Selasa pagi kami di KL disambut
dengan cuaca yang sangat cerah. Mungkin karena kemarin hujan sudah puas
mengguyur KL, sampai membuat
KL Tower menjadi berkabut, maka pagi ini sangat cerah. Agenda kami pagi ini hanyalah
berjalan melihat-lihat bangunan tua yang ada di dekat tempat kami menginap.
Berhubung
hotel yang kami tempati tidak menyediakan sarapan, maka kami pun mencari sarapan. Di sekitar
Masjid Jamek ini memang banyak tempat makan, baik makanan khas
India
dan juga
fastfood seperti Burger
King, KFC, dan McDonalds. Dan berhubung kemarin anak-anak melihat iklan Mac n
Cheese di menu breakfast KFC, maka pagi ini kami pun mencoba untuk sarapan di
KFC.
|
Hobi iseng mama, memfoto lantai ;D |
Apa sih bedanya sarapan di KFC
dan McDonalds? Bedanya adalah porsinya. Menu sarapan di McDonalds besar,
sebanding dengan harganya. Sedangkan menu sarapan di KFC mungil. Untung saja Mac n Cheese-nya lumayan enak. Jadi
sedikit menghibur hati kami. Selesai sarapan, kami pun berjalan menyusuri
kawasan Kolonial yang terletak dekat Chinatown.
Di kawasan ini terdapat banyak
sekali gedung-gedung tua yang sangat bagus. Diawali dari menyusuri sungai di
dekat Masjid Jamek. Masjid Jamek merupakan salah satu masjid tertua di Kuala Lumpur. Masjid yang
berada dipertemuan sungai Klang dan Gombak ini dibangun tahun 1909 dan
dirancang oleh Arthur Benison Hubback. Arsitekturnya yang khas membuat orang
senang berfoto di depan masjid ini.
|
Masjid Jamek |
|
Larangan berkelakuan sumbang, yang membuat anak-anak jadi bertanya. |
Yang cukup membuat kami takjub
adalah masih ada orang yang tidur di kursi yang disediakan. Entah memang tuna
wisma atau orang yang kelelahan setelah berjalan-jalan di daerah ini. Ternyata
pagi itu kami tidaklah sendiri. Ada beberapa
turis dari Thailand
yang sedang jalan-jalan dan berfoto dengan pose yang menakjubkan.
|
Kuala Lumpur 0 Mile |
|
Peta Colonial Walk |
Di ujung jalan yang kami lalui terdapat Museum Tekstil Malaysia. Bangunannya yang cantik membuat banyak orang berfoto di depan museum ini. Memang di kawasan ini gedung-gedung yang ada membuat semua orang tertarik untuk berfoto. Kami menyeberang menuju Dataran Merdeka.
|
Foto ala kakak yang membuat turis Thailand gemas. |
|
Museum Tekstil Malaysia dan turis-turis yang baru selesai berfoto. |
Dataran merdeka atau Merdeka
Square terlihat hanya seperti lapangan luas
saja. Namun lapangan ini menyimpan sejarah kemerdekaan bangsa Malaysia. Di tempat ini bendera Union Jack diturunkan dan bendera
Federasi Malaya dikibarkan untuk pertama kalinya di tanggal 31 Agustus 1957,
yang kita kenal sebagai hari kemerdekaan Malaysia.
|
Dataran Merdeka yang sedang ditutup sementara. |
|
Air mancur yang jadi rebutan turis-turis untuk berfoto |
Di sebelah Dataran Merdeka
terdapat Kuala Lumpur City Gallery. KL City Gallery merupakan galeri yang
menyimpan cerita mengenai Kuala Lumpur
dimasa lampau, sekarang dan yang akan datang. Kabarnya di dalam galeri ini ada
Experience 360. Namun tujuan kami bukanlah berkeliling di dalam galeri
tersebut. Di depan KL City Galery disediakan tulisan besar yang memang untuk
berfoto. I Love KL ini
merupakan salah satu spot yang wajib dikunjungi saat berkunjung di KL. I Love KL ini dibuat pada tahun 2012
oleh Andrew Lee. I Love KL ini
mempunyai tinggi kurang lebih 12 kaki dan dan berat kurang lebih1 ton.
|
Mejeng dulu di tulisan Batik. |
Awalnya sculpture ini hanya
sebagai penanda di depan KL City Gallery
sebagai salah satu bangunan bersejarah yang sudah ada dari 1898. Namun
lama-lama banyak orang yang suka berfoto di depan sini, termasuk kami. Antrian
pun disediakan supaya para turis berfoto dengan teratur. Saat kami datang, ada
beberapa turis lokal yang sibuk berfoto berkali-kali dan beberapa temannya
tidak mau antri. Untungnya petugas yang berada di situ dengan tegas menegur dan
mengingatkan mereka untuk antri terlebih dahulu.
|
Thank you Sir for helping us to take our picture. |
Perjalanan kami pun berlanjut menuju bangunan Sultan Abdul Samad. Bangunan bergaya Moorish ini dulunya
digunakan sebagai kantor pemerintahan kolonial Britania Raya. Gedung yang sudah beroperasi sejak tahun
1897 mempunyai clock tower setinggi
41.2 meter. Kalau kata papa, sepertinya negara-negara yang pernah dijajah oleh
Inggris selalu mempunyai clock tower.
|
Clock Tower |
|
Bangunan Sultan Abdul Samad secara keseluruhan |
Kami berjalan kembali menuju hotel. Sepanjang perjalanan balik ke hotel, kami cukup terkagum-kagum dengan sungai yang ada. Semua terlihat bersih dan menarik untuk dilihat. Ternyata pemerintah Malaysia mempunyai program River of Life yang bertujuan untuk merevitalisasi dan mempercantik kawasan di sekitar pertemuan Sungai Klang dan Sungai Gombak. Saat malam, akan ada lampu warna biru yang membuat sepanjang sungai ini terlihat romantis.
|
Jembatan yang rasanya bisa jadi spot yang cantik untuk berfoto. |
|
River of Life |
|
Pohon Willow yang membuat suasana menjadi adem. |
Acara berjalan-jalan di Colonial Walk
pun usai sudah. Kami kembali
menuju hotel untuk check out dan
melanjutkan perjalanan kami ke Malaka.
|
KL Tower terlihat dengan jelas |
Senengnya bisa ke KL. Semoga saya juga bisa suatu saat. Nice info. Makasih... :)
ReplyDeleteHi, mbak. Salam kenal. Sama-sama. Rajin-rajin aja untuk cek promo. Kami juga kemarin dapat tiket promo kursi gratis Airasia. Ajaibnya, jalan-jalan ke luar lebih murah daripada Jalan-jalan di dalam negeri kalau sedang promo.
Delete