Showing posts with label penginapan. Show all posts
Showing posts with label penginapan. Show all posts

Friday, March 15, 2019

Review Avenue J Hotel

Avenue J Hotel
Seperti disebutkan dalam artikelsebelumnya, Chinatown selalu identik dengan hotel. Dan memang biasanya ada banyak pilihan hotel, dari yang wah sampai yang biasa. Dari yang murah sampai yang mahal, semua ada di Chinatown. Salah satunya adalah Avenue J Hotel.

Hotel yang satu ini terletak di dekat Central Market, Chinatown dan Dataran Merdeka. Lingkungan hotel ini terlihat lebih elit dibanding Ahyu Hotel, hotel yang pertama kali kami tempati saat tiba di Kuala Lumpur. Gedungnya pun terlihat megah dengan cat putihnya.

Saat kami tiba, staff yang ada menyambut kami. Proses check in berlangsung dengan cepat dan sama seperti sebelum-sebelumnya, kami harus mengeluarkan biaya tambahan untuk pajak hotel. Kami pun diantar oleh salah satu staf ke kamar kami.
Lobby dan cafe di dalam. Terkesan modern dan nyaman.
Seperti biasa, karena kami hanya menggunakan kamar untuk tidur malam saja, kami pun memilih kamar tanpa jendela. Pengalaman kami selama ini, baik saat menginap di guesthouse atau hostel di Seoul, hotel di Singapore, dan AhyuHotel, walau kamar kami tanpa jendela, namun selalu bersih. Kami pun memilih hal yang sama dengan Ahyu Hotel. Namun nampaknya kali ini pilihan kami salah.

Bau apek dan lembab tercium saat kami memasuki kamar yang diberikan kepada kami. Bahkan kami dapat melihat debu di sudut-sudut ruangan. Untung hanya satu malam, kata Papa. Namun ternyata kejutan yang kami dapatkan bukan hanya itu.
Kamar mandi tanpa sekat.
Tiba-tiba lampu mati. Dan tidak lama kemudian menyala kembali. Hal ini terjadi beberapa kali dalam lima menit pertama. Akhirnya kami pun menelpon resepsionis dan menjelaskan kejadian yang ada. Teknisi pun segera datang memeriksa dan berkata jika lampu mati dan nyala ini terjadi lagi berkali-kali dalam beberapa menit, maka kami diminta untuk menghubungi resepsionis agar dipindahkan kamar. Akhir dari babak ini pastilah sudah tertebak, kami harus menelpon untuk minta dipindahkan kamar.

Kamar baru yang kami tempati pun tidak jauh berbeda keadaannya dengan kamar sebelumnya. Di sudut-sudut ruangan pun terlihat debu. Bantal yang diberikan pun bau apek. Untuk kualitas hotel, kamar ini tidak nampak seperti kamar hotel.
Complementary drink dan perlengkapannya. 
Yang menghibur kami adalah lukisan yang ada di dinding. Setiap kamar mempunyai gambar berbeda-beda. Setiap gambar tersebut menarik untuk dilihat. Yah, selalu ada sisi positif dari segala hal, bukan?
Ikan Paus penghibur kami 
Untuk sarapan, di hotel ini disediakan sarapan. Tempat sarapan ini berada di lobby hotel. Tetapi jika tidak memesan sarapan, di sekitar sini banyak tempat makanan, namanya juga Chinatown. Selalu banyak tempat kuliner, bahkan di depan hotel ini pun ada Café Old Market Square.

