Thursday, April 6, 2023

High Flyers Show di Jurong Bird Park

Jurong Bird Park

Hewan darat sudah kami kunjungi, hewan laut sudah kami kunjungi, maka kurang lengkap rasanya kalau kami tidak mengunjungi hewan yang dapat terbang di udara. Dengan selisih tiga hari dari kunjungan kami ke SG Zoo, kami mengunjungi Jurong Bird Park. Jurong Bird Park merupakan taman burung yang dikelola juga oleh Mandai Wildlife Reserve.

Memang selain Singapore Zoo, Mandai Wildlife Reserve juga menaungi tiga taman lainnya yaitu Jurong Bird Park, River Wonders, dan Night Safari. Dari empat taman yang ada dalam Mandai, hanya Jurong Bird Park yang terletak berjauhan dengan tiga yang lainnya. Katanya sih di Kwartal 2 tahun 2023 ini, Jurong Bird Park dipindahkan juga ke daerah Mandai. 

Carribean Flamingo yang warnanya cantik sekali.

Jurong Bird Park atau JBP ini sudah ada dari tahun 1971. Sebagai bird park yang terluas di Asia, JBP mempunyai lebih dari 3.500 burung-burung dari 400 spesies. Jadi terbayang betapa beragamnya burung-burung yang ada.

Dari dulu, si opa sudah semangat sekali ingin mengajak cucu-cucunya ke sini. Namun akhirnya baru dapat direalisasikan di tahun 2022 kemarin. Dan karena kami mengunjungi SG dan JBP, kami sengaja membeli tiket combo, jadi lebih murah daripada memberi tiket lepasan.

Kali ini kami berangkat lebih siang daripada saat kami ke SG Zoo. Tujuan pertama kami saat tiba di JBP adalah toilet Hawk Arena. Di Hawk Arena ini ada akan ada pertunjukan Kings of the Skies. Dibanding dengan SG Zoo, pertunjukan yang ada di JBP ini memang lebih awal jamnya dan berdekatan.

King of the Skies merupakan pertunjukan tentang burung-burung yang paling menakutkan. Burung-burung ini termasuk burung yang menjadi burung pemangsa dan burung-burung yang berada di level tertinggi dalam rantai makanan, seperti burung pemakan bangkai, elang harris, dan rajawali. Selain itu, juga ada burung hantu yang ikut dalam pertunjukan ini.

Awal pertunjukan, saat rajawali mulai mengepakkan sayapnya

Semua burung pemangsa sudah keluar....Seram
Cute Owl versi si kecil

Selesai menonton King of the Skies, kami pun segera berjalan menuju Pools Amphitheatre. Di sini akan ada pertunjukan High flyers pukul 11.00.  Tentunya sambil berjalan, kami juga sambil melihat burung-burung yang ada di sepanjang perjalanan.

Rusa dan burung merak dalam satu tempat.
Peacock :)
Crowned Pigeon yang anggun.
White Crested Laughingthrush

Kalau tadi di King of the Skies pemandangan kami monoton, namanya juga burung-burung pemangsa, kali ini kami melihat burung yang berwarna-warni. Di High Flyers ini, ada berbagai macam burung kakak tua, macaw, hornbill, dan flamingo. Burung-burung ini mempertunjukan kepintaran mereka dan keindahan bulu mereka yang berwarna-warni.

The show is about to start.
Can you spot them?
It's show time
Si kecil yang terpesona melihat colorful birds.
Mr. Toucan or Mr. Hornbill?
Jago loh burungnya. Bisa terbang masuk ke dalam ring.
Pelican dan Flamingo menutup show hari ini.

Tiga puluh menit tidak terasa saat melihat High Flyers. Karena waktu sudah mendekati jam makan siang, maka kami memutuskan untuk early lunch. Sayangnya di sini hanya ada satu restoran yang buka, yaitu Hawk Café. Hawk Café ini terletak di bagian depan JBP. Pilihan makanannya pun cukup bervariasi, dari Asian sampai western. Untuk harga, yah harga tempat wisata =D

Buat para penggemar hewan hitam putih yang suka makan ikan, pastilah berbahagia saat mengunjungi satu bagian di sini. Dengan bentuk seperti kapal, kita seakan berada di dalam kapal dan melihat penguin dari dalam kapal. 

Penguin Coast, masuk ke dalam kapal untuk melihat si hitam putih

Setelah puas melihat penguin-penguin, kami berlima kembali berkeliling JBP. Oma memutuskan duduk manis dekat Penguin Coast dan opa pun menemani sambil menikmati kopi. Karena hari yang sudah semakin siang, kami memilih naik tram untuk berkeliling satu putaran dan setelah itu berhenti di stasiun kedua. 

