Thursday, March 16, 2017

Mengejar Cashback di GATF 2017 Fase 1


Masih ingat kisah kami saat berburu tiket murah di GATF 2016 kemarin? Kali ini Garuda mengadakan kembali acara GATF di JCC dari tanggal 10 sampai 12 Maret 2017. Berdasarkan pengalaman kami dua kali membeli tiket di GATF fase 2, maka kali ini kami berencana mencoba untuk mencari tiket murah di GATF 2017 Fase 1. Dan .....kami berencana untuk mengantri mendapatkan gelang cashback. Apa sih fungsinya gelang cashback

Saat GATF, harga tiket Garuda menjadi murah. Di jam-jam tertentu, jam 10.00 - 13.00 dan 16.00 - 18.00, harga tiket yang tadi sudah murah didiskon lagi. Bagi yang mempunyai gelang cashback, harga yang sudah murah tersebut akan mendapatkan cashback. Contohnya tiket ke Jepang (tiket yang paling banyak diincar saat GATF 2016 kemarin) saat GATF dijual sekitar Rp 5,2 juta. Harga saat happy hour menjadi Rp 4,7 juta. Dan jika punya gelang cashback, maka pemegang tiket dapat potongan sebesar Rp 1,5 juta sehingga harga tiket menjadi Rp 3,2 juta. Lumayan banget kan selisihnya?

Selisih yang lumayan itu tentunya membutuhkan perjuangan. Untuk mendapatkan gelang tersebut, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi.
1. Jenis kartu kredit yang berhak mendapatkan promo cashback adalah: Kartu Kredit Garuda BNI Platinum & Signature, Kartu Kredit BNI Platinum (VISA, Mastercard, JCB) dan Kartu Kredit BNI Infinite (Tidak berlaku untuk iB Hasanah dan Corporate Card).
2. Tersedia 275 gelang cashback / hari / nama nasabah untuk 550 (lima ratus lima puluh) tiket return / PP. Untuk mendapatkan cashback, Pemegang Kartu Kredit melakukan antrian terlebih dahulu untuk mendapatkan gelang di BNI Ticket Box dengan menunjukkan KTP / SIM / Paspor asli yang masih berlaku (bukan fotocopy atau picture di WA / BBM).1 (satu) orang Pemegang Kartu Kredit hanya berhak mendapatkan 1 (satu) gelang dan hanya berlaku di hari yang sama.
3. 1 (satu) gelang berhak mendapatkan cashback untuk maksimal 2 (dua) tiket return / PP (tidak berlaku untuk pembelian paket tur). Cashback tidak berlaku apabila hanya melakukan pembelian tiket one way. Total transaksi yang tertera di sales draft harus sesuai dengan total transaksi di bukti pembelian / invoice / print out ticket.
4. Selanjutnya Pemegang Kartu kredit harus bertransaksi di Travel Agent peserta GATF selama event berlangsung.
5. Setelah melakukan pembelian tiket, Pemegang Kartu Kredit BNI menuju Redemption Booth Kartu Kredit di area Assembly Hall untuk klaim cashback dengan menunjukkan gelang, Kartu Kredit, bukti pembayaran (sales draft) dan bukti pembelian (invoice dan print out tiket). BNI tidak akan memberikan cashback apabila gelang dalam kondisi rusak atau dilepas.Nama yang tertera di Kartu Kredit BNI harus sama dengan KTP / SIM / Pasport asli.
6. Pemegang Kartu Kredit BNI tidak harus ikut dalam perjalanan.

Kalau dilihat dari GATF tahun lalu, jumlah kuota gelang berkurang 75 gelang. Yang berarti perjuangan untuk mendapatkan cashback cukup panjang.Kalau disimpulkan, ada dua hal yang harus dilakukan untuk mendapatkan gelang tersebut, yaitu. 
1. Pemegang kartu kredit BNI harus mengantri dari pagi untuk mendapatkan gelang.
2. Setelah mendapatkan gelang dan membeli tiket yang diinginkan, pemegang gelang harus mengantri kembali untuk mendapatkan cashback di redemption booth BNI. Walaupun tertulis ada 550 cashback, tetapi cashback-nya berdasarkan kuota juga. Intinya, siap cepat dia dapat. 