Kesimpulannya, never judge the hotel from its building. Dibanding dengan pengalaman kami saat di Ahyu, kami lebih merasa nyaman saat di sana walaupun dari luar tidak terlihat seperti hotel. Namun nilai tambah saat di Avenue adalah staf yang ada sangat ramah, baik terhadap kami maupun terhadap anak-anak. Mungkin saja kondisi kamar yang berjendela akan lebih baik dibanding kamar yang tidak berjendela. Jadi jika memang mencari hotel yang dekat sekali dengan Chinatown dan Dataran Merdeka ini, kami sarankan untuk memilih kamar yang berjendela. :)

Sekilas Informasi
Avenue J Hotel
Website: www.avenuejhotels.com
Alamat: 13, Leboh Pasar Besar, City Center, Kuala Lumpur

Friday, February 8, 2019

Review Ibis Hotel Malaka

Masih mengenai penginapan di Malaka, saat di Malaka kemarin, selain menginap di SGI Vacation Club, kami pun menginap di hotel Ibis Malaka. Mengapa? Alasan sederhananya adalah karena Family Conference yang kami ikuti diselenggarakan di hotel tersebut. Melihat jadwal yang padat, ditambah lagi banyaknya kegiatan di malam hari, kami pun memutuskan untuk mengikuti keluarga yang lain tinggal di hotel tersebut. Keputusan kami tepat dan kami pun sangat menyukainya.
Lobby hotel yang langit-langitnya mirip dengan Venesian 
Ibis Malaka terletak di Little India, tepatnya di Jalan Bendahara. Hotel ini berjarak kurang lebih 800 meter dari pusat historical site dan Jonker Street. Walaupun terkesan lumayan jauh, namun ternyata tidak sejauh yang dibayangkan. Apalagi kami berjalan melalui riverside. Dapat dikatakan Ibis Melaka termasuk strategis.

Hotel ini memiliki 6 tipe kamar. Kami memilih standard room dengan 2 ranjang berukuran single. Kamar ini berukuran 22 meter persegi, yang menurut kami cukup luas (akibat terbiasa menginap di guesthouse). Di dalam kamar disediakan kulkas mini yang lumayan untuk menyimpan minuman-minuman. Kamar yang kami tempati pun bersih dan menyenangkan.
Kamar mandi yang unik dengan lantai dari 'bata'
Kamar Standard dengan 2 ranjang. 
Bagaimana untuk makanan? Ibis Malaka mempunyai restoran yang bernama Ibis Kitchen. Di pagi hari restoran ini menyediakan berbagai macam makanan. Dari ala Chinese Food seperti dimsum, ala western, hingga ala Melayu pun ada. Sayangnya untuk anak-anak yang berusia diatas 5 tahun sudah dikenakan biaya setengah harga dari harga yang orang dewasa.
Ibis Kitchen di pagi hari. Masih sepi 
Selain itu, karena lokasinya yang strategis, kami pun dapat mencari makan di sekitar tempat ini. Di samping hotel terdapat kedai Chinese food yang makanannya enak dan harganya murah. Beberapa toko di sebelah hotel pun terdapat Saravanna yang menual makanan India. Sedangkan di ujung jalan Bendahara terdapat Chicken Rice Ball Famosa. Dan dua blok setelah itu terdapat food court yang menjual banyak makanan seperti laksa, wanton noodle, dan coconut shake. Intinya, banyak sekali makanan di sekitar hotel ini.
Restoran India, agak mirip dengan Restoran Padang
Selain tempat makan, di sekitar hotel pun terdapat banyak toko. Di seberang hotel terdapat bakery dengan kue-kue yang enak dan murah. Masih di deretan yang sama juga terdapat klinik dan toko obat. Di deretan itu juga terdapat minimarket 7-11. Jika ingin mencari oleh-oleh, ternyata di dekat sini juga terdapat Tan Kim Hock, tempat snack dengan harga yang murah.
Kedai di dekat hotel Ibis  
Selain lokasi dan kebersihan, kami juga menyukai keramahan staf yang ada. Salah satu staf di sini adalah orang Indonesia asal Medan. Ternyata banyak orang Medan yang bekerja di Malaka. Hal ini wajar karena jarak dari Medan ke sini cukup dekat.