Warnanya cantik ya
Philippine Eagle
Pose dulu ah...
Dino descendants, burung yang seperti keturunan Dino
Si kasuari sedang mojok nih.
The saddlebill
Karena si kecil tertidur di stroller saat kami berkeliling melihat burung-burung yang ada, kami pun memilih untuk masuk ke dalam Bird Discovery Centre. Bird Discovery Centre seperti museum kecil yang berisi informasi mengenai burung-burung yang bermigrasi, perkembangan dari mulai telur hingga menetas, dan material yang digunakan untuk membuat sarang.

Ukuran telur-telur dan beratnya.
Perkembangan telur hingga menetas
Ternyata membutuhkan 45 menit untuk membuat telur ostrich matang.

Salah satu tempat yang menarik saat kami berada di sana adalah Lory Loft. Dalam Lory Loft ada banyak burung cinta aka love bird. Burung ini merupakan burung monogami, yang berarti si burung akan setia dengan pasangannya. 

Eh, ada tamu lain di Lory Loft
Feeding time, waktunya mereka makan.
Lagi mojok berduaan. Hehehe

Tempat selanjutnya yang kami kunjungi adalah Parrot Paradise. Seperti namanya, maka burung-burung yang ada di sini adalah semua jenis burung kakak tua, burung beo, burung macaw, parkit, dan kookaburra. Jenis-jenis burung ini adalah burung yang pintar menirukan suara.

Putih namun anggun.
Nah, jadi tahu kan macam-macamnya.
Parrot
Dibaca dulu ya. Penting!
Tempat terakhir yang kami kunjungi adalah Breeding and Research Centre yang terletak dekat Hawk Arena. Semua informasi mengenai bagaimana cara membesarkan si anak burung, dari masa hatching sampai masa dapat dilepas di alam, ada di sini. Bahkan ada beberapa anak burung di sini juga.

Makanan untuk burung-burung tersebut.
Burung yang masih belum dapat dilepas di luar.
Untuk mengeraminya ada suhu tertentu.
Mr. One Penguin kata si kecil.
Informasi mengenai produksi telur dalam satu tahun =D



Macam-macam telur.

Saat saya membuat artikel ini, Jurong Bird Park sudah tidak beroperasi lagi. Sejak Januari kemarin, tepat di ulang tahun JBP yang ke-52, burung-burung yang ada di sini dipindahkan ke Mandai. Jadi, untuk teman-teman yang ingin melihat burung-burung ini tidak perlu repot-repot. Bisa sekalian mengunjungi Singapore Zoo. 
White pelican
 
Next:Dua Hari di Sentosa Island

Tuesday, April 4, 2023

Menjelajahi Kehidupan Laut di S.E.A Aquarium Sentosa

S.E.A. Aquarium

Sehari setelah mengunjungi Singapore Zoo, kami pun berniat melihat hewan-hewan yang berada di dasar laut. Kalau di Indonesia, kita mengenal yang Namanya Seaworld. Kalau di Singapore, tempat yang seperti ini Bernama S.E.A Aquarium. 

Salah satu penghuni S.E.A. Aquarium

South East Asia Aquarium atau yang biasa disebut S.E.A Aquarium berada di Sentosa Island yang berada di bagian selatan Singapore. S.E.A Aquarium ini merupakan bagian dari Resort World Sentosa. Dengan total air sebanyak 45 juta liter dan lebih dari 100.000 hewan laut dari 800 species, S.E.A Aquarium merupakan akuarium terbesar di dunia berdasarkan total volume air yang digunakan, sebelum ada Chimelong Ocean Kingdom di Henqin China.

Kali ini karena kaki opa masih sakit, kami pun membagi rombongan dalam dua kelompok. Yang pertama oma, opa, papa, si kecil, dan kakak naik taxi. Sementara saya dan adik naik bus dan MRT menuju Sentosa Island.

Untuk menuju S.E.A Aquarium, bisa dilihat di link ini ya. Beruntungnya saat kami ke sana, Sentosa Island sedang menggratiskan Sentosa Express. Saat itu, memang untuk menambah pengunjung di Sentosa Island, selalu ada free entry bagi islander. Jadi lebih enak lagi kan. 

Coral spot untuk foto-foto

Saat kami tiba di sana, kami bertanya tentang peminjaman kursi roda untuk opa. Berbeda saat kami mengunjungi Singapore Zoo, di sini kursi roda bukan free. Untuk menyewanya, harus membayar 15 SGD. Berhubung memang perlu, ya kami tempat menyewa kursi roda. 

Lambang toiletnya lucu

Yang menarik di sini, pihak S.E.A Aquarium berhasil membagi hewan-hewan laut tersebut dalam delapan zona yang berbeda. Yang pertama adalah Shipwreck. Dengan background seperti kapal yang karam di Selat Karimata, di sisi bawah timur Pulau Sumatera, ikan-ikan yang berenang terlihat seperti film Titanic (ayo…siapa yang tahu film ini?). Ikan-ikan yang ada di sini diantaranya ikan pari ekor kipas dan hiu zebra. Waktu kami datang, salah satu penyelam sedang memberi makan hewan ikan-ikan yang ada di sana. 

