Sunday, November 25, 2018

Review Ahyu Hotel Kuala Lumpur


Awal bulan ini kami mengikuti Family Conference di Melaka. Melaka sendiri merupakan salah satu negara bagian di Malaysia. Sayangnya tidak ada pesawat yang langsung menuju Melaka dari Jakarta. Untuk menuju negara bagian ini, kami harus terbang dulu ke Kuala Lumpur, baru melanjutkan perjalanan menuju  Melaka dengan menggunakan bus. 

Berhubung kami mendapatkan tiket murah saat ada promo kursi gratis, maka kami mempunyai waktu lebih lama sebelum Family Conference dimulai. Dan karena ini adalah pertama kalinya bagi saya dan anak-anak menginjakkan kaki di KL, maka kami pun membuat agenda untuk berjalan-jalan terlebih dahulu. Akhirnya kami menjadwalkan untuk menginap satu malam di KL, baru melanjutkan perjalanan ke Melaka.

Tempat mana sih yang enak untuk menginap di Kuala Lumpur? Pasti banyak orang menjawab daerah Bukit Bintang. Hal ini wajar, karena di daerah Bukit Bintang banyak sekali tempat-tempat wisata dan kuliner yang gampang dicari. Namun kami mempunyai opsi lain.

Karena kami akan ke Melaka dengan menggunakan bus, maka kami mencari penginapan yang aksesnya mudah alias tidak jauh dari stasiun LRT. Kenapa LRT? Karena stasiun bus menuju Melaka yaitu Terminal Bersepadu Selatan (TBS) terhubung dengan stasiun LRT Bandar Tasik Selatan (BTS). Jadi akan lebih mudah jika kami tidak menyeberang antara LRT, monorail, dan komuter. 

Pilihan kami saat itu pun jatuh ke Ahyu Hotel. Di Agoda, Ahyu Hotel termasuk hotel yang ada di kawasan Chinatown. Walau Ahyu Hotel termasuk hotel bintang dua, namun review Ahyu Hotel pun bagus, yaitu 8.8 dari 10 (kami sengaja mencari hotel yang review diatas 8 karena banyak yang mereview walau hotelnya bagus dan score diatas 8, bisa jadi bermasalah dalam hal kebersihan). Jaraknya yang hanya berkisar 100 meter dari stasiun LRT membuat kami pun memilih hotel ini.

Walaupun termasuk dalam kawasan Chinatown, lokasi Ahyu Hotel lebih berada di perbatasan Chinatown dan Little India. Jadi toko di sekelilingnya adalah toko-toko yang menjual pernak-pernik dan cemilan khas India. Apalagi saat kami datang adalah malam Deepavali. Sepanjang jalan dipenuhi dengan persiapan menyambut Deepavali.
Persiapan menyambut Deepavali 
Saat kami masuk ke dalam hotel, kami pun disambut dengan ramah dengan petugas yang ada. Mereka menerangkan bahwa ada deposit 50 RM dan pajak wisata sebesar 10 RM per malam (yang keduanya sudah kami ketahui saat membaca kebijakan yang mereka cantumkan di Agoda). Namun ternyata ada tambahan 6% service tax yang belum termasuk. Semua pajak tersebut dibayarkan saat kami check in.
Kebijakan Ahyu Hotel dan Pemerintah.
Internet station yang disediakan oleh Ahyu Hotel. 
Seperti biasa, kami memilih kamar windowless atau tanpa jendela. Dengan pertimbangan toh hanya untuk dipakai tidur, dan selama ini saat kami menginap di Mago, Step Inn, ataupun The Fragrance, kamar tanpa jendela pun tetap bersih. Dan kami pun mendapatkan bahwa kamar yang kami tempati bersih.
Twin room without window. Bersih dan tidak sumpek. 
Perlengkapan di kamar.
Yang kami suka dari kamar kami adalah walaupun tidak luas, namun mereka menatanya dengan baik. Jadi kamar tidak terasa sumpek. AC di Ahyu Hotel luar biasa dingin, mungkin juga karena hari itu hujan deras sekali. Belum lagi kamar mandi yang bersih dan tersedia air panas. Peralatan mandipun disediakan dengan lengkap.
Kamar mandi dengan sekat.
Yang menjadi kekurangan dari hotel ini adalah Ahyu Hotel tidak menyediakan sarapan. Walaupun demikian, di sekitar hotel banyak tempat makan yang buka dari pagi, baik restoran cepat saji ataupun makanan lokal. Selain itu mungkin karena lokasinya, di sepanjang jalan dari stasiun menuju hotel terdapat beberapa pengemis yang tidur dan mengemis di pinggir jalan. Kami cukup kaget juga karena ternyata di kota besar seperti Kuala Lumpur masih ada juga pengemis.
Malam Deepavali yang ramai di kawasan ini.  
Bagaimana saat kami check out? Proses check out berlangsung cepat. Setelah kami turun dan petugas memeriksa kamar yang kami tinggalkan, dalam waktu kurang dari 5 menit deposit kami dikembalikan utuh. Secara keseluruhan, kami tidak keberatan untuk menginap di sini lagi karena lokasinya yang dekat dengan stasiun LRT dan dekat dengan daerah gedung tua alias Colonial Walk
Koridor hotel yang unik.

7 comments:

  1. Ternyata Hotel di Malaysia memiliki fasilitas yang memadai untuk pengujung serta budaya dan tradisi yang unik juga di perlihatkan walaupun begitu hal yang terpenting adalah sebagai toris atau pengunjung ke negara lain yang dibutuhkan adalah guide atau pemandu wisata yang handal dan ramah untuk mengenal budaya dan tradisi disana.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal.
      Memang mempelajari budaya di negara orang akan lebih seru jika kita belajar di tempatnya. Untungnya ada keterangan di tempat-tempat yang kami kunjungi.

      Delete
  2. Boleh sedikit bertanya Kak, 6% itu dihitungnya dari total biaya menginap? apakah ada fasilitas setrika di hotel? soalnya bulan July ingin menginap disitu. Terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi, salam kenal. Seingat saya 6% dari total biaya menginap. Berhubung hanya menginap 1 malam, jadi kami dikenai biaya 6% untuk 1 malam saja. Semoga membantu.

      Delete
  3. Halo kak, saya rencana mau booking di ahyu.. kalo lokasi ahyu deket ga ya sm stasiun lrt? Kalo sama kawasan masjid jamek dan petaling deket jg ga ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi, salam kenal.
      Lokasi Ahyu dan stasiun Masjid Jamek sangat dekat. Dengan kawasan Masjid Jamek juga dekat.

      Delete
  4. wah keren nih, buat referensi luburan tahun depan. thanks sudah sharing kak

    ReplyDelete