Monday, October 29, 2018

Cara Klaim Tax Refund di Seoul


Apa bedanya belanja di dalam dan di luar negeri? Perbedaannya adalah pajaknya. Kalau kita belanja di dalam negeri, pajak di tanggung pembeli. Tetapi kalau kita belanja di luar negeri, pajak ditanggung si pemerintah. Begitu juga saat belanja di Seoul. Setiap barang yang dijual di Seoul sudah termasuk harga pajak pembelian atau PPN. Dan seperti pajak pada umumnya, PPN tersebut digunakan untuk kepentingan dan pembangunan bangsa dan rakyat negara tersebut. Sedangkan untuk turis, yang tidak menikmati secara langsung pajak tersebut, dibebaskan dari kewajiban membayar pajak atau mendapatkan bebas pajak.

Untuk yang suka berbelanja, ada dua sistem bebas pajak yang disediakan bagi turis. Yang pertama adalah duty free. Setiap toko yang berlabel duty free mempunyai arti bahwa barang-barang di toko ini sudah harga tanpa pajak. Biasanya department store yang besar mempunyai tanda ini, seperti Lotte misalnya.

Yang kedua adalah tax refund. Pajak yang dapat di-refund adalah PPN atau VAT (Value Added Tax) yang sudah dikenakan pada barang yang kita beli. Besarnya kurang lebih 10% (dapat dihitung di link kt tourist reward berikut). Selain itu juga ada yang namanya Luxury Tax atau pajak barang mewah. Pajak ini dikenakan pada perhiasan dan barang-barang yang mahal. 

Bagaimanakah cara mendapatkan tax refund ini?
1. Harus belanja dahulu di toko-toko yang bertuliskan ’Tax Free’, seperti Lottemart, toko kosmetik di Myeongdong, dan toko-toko lainnya. Biasanya kalau belanja di toko-toko yang ada di pasar, maka kita tidak dapat mengklaim tax refund.
2. Nominal belanja yang terkecil adalah 30.000 won. Jadi kalau belanja kurang dari itu, kita tidak dapat mengklaim tax refund.
3. Klaim tax refund sesuai dengan perusahaan tax refund yang bekerjasama dengan toko tersebut. di Seoul ada kurang lebih delapan perusahaan tax refund, diantaranya Global Blue, Global Tax Free, kt tourist reward, Easy Tax Refund, CubeRefund, Easy Tax Free, eTax Free, dan SJ Tax Free. Yang paling terkenal adalah Global Blue dan Global Tax Free. Jadi saat belanja, kita harus memperhatikan dengan perusahaan tax refund manakah toko tersebut bekerjasama.
4.Lama klaim maksimal 3 bulan sejak barang dibeli dan dipastikan kita meninggalkan negara tersebut. Jika kita mengklaim lebih dari tiga bulan atau kita tidak meninggalkan tersebut, maka kita tidak dapat mengklaim tax refund tersebut.
5. Sertakan barang yang dibeli jika kita belanja diatas 1.000.000 KRW atau tax refund kita diatas 75.000 KRW. Barang-barang tersebut nantinya harus ditunjukkan dibagian  custom check di bandara. Jika belanjaan kita dibawah 1.000.000 KRW atau tax refund kita tidak melebihi 75.000 KRW, maka barang-barang tersebut tidak perlu disertakan dan kita tinggal melakukan tax refund dengan menyertakan struck pembelanjaan.

Ada tiga cara untuk mengklaim tax refund.
1. Mengklaim langsung di toko yang ada tulisan ‘Tax Free
Di beberapa toko, seperti Lottemart, Etude, kita dapat mengklaim langsung tax refund di sana. Saat kami di Seoul, kami menikmati klaim langsung di Lottemart. Lumayan, bisa untuk jajan-jajan. Bagaimana caranya?

Jika belanjaan kita memenuhi syarat minimal untuk mengklaim secara langsung, maka kita tinggal menunjukkan passport (jadi bawa selalu passport saat pergi-pergi) dan mereka akan memberikan uang cash kepada kita. Syarat minimal ini berbeda-beda. Jadi harus ditanyakan ke tokonya. Seperti di Lottemart, syaratnya pembelanjaan dari 30.000 KRW sampai 200.000 KRW. Sedangkan Etude di Myeongdong memberikan syarat minimal 50.000 KRW untuk mengklaim langsung tax refund.

2. Mengklaim di downtown.
Jika dulu tax refund hanya dapat dilakukan di airport (setelah melewati bagian imigrasi), maka sekarang perusahaan tax refund melayani permintaan tax refund di downtown. Enaknya klaim di downtown adalah kita tidak usah buru-buru saat tiba di bandara dan kita masih punya uang yang dapat digunakan selama kita liburan. Seperti saat teman menitip belanja kosmetik di Etude, saya mencoba mengklaim di Myeongdong. Etude bekerjasama dengan Global Tax Free yang berada di Olive Young Myeongdong. Ternyata tidak susah. Hanya membutuhkan struk belanja, passport, dan kartu kredit.

