Monday, May 27, 2019

Naik MRT di Jakarta!!


Sejak akhir bulan Maret kemarin, warga Jakarta lagi mengalami yang namanya norak. Norak apaan sih? Norak naik MRT. Setelah sebelumnya mengalami kemacetan karena proses pembangunan MRT fase 1, akhirnya MRT fase 1 ini selesai. Kalau dahulu rencana pembangunan MRT hanya sekedar rencana, tanpa realisasi yang jelas, namun sejak 10 Oktober 2014 warga Jakarta mulai melihat titik terang dari pembangunan MRT ini.
Informasi mengenai MRT.
Sejak diresmikan pada 24 Maret 2019, banyak warga yang antusias untuk menjajal MRT ini, apalagi gratis. Hanya sayangnya semua terlihat berantakan karena banyak warga yang tidak tahu bagaimana caranya bertingkah laku saat naik kendaraan umum. Kami pun menunda untuk menjajal, demi keamanan dan kenyamanan.

Akhirnya awal bulan ini, kami bersama-sama teman-teman homeschooler yang lain menjajal MRT Jakarta. Kami pun mengambil titik awal dari stasiun Bundaran HI dan akan berhenti di stasiun Lebak Bulus, biar terasa naik MRT. Untuk titik bertemunya, kami memilih bertemu di Plaza Indonesia, supaya adem dan bisa mampir ke pameran Laut Kita.
Menggiring bocah.
Setelah semua kumpul, kami bersama-sama berjalan ke pintu B yang di dekat kedutaan Jepang. Menurut teman yang sudah sering menggunakan MRT, jika berjalan bersama anak-anak kecil, terutama dibawah 6 tahun, lebih baik masuk dari pintu di dekat kedutaan karena ada eskalator dan lift untuk turun. Sedangkan di pintu A yang dekat dengan Plaza Indonesia hanya ada eskalator naik dan turun menggunakan tangga yang cukup curam.
Tangga turun di Pintu A. Curam sekali bukan.
Sama seperti MRT di negara lain, untuk menggunakan MRT di Jakarta dibutuhkan satu kartu per satu orang, tidak bisa satu kartu untuk sekeluarga. Kartu yang dapat digunakan adalah Flazz BCA, E-Money Mandiri, TapCash, Brizzi, dan Jakcard. Jika tidak punya kartu pun dapat membeli kartu lepasan yang disebut kartu single trip. Harga kartu single trip tersebut Rp 15.000,00 dan dapat di-refund saat selesai naik. Tarif maksimal dalam line ini adalah Rp 14.000,00 saja (HI-Lebak Bulus). Saat kami pergi MRT Jakarta masih memberikan diskon 50% sehingga kami hanya membayar Rp 7.000,00 saja.
Kartu-kartu yang dapat digunakan.
Tempat pembelian kartu.
Untuk saat ini, di Jakarta belum ada tarif khusus anak atau pelajar atau lansia. Setiap anak yang tingginya diatas 90 cm harus membayar tarif full. Yang harus diperhatikan adalah card reader-nya agak lama membaca kartu. Hal ini dapat membuat antrian yang lumayan jika ada banyak orang yang mau naik MRT. Disarankan sih untuk membawa beberapa kartu E-Money, untuk jaga-jaga kalau kartu yang dipakai tidak dapat dibaca.
Tap kartu dulu ya.
Kalau mau isi ulang bisa di sini.
Karena stasiun Bundaran HI merupakan stasiun ujung dalam fase 1, maka kami pun langsung naik ke dalam kereta yang diberi nama Ratangga ini. Kata ratangga berasal dari bahasa Jawa kuno yang berarti kereta. Sampai saat ini ada 16 kereta yang beroperasi dan setiap kereta terdiri dari 6 gerbong.
Muka-muka norak bahagia naik MRT.
Karena di stasiun ujung, jadi masih kosong.
Dari stasiun Bundaran HI, kami akan melewati 11 stasiun dan akan berhenti di stasiun ke-12, yaitu Lebak Bulus. Jadi total ada 13 stasiun dalam jalur satu ini. Dari stasiun HI sampai Senayan, semuanya berada di bawah tanah. Namun setelah dari Senayan, jalurnya berada di atas.
Tanda stasiun Bundaran HI. 
Keren euy....
Sesampainya di stasiun Lebak Bulus, kami harus keluar dulu baru masuk kembali ke dalam platform untuk menuju Bundaran HI. berbeda saat kami naik dari stasiun Bundaran HI, di stasiun Lebak Bulus ini kami harus melalui pemeriksaan sekuriti dan juga pemeriksaan tinggi badan untuk anak-anak. Dan mungkin karena sudah jam istirahat kantor, maka yang naik MRT pun banyak.
Pose dulu di Stasiun Lebak Bulus.
Masih banyak kekurangan yang ada di MRT Jakarta. Tetapi ini merupakan langkah awal dari perkembangan kota Jakarta. Asalkan ada perawatan yang konsisten, baik dari penumpang maupun dari pengelola, pastinya MRT akan tetap terjaga dengan baik.
Antrian saat mau keluar karena banyak kartu yang tidak dapat dibaca oleh mesin di pintu.
Awalnya kami berpikir 30 menit menuju stasiun Lebak Bulus akan lebih seru untuk anak-anak. Ternyata baru di tengah perjalanan saja beberapa anak bertanya kapan kita turun. Dan saat sampai di Lebak Bulus pun kami langsung masuk kembali untuk menuju ke stasiun Bundaran HI. Jadi semakin bingunglah anak-anak ini karena baru turun, lalu naik lagi.
Adik harus bayar sendiri juga, karena sudah diatas 90 cm.
Mmm, mungkin lain kali kami berhenti di stasiun Istora yang dekat dengan Pacific Place atau di stasiun Senayan yang dekat dengan Plaza Senayan ataupun di stasiun Blok M yang menyatu dengan Blok M Plaza.