Pengalaman kami tinggal di sana selama empat hari cukup menyenangkan. Nampaknya hotel ini pun dapat menjadi alternatif bagi para traveler yang menginap di Malaka.
Ibis Malaka

Wednesday, December 26, 2018

Nuansa Peranakan di SGI Vacation Club Melaka

Masih melanjutkan kisah sebelumnya, setelah menempuh perjalanan dari Kuala Lumpur ke Melaka dalam waktu kurang lebih 2 jam, kami pun tiba di Melaka Sentral. Tujuan kami selanjutnya adalah mencari grab untuk menuju hotel tempat kami menginap sebelum konferensi dimulai. Pilihan kami jatuh ke SGI Vacation Club. Selain review tentang hotel ini yang bagus, hotel ini pun dekat dengan pusat kota yang berisi bangunan-bangunan tua alias historical site. Apalagi saat kami memesan, sedang ada promo sehingga harga hotel turun dibawah 300 ribu.
Interior lobby yang cantik. 
Lobby yang nyaman untuk duduk dan bersantai
SGI Vacation Hotel merupakan hotel dengan gaya modern namun bernuansa peranakan. Saat kami tiba, kami cukup terkagum-kagum dengan interiornya yang terasa begitu nyaman. Proses check in juga tidak lama. Seperti di hotel Ahyu, kami pun dimintai tambahan heritage tax sebesar 10 RM per malam (tanpa tax hotel) dan deposit. Setelah proses pembayaran selesai, maka staf yang ada menjelaskan apa saja yang dapat dilakukan di sekitar hotel ini. Staf yang ada mengantar kami ke kamar kami.
Lantai peranakan di depan kamar. 
Kamar yang kami pesan adalah kamar deluxe twin. Kamar yang seluas 25 meter persegi ini begitu nyaman. Apalagi mengingat harga yang kami bayarkan saat memesan, kamar ini terlalu bagus dibanding harganya. What a blessing.
Our deluxe twin room.
Tanpa lemari namun disediakan hanger untuk menggantung baju.
Meja dan TV LED yang bisa untuk mirroring.
Uniknya di kamar ini terdapat tulisan jika ada barang pecah atau hilang, maka pengunjung wajib menggantinya. Lucu juga sih melihat banyaknya list barang yang harus diganti. Namun jika list itu ada, berarti sering ada kejadian barang pecah atau barang hilang di hotel ini.
Handuknya tebal dan bagus, ada juga di list yang harus diganti jika hilang. 
Kamar mandi yang shower roomnya diberi pembatas.
Seperti Ahyu Hotel yang tidak menyediakan sarapan, SGI Vacation Club juga tidak menyediakan sarapan. Namun di sekitar hotel ini banyak tempat makan yang buka dari pagi. Selain itu, SGI hotel juga menyediakan cup noodle yang dapat dibeli.
Cup noodle yang ada di keranjang dapat dibeli dengan harga murah.
Sepedanya juga boleh disewa, ya.
Hal berikutnya yang menarik di hotel ini adalah di tiap-tiap lantai disediakan dispenser air minum. Hal ini dilakukan sebagai tanda bahwa hotel ini ramah lingkungan, jadi tidak ada plastik bekas air mineral. Bagi kami ini adalah nilai tambah dari hotel ini, karena kami tidak perlu repot-repot untuk membeli air. Lumayan, bukan?  
View dari kamar kami. 
Walaupun banyak orang yang melakukan day trip saat berkunjung ke Melaka, namun menginap di Melaka dan berkeliling di sini juga menarik jika ada waktu untuk menginap. Dan SGI Vacation dapat menjadi salah satu hotel yang dapat dijadikan alternatif untuk tempat menginap.


Sekilas Informasi
SGI Vacation Club Hotel
Jalan Parameswara 129, Melaka City Center, Malacca 

Thursday, February 22, 2018

Review of Step Inn Myeongdong 1

Tidak dapat dipungkiri bahwa negara-negara yang mempunyai empat musim mempunyai magnet tersendiri bagi kita orang-orang yang tinggal di negara tropis. Salah satu daya tarik utamanya adalah musim dingin. Walau sudah tahu musim dingin itu suhunya bisa minus, kita bisa kedinginan seperti masuk freezer, namun pasti orang-orang, termasuk kami, masih tetap mau pergi untuk menikmati suasana yang tidak pernah kita rasakan. 