Bagaimana caranya supaya dapat mengklaim di downtown?
- Mintalah kasir slip untuk tax refund. Biasanya kita akan mendapatkan struck belanjaan dan slip tax refund dalam suatu amplop. Di amplop tersebut akan terlihat perusahaan manakah yang bekerja sama dengan toko tersebut.
- Klaim tax refund di cabang terdekat dengan lokasi kita dan jangan lupa bawa passport dan kartu kredit.
- Pilihlah metode pembayaran tax refund yang kita inginkan. Ada dua pilihan, yaitu uang cash atau transfer melalui credit card. Jika kita memilih uang cash, maka kita harus membayar uang garansi (sejumlah tax refund kita) dengan kartu kredit kita. Jika kita tidak meninggalkan Seoul dalam kurun waktu yang diberikan, yaitu 3 bulan setelah belanja, maka kartu kredit kita akan dipotong sejumlah nominal yang diberikan oleh perusahaan tax refund. Jika kita memilih kartu kredit sebagai metode pembayaran tax refund, maka petugas akan memasukkan deposit ke account kartu kredit kita. Saat kita meninggalkan Korea, tax refund kita akan langsung ditransfer ke kartu kredit. Saat itu saya memilih yang pertama, biar tidak repot (maklum, belanja titipan orang).
- Saat kita akan meninggalkan Korea Selatan, carilah Tax Refund Kiosk. Kios ini berada diantara line D dan F dan diantara line J dan H. Scan-lah passport kita, maka tax refund kita akan masuk ke account kartu kredit kita atau kita tidak dikenakan penalti atas uang sudah diterima sebelumnya (jika dengan cash). Langkah ini sangat penting karena jika tidak kita akan kena potong uang garansi atau tax refund kita tidak dibayarkan.

3. Mengklaim di airport.
Mengklaim di airport pun pernah kami lakukan, masih dengan belanjaan titipan teman. Karena ’kepintaran’ saya, menganggap jam buka perusahaan tax refund yang ada di downtown semuanya sama, maka saya harus melakukan tax refund di bandara. Sempat takut tidak keburu, karena pesawat kami pagi sekali, tetapi ternyata prosesnya begitu sederhana dan tidak repot, selesai dalam waktu 10 menit. Apalagi letak electronic kiosk ini berada di perbatasan concourse. Perlengkapan yang dibutuhkan hanya slip belanjaan dan passport.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
- Mintalah kasir slip untuk tax refund. Biasanya kita akan mendapatkan struck belanjaan dan slip tax refund dalam suatu amplop. Di amplop tersebut akan terlihat perusahaan manakah yang bekerja sama dengan toko tersebut.
- Carilah kios yang disebutkan di amplop tersebut. Disarankan untuk datang lebih awal agar dapat mengurus dengan tidak terburu-buru. Kalau kami kemarin melakukan di gate 28 setelah melewati imigrasi.
- Scan passport dan struck belanjaan di electronic kiosk. Kemudian ikuti langkah yang diberikan. Setelah itu mesin tersebut akan mengeluarkan uang sesuai dengan nominal belanjaan kita.

Info lebih lanjut, dapat dilihat di masing-masing perusahaan tax refund yang ada ya. Selamat berbelanja dan selamat mengklaim tax refund :)

Sekilas Informasi
Global Blue: www.globalblue.com (English, Chinese, Russian)
GLOBAL TAX FREE: 
web.gtfetrs.com (Korean, English, Japanese, Chinese)
kt tourist reward: 
www.koreataxfree.com (Korean, English, Japanese, Chinese)
Easy Tax Refund: 
www.easytaxrefund.co.kr (Korean, English, Japanese, Chinese)
CubeRefund: 
www.cuberefund.com (Korean, English, Japanese, Chinese)
EASY TAX FREE: email inquiries to 
taegyungeasytaxfree@gmail.com (Korean, English, Japanese, Chinese)
eTAX FREE: email inquiries to 
help@etax-free.com (English, Japanese, Chinese) 
SJ TAX FREE: 
www.sjtaxfree.com (Korean, English, Japanese, Chinese)


Tuesday, October 23, 2018

Tips Menggunakan Public Transport di Seoul

”Kemarin jalan-jalan ke Seoul itu sendiri?””Wah, berani juga ya jalan sendiri bawa anak-anak untuk pergi ke negara orang.”
Celetukan-celetukan seperti itu sering saya dengar saat teman-teman bertanya tentang jalan-jalan ke luar negeri. Sebagian cukup aneh takjub saat mendengar kami selalu membawa anak-anak saat kami jalan-jalan, apalagi keluar negeri dan sendiri alias tidak gabung dengan tour dan travel. Dan biasanya mereka pun takut ngeteng alias jalan sendiri karena takut kesasar saat bawa anak-anak jalan. Pemikiran seperti itu memang wajar, apalagi kalau membawa anak-anak. Kebanyakan takut anaknya rewel saat naik transportasi umum.

Tetapi bagi kami, naik turun transportasi umum di negara orang itu sangat seru. Anak-anak pun senang saat diajak naik transportasi umum. Saat  kami ke Seoul pun kami menambah pengalaman kami, selain naik turun MRT, dengan naik turun bus umum. Selain karena harganya yang murah, kami dapat melihat langsung dan berinteraksi dengan masyarakat setempat, bahkan disangka sebagai orang lokal. Pengalaman seperti ini belum tentu didapatkan jika kami menggunakan tour atau travel ataupun taksi.

Ada beberapa tips saat menggunakan alat transportasi umum di Seoul.
1. Gunakan kartu transport untuk mempermudah kita dalam berkendaraan.
Di Seoul ada banyak pilihan kartu transportasi yang dapat mempermudah kita untuk naik turun transportasi umum. Ada yang namanya T-Money, Cashbee, Discover Seoul Pass, dan Seoul City Pass+. Bedanya apa?
T Money 
T-Money adalah kartu transportasi yang bisa digunakan sebagai alat membayar taksi, kereta dan beberapa supermarket. Kartu ini dapat dibeli di stasiun ataupun supermarket. Hampir mirip seperti ez link di Singapura atau octopus card di Hong Kong. Keuntungan menggunakan T-Money adalah potongan 100 won (kurang lebih Rp 1.200,00) saat menggunakan kendaraan umum. Lalu dengan T-Money, kita tidak perlu mencari mesin untuk membeli tiket dan mencari mesin untuk me-refund tiket. Efisiensi waktu jadinya. Cashbee hampir sama dengan T-Money, hanya saja dikeluarkan oleh perusahaan yang berbeda.
 