Saturday, May 25, 2019

Pameran Laut Kita


Berbicara tentang alam Indonesia, tentunya semua akan terkagum-kagum dengan alam Indonesia yang indah. Namun sayangnya keindahan alam Indonesia mulai terganggu dengan adanya polusi-polusi dan pencemaran lainnya. Salah satunya adalah pencemaran di laut. Tentunya banyak sekali yang mulai membuat masyarakat melek akan pencemaran di laut. Salah satunya di Pameran Laut Kita.
Pose dulu di depan, ah...
Pameran Laut Kita mengambil tema tentang masalah sampah plastik sekali pakai yang bermuara di laut dan tidak dapat terurai selama puluhan tahun. Di pameran ini ada enam area instalasi, yaitu Keindahan Alam Indonesia, Polusi Plastik, Instalasi Bawah Laut, Ruang Ajakan, Ruang Solusi, dan Ruang Janji.
Lukisan mengenai keindahan alam Indonesia.
Polusi plastik yang disumbangkan oleh masyarakat.
Inti dari pameran ini adalah untuk mengingatkan bahwa sampah-sampah ini tentunya bukan merupakan hal yang baik. Oleh sebab itu, kita harus mengurangi penggunaan plastik, demi alam yang lebih baik lagi. Pesan dari pameran ini kurang lebih sama dengan kegiatan Greenpeace yang kami ikuti tahun lalu.
Instalasi bawah laut, semua menggunakan plastik. Kreatif sekali.
Para aktivis lingkungan mengajak kita untuk menjaga lingkungan.
Mengharapkan Indonesia yang bebas sampah plastik
Di pameran ini juga ada pameran Sejauh Mata Memandang. Sejauh Mata Memandang merupakan label fashion dari Chitra Subyakto dengan konsep slow fashion, yaitu konsep pembuatan pakaian yang mempertimbangkan dampak lingkungan, serta memperhatikan kesejahteraan sosial dan ekonomi pihak-pihak yang terlibat dalam pembuatannya.
Sejauh Mata Memandang dengan pakaian yang keren tetapi go green.
Hasil dari penjualan produk Sejauh Mata Memandang akan disalurkan untuk program edukasi bebas plastik di sekolah kawasan pesisir Indonesia. Pameran yang diadakan di lantai 2 North ini terbuka untuk umum dan akan berlangsung hingga 16 Juni.
Walau sudah 19 tahun, namun belum terurai juga plastik kemasan mie instan ini.
Apa yang dapat kita lakukan supaya mengurangi pencemaran di laut? Cara yang paling sederhana adalah mengurangi konsumsi plastik, seperti sedotan plastik dan bawalah plastik saat berbelanja. Kunjungan kami di sini tidaklah begitu lama, karena kami akan kembali melanjutkan petualangan kami dengan menaiki MRT.