Kali ini kami menyelesaikan liburan musim dingin yang tertunda saat kami berlibur di waktu yang lalu. Setelah menabung dan berburu tiket murah di GATF (surprisingly harga tiket lebih murah dibanding GATF sebelumnya), kami pun mulai menyusun jadwal kami selama di sana dan mencari tempat untuk kami menginap. Karena kami berencana jalan-jalan selama tujuh hari di bulan Januari, asumsi salju sudah turun di bulan Januari, maka kami pun berusaha mencari penginapan yang dekat dengan stasiun MRT dan banyak makanannya. Sempat kami berpikir untuk menginap di tempat kami menginap saat pertama kali ke Korea. Namun berdasarkan pengalaman kami mengunjungi Seoul di bulan Januari di waktu yang lalu, suhu di bulan Januari biasanya bisa sampai minus. Kalau menginap di sana, rasanya perjalanan dari stasiun ke tempat penginapan itu akan terasa berat karena dingin. Maka kami pun mencari tempat lain.

Pilihan tempat kami tetaplah daerah Myeongdong. Biasanya saat orang ke Seoul, mereka akan bingung mau menginap di Hongdae atau di Myeongdong. Hongdae terkenal sebagai daerah banyak mahasiswa dan kalau malam sangat ramai. Namun sedikit sekali guesthouse yang berada sangat dekat dengan stasiun MRT di Hongdae. Sedangkan di Myeongdong banyak guesthouse dan hotel yang dekat dengan stasiun MRT. Selain itu Myeongdong terkenal sebagai tempat belanja dan makan, salah satunya adalah Myeongdong Kyoja. Namun demikian, jika mencari guesthouse atau hostel daerah Myeongdong lebih baik membuka peta. Karena ada juga guesthouse yang daerah Myeongdong tetapi jalan menuju guesthouse tersebut menanjak atau banyak anak tangga. Kebayang kan kalau bawa anak-anak.

Incaran kami saat itu adalah guesthouse atau hostel yang dekat dengan stasiun Myeongdong dan exitnya antara exit 5 sampai 10. Saat kami sedang mencari di Agoda, kami terpikat dengan Step Inn Myeongdong 1 yang dulunya bernama Philstay Hotel. Melihat review yang baik mengenai tempat ini, kami jadi kepingin menginap di sini. Sayangnya harganya lumayan tinggi dari budget kami. Saya mencoba untuk melihat website Agoda setiap hari, siapa tahu mereka tiba-tiba ada diskon. Dan ternyata memang ada waktu-waktu tertentu Agoda mengadakan diskon untuk beberapa penginapan terpilih. Dan saat didiskon, harganya sesuai dengan budget kami. Praise the Lord :)
Incheon Airport
Setelah kami tiba di Incheon Airport dan mengisi T-Money kami, kami pun menuju stasiun AREX di lantai basement. Kali ini kami naik AREX all stop dari Incheon menuju Seoul Station dan berpindah menuju line 4 menuju Myeongdong. Untuk menuju hotel ini sangatlah mudah. Kami keluar dari exit 7 (karena ada eskalator menuju ke atas) dan berjalan mengikuti peta yang ada. Step Inn Myeongdong 1 terletak di gedung Taeheung. Jadi gedung ini terdiri dari beberapa lantai dan di sini ada beberapa hotel dan guesthouse. Step Inn berada di lantai 14 dan 15.
Arah menuju Step Inn Myeongdong.
Saat kami tiba di sana, lobby berada di lantai 15, kami disambut oleh Nathan dan Andrea. Saat Nathan melihat bukti pemesanan dan kami (dua dewasa, dua anak-anak, dan 2 koper medium), Nathan terlihat membicarakan sesuatu dengan Andrea. Dalam bahasa Korea tentunya. Nathan pun akhirnya menjelaskan bahwa kamar yang kami booking, twin room without window, memang sudah siap. Namun karena melihat jumlah kami dan lamanya kami tinggal, rasanya akan tidak nyaman untuk kami tinggal di kamar itu. Sedangkan kamar yang harganya diatas kamar yang kami pesan tidak ada yang available.
Gedung Taeheung, tempat dimana Step 
Dia berkata bahwa dia akan menunjukkan dua tipe kamar. Yang pertama adalah yang kami pesan di lantai 15. Karena ranjangnya yang twin, space untuk membuka koper hanya sedikit. Seingat saya ada yang model lain, tetapi mungkin sudah digunakan orang lain. Yang kedua adalah kamar bunk bed yang berada di lantai 14. Kamar di lantai ini baru direnovasi dan penataannya membuat kamar ini terlihat besar. Nathan menyerahkan kepada kami untuk memilih kamar yang nyaman bagi kami dan anak-anak. Kami memilih kamar bunk bed dan Nathan pun memberikan kepada kami uang kembalian sebagai selisih dari harga kamar twin dengan kamar bunk bed.