Discover Seoul Pass. Sumber foto: visit korea.
Sedangkan Discover Seoul Pass, Seoul City Pass+ merupakan gabungan dari T-Money dan tiket masuk atau potongan diskon ke beberapa tempat wisata. Biasanya mereka menawarkan paket 1 hari atau 2 hari masuk secara bebas ke tempat-tempat wisata atau mendapatkan potongan di beberapa tempat wisata. Bagi yang memang mau menghabiskan waktu berkeliling Seoul dalam 1 hari, maka memiliki kartu-kartu ini akan sangat membantu.

Bagaimana dengan kami? Kami memilih menggunakan T-Money. Kami membelinya di toko buku di airport. Harga dari kartu T-Money adalah 2.500 won. Itu harga kartu saja. Untuk menggunakannya harus top up lagi. Top Up kartu ini pun lumayan mudah. Dapat melalui counter di subway, atau ke supermarket.

Jika sudah tidak digunakan lagi, nilai nominal yang ada di kartu tersebut bisa di refund tetapi dikenai biaya 500 won dan kartunya tidak bisa diganti uang, tidak seperti octopus card. Kartu menjadi milik kita. Ya anggap saja kenang-kenangan atau suvenir. Dan kalau ke Korea lagi (siapa tahu ada kesempatan berikutnya), kartu ini bisa digunakan lagi. Oya, untuk anak-anak, selama dibawah 7 tahun dihitung gratis loh.

2. Pelajari sistem metro subway yang ada.
Seoul Subway Map.
Bagi yang sudah pernah jalan-jalan ke Singapore, pastinya tidak asing dengan yang namanya MRT atau Metro Subway. Di Seoul sendiri ada 9 line dan kurang lebih 10 line lintas wilayah yang dikenali dengan warna yang berbeda. Yang membuat sedikit berbeda adalah karena MRT sudah lama ada di Seoul, terkadang susah mencari eskalator atau lift di MRT. Dan terkadang di beberapa stasiun persimpangan, platform antara line yang satu dengan yang lainnya lumayan jauh. Jadi siapkan tenaga untuk berjalan

Selain memelajari sistem metro subway yang ada, ada baiknya jika kita juga mengetahui jam-jam sibuk alias rush hour-nya. Seperti lalu lintas yang padat di Jakarta, pukul 07.00 – 08.00 dan 18.00 – 19.00 merupakan jam-jam dimana subway sangat padat. Walaupun demikian, kita masih dapat kelayapan pada jam-jam diatas, hanya saja kita juga harus mampu bergerak dengan cepat.

3. Pahami istilah dan kode yang ada di stasiun metro.
Petunjuk yang ada di setiap subway. Sumber foto: Seoulistic.com
Walau sistem metro di Seoul terlihat ribet jika belum pernah menaikinya, ternyata kode dan sistem yang ada cukup memudahkan. Biasanya di lantai platform terdapat segitiga dan ada dua angka di dalam segitiga tersebut. Angka pertama merupakan nomor gerbong dan angka kedua adalah nomor pintu. Misal 9-3, berarti tempat kita berdiri adalah gerbong kesembilan dan pintu ketiga. Apa sih fungsinya? Selain untuk membantu kita mengetahui di gerbong dan pintu mana kita berdiri, ternyata angka-angka ini membantu saat kita transfer dari satu line ke line yang lain.

Seperti yang tadi diutarakan, di Seoul ada begitu banyak line dan terkadang jarak tempuhnya lumayan. Nah biasanya ada beberapa aplikasi yang memberi tahu kita harus berdiri di pintu ke berapa dan gerbong berapa supaya kita tidak usah berjalan jauh saat transfer ke line lainnya.

4. Pelajari bus dan sistem bus yang ada
Bus di Seoul
Bus di Seoul dibedakan berdasarkan empat warna. Bus berwarna biru beroperasi menghubungkan stasiun subway dengan rute biru seperti perumahan. Bus dengan warna hijau beroperasi antara distrik satu dengan yang lainnya di kota yang sama atau jarak dekat. Bus dengan warna kuning berarti circular bus, seperti bus yang digunakan saat menuju N Seoul Tower. Sedangkan bus dengan warna merah berarti bus ekspress, yang biasanya melayani rute antar kota terdekat. Yang menariknya, jika kita baru saja menaiki subway lalu pindah ke bus (atau sebaliknya), harga yang dibayarkan bukan harga masing-masing (subway dan bus), tetapi ada potongan dari salah satu.

Salah satu hal yang mempermudah urusan naik bus di Seoul adalah di setiap halte bus disediakan nomor-nomor bus yang akan lewat halte tersebut dan berapa lama lagi bus tersebut akan tiba di halte tersebut. Jadi kita pun tahu berapa lama kita harus menunggu. Dan tentunya naiknya pun harus berbaris, tidak bisa main serobot.

5. Gunakan map yang dapat memetakan perjalanan, baik dengan bus, subway, ataupun berjalan kaki.
Kebiasaan kami saat traveling adalah mengetahui terlebih dahulu bagaimana cara menuju ke suatu tempat. Saat kami mau jalan-jalan ke Seoul, kami mengandalkan tiga sumber untuk melihat peta. Yang pertama adalah Google Map. Dengan Google Map, kita dapat mengetahui bus mana yang harus dinaiki, subway apa yang harus dinaiki. Namun kelemahan Google Map adalah ketidakmampuannya untuk memetakan perjalanan dengan berjalan kaki. Untuk mengatasi ini, kami menggunakan Rome2rio.com. Situs yang satu ini sangat bermanfaat jika kita mau berjalan dari suatu titik ke titik yang lainnya.