Wednesday, May 22, 2019

12 Wisata Kuliner Wajib di Bandung

Namanya jalan-jalan, pastilah tidak lengkap jika tidak mencicipi kuliner khas di daerah tersebut. Demikian juga kami saat di Bandung. Apalagi kota Bandung itu memang terkenal dengan makanannya yang enak. Berikut kulineran kami selama short trip kemarin.

1. Nasi Timbel
Nasi Timbel Bawean
Mendengar nama timbel, pastilah terbayang nasi yang dibungkus daun pisang dan lengkap dengan lauk dan lalapan. Memang makanan Sunda yang satu ini sudah cukup terkenal di Jawa Barat. Di Bandung sendiri ada banyak rumah makan yang menjual nasi timbel. Bahkan saat kami di Floating Market pun ada.

Namun untuk menghemat waktu, kami pun memilih makan nasi timbel di daerah kota. Pilihan kami jatuh ke Nasi Timbel Bawean. Nasi timbel ini terkenal ramai dan harganya pun bersahabat. Saat kami tiba di sana pun sangatlah susah untuk mencari tempat duduk.

Di sini kita tinggal mengambil sendiri makanan yang kita inginkan, kemudian menghitungnya di kasir. Rasanya sih lumayan enak, namun memang kurang nyaman jika membawa anak kecil ke sini. Mungkin lain kali kami akan pesan untuk dibungkus.

Nasi Timbel Bawean
Alamat: Jl. Bawean No.3, Merdeka, Sumur Bandung, Bandung
Jam operasional: 07.30 – 17.00

2. Pujasera Gatsu 32
Yamien asin Pujasera Gatsu 32
Pujasera alias Pusat Jajanan Serba Ada ini sudah ada sejak zaman saya masih kecil. Pujasera ini merupakan kumpulan makanan-makanan khas Bandung yang enak-enak. Kami pergi ke sini untuk mencari makan malam. Pilihan yang banyak membuat kami pun bingung. Dari sate, soto sapi, otak-otak, yamien, mie kangkung, bubur, chinese food, kembang tahu, wedang ronde, semua ada. Dan semuanya rasanya mantab :)
Lomie Kangkung 
Pilihan kami jatuh ke bubur, yamien asin, dan mie kangkung. Rasanya enak dan porsinya lumayan banyak. 
Bubur ayam yang yummy.

Pujasera Gatsu 32
Alamat: Jl. Gatot Subroto no. 32 Malabar, Lengkong, Bandung.
Jam Operasional: 17.00 – 22.00

3. Kedai Hemat
Menu di Kedai Hemat
Kedai yang satu ini terletak tepat di belakang tempat kami menginap, IbisBudget Asia Afrika. Jam bukanya yang dari pagi membuat kami mampir ke sini saat mencari sarapan. Menu yang ada pun bervariasi, dari menu western ala Indo hingga menu lokal.
Aneka toast
Kekurangannya, waktu penyajian makanan di kedai ini sangatlah lama. Tetapi untuk rasa lumayan oke. Kedai Hemat ini hanya buka hari Senin hingga Sabtu.
Menu toast. 
Kedai Hemat
Alamat: Jl. Lengkong Kecil no. 1A, Bandung
Jam Operasional: 07.00 – 21.00 (Senin – Sabtu)

4. Dapur Ciamis Sayogi
Dapur Ciamis Sayogi. Sumber foto: zomato.com
Tempat yang satu ini tidak ada didaftar kuliner yang ingin kami datangi. Lokasinya berada di dekat perumahan Mekarwangi, cukup jauh dari pusat kota. Tetapi untuk rasanya menurut saya lebih mantap daripada Nasi Timbel Bawean. Makanan yang dijual juga makanan Sunda. Sambal dadak dan ayamnya menjadi salah satu unggulannya.

Dapur Ciamis Sayogi
Alamat: Kompleks Singgasana Pradana, Jalan Rangga Kencana No.15 Mekarwangi Bandung
No telepon: 022-85240607
Jam operasional: 08.00 – 21.00

5. Sosis dan Baso Pasir Kaliki
Sosis Baso Pasir Kaliki
Sosis dan Baso Pasir Kaliki ini menjadi langganan saya sejak saya kecil. Walaupun ada banyak cabang, namun tempat ini selalu menjadi pilihan orang-orang untuk membeli sosis dan baso. Si Oma suka sekali membeli ham dan juga sosis di sini. Selain menjual ham dan sosis, di sini juga ada beberapa cemilan khas Bandung. Di depannya pun juga ada banyak makanan yang dapat disantap. Oya, sosis dan basonya non halal ya.