Berbekal informasi yang kami dapatkan, papa berencana datang pagi-pagi untuk mencoba keberuntungannya, sementara saya dan anak-anak pergi belakangan. Papa sengaja tidak membawa mobil daripada repot cari parkir dan antri keluar. Saat papa sampai di JCC, antrian yang ada sudah mengular sampai ke area jalanan. Ternyata peminatnya banyak sekali. Papa sempat ngobrol dengan pak satpam dan pak satpam bilang yang sudah antri kurang lebih 400 orang dan ada yang datang dari malam (ternyata oh ternyata).
Antrian saat pukul 06.45.
Saat kami datang menyusul, pembagian gelang cashback sudah tinggal 5 lagi, sedangkan antrian di depan papa masih ada 50 orang. Sekarang tujuan mengantrinya hanya untuk mendapatkan tiket masuk travel fair secara gratis. Selesai mengantri untuk mendapatkan tiket masuk, kami kembali mengantri untuk masuk ke dalam travel fair. Pengalaman pertama bagi kami. Selama ini kami tidak perlu mengantri untuk masuk. Kami hanya mengantri untuk mendapatkan tiket gratis untuk masuk dari garuda members dan masuk setelah semua yang mengantri sudah masuk. 

Setelah masuk, kami segera menuju area travel agent. Pembagian untuk travel agent pun terbagi menjadi tiga kelompok yaitu Platinum, Gold, dan Potensial. Kelompok Platinum adalah travel agent yang lumayan besar seperti Bayu Buana, Dwi Daya, Avia, Panorama, Obaja, dan sebagainya. Lokasi booth mereka berada di dekat pintu masuk. Langganan kami pun ada di kelompok ini. Kami segera menuju travel langganan kami. Tetapi kali ini antriannya sudah mengular. 
Floor plan GATF 2017
Saya pun mengajak anak-anak mengunjungi Kidzone, yang disponsori oleh Kidzania, sementara papa mengantri. Setelah puas bermain, kami kembali menemui papa. Dan antrian hanya berjalan sedikit. Anak-anak mulai bosan karena kali ini pembagian 'goodie bag' dan tempat foto-foto di GATF ini tidak sebanyak sebelumnya. Akhirnya saya mencoba berkeliling mencari travel agent yang tidak begitu ramai sementara papa tetap mengantri. Karena melihat antrian di Obaja tidak begitu ramai, saya mencoba untuk menanyakan harga tiket tujuan kami. Ternyata harganya tidak jauh berbeda dengan tempat langganan kami. Demi menghemat waktu, semakin mendekati makan siang, maka kami pun berpindah tempat ke Obaja.
Kidzone by Kidzania
Proses pembelian pun berlangsung dengan cepat karena kami langsung memberikan data yang berisi nama dan tanggal perjalanan kami di kertas. Mas yang bekerja di Obaja senang dan berkata andai semua pembeli tiket seperti ini, proses dapat berjalan dengan cepat. 
Antrian di travel agent
Kesimpulan kami dari pengejaran cashback kami kali ini adalah:
1. Bagi pemegang kartu kredit BNI, jika memang ingin mengejar cashback, maka sebaiknya datang lebih awal (baca: dari dini hari kalau perlu). Tetapi jika tidak mengejar cashback, cukup dengan mengejar happy hour dan pembayaran dengan cicilan 0% saja.
2. Bagi setiap pemburu tiket murah, sediakan pilihan tanggal keberangkatan. Jadi andaikan tanggal yang diinginkan tidak tersedia, ada pilihan tanggal lain. Seringkali yang jadi lama antrinya adalah karena si pemburu tiket tidak mempersiapkan data dan tanggal.
3. Selain cashback kartu kredit BNI, ada juga cashback debit BNI yang tidak perlu menggunakan gelang. Tetapi memang kelebihan pembayaran dengan kartu kredit BNI adalah promo cicilan 0%-nya. 
4. Jangan lupa mencari booth untuk permainan setelah membeli tiket. Setelah mengikuti permainan, biasanya akan mendapatkan voucher yang dapat digunakan. Lumayan kan :)
Atas: antrian untuk cashback BNI, panjangnya... 
Jam operational: 10.00 -  22.00
Jam buka loket tiket: 08.00 (BNI) dan 09.00 (umum)