Sedangkan untuk mengetahui berapa besar biaya saat naik subway, lama perjalanan, lalu harus transit dimana dan gerbong dan pintu manakah yang mempermudah perpindahan jalur, kami biasa menggunakan Seoul Metro atau  smrt.co.kr. Dengan program ini kami mendapatkan gambaran sebelum kami menuju suatu tempat.

6. Download aplikasi untuk bus dan metro.
Aplikasi public transport di Metro.
Pada kunjungan kami yang kedua, karena lebih lama dibanding kunjungan yang pertama, maka kami pun men-download app yang mempermudah kami. Ada beberapa aplikasi yang kami download, yaitu Seoul Subway, Korea Subway Bus, dan Korea Tour. Keuntungan dari Korea Tour adalah dapat digunakan saat tidak ada koneksi internet.

7. Jangan malu untuk bertanya.
Seperti pepatah berkata:’malu bertanya sesat di jalan’, yang namanya jalan-jalan itu tidak boleh malu bertanya jika sudah bingung. Hal ini selalu kami terapkan. Memang akan mudah jika jalan-jalannya ke Negara tetangga yang mengerti bahasa Melayu dan Inggris. Bagaimana kalau penduduk setempat tidak mengerti bahasa Inggris?

Kata kuncinya adalah bertanyalah kepada orang, baik muda atau tua, biasanya mereka mengerti bahasa Inggris. Saat kami menuju Onemount, kami sempat bingung harus naik dari halte yang ada di tengah jalan atau yang di pinggir jalan. Kami pun bertanya kepada salah satu anak muda, dan dia pun bilang harus naik dari halte tengah jalan. Saat sudah di halte yang ada di tengah jalan pun kami bingung melihat rute bus nomor 80 berbeda dengan rute yang ada di catatan. Ternyata bus nomor 080 dan 80 itu berbeda. Untungnya supir bus, seorang ahjussi, mengerti saat kami bertanya.


Bagaimana jika sudah mempersiapkan, sudah bertanya tetapi tetap kesasar? Anggap saja kita sedang mengajak anak-anak berpetualang. Dan dari pengalaman kesasar, anak-anak pun akan menyadari kalau kesasar tidak usah panik. Tetap tenang dan cari jalan yang benar :)

Note: Untuk cerita lebih lengkap mengenai liburan kami di Seoul, beserta tips dan informasi lainnya, silakan klik link berikut ini.

Wednesday, October 17, 2018

Wisata Kuliner di Seoul

Yang namanya makhluk hidup, pastinya membutuhkan makanan, termasuk saat jalan-jalan bukan? Demikian juga kami. Hobi kami saat jalan-jalan adalah mencoba makanan yang menjadi khas di tempat yang kami  kunjungi. Hal ini juga berlaku saat kami berkunjung ke Seoul. 

Masalahnya, sering kali saat mengkonversi nilai won ke rupiah, mata kita langsung melotot karena harganya yang luar biasa. Apalagi tempat yang lebih banyak turisnya daripada orang lokalnya. Nah, biasanya, sebelum melakukan perjalanan, saya akan riset dulu tempat makanan yang enak, harga bersahabat, dan banyak dikunjungi orang lokal. Jadi saat membayar tidak sampai melotot. 

Berikut beberapa makanan atau tempat makan yang enak dan bersahabat dengan kantong. 
Street Food
1. Street Food
Semua orang pasti tahu bahwa street food merupakan makanan yang wajib dicoba dan harganya cukup bersahabat dengan kantong. Bahkan kalau belum makan street food, rasanya jalan-jalan ke Seoul belum sah. Street food biasanya dijual di gerobak-gerobak dan makannya pun ngemper alias di pinggir jalan. Pilihannya pun beraneka ragam, dari yang digoreng sampai yang direbus, dari yang pedas sampai manis, semua ada. Hampir setiap tempat di Seoul ada street food. Kalau kami kemarin, sengaja menginap di Myeongdong biar puas jajan street food setiap malam.

2. Gimbap Heaven
Gimbap Heaven. Courtesy of TripAdvisor
Restoran yang satu ini dapat dijumpai dimana-mana. Dengan harga yang murah, berkisar dari 2.500 won hingga 7.000 won, dan franchise-nya ada di setiap tempat, Gimbap Heaven menjadi penyelamat para backpackers. Dan yang menjadi nilai tambahnya, Gimbap Heaven buka 24 jam. Menu yang ada bukan hanya gimbap. Ada bibimbap, ramyun, mandu, sup khas Korea, tteokbokki, dan sebagainya. Rasanya pun tidak kalah dengan restoran-restoran yang mahal. Jadi jika ingin menikmati makanan khas Korea dengan harga terjangkau, silakan mampir ke sini. 

Myeongdong Kyoja
Bagi para penggemar mie dan pangsit, kami menyarankan untuk mampir Myeongdong Kyoja. Myeongdong Kyoja merupakan salah satu tempat makan yang khusus menjual kalguksu dan kyoja di Myeongdong. Rasanya yang enak membuat orang jadi ketagihan mampir ke sini. Antrian selalu ada di tempat ini. Tetapi pelayanan di sini cukup cepat kok. Sehingga antrian cepat berganti.
Kalguksu 
Myeongdong Kyoja: 
Jam operasi: 10.30 - 21.30
Harga makanan: semua 8.000 won, kecuali dumpling 10.000 won
Cara menuju ke sana:
stasiun Myeongdong exit 8, jalan 200m mengikuti peta
stasiun Euljiro 1-ga exit 5, jalan mengikuti peta di link berikut.