Sosis dan Bakso Pasir Kaliki
Alamat: Jl. Pasir Kaliki No.178-172, Pamoyanan, Cicendo, Bandung
Jam Operasional: 08.00 – 18.00

6. Es Cendol Elizabeth
Es Cendol. Sumber foto: ayubandung.
Es cendol Bandung memang terkenal enak karena gula kelapa dan nangka yang ada di gula kelapanya. Dari semuanya, yang paling terkenal adalah Es Cendol Elizabeth. Es Cendol Elizabeth memang melegenda di Bandung. Nama es cendol ini muncul karena dulu si pemilik es cendol, Pak Rohman, berjualan di depan Toko Tas Elizabeth.

Sekarang ini ada banyak es cendol dengan nama Es Cendol Elizabeth. Kami membeli saat kami mampir ke Sosis dan Bakso Pasir Kaliki. Kekenyalan cendol dan wangi gulanya membuat makan satu gelas saja tidak cukup.

Es Cendol Elizabeth
Alamat utama: Jalan Inhoftank No.64, Astana Anyar, Bandung.
Dapat dijumpai juga diberbagai tempat.

7. Wedang Ronde Gardujati
Ronde Jahe Gardujati
Masih tentang wedang ronde, walau sudah makan wedang ronde di Tahu Susu Lembang, namun Duo Lynns masih mencari wedang ronde. Akhirnya kamipun mampir ke Gardujati. Jalan Gardujati ini terkenal sebagai tempat kuliner. Di sepanjang jalan penuh tenda-tenda makanan. Yang uniknya tempat ini tidak mengenal waktu, bahkan semakin malam semakin ramai. Bagaimana dengan rasanya? Mantab hangatnya :)
Si mas lagi sibuk membuat ronde.
8. Kuotie Gardujati
Kuotie Gardujati. Sumber foto: kompas.com
Selain wedang ronde, di sini juga ada kuotie. Kuotie, yang sekilas mirip gyoza, merupakan cemilan yang berasal dari negeri China. Dengan kulit yang terbuat dari adonan tepung terigu, air, telur dan garam, didalam kuotie sendiri berisi daging cincang yang enak. Biasanya daging yang digunakan adalah daging babi dan udang. Namun ada juga yang menggunakan daging ayam dan udang.

9. Batagor Abuy
Batagor Abuy
Ke Bandung tidaklah lengkap jika tidak makan batagor. Oleh sebab itu setiap kami ke Bandung pasti kami selalu pulang dengan membawa batagor. Pilihan kami selalu jatuh ke Batagor Abuy. Batagor ini enak untuk dimakan dengan atau tanpa saos kacangnya. Kebetulan lokasinya dekat dengan tempat kami menginap. Tetapi walaupun demikian, kami memesan saja supaya diantarkan.

Batagor Abuy
Alamat: Jl. Lengkong Besar No.47, Bandung.
No Telepon: 081320748535
Jam operasional: 15.30 - 22.00

10. Rumah Makan Sunda Nikmat
Rumah Makan Nikmat
Masakan yang paling kami suka kalau ke Bandung adalah masakan Sunda. Saat kami main ke daerah Lembang, kami pun menyempatkan diri mencari rumah makan sunda. Ada banyak rumah makan sunda di sepanjang Jalan Raya Lembang. Pilihan kami jatuh ke RM Nikmat. Ternyata memang makanan di sini sangat nikmat. Ayam kampungnya pun empuk dan lezat. Porsinya pun besar, sampai kami kekenyangan. Untuk harga, relatif murah loh.

