Monday, July 2, 2018

Day 6: Petite France yang mungil


Menuju Petite France….
Agenda kami selanjutnya adalah mengunjungi perkampungan Perancis yang terkenal dengan nama Petite France. Dulunya tempat ini digunakan sebagai pemukiman warga Perancis yang tinggal di Korea Selatan. Mereka membuat daerah ini seperti Mini Perancis. Namun lama-kelamaan tempat ini mulai tidak ditempati lagi. Akhirnya tempat ini disulap menjadi theme park bertema Perancis dan sering digunakan untuk lokasi shooting film-film terkenal seperti Secret Garden ataupun You Who Came from the Star. Dan dampaknya tempat ini menjadi terkenal dan sering dikunjungi oleh banyak orang.
Petite France Guide Map
Karena anak-anak yang tidak rela berpisah dengan Nami Island, maka kami pun tertinggal Gapyeong City Tour Bus. Itu berarti kami harus menunggu sekitar 25 menit lagi sambil kedinginan. Dan kami tidak sendirian menunggu bus. Rombongan anak muda dan keluarga muda Malaysia, kurang lebih 20 hingga 30 orang, juga sedang menunggu bersama kami. Dan dari gelagatnya mereka agak semaunya. Akhirnya bus yang ditunggu tiba juga. Kami agak susah masuk karena mereka memblok jalan masuk orang lain selain kelompok mereka, walaupun yang lain tidak antri. Dan saat ditegur dan ditanya oleh supir bus dari mana mereka, mereka mengatakan mereka adalah Indon. Hmm..... Ya sudah lah.

Perjalanan dari Nami Island menuju Petite France memakan waktu kurang lebih 25 menit dan jalanannya masih berkelok-kelok. Untungnya kami dapat tempat duduk walau di belakang, jadi anak-anak sempat tidur. Saat tiba di Petite France, kami menggunakan voucher dari KTOID untuk membeli tiket dewasa. Lumayan, dapat potongan 2.000 Won dari harga resmi (saat itu harga resmi tiket dewasa adalah 9.000 Won dan anak-anak 5.00 Won). Setelah selesai membeli tiket kami segera mencari toilet karena anak-anak kepingin ke toilet. 
Gunung dan sungai yang terlihat begitu hangat (cuma terlihat saja loh...)
Pemandangan di sekitar Petite France 
Suhu di Petite France sungguh sangat dingin. Walaupun matahari sudah mulai terasa panas, tetapi tetap saja kami merasa begitu dingin. Setelah menghangatkan diri dengan coklat hangat, kami pun mencoba mengelilingi tempat ini.
Pemukiman yang penuh dengan tangga dimana-mana
Seluruh bagian dipenuhi dengan salju 
Miniatur Menara Eiffel.
Walaupun sudah sering membaca review bahwa Petite France memang seperti namanya, Petite = mungil, namun kami cukup terkaget-kaget karena memang tempatnya betul-betul kecil. Bahkan tempat bertemunya Cheon Song Yi dan Do Ming Jun pun kecil sekali. Hebatnya saat di film terlihat begitu luas. The power of angle.
Pose wajib di Petite France
Do Min Jun Oppa.... 
Tidak banyak pertunjukkan yang ada di sini, karena suhu yang terlalu ekstrim. Kami lebih banyak menghabiskan waktu untuk masuk ke rumah-rumah yang ada. Petite France, perkampungan kebudayaan Perancis yang kecil, mempunyai banyak rumah-rumah yang mempunyai tema-tema berbeda. Beberapa dari rumah ini ada yang disewakan. Ada rumah yang bertema barang-barang antik Eropa, rumah orgel, rumah marionnette, rumah boneka, rumah bermain, rumah dengan kamar khusus anak perempuan, rumah dengan kamar khusus anak laki-laki, dan sebagainya.
Kumpulan hiasan kuno.
Marionette yang tidak begitu seram. Yang lainnya seram soalnya.
Permainan yang sering dimainkan anak-anak di Perancis. 
Tidak banyak yang dapat dinikmati di tempat ini. Bahkan saat masuk ke dalam rumah-rumah tersebut, sebagian agak terkesan spooky. Dan mungkin karena musim dingin, maka tidak ada kegiatan dan untuk mengelilinginya pun kami sudah kedinginan. 
Orgel house.
Warna-warni yang cantik :)
Tetap berpose walau kedinginan.
Karena kami ingin melanjutkan ke Garden of Morning Calm, maka kami pun kembali ke tempat pemberhentian bus. Untungnya masih kosong. Tetapi tidak lama kemudian rombongan yang tadi bersama kami pun ikut mengantri dan seperti biasa, lebih agresif. Kali ini kami tidak mendapatkan tempat duduk. Terbayang 50 menit menuju ke Garden of Morning Calm akan dihabiskan dengan berdiri dan udara yang pengap karena banyaknya yang ada di dalam bus ini. Dan karena kakak yang menghadap ke belakang dan jalan yang berkelok plus layering yang dikenakannya, kakak mulai pucat dan mengeluh pusing. Berbeda dengan penduduk setempat yang akan memberikan bangku saat melihat anak-anak berdiri, rombongan turis ini cuek. Akhirnya kami memutuskan untuk berhenti di stasiun terdekat, yaitu stasiun Cheongpyeong, dan naik kereta kembali ke Myeongdong. Kami pun mengubah rencana dengan menikmati suasana malam di Myeongdong dan mencoba mencari tax refund untuk teman yang menitipkan belanjaannya.

Apa kesimpulan dari kunjungan kami di Petite France? Bagi yang belum pernah ke sana, jika memang berkeliling daerah Gapyeong, ya boleh deh dikunjungi. Berbeda dengan Nami Island yang rasanya layak dikunjungi beberapa kali, Petite France rasanya cukup sekali saja.
Lampu-lampu ini pasti akan terlihat cantik di malam hari.
Next: Day 7: Lotte World!!

Note: Untuk cerita lebih lengkap mengenai liburan kami di Seoul, silakan klik link berikut ini.

Sekilas Informasi
Petite France
616-2, Gosung-Ri Gapyeong-Gun, Gyeonggi-do
Jam operasional: 09.00 – 18.00
HTM (per Juni 2018):
10.000 KRW untuk dewasa,
8.000 KRW untuk remaja,
6.000 KRW untuk anak-anak
Cara menuju ke sana: Dengan Gapyeong City Tour Bus.


2 comments:

  1. Pemandangannya bagus-bagus ya! Kayaknya kegiatan yang bisa dilakukan di sana ya cuma foto-foto aja deh ya. Spotnya lucu-lucu :D
    Pas ke Korea Selatan dulu sudah merencanakan untuk main ke Petite France juga bareng Nami Island. Gara-gara bangun kesiangan, akhirnya aku nggak keburu mampir ke Petite France. Petanda harus balik lagi kayaknya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya...pemandangannya bagus.
      Sebetulnya sih selain musim dingin, ada banyak kegiatan yang diadakan di sana. Tetapi memang tempatnya gak gede-gede amat.

      Ayo, balik lagi. Memang liburan ke negara ginseng ini agak adiktif. Kalau ke daerah Gapyeong, katanya sih sekalian ke Morning Calm juga bagus.

      Delete