Masih melanjutkan kisah kami saat
roadtrip ke Bali, yang sudah lebih dari satu tahun lalu namun sayang kalau tidak
didokumentasikan di sini, kami berusaha membuat kunjungan ke Bali ini menjadi
lebih bermakna. Maklum, kapan lagi bawa mobil ke luar pulau.
Setelah kami menyelesaikan acara
Family Conference kami, kami memulai petualangan di Bali. Tujuan utama kami
adalah mengunjungi tempat iconic di Bali. Karena saat bersama dengan
teman-teman sudah main ke Pantai, kami pun memilih mengunjungi Pura Ulun Danu dan
juga Tanah Lot.
Merujuk ke Wikipedia, Pura Ulun
Danu Baratan ini merupakan sebuah pura dan candi air besar di Bali. Kompleks
ini terletak di tepi barat laut Danau Bratan di pegunungan dekat Bedugul. Danau
Bratan ini dikenal sebagai salah satu danau gunung suci dan berperan penting
dalam irigasi.
|
Entrance Ulun Danu
|
Pura Ulun Danu merupakan pura
kedua terbesar setelah Pura Besakih. Pura ini sendiri didedikasikan untuk
penyembahan Dewa Wisnu dan Dewi Danu. Dewi Danu yang lazim disebut dewi air,
danau, dan sungai ini merujuk ke Dewi Parwati atau istri Dewi Siwa.
Letak pura yang berada di tengah
danau, dengan background Pegunungan Bedugul membuat Pura Ulun Danu ini menjadi
ikon di uang pecahan lima puluh ribu. Kalau bagi kami, udara yang adem dan
sejuk membuat kami seakan tidak berada di Bali, yang identic dengan pantai dan
panas.
|
Perjalanan yang menanjak tetapi adem
|
Menurut tulisan yang ada dalam
Lontar Babad Mengwi, pendiri Pura Ulun Danu Beratan adalah I Gustri Agung Putu.
Pura ini didirikan pada tahun saka 1556 atau sekitar tahun 1634. Secara
keseluruhan, pura ini terdiri dari lima kompleks pura dan 1 buah stupa.
|
Walau sejuk tetapi panas juga ternyata.
|
Pura yang pertama adalah Pura
Penataran Agung. Pura ini adalah adalah pura pertama yang dapat dilihat setelah
kita memasuki Candi Bentar menuju Beratan. Pura ini didedikasikan untuk memuja
Tri Purusha Siwa, yaitu Siwa, Sadha Siwa, dan Parama Siwa.
Pura yang kedua adalah Pura Dalem
Purwa. Awalnya kami bingung kenapa ada area yang cukup besar ini. Oleh para
fotografer local pun diinfokan kalau di dalam sini terdapat balai untuk
meletakkan upakara. Setelah meng-google, pas diinfo cuma bilang ooooo, upakara
merupakan persembahan suci yang berasal dari kreativitas tangan (upa berarti
dekat dan kara berarti tangan).
Pura yang ketiga adalah Pura
Taman Beiji. Pura ini difungsikan untuk upacara ngebejiang (menyucikan sarana
upacara) dan memohon tirta atau air. Dan pura ini juga difungsikan sebagai
tempat melasti, yaitu upacara penyucian diri. |
Fotonya antri loh....
|
Pura yang keempat adalah Pura
Lingga Petak, yang biasanya kita lihat di pecahan uang gobanan (lima puluh
ribu). Pura ini terdiri dari tiga tingkat yang di dalamnya terdapat sebuah
sumur keramat yang menyimpan Tirta Ulun Danu. Pura ini juga diyakini sebagai
sumber utama air dan kesuburan Danau Beratan.
|
Sah... ada foto dengan background ini =D
|
Pura yang kelima adalah Pura
Prajapati. Pura yang pertama kali ditemui setelah pengunjung melewati ticket
box dan masuk ke area Danau Beratan ini difungsikan sebagai istana Bhatari
Durga. Yang menjadi penanda dari pura ini adalah pohon beringin besar.
|
Pulau di tengah danau
|
Yang menurut kami unik juga
adalah stupa Budha. Pura yang indentik dengan agama Hindu bersisian dengan
stupa yang identic dengan agama Budha. Keberadaaan stupa ini seakan
melambangkan keharmonisan umat beragama.
|
Taman yang membuat suasana begitu asri.
|
Bagi kami yang bukan beragama
Hindu, dan anak-anak yang tidak tahu cerita Mahabarata seperti mamanya,
mengunjungi tempat ini agak sedikit membingungkan. Tetapi mereka menikmati
berfoto-foto dengan di berbagai spot.
|
Adik dan si kecil
|
|
Masih berdua aja....kakak kepanasan soalnya.
|
Karena hari semakin siang, kami
pun pergi makan ke tempat makan terdekat. Di area Danau ini ada beberapa tempat
makan. Cuma kami memilih untuk mencari tempat makan di luar tempat ini tapi
masih dekat. Tujuannya biar bisa cepat melanjutkan perjalanan ke lokasi
berikutnya.
Next: Makan Siang di Rumah Makan Anda
Sekilas Info
Pura Ulun Danu Beratan
Website: https://ulundanuberatan.com/
Alamat: Danau Beratan,
Candikuning, Baturiti, Tabanan Regency, Bali
Jam operasional: 07.00 – 19.00
WITA
HTM (per 1 Januari 2024): Rp
40.000 (weekdays) dan Rp 50.000 (weekend)