Kami tidak menyesal memilih Step Inn Myeongdong dan kami sangat menikmati waktu istirahat kami di sini. Ada beberapa alasan mengapa Step Inn menjadi pilihan yang tepat bagi kami saat jalan-jalan di Seoul.
1. Step Inn berada di Myeongdong. Selain banyak tempat belanja dan banyak makanan, Myeongdong menurut kami agak berada di tengah. Jadi mudah bagi kami untuk kemana-mana dan menikmati street food.
2. Posisi Step Inn sangat strategis. Posisinya ditengah-tengah dua stasiun, yaitu stasiun Myeongdong dan stasiun Euljiro 1-ga. Stasiun Myeongdong berada di line biru atau line 4 sedangkan stasiun Euljiro 1-ga berada di line hijau atau line 2. Kedua line ini banyak digunakan jika kita ingin mengunjungi tempat wisata. Jadi buat para backpackers yang suka naik public transport, seperti kami, tempat ini memudahkan kami untuk berpetualang.
3. Staff di Step Inn sangat ramah. Dari pengamatan kami, staf di sini ada orang Taiwan dan orang Korea. Mereka sangat ramah dan tanggap untuk memberikan bantuan. Kemampuan bahasa Inggris mereka juga lumayan. Oya, Nathan dapat mengucapkan beberapa kata dalam bahasa Indonesia, hasil bercakap-cakap dengan turis-turis dari Indonesia.
Lobby dan ruang makan di Step Inn.
4. Walaupun kamarnya bunk bed alias ranjang susun, tetapi kamarnya nyaman dan bersih. Ini adalah pertama kalinya kami menginap di bunk bed room. Tetapi ternyata menginap di bunk bed room menjadi keseruan buat Duo Lynns. Kamar mandinya pun bersih. Dan yang paling menarik, setiap kamar dilengkapi dengan colokan atau soket USB. Jadi tidak perlu membawa universal adaptor ke sini. Dan memang tidak perlu, karena kan colokan di sini sama dengan di Indonesia. Hehehe.
Kamar mandi dengan sekat. Klosetnya ada banyak pencetannya loh....
Ranjang susun yang nyaman dan colokan USB di ranjang atas dan bawah.
5. Tersedia sarapan setiap harinya. Bagi backpackers, adanya sarapan atau makan pagi lumayan mengurangi budget makan selama traveling. Sarapan tersedia dari pukul 07.00 hingga 10.00. Lumayan pagi jika dibanding guesthouse lainnya. Tetapi kami lebih suka seperti ini karena kami dapat sarapan lebih awal dan jalan lebih pagi untuk berpetualang. Setiap hari tersedia aneka cereal, roti (roti tawar, roti gandum, roti dengan biji-bijian) dengan pilihan selai, butter, dan cream cheese. Selain selai, tersedia juga madu, keju, ham dan telor asap. Untuk minumannya, ada susu, kopi, aneka teh, dan juice. Walau menunya selalu sama, namun kami cukup bahagia. Karena kami membawa mie gelas (jaga-jaga kalau tengah malam mama papanya kelaparan), kami sempat memakannya untuk sarapan. Tinggal tambah telur, keju, dan ham. Yummy....
Makanan dan minuman saat sarapan.
Our favorite ham and cheese.
6. Tersedia air, kopi, dan teh 24 jam. Ini alasan kenapa saya suka tinggal di gueshouse atau hostel. Kalau di guesthouse, kami tidak perlu membeli air karena guesthouse sudah menyediakannya. Kalau malam mau minum teh tinggal ambil teh dan menyeduhnya di lantai 14. Enak bukan?
7. Ada mesin cuci dan rak untuk mengeringkan baju. Karena baju saat jalan-jalan di musim dingin tebal-tebal, adanya mesin cuci memudahkan kami sehingga kami tidak perlu membawa banyak baju. Malam mencuci baju, dan menjemurnya di dalam kamar, keesokan pagi sudah kering.
Dapur dan mesin cuci mini di lantai 14.
Saat kami pulang, anak-anak bertanya apakah mereka boleh menginap di Step Inn lagi jika ke Seoul lagi. Dan sekarang pun saat membuat artikel ini, Duo Lynns kembali mengulang pertanyaan tersebut. Duh, jadi terbayang saat-saat kami menginap di sana dan menginap di sana kembali...
Jam yang menemani kami selama di sana:)
Note: Untuk cerita lebih lengkap mengenai liburan kami di Seoul, beserta tips dan informasi lainnya, silakan klik link berikut ini.


