Awal bulan ini kami mengikuti Family
Conference di Melaka. Melaka sendiri merupakan salah satu negara bagian di
Malaysia. Sayangnya tidak ada pesawat yang langsung menuju Melaka dari Jakarta.
Untuk menuju negara bagian ini, kami harus terbang dulu ke Kuala Lumpur, baru
melanjutkan perjalanan menuju Melaka dengan menggunakan bus.
Berhubung kami mendapatkan tiket
murah saat ada promo kursi gratis, maka kami mempunyai waktu lebih lama sebelum
Family Conference dimulai. Dan karena ini adalah pertama kalinya bagi saya dan
anak-anak menginjakkan kaki di KL, maka kami pun membuat agenda untuk
berjalan-jalan terlebih dahulu. Akhirnya kami menjadwalkan untuk menginap satu
malam di KL, baru melanjutkan perjalanan ke Melaka.
Tempat mana sih yang enak untuk
menginap di Kuala Lumpur ?
Pasti banyak orang menjawab daerah Bukit Bintang. Hal ini wajar, karena di
daerah Bukit Bintang banyak sekali tempat-tempat wisata dan kuliner yang
gampang dicari. Namun kami mempunyai opsi lain.
Karena kami akan ke Melaka dengan
menggunakan bus, maka kami mencari penginapan yang aksesnya mudah alias tidak
jauh dari stasiun LRT. Kenapa LRT? Karena stasiun bus menuju Melaka yaitu
Terminal Bersepadu Selatan (TBS) terhubung dengan stasiun LRT Bandar Tasik
Selatan (BTS). Jadi akan lebih mudah jika kami tidak menyeberang antara LRT,
monorail, dan komuter.
Pilihan kami saat itu pun jatuh ke Ahyu Hotel. Di Agoda, Ahyu Hotel
termasuk hotel yang ada di kawasan Chinatown. Walau Ahyu Hotel termasuk hotel
bintang dua, namun review Ahyu Hotel
pun bagus, yaitu 8.8 dari 10 (kami sengaja mencari hotel yang review diatas 8 karena banyak yang
mereview walau hotelnya bagus dan score diatas 8, bisa jadi bermasalah dalam
hal kebersihan). Jaraknya yang hanya berkisar 100 meter dari stasiun LRT
membuat kami pun memilih hotel ini.
Walaupun termasuk dalam kawasan Chinatown, lokasi Ahyu Hotel lebih berada
di perbatasan Chinatown dan Little India. Jadi toko di sekelilingnya adalah
toko-toko yang menjual pernak-pernik dan cemilan khas India. Apalagi saat kami
datang adalah malam Deepavali. Sepanjang jalan dipenuhi dengan persiapan
menyambut Deepavali.
Persiapan menyambut Deepavali |
Saat kami masuk ke dalam hotel, kami pun disambut dengan ramah dengan
petugas yang ada. Mereka menerangkan bahwa ada deposit 50 RM dan pajak wisata
sebesar 10 RM per malam (yang keduanya sudah kami ketahui saat membaca
kebijakan yang mereka cantumkan di Agoda). Namun ternyata ada tambahan 6%
service tax yang belum termasuk.
Semua pajak tersebut dibayarkan saat kami check in.
Kebijakan Ahyu Hotel dan Pemerintah. |
Internet station yang disediakan oleh Ahyu Hotel. |
Seperti biasa, kami memilih kamar
windowless atau tanpa jendela. Dengan
pertimbangan toh hanya untuk dipakai tidur, dan selama ini saat kami menginap
di Mago, Step Inn, ataupun The Fragrance, kamar tanpa jendela pun tetap bersih.
Dan kami pun mendapatkan bahwa kamar yang kami tempati bersih.
Twin room without window. Bersih dan tidak sumpek. |
Perlengkapan di kamar. |
Yang kami suka dari kamar kami
adalah walaupun tidak luas, namun mereka menatanya dengan baik. Jadi kamar tidak terasa sumpek. AC di Ahyu Hotel
luar biasa dingin, mungkin juga karena hari itu hujan deras sekali. Belum lagi kamar mandi yang bersih dan tersedia air panas. Peralatan mandipun disediakan dengan lengkap.
Kamar mandi dengan sekat. |
Yang menjadi kekurangan dari hotel ini adalah Ahyu Hotel tidak menyediakan sarapan. Walaupun demikian, di sekitar hotel banyak tempat makan yang buka dari pagi, baik restoran cepat saji ataupun makanan lokal. Selain itu mungkin karena lokasinya, di sepanjang jalan dari stasiun menuju hotel terdapat beberapa pengemis yang tidur dan mengemis di pinggir jalan. Kami cukup kaget juga karena ternyata di kota besar seperti Kuala Lumpur masih ada juga pengemis.
Malam Deepavali yang ramai di kawasan ini. |
Bagaimana saat kami check out? Proses check out berlangsung cepat. Setelah kami turun dan petugas
memeriksa kamar yang kami tinggalkan, dalam waktu kurang dari 5 menit deposit
kami dikembalikan utuh. Secara keseluruhan, kami tidak keberatan untuk menginap
di sini lagi karena lokasinya yang dekat dengan stasiun LRT dan dekat dengan
daerah gedung tua alias Colonial Walk.
Ternyata Hotel di Malaysia memiliki fasilitas yang memadai untuk pengujung serta budaya dan tradisi yang unik juga di perlihatkan walaupun begitu hal yang terpenting adalah sebagai toris atau pengunjung ke negara lain yang dibutuhkan adalah guide atau pemandu wisata yang handal dan ramah untuk mengenal budaya dan tradisi disana.
ReplyDeleteSalam kenal.
DeleteMemang mempelajari budaya di negara orang akan lebih seru jika kita belajar di tempatnya. Untungnya ada keterangan di tempat-tempat yang kami kunjungi.
Boleh sedikit bertanya Kak, 6% itu dihitungnya dari total biaya menginap? apakah ada fasilitas setrika di hotel? soalnya bulan July ingin menginap disitu. Terima kasih
ReplyDeleteHi, salam kenal. Seingat saya 6% dari total biaya menginap. Berhubung hanya menginap 1 malam, jadi kami dikenai biaya 6% untuk 1 malam saja. Semoga membantu.
DeleteHalo kak, saya rencana mau booking di ahyu.. kalo lokasi ahyu deket ga ya sm stasiun lrt? Kalo sama kawasan masjid jamek dan petaling deket jg ga ya?
ReplyDeleteHi, salam kenal.
DeleteLokasi Ahyu dan stasiun Masjid Jamek sangat dekat. Dengan kawasan Masjid Jamek juga dekat.
wah keren nih, buat referensi luburan tahun depan. thanks sudah sharing kak
ReplyDeleteTerima kasih sudah mampir. Masih ada referensi penginapan lain lagi ya, kak. Bisa menambah pilihan penginapan.:)
Delete