4. Gimgane
Seolleongtang
Restoran yang satu ini hampir mirip dengan Gimbap Heaven. Terletak di tengah-tengah Myeongdong, Gimgane menjadi kesukaan turis-turis, termasuk saya, dan orang lokal. Menunya bermacam-macam, dari gimbap, sup, jajangmyun, ramyun, hingga tteokbokki. 
Tteok soup
Very spicy Tteokbokki
Harganya pun termasuk murah, antara 2.500 – 7.500 won. Kami sendiri mampir di tempat ini hingga dua kali, yaitu saat makan siang dan saat makan malam. Rasanya? Sama enaknya :) 
Gimgane Gimbap
Nasi kepal tuna 
Gimgane Myeongdong 
Myeongdong 7-gil, Myeongdong, Junggu
Cara menuju ke sana: stasiun Myeongdong exit 6, belok kiri menuju Myeongdong 8-gil dan Myeongdong 7-gil. Gimgane terletak disamping KFC
Jam operasional: 11.00 - 23.00

5. Yoogane
Yoogane
Yoogane adalah restoran dakgalbi yang terkenal dengan bokkeumbap atau nasi gorengnya. Dakgalbi adalah ayam yang dipotong kecil-kecil dan ditumis dengan bumbu gochujang (pasta cabai merah). Ayam tersebut ditumis dengan kol, bawang bombai dan daun bawang. Bahan-bahan lain yang biasa bisa dimasukkan dan dimasak bersama dakgalbi adalah nasi, tteokbokki, ubi, mie dan sebagainya. Namanya pakai gochujang, pastilah pedas. Bisa juga diberikan mozzarella cheese untuk mengurangi rasa pedas. Atau pesan dakbulgogi, ayam yang dimasak dengan bumbu bulgogi. Apalagi dimakan saat kedinginan, pasti enak sekali. 
Menu Yoogane
Yoogane Myeongdong
Jam buka: 10.00 - 01.00 (cabang utama), 10.45 - 12.00 (cabang kedua)
Cara menuju ke sana:
- Stasiun Myeongdong exit 8, kemudian belok kiri dan berjalan lurus sampai melihat lambang Yoogane.

6. Restoran Chinese Food
Jajangmyun
Hampir di setiap negara selalu ada yang namanya restoran Chinese Food. Di Seoul juga sama. Bagi yang sering melihat drakor, pasti tidak asing dengan jajangmyun dan tangsuyuk alias sweet sour pork. Restoran Chinese Food hampir ada di setiap sudut jalan di Seoul. Dan ada yang bergerombol di daerah dekat kedutaan China di Myeongdong. Salah satu restoran yang terkenal di sana adalah Gaehwa.
Nasi campur  
Saat kami berkunjung ke sana, karena Gaehwa tutup, kami sempat mencoba salah satu restoran yang kami tidak tahu namanya. Namun ternyata rasanya cukup enak dan banyak penduduk lokal yang makan di sana. Harganya pun murah.

Bindatteok
Gwangjang Market merupakan salah satu pasar tertua di Seoul. Pasar ini dulunya bernama Dongdaemun Market karena berada di daerah Dongdaemun. Namuk sejak tahun 1960 pasar ini berubah nama menjadi menjadi Gwangjang, karena berada di antara jembatan Gwang (yang artinya lebar) dan jembatan Jang (yang artinya panjang). Pasar ini sangat lengkap. Dari makanan, bahan masakan, baju, kain, suvenir, peralatan dapur dan bahkan obat-obatan. Biasanya banyak turis mencari hanbok ke sini. Dan tentunya yang terkenal di sini adalah makanan khas seperti mayak gimbap, bindatteok, tteokpokki, dan juga fish cake soup.
Menggiling kacang hijau untuk membuat bondatteok 
Walau pasar yang satu ini terkenal dengan mayak gimbap dan tteokpokki, namun banyak makanan lain yang tidak kalah enaknya seperti fishcake soup, gorengannya dan makanan lainnya. Setiap tempat menawarkan makanan dengan harga yang sama dan kualitas yang sama. Dan para ahjumma yang berjualan di sini cukup bisa berbahasa Inggris yang sederhana. 

Gwangjang Market
Jam operasional: 09.00 - 18.00 (toko biasa), 09.00 - 23.00 (restoran). Tutup hari Minggu.
Cara menuju ke sana: Stasiun Jongno 5-ga exit 8 (food corner) atau stasiun Euljiro 4-ga exit 4

8. Namdaemun Market
Kalguksu
Selain terkenal dengannya penataannya yang rapi, pasar tertua di Seoul ini terkenal dengan makanannya. Ada dua alley besar di sini, kalguksu alley dan fish alley. Kami sempat mencoba makan kalguksu di sini. Sup dan tambahan boribap mereka memang enak. 
Boribap 
Selain kedua alley, di sepanjang jalan di Namdaemun Market ini juga terdapat banyak jajanan yang murah dan enak. 

Namdaemun Market
Jam buka: 22.30 - 16.00. (ada yang sampai malam lagi)
Cara menuju ke sana: stasiun MRT Hoehyoen exit 5, jalan lurus 100 meter. Kalguksu alley berada di sebelah kiri, ditandai dengan pintu yang berplastik transparan.

9. McDonald's
Fastfood yang satu ini memang sudah terkenal dimana-mana. Dan McDonald's menjadi penyelamat kami saat kami harus mencari makan di dalam mall atau berada di stasiun. Harganya yang standard membuat kami tenang, tidak diketok harga di resto lain. Biasanya kami memilih menu yang tidak ada di Indonesia. 

10. Lotteria
Sejenis dengan restoran fastfood sebelumnya, Lotteria juga menyajikan makanan fastfood namun dengan cita rasa Korea. Jika dibandingkan dengam Lotteria yang ada di Jakarta, maka rasa Lotteria di sini jauuh lebih enak. Dua kali kami mencoba, saat pertama kali sampai di airport dan saat di Lotte World, rasa dagingnya juicy dan sayurnya lebih segar daripada waktu kami membeli di Jakarta (no offense ya). 