Rumah Makan Nikmat
Alamat: Jl. Raya Lembang No. 141 Lembang, Bandung.
No Telepon: 022-2786696
Jam operasional: 08.00 - 21.00

11. Bolu Bakar Tunggal
Bolu Bakar Tunggal
Buat penggemar roti bakar, wajib deh cobain yang satu ini. Awalnya kami diberi tahu sahabat kami tentang bolu bakar ini. Akhirnya si oma pun penasaran untuk mencobanya. Bolu bakar ini menurut kami adalah roti bakar. Rotinya lembut seperti bolu. Yang membuat enak adalah isinya. Kami pun mencoba isi roombutter. Saat dimakan, isinya langsung lumer rasanya. Karena kami bukan penggemar makanan manis (kan kami sudah manis), buat kami roombutter ini sih kemanisan. Tetapi jika bareng dengan teh pahit, pasti enak sekali. 
Rotinya soft sekali

Bolu Bakar Tunggal
Alamat: Jl. Dr. Setiabudi No. 41 Bandung.
No Telepon: 022-2032938
Jam operasional: 09.30 - 21.00

12. Goela Semoet
Pisang Bolen. Sumber foto: goelasemoet.com
Selain batagor, Bandung terkenal dengan kue-kuenya. Salah satunya adalah pisang bolen. Yang sudah pasti diketahui orang adalah Kartikasari dan Primarasa. Namun pisang bolen rumahan Goela Semut menjadi pilihan kami. Rasanya yang tidak terlalu manis dan coklat atau kejunya yang banyak membuat pisang bolen ini menjadi enak. 
Mochi greentea dan red bean. Sumber foto: goelasemoet.com
Oya, mochi di sini juga enak sekali loh. Untuk membeli harus pesan dulu sehari sebelumnya ya, supaya tidak kehabisan.

Goela Semoet
Jl. Sukamulya Indah 5 No.7 Bandung
No Telepon: 087822034245
Jam Operasional: 08.00 -18.00

Monday, May 13, 2019

Review Ibis Budget Asia Afrika Bandung


Masih bercerita tentang short trip kami saat di Bandung. Tentunya yang namanya jalan-jalan tidak terlepas dengan mencari tempat penginapan. Kali ini tujuan mencari penginapan adalah daerah yang tidak jauh dari tempat resepsi. Setelah menelaah berkali-kali, akhirnya kami pun memilih Ibis Budget Asia Afrika.

Saat tiba di hotel, kami beserta barang-barang disarankan turun dulu sementara papa memarkirkan mobil. Sambil menunggu papa, dan anak-anak duduk di lobby, saya pun check in. Seperti biasa, kami memesan hotel dari situs langganan kami, yaitu Agoda. Proses check in pun berlangsung cepat. Kami pun segera menuju kamar untuk beristirahat.
Lobby-nya cantik.
Masih bagian dari Lobby juga.
Kamar yang kami pesan adalah standard twin room. Sesuai gambar yang kami lihat, memang kamar ini mungil sekali. Dengan luas kamar yang hanya 13 meter persegi, kamar ini terlihat lebih kecil. Bisa jadi karena toilet dan shower room dipisah dan wastafel berada di tengah-tengah ruangan. Namun perpaduan warna di sini membuat kamar ini terlihat futuristik (efek lampu di wastafel mungkin).
Kamar yang kami tempati. Lebih mungil dari ekspektasi kami.
Shower Room yang terpisah dari toilet. 
Di kamar yang mungil ini memang tidak disediakan hair dryer. Tapi jika kita perlu, kita dapat meminjam ke resepsionis. Demikian juga dengan kulkas. Walau tidak ada kulkas, kita dapat menitipkan makanan kita ke kulkas restaurant di bawah. Untuk air minum pun disediakan dispenser di luar ruangan.
Wastafel di tengah-tengah ruangan.
Kamar yang ditempati sepupu anak-anak. Sumber foto: Agoda
Bagaimana dengan makanan? Untuk sarapan, hotel ini menyediakan sarapan khas Sunda. Tetapi untuk yang hanya memesan kamar tanpa sarapan, seperti kami, tidak usah bingung. Di belakang jalan ini banyak sekali makanan yang dapat dibeli untuk sarapan.
Salah satu tempat kami membeli sarapan.
Sedangkan untuk jalan-jalan, dekat hotel ini adalah monumen Konferensi Asia Afrika dan setelahnya alun-alun. Jadi akan seru untuk jalan kaki menuju KAA dan alun-alun. 
Tempat wisata yang dapat dikunjungi.
Untuk hotel bintang dua, Ibis Budget Asia Afrika dapat dijadikan opsi untuk menginap. Lokasinya strategis dan banyak makanan enak di sekitarnya. Namun saran kami sih hanya untuk satu atau dua hari saja :)
Lift mobil untuk parkir mobil.
Sekilas Info
Ibis Budget Asia Afrika
Alamat: Jl. Asia Afrika No.128, Lengkong, Bandung
No Telepon: 022-4267999