HTM:
-Rp 35.000,00 (gratis untuk anak dibawah 5 tahun dan lansia diatas 65 tahun)
Gratis biaya masuk bagi:
Member GarudaMiles Platinum : 1 (satu) orang
Pemegang Kartu Kredit BNI Infinite, Platinum, dan Emerald : 2 (dua) orang
Pemegang Kartu Kredit GA BNI Co-Brand Visa Signature & Visa Platinum : 2 (dua) orang
Pemegang Kartu Debit Garuda-BNI : 1 (satu) orang
Pemegang Kartu BNI iB Hasanah : 1 (one) orang

Periode Pemesanan: 10 - 12 Maret 2017
Periode Penerbangan: 10 Maret 2017 - 28 Februari 2018
Blackout date:
- Rute internasional: 22 - 29 Juni 2017
- Rute domestik: 16 Juni -  2 Juli 2017 dan 21 Desember 2017 - 3 Januari 2018

Happy hour (Jakarta)
10.00 - 13.00 WIB
16.00 - 18.00 WIB
Jadwal Shuttle Bus
Disclaimer: Postingan ini murni dari pengalaman kami dalam mencari tiket murah. Tujuannya supaya banyak keluarga yang dapat mengajak anak-anaknya untuk jalan-jalan bersama orang tuanya. (Biasanya kan anak-anak tidak diajak dengan alasan harga tiket mahal). So...ini bukan postingan promosi terhadap salah satu pihak ya :)

Monday, March 6, 2017

Di Saat Kidzania ramai....


Kidzania, kotanya anak-anak, merupakan salah satu tempat favorit Duo Lynns. Setelah kunjungan ke Kidzania waktu yang lalu, kakak dan adik sering  berpura-pura sedang di dalam Kidzania. Kakak jadi petugas lab Yakult, sambil minum Yakult yang ada di kulkas, sedang adik jadi mbak yang ada di kebun teh. Mereka mengulang semua kata-kata yang mereka dengar dan menyampaikannya dengan gaya mereka. Setiap bermain, mereka akan bertanya kapan mereka main ke Kidzania lagi. Apalagi setelah mereka tahu bahwa kami mendapatkan satu voucher Kidzania saat GATF 2016 kemarin.

Pucuk dicinta ulam tiba. Setelah mereka bernyanyi di salah satu seri lagu tentang karakter, mereka diajak bermain ke Kidzania oleh oma J bersama Duo A, teman mereka. Berhubung sudah memasuki waktu liburan, maka papa melihat hari apa yang masih ada slot untuk orang dewasa. Ternyata penuh loh kalau masa liburan. Yang kosong hanya hari terakhir sebelum Kidzania memasuki peak season. Kami, para orang tua, berpikir daripada peak season, sudah harga liburan tetapi satu sesi hanya 5 jam, lebih baik kami bermain di hari terakhir sebelum peak season walau sesinya juga hanya 5 jam. Kalau sebelumnya papa membeli tiket online di website resmi Kidzania, kali ini saya mencoba mencari tiket Kidzania di Groupon dan Lakupon. Akhirnya kami membeli dari Lakupon, karena kuota untuk Groupon sudah habis. Karena saya sudah ada voucher Kidzania, maka kami hanya membeli 2 untuk Duo Lynns dan 3 untuk Duo A dan maminya, karena sang kepala keluarga sedang bekerja. Saat di detik-detik terakhir papa dari Duo A memutuskan untuk ikut.