Step Inn Myeongdong
website: http://www.stepinnmd1.com/en-us
Alamat: Taeheung Bldg. 15F, 55, Myeongdong-gil, Jung-gu
Telepon: +82222678888
Email: stepinnmd1@gmail.com
Cara menuju:
- stasiun Myeongdong exit 7 atau 8 dan berjalan mengikuti peta yang ada (kurang lebih 5 menit).
- stasiun Euljiro 1-ga exit 5 atau 6 dan berjalan mengikuti peta yang ada (kurang lebih 5 menit).

Thursday, December 21, 2017

Short Staycation di Padma Hotel Bandung



Staycation di hotel? Apaan sih itu? Staycation di hotel, stay alias tinggal dan vacation alias liburan, adalah menghabiskan liburan dengan budget yang tidak besar dengan cara menikmati hotel di kota kita atau kota tetangga yang dekat. Walau terdengar aneh, jauh-jauh dari Jakarta ke Bandung, namun kali ini dalam rangka anniversary, kami memilih untuk staycation di Padma Hotel Bandung. 

Hotel yang satu ini sudah sering kami dengar sebagai hotel yang keren pemandangannya. Namun memang harganya juga lumayan. Kami selalu berpikir kalau jalan-jalan lebih baik memilih penginapan yang bersih namun tidak mahal. Alasannya sederhana sih. Namanya juga jalan-jalan, jadi penginapan hanyalah persinggahan untuk istirahat malam saja. Makanya kami selalu memilih budget hotel. Tetapi karena papa mendapatkan email tentang promo Padma menggunakan kartu kredit, maka saya pun iseng memeriksa. Dulu, pertama kali diperiksa, harga promonya masih mahal juga. Akhirya setelah lewat hampir setengah tahun, saya iseng periksa lagi. Dan ajaibnya, di tanggal yang kami inginkan harganya bisa turun jauuuuuh sekali dari harga biasanya. Tuhan baik sekali bukan?

