Wednesday, January 31, 2024

Makan Siang di Rumah Makan Anda

Setelah mengunjungi Pura UlunDanu, kami berencana untuk melanjutkan perjalanan ke Tanah Lot. Tapi tentunya kami harus mengisi perut kami, supaya tidak kelaparan. Pilihan kami adalah rumah makan diluar area Pura Ulun Danu tetapi masih dekat. Alasannya sih sederhana, biar tidak usah antri untuk makan dan merasakan makanan setempat dengan harga local =D

Berbekal informasi dari google map sehari sebelumnya, kami memutuskan untuk makan di Rumah Makan Anda. Rumah Makan Anda ini merupakan restoran Chinese Food rumahan. Kami agak kurang berani untuk makan masakan Bali, karena yang bisa makan pedas hanya saya.

Karena masih belum jam duabelas, maka saat kami datang tempat ini masih sepi. Kami segera melihat-lihat menu yang ada. Dan makin dilihat, jadi makin bingung. Akhirnya kami memesan tiga macam, ayam goreng tepung, fuyunghai dan cah kangkung.

Pilihan yang banyak...
Membuat semakin bingung.....

Rumah makan ini memang seperti rumah yang dibagian depan jualan. Suasananya seperti keluarga besar kami di Jawa Timur, yang bagian depan rumah untuk usaha, dan bagian dalam untuk tinggal. Dan tidak berapa lama kemudian, mulai banyak yang datang untuk makan siang.

Penyajian makanan pun tidaklah lama. Kamipun segera menyantap makanan kami. Ternyata informasi dari google map tidak mengecewakan. Sesuai review yang ada, makanan di sini memang enak dan harganya pun ramah di kantong. Kalau saya bilang sih agak mirip dengan Chinese Food di Jatim. 

Ayam goreng tepung
Cah kangkung

Fuyunghai

Setelah kenyang kami pun kembali melanjutkan perjalanan.

Next: Lembayung Senja di Tanah Lot

 

Sekilas Info

Rumah Makan Anda

Alamat: Jl. Raya Bedugul, Candikuning, Baturiti, Tabanan, Bali

No. Telepon: +6285237899460

Jam operasional: 09.00 – 20.00

Ulun Danu Beratan yang Sejuk

Masih melanjutkan kisah kami saat roadtrip ke Bali, yang sudah lebih dari satu tahun lalu namun sayang kalau tidak didokumentasikan di sini, kami berusaha membuat kunjungan ke Bali ini menjadi lebih bermakna. Maklum, kapan lagi bawa mobil ke luar pulau.

Setelah kami menyelesaikan acara Family Conference kami, kami memulai petualangan di Bali. Tujuan utama kami adalah mengunjungi tempat iconic di Bali. Karena saat bersama dengan teman-teman sudah main ke Pantai, kami pun memilih mengunjungi Pura Ulun Danu dan juga Tanah Lot.

Merujuk ke Wikipedia, Pura Ulun Danu Baratan ini merupakan sebuah pura dan candi air besar di Bali. Kompleks ini terletak di tepi barat laut Danau Bratan di pegunungan dekat Bedugul. Danau Bratan ini dikenal sebagai salah satu danau gunung suci dan berperan penting dalam irigasi. 

Entrance Ulun Danu

Pura Ulun Danu merupakan pura kedua terbesar setelah Pura Besakih. Pura ini sendiri didedikasikan untuk penyembahan Dewa Wisnu dan Dewi Danu. Dewi Danu yang lazim disebut dewi air, danau, dan sungai ini merujuk ke Dewi Parwati atau istri Dewi Siwa.

Letak pura yang berada di tengah danau, dengan background Pegunungan Bedugul membuat Pura Ulun Danu ini menjadi ikon di uang pecahan lima puluh ribu. Kalau bagi kami, udara yang adem dan sejuk membuat kami seakan tidak berada di Bali, yang identic dengan pantai dan panas.

Perjalanan yang menanjak tetapi adem

Menurut tulisan yang ada dalam Lontar Babad Mengwi, pendiri Pura Ulun Danu Beratan adalah I Gustri Agung Putu. Pura ini didirikan pada tahun saka 1556 atau sekitar tahun 1634. Secara keseluruhan, pura ini terdiri dari lima kompleks pura dan 1 buah stupa. 

Walau sejuk tetapi panas juga ternyata.

Pura yang pertama adalah Pura Penataran Agung. Pura ini adalah adalah pura pertama yang dapat dilihat setelah kita memasuki Candi Bentar menuju Beratan. Pura ini didedikasikan untuk memuja Tri Purusha Siwa, yaitu Siwa, Sadha Siwa, dan Parama Siwa.

Pura yang kedua adalah Pura Dalem Purwa. Awalnya kami bingung kenapa ada area yang cukup besar ini. Oleh para fotografer local pun diinfokan kalau di dalam sini terdapat balai untuk meletakkan upakara. Setelah meng-google, pas diinfo cuma bilang ooooo, upakara merupakan persembahan suci yang berasal dari kreativitas tangan (upa berarti dekat dan kara berarti tangan). 


Pura yang ketiga adalah Pura Taman Beiji. Pura ini difungsikan untuk upacara ngebejiang (menyucikan sarana upacara) dan memohon tirta atau air. Dan pura ini juga difungsikan sebagai tempat melasti, yaitu upacara penyucian diri.

Fotonya antri loh....

Pura yang keempat adalah Pura Lingga Petak, yang biasanya kita lihat di pecahan uang gobanan (lima puluh ribu). Pura ini terdiri dari tiga tingkat yang di dalamnya terdapat sebuah sumur keramat yang menyimpan Tirta Ulun Danu. Pura ini juga diyakini sebagai sumber utama air dan kesuburan Danau Beratan.

Sah... ada foto dengan background ini =D

Pura yang kelima adalah Pura Prajapati. Pura yang pertama kali ditemui setelah pengunjung melewati ticket box dan masuk ke area Danau Beratan ini difungsikan sebagai istana Bhatari Durga. Yang menjadi penanda dari pura ini adalah pohon beringin besar. 

Pulau di tengah danau

Yang menurut kami unik juga adalah stupa Budha. Pura yang indentik dengan agama Hindu bersisian dengan stupa yang identic dengan agama Budha. Keberadaaan stupa ini seakan melambangkan keharmonisan umat beragama.

Taman yang membuat suasana begitu asri.

Bagi kami yang bukan beragama Hindu, dan anak-anak yang tidak tahu cerita Mahabarata seperti mamanya, mengunjungi tempat ini agak sedikit membingungkan. Tetapi mereka menikmati berfoto-foto dengan di berbagai spot.

Adik dan si kecil
Masih berdua aja....kakak kepanasan soalnya.

Karena hari semakin siang, kami pun pergi makan ke tempat makan terdekat. Di area Danau ini ada beberapa tempat makan. Cuma kami memilih untuk mencari tempat makan di luar tempat ini tapi masih dekat. Tujuannya biar bisa cepat melanjutkan perjalanan ke lokasi berikutnya.

Next: Makan Siang di Rumah Makan Anda

Sekilas Info

Pura Ulun Danu Beratan

Website: https://ulundanuberatan.com/

Alamat: Danau Beratan, Candikuning, Baturiti, Tabanan Regency, Bali

Jam operasional: 07.00 – 19.00 WITA

HTM (per 1 Januari 2024): Rp 40.000 (weekdays) dan Rp 50.000 (weekend)