Saat hari h, kami berangkat lebih awal dengan menggunakan Grab dan petualangan kami di Pacific Place dimulai. Kami datang lebih awal supaya tidak susah mengurus tiket dari lakupon dan voucher Kidzania dari  GATF. Saat kami datang, rombongan anak sekolah juga sudah banyak. Dari anak TK sampai anak SMP atau SMA. Bagaimana dengan acara bermain di dalam sana? Dibanding saat kami mengunjungi Kidzania waktu lalu, antrian kali ini sangat ramai dan penuh. Karena Duo A belum datang, maka anak-anak mulai bermain. Yang mereka incar adalah suster lagi. Antrian suster sih sedikit, yang banyak adalah antrian medical check up untuk membuat SIM. 
4 suster yang sedang memberi susu sambil menyanyikan lagu 
Setelah bermain peran menjadi suster, kami mencoba mencari tempat yang antriannya tidak banyak. Sembari menunggu Duo A yang belum datang, anak-anak mampir ke Indomart. Saat itu hanya tiga anak, termasuk Duo Lynns, yang masuk ke dalam. Kali ini kakak berkesempatan menjadi kasir. Senangnya kakak dan adik pun menjadi pembeli yang baik. 
Bermain kasir dan pembeli di supermarket.
Selesai bermain, Duo A sudah sampai di depan Kidzania. Kami pun menunggu mereka masuk, dan setelah itu 4 anak ini mencoba bermain bersama di kokpit pesawat. Sayangnya karena adik masih 4 tahun, maka adik tidak dapat ikut bermain. Maka adik pun memilih untuk bermain di Teh Pucuk. Tetapi antrian Teh Pucuk itu panjangnya minta ampun. Akhirnya adik memilih untuk bermain menjadi apoteker di Farmasi. Kalau waktu yang dulu di bagian farmasi adalah mencampurkan asam dan basa, kali ini anak-anak diminta untuk menggerus obat hingga halus, kemudian memasukkan ke dalam botol dan memberi air ke dalamnya.
Adik sedang meracik obat.
Bagaimana dengan yang bermain di kokpit pesawat? Kalau biasanya orang tua hanya melihat dari kaca, tetapi untuk permainan pesawat ini orang tua diminta melihat dari screen di lantai bawah. Masalahnya adalah gambarnya begitu gelap, sehingga tidak jelas apa yang mau dilihat.  Selesai bermain, keempat anak ini mencoba mengantri bersama-sama di Teh Pucuk. Antrian ini tidak begitu jelas, karena yang mengantri adalah orang tua atau nenek-kakeknya. Saya pun memeriksa apakah ada mainan di bawah yang agak lengang. Untungnya blibli.com kosong. Maka anak-anak pun berlari ke bawah untuk bermain di blibli.com.

Masih sama seperti sebelumnya, anak-anak bertugas untuk mengirimkan paket. Mereka dibekali dengan ipad yang berisi data customer dan lokasinya. Yang kami bingung adalah keempat anak ini dilepas sendiri. Mbak yang bertugas tidak ada yang mendampingi. Kalau yang sebelumnya, ada satu petugas yang mendampingi Duo Lynns dan K untuk berkeliling. Tetap anak-anak yang mengantar barang, tetapi petugasnya yang mengawasi karena akan menggunakan lift dan sebagainya. Yang kali ini mbaknya asyik ngobrol. Akhirnya kami, mama-mama, memutuskan untuk mendampingi. Dan untungnya kami mendampingi, karena anak-anak ini akan menggunakan lift.