Untuk menghindari macet, kami berangkat pagi sekali dari Jakarta. Tahu sendiri kan jalan tol sekarang sering banget macet. Setelah mengunjungi teman rasa saudara yang tinggal di daerah Batu Nunggal, kami pun menuju Ciumbuleuit. Lokasi hotel Padma tidak langsung dipinggir jalan, tetapi kita harus masuk ke dalam gang. Saat kami sampai, kami disambut dengan welcome drink sambil melakukan check in. Staf yang bertugas pun ramah sekali dan children friendly. Proses check in pun berjalan dengan cepat. Staf yang bertugas mengantarkan kami ke kamar mengatakan kalau kami dapat meminta air mineral kapanpun kami membutuhkannya.
View dari lantai 5
Kami mendapatkan kejutan saat masuk ke kamar. Kami mendapatkan free upgrade dan di dalam kamar kami terdapat bunga, coklat, dan kartu ucapan. Terharu rasanya, akhirnya saya mendapatkan bunga. Siapa yang paling senang? Anak-anak tentunya. Mereka juga belum pernah mendapatkan bunga =))
Pretty hand bouquet.
Deluxe Balcony View. 
Karena tujuan kami hanya staycation, maka kami memeriksa jadwal kegiatan yang ada di Padma. Enaknya menginap di Padma, banyak sekali kegiatan, outdoor dan indoor, baik untuk orang dewasa dan anak-anak. Dan semua kegiatan itu disediakan secara cuma-cuma bagi tamu yang menginap di sana.  
Jadwal kegiatan saat kami datang.
Kegiatan pertama yang kami ikuti setelah anak-anak tidur siang adalah jar craft. Anak-anak dengan semangat turun ke lantai 5 untuk menuju tempat kegiatan. Kok turun? Ternyata semakin besar angkanya, semakin turun ke bawahlah kita. 
Jar craft
Setelah menghias toples, kami kembali naik ke lantai 1 untuk menikmati tea time. Tea time yang disediakan dari pukul 15.00 - 17.00 ini terdiri dari jajanan-jajanan seperti tahu susu, pukis, pisang goreng, bajigur, dan wedang ronde terlihat sangat menggiurkan. Selain itu juga ada kue-kue ala western tea time
Gerobak cemilan incaran Duo Lynns.
Jajanan untuk tea time.
Incaran kami selanjutnya adalah berenang. Bersyukurnya kami ditengah cuaca yang tak menentu ini kami bisa berenang. Di Padma ada tiga kolam, yaitu kolam dewasa, kolam anak-anak, dan kolam air panas alias jacuzzi. Jadi kalau kedinginan, kita bisa nyemplung ke jacuzzi untuk menghangatkan badan. Suhu air di jacuzzi sekitar 40 derajat celcius. Jadi kalau pertama kali masuk, pasti rasanya panas. Namun lama-lama suhu tubuh kita sudah dapat menyesuaikan dan air akan terasa hangat. Karena mulai gerimis, kami pun menyudahi acara berenang ini. 
Kolam renang dan pod untuk duduk-duduk. 
Bagaimana untuk mencari makanan? Mencari makan di daerah sini pun tidak susah. Jika malas keluar, Padma juga mempunyai restoran yang makanannya menarik dengan harga yang sepadan. Tetapi karena berada di daerah kampus, jika kita mau sekalian kelayapan, pilihan makan pun bervariasi dari harga mahasiswa sampai harga eksekutif muda. Ada cawit, eat boss, maxi's, Miss Bee, dan masih banyak lagi. Karena kami mendapatkan undangan untuk makan di Fresco, maka kali ini kami tidak hunting makanan di sekitar Ciumbuleuit. 