The Shipwreck
Ikan pari dan hiu zebra

Beranjak dari zona Shipwreck, kami dibawa masuk ke zona kedua, yaitu School of Fish. Di zona ini kita akan melihat taman terumbu karang. Taman ini berada di dalam tangka silinder dengan terumbu karang buatan dan berbagai macam ikan terumbu karang seperti clownfish, kuda laut, ikan napoleon, dan paddlefish

Berpose di depan tanki
Si om menyapa Trio Lynns

Berenang berjamaah
Kalau tidak salah, namanya pipefish. kayak pipa ya.
Si kecil: "Mom, they are so small."

Zona berikutnya adalah Ocean Diversity. Ini salah satu zona yang disukai si kecil. Si kecil puas sekali melihat lumba-lumba mancung alias bottlenose dolphin. Belum lagi di sini ada ubur-ubur yang bentuknya telur ceplok dan seperti bulan. Lalu ada juga kepiting raksasa. Rame deh pokoknya.

Ubur-ubur telor ceplok =D
Ubur-ubur lainnya
Ubur-ubur bulan. Bagus untuk jadi background =D
 

Bagi yang pernah main ke Sea World, pasti tahu ada akuarium yang besar sekali di tengah-tengah. Di sini juga ada, yaitu Open Ocean Habitat. Berbagai ikan besar seperti kerapu besar, ikan pari, barracuda, pari manta, dan leopard whipray ada di sini. Karena akuariumnya besar sekali, saat mereka berenang ke sana ke sini, kami seakan melihat gambaran nyata dari film Finding Nemo, saat ikan-ikan sedang berada di dalam satu sekolah besar. 

Di bagian ini juga disediakan aktivitas untuk pengunjung seperti membuat pin. Harga satu pin dimulai dari 5 SGD. Sayangnya karena kami sibuk melihat ikan-ikan, dan mengejar anak kecil yang norak melihat ikan yang banyak, kami tidak sempat mengambil foto.

Berhubung susah untuk foto, jadinya foto informasi ini aja deh.

Setelah puas melihat akuarium besar, dan melihat si kecil sibuk lari sana sini sambil menunjuk ikan-ikan, kami pun berjalan menuju zona yang disebut Quirky Adaptations. Di sini kami melihat berbagai macam ikan-ikan dan hewan laut yang bentuknya cukup aneh. Ada kodok yang warnanya menarik, yang adik bilang itu kodok beracun. Ada hewan yang bentuknya seperti naga tetapi kecil.  
Bumbhead parrotfish yang mempunyai set gigi kedua dibelakang tenggorokannya.
Orange fish kata adik.
Vampire fish. Scarry =D

Kalau tadi kami kebanyakan melihat ikan-ikan dan hewan laut lainnya, di Underwater City kami seakan dibawa kedalam kota yang penuh dengan terumbu karang. Yang ini bukan buatan loh. Kurang lebih ada 100 terumbu karang keras dan 20 terumbu karang lunak. 

Colorful corals.


Banyak yang mengira terumbu karang adalah tumbuhan. Tetapi ternyata mereka adalah binatang. Terumbu karang merupakan koloni dari hewan-hewan bertubuh lunak yang disebut polip. Tentakel-tentakel yang dimiliki digunakan oleh terumbu karang untuk mengambil makanan bagi mereka. 

Coral n fish

Zona selanjutnya yang juga disukai semua orang adalah Apex Predators of Sea. Duabelas macam spesies hiu beterbangan berenang diatas kepala kita. Walaupun mereka predator, tapi untung ada kaca. Hehehe.

Flying shark

Another flying shark
Ini grandpa shark
Ini grandma shark

Zona terakhir adalah Aquatic Ecosystem. Zona ini berisi galeri dari rainforest hingga daerah pesisir. Di sini juga ada Discovery Touch Pool. Anak-anak juga bisa menyentuh bintang laut, teripang, dan hiu kecil. Beberapa spesies katak beracun juga dapat dilihat sini.

Penjelasan tentang ekosistem
Siklus hidup kodok
Kodok beracun
Manfaat rainforest.

Kalau ditanya, bagian mana yang paling menarik di sini, maka anak-anak susah menjawabnya. Berbeda dengan kakak-kakaknya yang sudah pernah mengunjungi Seaworld, semua tempat serasa menarik. Kalau bagi kami, Shipwreck di bagian pertama cukup memberikan kesan yang luar biasa saat masuk ke dalam S.E.A. Aquarium. Kalau kata mamanya sih, ternyata harganya sebanding dengan kualitasnya=D 

Wall of Hope. Setiap warna melambangkan harapan dari para pengunjung.
 

Sekilas Info

S.E.A. Aquarium

Website: https://www.rwsentosa.com/en/attractions/sea-aquarium

Alamat: 8 Sentosa Gateway, Sentosa Island, Singapore

Jam operasional: 10.00 – 17.00


Next: High Flyer Show di Jurong Bird Park