Selesai bermain di blibli.com, mendekati jam makan siang, anak-anak bermain membuat pizza. Membuat pizza dan burger tidak seramai tempat yang lain, bahkan nyaris sepi. Mungkin karena harus membayar untuk membuat makanan ini. Kalau di kunjungan sebelumnya dua anak boleh membuat pizza ukuran medium, kali ini 2 anak diharuskan membuat pizza ukuran besar. Sekalian untuk makan siang kami, pikir saya (dan oleh-oleh untuk papa kata adik). 
Membuat pizza.
Untuk menghemat waktu, anak-anak makan sambil mengantri untuk bermain. Setelah membandingkan, waktu antrian yang sedikit hanyalah dibagian stasiun TV. Awalnya kami mau bermain ke tempat pembuatan mie, tetapi sayangnya antrian panjang (sekitar 40-50 menit) dan mesin packaging mie-nya rusak. Akhirnya kami kembali ke stasiun TV. Kakak dan Big A, yang usianya lebih besar dari kakak, menjadi reporter. Sedang adik dan Little A, yang usianya belum genap 6 tahun, bermain di ruang audio.
Reporter cilik
Selesai bermain, kami memutuskan untuk ke bawah mencari permainan yang antriannya tidak panjang sekali. Sudah pasti pemadam dan racing car dilupakan, karena antriannya dari awal sudah tidak masuk akal. Akhirnya kami berpencar karena Big A mau main menjadi petugas Yakult. Kakak pun mau main lagi, dengan tujuan supaya bisa mendapatkan pin I'm scientist yang dapat diberikan ke adik karena adik belum punya. Saya membawa adik dan Little A berkeliling untuk mencari mainan yang dapat dimainkan oleh mereka. Akhirnya mereka memilih menjadi petugas pembersih jendela, karena antriannya masuk akal dan sesuai umur mereka. 

Di permainan ini, anak-anak akan mengenakan helm dan naik ke atas gondola. Setelah itu gondola akan naik ke atas dan mereka tinggal menyemprot air ke jendela dan membersihkan jendela. Permainan ini menarik bagi saya, karena pada kenyataannya tidak mungkin kita mencoba gondola pembersih jendela. Hmm..... Saya juga mau coba naik ke atas gondola itu, sayang tidak boleh.
Pembersih jendela yang helmnya kebesaran
Selesai bermain, papinya Duo A berkata bahwa di tempat penambangan agak kosong. Tetapi ternyata tinggal 2 tempat tersisa. Adik tidak dapat mengikuti karena masih 4 tahun. Kakak memutuskan tidak mau juga karena tidak mau bertemu cacing (mainan ini disponsori oleh Combantrin). Akhirnya Duo A bermain di situ.

Duo Lynns memilih bermain membuat baju di Vita's Cloth. Waktu sebelumnya berkunjung ke sini, Vita's Cloth tutup. Jadi kali ini mereka dengan semangat mencoba bermain di sini. Di Vita's Cloth, anak-anak akan membuat dan menghias baju. Tentunya tidak menggunakan jarum dan benang, hanya double tape. Berhubung Duo Lynns cepat membuatnya, maka kami masih ada sisa waktu untuk bermain satu permainan lagi. 
Sebagian spot yang ramai, mama anak-anak sedang antri
Pilihan yang tersisa adalah Tango. Duo Lynns dengan semangat masuk ke tempat bermain Tango bersama dua anak lagi yang sudah cukup besar. Aktivitas di sini masih sama, membuat 2 kemasan wafer Tango sendiri dan boleh dibawa pulang. Mereka sudah berniat untuk membagi dengan papanya dan omnya, adik saya. Alasannya, karena papa tidak ikut dan omnya belum pernah ke Kidzania.
Tango factory
Kami ke bawah untuk menjumpai Duo A dan orang tuanya. Melihat waktu yang tersisa hanya sedikit dan tidak ada lagi mainan yang dapat dimainkan di sisa waktu yang ada, maka kami memutuskan untuk keluar. Ternyata untuk keluar pun kami harus antri. Antrinya pun sekitar 1 jam. Wow.... Perjuangan sekali untuk keluar. Kami sempat berbincang dengan 1 keluarga lainnya yang ternyata juga membeli tiket untuk sesi kedua. Mereka tetap harus keluar dahulu, kemudian nanti antri untuk masuk lagi. Petugas Kidzania juga berkata hari ini memang ramai sekali, bukan hanya oleh rombongan sekolah tetapi juga oleh anak-anak SMP dan SMA. Akhirnya kami berhasil keluar dari Kidzania dan saat melihat antrian yang akan masuk lagi, kami tidak terbayang jika harus mengantri lagi untuk masuk. 