Keesokan harinya, kami menikmati pagi kami dengan pemandangan dari balkon. Di pagi yang cerah ini kami melihat instruktu yoga sudah bersiap-siap. Memang setiap pagi akan ada kelas yoga selama satu jam untuk orang dewasa. Kakak langsung berpikir kalau opa pasti senang ke sini karena bisa ikut yoga. Apa jadwal kami pagi ini? Rencananya setelah sarapan, kami akan mengikuti kegiatan untuk anak-anak di dekat kolam renang dan setelah itu kami akan menikmati outdoor playground.
Suasana pagi hari yang cerah.
Seandainya ada Coffee maker ini di rumah (ngarep.com)
Berbeda dengan kemarin saat tea time kakak bisa ikutan tanpa harus membayar, saat sarapan anak-anak yang berusia 6 tahun keatas dikenakan biaya tambahan sebesar tujuh puluh lima ribu plus plus, jadi kurang lebih 95 ribuan. Ada apa saja? Area yang ada terbagi lima bagian. Area bakery dan salad, area makanan Indonesia dan dimsum, area makanan India, area kids corner dan area western breakfast
Masakan Indonesia dan dimsum. Tersedia jamu untuk diminum.
Atas: pasta dan sosis, bisa request bacon di sini.
Bawah: kids corner dan Indian food.
Area bakery dan salad. Ada bagel juga:)
Bagaimana rasa makanannya? Untuk makanan sih menurut kami rasanya standard, bukan yang wah sekali. Namun yang membuat sarapan menjadi enak adalah suasana dan pemandangan di sini.
Wafel, jajanan pasar, dan roti tawar aneka rasa
Atas: batagor. Bawah: bubur ayam.
Atas: cold cut and salad.
Bawah: Sarapan ala papa, Australian breakfast and bakery.
Kegiatan outdoor yang kami lakukan di pagi hari ini adalah painting class. Painting class diadakan di dekat kolam renang. Selain painting class, juga ada nail art and tattoo. Saya penasaran dengan nail art. Saya kira kukunya akan digambar, tetapi nail art di sini berarti pemakaian kutek. Ini adalah pertama kalinya mereka memakai kutek.
Little painters.
Kuku-kuku cantik ;)

Di dekat tempat aktivitas terdapat ikan mas koi yang dapat diberi makan. Makanannya pun disediakan oleh mereka secara cuma-cuma. Anak-anak pun bersemangat untuk memberi makan ikan-ikan ini, apalagi ada ikan mas koi jumbo.
Kolam ikan mas koi.
Karena waktu yang semakin siang, kami bergegas menuju lantai delapan untuk bermain di outdoor playground. Di lantai delapan ini terdapat flying fox, wall climbing, panahan, mini golf dan lintasan untuk jogging.
Mini golf.
Outdoor playground.
Selain itu juga ada mini zoo dimana kita dapat memberi makan hewan-hewan di sini. 
Ada kambing, angsa, dan burung merpati.
Love bird.
Kelinci dan bayinya yang baru lahir. Polos tanpa bulu.
Lucu dan montok deh anak kelincinya.
Terima kasih auntie untuk mengambil foto kami sekeluarga.
Tree house to explore. 
Karena anak-anak masih kepengen bermain, maka kami pun melakukan late check out hingga jam satu siang. Untungnya staf yang ada memberikan late check out. Anak-anak ingin melihat indoor playground. Indoor playground terletak di lantai 2. Tempat ini hanya dapat diakses dari dekat tempat resepsionis. 

Indoor playground sangat kecil dan terdiri dari mainan-mainan untuk bermain peran seperti masak-masakan, dokter, tukang bangunan, dan sebagainya. Dan memang hanya dapat memuat 3 anak saja, kalau tidak mau sempit-sempitan. Saat kami datang pun tidak ada anak-anak lainnya. Di dekat indoor playground terdapat ruang karaoke yang dapat digunakan oleh tamu yang menginap di Padma, tetapi harus daftar terlebih dahulu. Maklum, peminat tempat ini banyak. 
Indoor playground.
Setelah bermain, kami pun kembali ke kamar kami. Kami mandi terlebih dahulu sebelum pulang, jaga-jaga kalau kami sampai rumah kemalaman, anak-anak sudah dalam keadaan bersih. Saat keluar, rasanya agak berat hati untuk pulang. Ada sedikit drama dari adik yang sepertinya belum rela untuk pulang. Ternyata memang satu malam saja tidak cukup. Hotel yang memberikan banyak aktifitas untuk keluarga ini memang membuat kami betah. Saat di mobil, adik berkata bahwa dia ingin menginap lagi di Padma kalau hotel lagi murah. Iya ya,nak :)

Padma Hotel Bandung
www.padmahotelbandung.com
Jl. Ranca Bentang no.56 - 58 Ciumbuleuit. Bandung
022-2030333