Pages

Monday, September 23, 2024

Jepang Day 8: Santai Sore di Nishiki Market

Tujuan kami berikutnya adalah menikmati sore di Nishiki Market. Untuk menuju Nishiki Market, dari stasiun Tokufuji, kami harus naik bis 207. Sebetulnya bisa lewat kereta terus, tetapi tidak wheelchair accessible, yang berarti banyak tangga. Opa dan oma susah jika bertemu tangga.

Kalau tadi pagi naik bus begitu santai, sore ini, bertepatan dengan banyak turis, kami seperti jadi ikan pepes. Penuh sesak. Hampir saja tidak bisa turun karena para turis tersebut tidak mau memberi orang jalan untuk turun. Untung ada orang setempat yang membantu kami.

Dari tempat kami berhenti, ternyata lebih cepat satu pemberhentian (entah bagaimana google map ini). Jadinya kami harus berjalan kurang lebih 600 meter menuju Pasar Nishiki. Untungnya di sepanjang jalan ada beberapa cemilan yang bisa dibeli dan ada halte untuk duduk. 

Dekorasi jalanannya kawaii
Cemilan yang enak sekali.....

Nishiki Ichiba sebetulnya seperti pasar pada umumnya. Pasar yang sudah ada sejak zaman Edo ini, kurang lebih 400 tahun yang lalu, awalnya merupakan pasar ikan. Sejalan dengan perkembangan zaman, nampaknya barang-barang yang dijual pun bukan hanya sekedar ikan.


Saat ini Pasar Nishiki diketahui sebagai dapurnya Kyoto. Dari mulai hasil laut yang masih segar, hasil laut olahan, hasil laut yang dikeringkan, bumbu-bumbuan, sayur-sayuran, acar, hingga alat masak, semua ada di sini. 

Bumbu-bumbuan
Acar

Target kami adalah menjajal jajanan-jajanan yang ada. Lebih baik lagi kalau ada yang bisa dibawa pulang untuk makan malam. Kabarnya sih okonomiyaki, kroket, dan kaiseki ryori (seperti fish cake) di sini terkenal enak. Selain itu di dalam sini ada Snoopy Tea House. Siapa tahu bisa mampir.

Buat penggemar sushi, banyak opsi di Nishiki Market.
Ikan goreng

Salah satu tempat yang menjual fish cake.

Nishiki Market sangat ramai sore itu. Tetapi semua menikmati karena ada tester yang dapat dicicipi. Ditambah lagi kami bertemu roasted chestnut. Di rumah kami, kecuali kakak, tidak ada yang tidak suka chestnut. Jadi di tengah dingin, makan roasted chestnut sungguh menarik. Belum lagi ada tester teh.

Kyotanba roasted chestnut.
Toko baju juga ada

Rencana awal kami adalah tea time di Snoopy Tea House. Sayangnya cafĂ© berada di atas. Tangga merupakan a big no saat membawa opa dan oma. Kami pun berpindah ke Kumonocha. 

Sayang sekali tempat duduk di lantai 2.

Serasa di kedai teh.

Kumonocha, cloud tea, menjual berbagai macam  dessert dan minuman. Dengan tema green tea dan bentuk awan, semua terlihat begitu menarik. Kami memilih minuman saja, karena tadi baru cemil-cemil segala macam makanan.

Berbagai dessert yang menarik hati.
Our matcha... lengkap dengan awan

Setelah selesai beristirahat di Kumonocha, kami berencana pulang. Mengingat pengalaman rebutan kendaraan dan berdesakan hingga tidak bisa keluar seperti tadi, kami pun memutuskan membagi dua kelompok. Papa dan oma opa naik kereta dari stasiun terdekat (gak mungkin mereka jalan lag ikan). Sedangkan kami berempat berjalan kaki menuju hotel. 

Mural art by Ki-yan at second floor.

Menurut mbah google, jarak dari Kumonocha ke hotel sekitar 1,3 km, kurang lebih 19 menit jalan. Tetapi karena hawa yang adem, rasanya dalam waktu 10 menit lebih kami pun tiba di hotel. Ternyata papa belum tiba. 

Karena tadi baru membeli fish cake di Nishiki Market, maka kami pun ke supermarket terdekat untuk membeli makan malam kami. Hari ke delapan kami diakhiri dengan makan malam dari konbini store dan fish cake dari Nishiki Market. Oishi oishi...

Kami disambut sake saat masuk ke hotel.

Next: Short Walk at Kyoto Imperial Park

PS: artikel lengkap kami selama di Jepang bisa dilihat di sini ya. 

Nishiki Market

Website: https://www.kyoto-nishiki.or.jp/en/

Alamat: Nakagyo Ward, Kyoto, 604-8055, Jepang (Google map)

Jam Operasional: 10.00 – 17.00



No comments:

Post a Comment