11. Isaac toast
Isaac Toast cabang Myeongdong Cathedral
Franchise toast yang satu ini terkenal di kalangan turis sebagai alternatif untuk makan pagi. Toast yang menjadi pilihan sarapan bagi  para penduduk lokal sederhana namun enak. Harganya pun cukup murah. Lokasinya ada di mana-mana. Namun biasanya mereka tutup di hari Minggu. 

Isaac Toast (Cabang Myeongdong Cathedral)
Alamat: 17-1, Myeongdong 10-gil, Myeongdong 2(i)-ga
Jam operasional: 07.30 - 22.30
Cara menuju ke sana: stasiun Myeongdong exit 8, belok kiri. Isaac Toast ada di sebelah kanan jalan.
Daftar harga toast. 
12. Ddung Bread 


Ddung Bread di Insadong.
Walau sekarang mulai bermunculan poo bread di Jakarta (dengan harga yang jauh lebih mahal), namun waffle yang berisi red bean atau coklat ini menjadikan salah satu makanan wajib saat main di daerah Insadong. Kios mereka ada di lantai dasar Ssamjjigil. Yang menjadi ciri khas mereka adalah bentuk waffle yang seperti bentuk p*p. Walaupun demikian, menurut saya sih tidak mirip. Oya, saya sarankan belilah paket supaya lebih murah. 

Ssamjigil
Alamat: 44 Insadong, Gwanhundong, Jongno-gu
Jam operasional: 10.30 - 20.30
Cara menuju ke sana: stasiun Anguk (line 3) exit 6

Cafe bertema yang satu ini memang sudah ada di Jakarta. Namun Hello Kitty Cafe di Seoul tetap wajib dikunjungi oleh para pecinta Hello Kitty. Hello Kitty Cafe di Hongdae dirancang semenarik mungkin dan ada kamar khusus yang bertema Hello Kitty. Makanan dan minuman di sana berkisar antara 4.500 won sampai dengan 10.000 won. Untuk rasa, bagi saya agak manis (seperti dessert lainnya).

Hello Kitty Cafe
Alamat:
1. 28, Myeongdong 4-gil, Jung-gu, Seoul, Korea
2. 364-14, Seogyo-dong, Mapo-gu, Seoul, Korea
3. 13-3, Changcheon-dong, Seodaemun-gu, Seoul, Korea
4. 1963-2, Sangchang-ri, Andeok-myeon, Seogwipo-si, Jeju-do, Korea

14. Convenience Store
Samgak Gimbap dan fried rice.
Convenience Store? Ya, betul. Anda tidak salah membaca. Makanan di convenience store seperti 7eleven atau Family Mart juga termasuk makanan penolong dengan harga murah dan enak. Dari sandwich yang sederhana, samgak gimbap, sampai bento yang lengkap, semua ada. Jika makanannya dingin, kita dapat menghangatkannya. Mereka menyediakan microwave di sana.

15. Lotty's Garden

Menu Lotty's Garden: omurice dan paket ramyun and lunch box.  
Restoran yang satu ini memang tidak ada di semua tempat. Berlokasi di taman bermain Lotte World, Lotty Garden menjadi pilihan kami saat mencari makan siang. Namanya taman bermain, biasanya harga makanan kan lumayan menyekek leher. Tetapi di Lotty Garden, harga makanannya cukup murah dibanding restoran lain di Lotte World. 

16. Delly Manjoo
Manjoo
Manjoo yang seperti kue pukis atau kue cubit ini ada di setiap stasiun dan MRT. Kami mencoba membelinya saat kami baru kembali dari Onemount. Di tengah hawa dingin dan hujan salju, makan manjoo terasa nikmat sekali. Ahjumma yang berjualan sempat ngobrol dalam bahasa Indonesia dan bilang manjoo ini juga bisa dibungkus dan dibawa pulang ke Indonesia.

17. Banchan atau Side Dish
kimchi yang bisa refill kapan saja.
Makanan khas Korea terkenal dengan yang namanya banchan atau side dish. Katanya, semakin tinggi tingkat sosial, semakin banyak banchan yang disediakan di meja saat makan. Biasanya banchan ini disediakan di semua resto. Hanya saja jumlah macamnya yang bervariatif. Restoran yang muahal bisa menampilkan 9 macam banchan. Kalau yang biasa-biasa saja, paling berkisar satu hingga tiga. Enaknya kulineran di Seoul, kita boleh refill sepuasnya. 
Banchan di pasar Namdaemun
Banchan ada banchan pedas, seperti kimchi, ada juga banchan tidak pedas, seperti acar lobak. Selama kami si dana, kami puas makan banchan. Dan tidak perlu malu saat mau nambah :)

Satu hal lagi yang menjadi nilai tambah saat makan di Seoul, restoran yang menjual makanan khas Korea selalu menyediakan air minum secara gratis. Jadi tidak usah memesan minuman tambahan.  
Note: Untuk cerita lebih lengkap mengenai liburan kami di Seoul, silakan klik link berikut ini.

Monday, October 8, 2018

12 Hal yang Wajib Dilakukan Saat Mengunjungi Seoul




Di bulan September kemarin, beberapa petinggi negara tercinta kita ini mengunjungi Negara Ginseng alias Korea Selatan. Melihat beberapa liputan mereka membuat kami jadi terbayang masa-masa liburan kami di sana. Memang jalan-jalan ke sana menjadi salah satu kenangan yang menyenangkan, bahkan untuk anak-anak.

Jika kami harus merangkum kegiatan apa saja yang wajib dilakukan, maka inilah 12 hal yang wajib dilakukan saat berkunjung ke Seoul.

