gratis bagi setiap pengunjung Predator Fun Park.Di area trampolin ini juga ada playground untuk anak-anak. Sementara oma dan emak duduk manis, anak-anak sibuk bermain trampolin. Orang dewasa juga boleh bermain di trampolin park. Setelah puas, mereka berpindah ke playground.
Trampolin park dan playground
Disekitar trampolin park ini terdapat fun house dan Labyrinth Maze. Kata emak, fun house itu seru karena untuk naik ke atas butuh perjuangan karena tangganya bergoyang-goyang. Tetapi karena hujan maka permainan itu tidak beroperasi untuk sementara waktu. Hujannya niat banget, seperti air yang diguyur dari langit  rasanya. Melihat hujan yang semangat seperti saat kami di Batu Secret Zoo, rasanya percuma menunggu hujan berhenti.
Sate buaya, yang kata oma kalah enak dengan sate biawak. 
Akhirnya kami memutuskan untuk menerjang hujan dengan payung dan jas hujan yang ada. Setelah kami bergantian ke toilet, kami pun berjalan menuju pintu keluar. Untunglah hujan sudah tidak sederas tadi. Kami berjalan melewati pasar yang menjual souvenir dan kios-kios makanan. Walau banyak wahana yang belum dicoba, seperti outbound park, mancing ikan, dan mancing buaya, tetapi kami memutuskan untuk kembali melanjutkan perjalanan kami menuju Tulung Agung.
Duo Lynns dengan sesepuh
Predator Fun Park
Alamat: Jl. Raya Tlekung no.315 Junrejo, Batu, Jawa Timur 
Telp: 0341-531999
Jam operasional: 08.30 - 16.30
HTM (per 1 Desember 2016): Rp 35.000,00 (Senin - Kamis) 
Rp 50.000,00 (Jumat - Minggu, Hari libur nasional)

No comments:

Post a Comment