Di pintu keluar, papa sudah datang dan Duo Lynns dengan semangat bercerita pada papa kalau mereka bermain ini dan itu. Total ada 9 permainan yang dapat mereka mainkan. Lumayan banyak sih, melihat keadaan yang super duper ramai. Oma J menghubungi kami dan berkata masih dalam perjalanan ke Pacific Place. Rencananya kami akan makan bersama dengan oma J. Sambil menunggu oma J yang sedang dalam perjalanan ke sini, kami berkeliling sebentar. Karena tadi di dalam sudah makan pizza, maka Papa Duo A memutuskan untuk makan mie di Ikkudo Ichi. Saat oma J datang, anak-anak senang sekali. Mereka berterima kasih dan semangat bercerita. Senangnya melihat anak-anak ini bercerita dengan semangat :)
Keseruan mereka menjadi awak kapal di PP
Beberapa hal yang harus diperhatikan jika bermain saat Kidzania ramai:
1. Pilihlah permainan yang tidak antri terlebih dahulu. Saat anak sedang bermain, mamanya yang pro aktif berkeliling untuk mencari tempat-tempat yang antriannya sedikit. 
2. Jika memang ada permainan yang memang diincar oleh anak-anak, seperti pemadam, dokter gigi, bermain mobil, maka harus siap mengantri.
3. Saat peak season, sebagian petugas di sana agak judes tidak ramah. Bahkan ada yang terkesan cuek dan memberikan informasi yang berbeda dengan keterangan di dinding. Daripada kita emosi, lebih baik harap maklum saja karena mereka harus bertemu banyak orang dan anak yang terkadang memang membuat sakit kepala. 
4. Pastikan anak sudah bersama dengan papa, mama, sus, mbak, oma atau opa. Keadaan yang super penuh dapat membuat anak terhilang. Kalau mau aman, selalu pegang tangan anak. Little A sempat terhilang karena berhenti dan asyik menonton permainan yang lain. Dan ada baiknya anak diberi tahu jika mendadak tersesat, mereka berdiri di tempat yang ramai dan jangan berkeliling juga. Biar lebih mudah untuk mencari. Daripada kita bermain petak umpet di Kidzania =P
5. Jika melihat di website kuota untuk orang tua mendadak habis, kita dapat membeli on the spot. Biasanya pihak Kidzania menyimpan beberapa kuota yang dijual di tempat. Tetapi lebih baik dipersiapkan sebelumnya. 
6. Saat ramai, antri untuk keluar juga menghabiskan waktu. Jadi jika tidak ada lagi yang mau dimainkan atau mau buru-buru pulang, disarankan keluar lebih awal.

Kidzania
website: kidzania.co.id
Tempat: Mall Pacific Place lantai 6 - 601 Sudirman Central Business District
No telepon: 021 - 5154888

Jam buka:
Senin - Kamis:  Sesi 1: 09.00 - 16.00 (7 Jam), 
Jumat - Minggu dan Hari libur: Sesi 1: 09.00 - 14.00 (5 Jam) dan Sesi 2: 15.00 - 20.00

HTM untuk Senin - Jumat:
Batita (2 - 3 tahun) : Rp 50.000,00
Anak-anak (4 - 16 tahun) : Rp 150.000,00
Dewasa (17 - 64 tahun) : Rp 100.000,00
Senior (>65 tahun) : free

HTM untuk Sabtu, Minggu, Hari Libur:
Batita (2 - 3 tahun) : Rp 100.000,00
Anak-anak (4 - 16 tahun) : Rp 250.000,00
Dewasa (17 - 64 tahun) : Rp 200.000,00
Senior (>65 tahun) : free

Update HTM berdasarkan website resmi per Juli 2018