1. Mengunjungi Istana
Gyeongbokgung 
Orang Korea sangat menjunjung tinggi kebudayaan mereka. Oleh sebab itu tak heran mereka berusaha melestarikan peninggalan sejarah. Salah satunya adalah istana. Di Seoul ada banyak istana yang dapat dikunjungi, seperti East Palace (Changdeokgung dan Changgyeonggung) yang terkenal dengan tamannya, Gyeongbokgung yang terkenal sebagai istana terbesar, Deoksugung yang terkenal lebih modern dibanding istana yang lain, dan Gyeonghuigung yang lebih mungil daripada istana-istana lainnya.
Gyeonghoeru di tengah danau.  
Jika ada waktu dan memang suka sekali mengunjungi istana, kita dapat membeli tiket terusan untuk mengunjungi istana-istana tersebut. Atau jika kita menggunakan hanbok, kita bisa keluar masuk dengan bebas tanpa harus membayar. Namun jika tidak ada banyak waktu, kami menyarankan untuk mengunjungi Gyeongbokgung. Dan jika waktunya pas, kita dapat melihat pergantian penjaga. Selain itu, di dalam Gyeongbokgung juga terdapat banyak museum yang dapat dikunjungi, antara lain Folk Museum, Children Folk Museum dan National Palace Museum.

Biaya Masuk
Gyeongbokgung 3.000 KRW
Changdeokgung 3.000 KRW (tambahan 5.000 KRW jika mengunjungi taman)
Deoksugung 1.000 KRW
Changgyeonggung 1.000 KRW
Tiket kombinasi 10.000 KRW.
Gyeonghuigung free alias tidak ada biaya masuk.

Hari libur:
Senin: East Palace, Deoksugung
Selasa: Gyeongbokgung

2. Mengunjungi Gwanghwamun Square, Cheonggyecheon, dan Insadong
Gwanghwamun Square 
Tiga tempat wisata ini juga termasuk salah satu tempat yang wajib dikunjungi. Gwanghwamun Square merupakan alun-alun yang besar. Disini terdapat patung Raja Sejong dan juga Admiral Yi. Kedua tokoh ini merupakan tokoh besar dalam sejarah Korea. Ditambah lagi dibawah patung Raja Sejong ini terdapat museum tentang Hangeul atau aksara Korea.
Cheonggyecheon di malam hari. 
Di ujung Gwanghwamun ini, kita dapat melihat spiral yang seperti tanduk unicorn yang disebut spring. Ini adalah bagian dari Plaza Cheonggyecheon. Cheonggyecheon merupakan salah satu sungai yang sering muncul di drakor dimana aktor atau artisnya sibuk bermain di pinggir sungai. Awalnya Cheonggyecheon mirip seperti kali Ciliwung, namun setelah diperbaiki, sekarang sungai yang melintas hingga daerah Dongdaemun ini menjadi salah satu obyek wisata.
Cheonggyecheon di sore hari.
Bagian ketiga di daerah ini adalah Insadong. Insadong merupakan nama jalan. Di sepanjang jalan ini banyak sekali kafe, street food dan tempat makan yang enak. Di jalan ini nuansa tradisional masih terasa. Banyak cindera mata yang dapat dibeli dengan harga yang cukup murah. Dan kalau sudah sampai di sini, wajib sekali untuk mengunjungi Ssamjiggil dan mencoba ddung bread yang terkenal.
Ddung Bread di Insadong.
3. Mencoba Hanbok di Myeongdong

Myeongdong pastilah bukan nama yang asing lagi di telinga kita. Selain terkenal sebagai tempat belanja kosmetik, Myeongdong identik dengan street food yang berlimpah ruah di sepanjang area ini. Selain street food, makanan-makanan yang ada kafe dan restaurant di sini juga enak. Dan untuk yang suka berburu oleh-oleh, banyak pernak-pernik yang murmer di sini. Namun bagi kami, Myeongdong menjadi menarik karena kami dapat mencoba hanbok gratis di MDTIC. Kapan lagi bisa pakai hanbok dengan kualitas bagus dan gratis. Ditambah lagi kita dapat memilih background foto yang lucu-lucu. 
Line Cafe di Myeongdong  
Oya, jika ingin mencari penginapan, carilah penginapan di daerah Myeongdong, seperti di Step Inn yang lokasinya strategis. Untuk mengetahui aktivitas apa saja yang dapat dilakukan di Myeongdong, silakan klik link berikut.

4. Mengunjungi Museum
Teseum 
Museum merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi. Apalagi kalau membawa anak-anak. Museum di Seoul menawarkan banyak informasi dengan tempat yang nyaman dan children friendly. Sebagian museum di sana gratis, seperti National Museum dan Children Museum. Ada juga yang harus bayar, seperti Seoul Children’s Museum dan Teddy Bear Museum(Teseum).
Aktivitas di Children's Museum
5. Kulineran di Pasar 
Kalguksu di Namdaemun Market. 
Oke, mungkin aktivitas ini terdengar aneh. Sudah sampai luar negeri kok kerjaannya makan di pasar. Jangan salah dulu. Pasar di Seoul ini bersih dan menarik untuk dikunjungi. Walau banyak ahjumma yang akan sibuk membujuk-bujuk kita untuk mampir ke kedainya, namun hampir semua makanan di sini sama rasanya.
Gorengan di Gwangjang Market 
Dua pasar yang cukup terkenal untuk wisatawan yang suka kuliner adalah pasar Namdaemun dan pasar Gwangjang. Namdaemun terkenal dengan kalguksu atau mie potongnya. Sedangkan Gwangjang dengan gimbap dan tteokbokki. Namun selain makanan diatas, hampir semua makanan yang ada di pasar-pasar ini enak dan wajib dijajal. Dan hampir di setiap sudut pasar ini terdapat street food yang enak-enak.

6. Berfoto di N Seoul Tower
N Seoul Tower 
Menara yang dulunya merupakan menara pemancar ini juga merupakan salah satu tempat yang iconic dan wajib dikunjungi saat berkunjung ke Seoul. Menara ini terletak di gunung Namsan sehingga berada di menara ini membuat kita dapat melihat pemandangan yang menarik dari atas, apalagi kalau menggunakan cable car untuk naik ke N Seoul Tower. Salah satu aktivitas yang wajib dilakukan saat berada di N Seoul Tower adalah memasak gembok di tempat-tempat yang mereka sediakan. Biasanya sih gembok-gembok ini dipasang oleh pasangan, namun boleh juga kok keluarga memasang gembok di tempat ini.
Gembok cinta :)
Selain berfoto di N Seoul Tower, di sini juga ada Seoul Tower Plaza yang menyediakan banyak spot untuk berfoto. 
Seoul Tower Plaza

7. Main ke Theme Park
Lotte World 
Setiap orang pasti senang jika ada diajak mengunjungi theme park, apalagi anak-anak. Di Seoul banyak sekali theme park yang dapat dikunjungi, seperti Seoul Land, Lotte World dengan indoor dan outdoor park, Everland dan OnemountSnowpark. Biasanya orang akan bingung apakah mengunjungi Everland atau Lotte World. Jika malas jauh-jauh menempuh perjalanan, maka kami menyarankan untuk mengunjungi Lotte World. Lokasinya yang di daerah Jamsil sangat mudah untuk dijangkau.
Castle :)
8. Mengunjungi Taman
Seoullo 7017 
Di negara-negara lain, taman dirancang sebaik dan seindah mungkin. Oleh sebab itu, kunjungan ke taman juga merupakan hal yang menyenangkan. Seperti di Seoul, ada banyak taman yang dapat dikunjungi. Dari Yeouido park, Seoul Children park, dan sampai taman kota Seoullo 7017, semuanya menarik untuk dikunjungi. Di setiap taman biasanya ada area playground yang menarik bagi anak-anak.
Danau yang membeku di Yeouido Park
9. Day Trip ke Daerah Sekeliling Seoul
Nami Island 
Selain bereksplorasi di Seoul, daerah sekitar Seoul juga menarik untuk dijelajahi. Salah satunya adalah Gyeonggi Do. Untuk day trip ini, bisa dilakukan dengan cara backpacker, seperti kami, atau juga bergabung dengan local tour yang memudahkan kita untuk berkeliling. Biasanya orang-orang yang baru ke Seoul, disarankan untuk day trip ke Nami Island yang terkenal sebagai tempat shooting Winter Sonata, Petite France tempat Do Min Jun bertemu dengan Cheon Song Yi, dan sekalian melihat pemandangan taman yang cantik di Garden of Morning Calm.
Petite France 
Untuk yang penasaran dengan theme park, dapat mengunjungi Everland. Sedangkan yang penasaran dengan theme park bertema snowpark, maka kami menyarankan untuk mengunjungi Onemount Snowpark.
Onemount Snowpark 
10. Menjelajah Hongdae

Perapian Hello Kitty
Walau kami meletakkan Hongdae di urutan ke-10, namun bukan berarti tempat ini kalah seru dengan tempat lainnya. Sama seperti Myeongdong, tempat ini pun menjadi tempat one stop service. Tempat menginap, tempat mencari makanan, street food, hunting baju murah, dan kafe-kafe pun ada di sini. Yang membedakan adalah tempat ini lebih ke arah anak muda. Salah satu icon dari tempat ini adalah Hongik University. Dan di daerah ini juga terdapat Hello Kitty Cafe yang menampilkan makanan dan aksesoris bermotif Hello Kitty.

11. Belanja di Lotte Mart

Supermarket Lotte Mart yang banyak di Indonesia ini menjadi salah satu supermarket kesukaan kami. Dan saat jalan-jalan ke Seoul, kunjungan ke Lotte Mart menjadi salah satu hal yang wajib. Selain karena harganya yang murah, acara berbelanja di sini pun menjadi lebih seru karena banyak makanan yang boleh dijajal di sini. Apalagi para ahumma yang menjaga counter makanan di sini senang untuk memberi tester bagi anak-anak. 

Tempat favorit kami adalah Lotte Mart di Seoul Station. Selain mudah dicapai, di tempat ini disediakan tax refund langsung saat berbelanja. Sudah harganya murah, lebih murah dari pasar, dapat tax refund pula. Menarik kan?

12. Melihat pesawat UFO dan LED Rose di Dongdaemun Design Plaza
DDP yang seperti pesawat UFO
Buat penggemar film Korea, pastinya tahu spot cantik yang ada di daerah Dongdaemun. Dongdaemun Design Plaza atau  DDP merupakan tempat pameran dan kreativitas yang dirancang sangat menarik. Yang membuat tambah menarik adalah bentuk bangunannya yang menyerupai pesawat UFO. Selain itu, ada satu taman yang berisi bunga mawar putih dari LED. Percaya deh, pasti betah main ke DDP. 
LED di Rose Garden
Demikianlah 12 aktivitas yang menarik untuk dilakukan saat main-main ke Seoul. Tentunya aktivitas tersebut menarik untuk anak-anak dan juga orang dewasa. Bagaimana dengan versi teman-teman?

Next: Wisata Kuliner di Seoul

Note: Untuk cerita lebih lengkap mengenai liburan kami di Seoul, dan cara menuju tempat-tempat tersebut, silakan klik link berikut ini.
King Sejong dengan latar belakang gunung dan istana.