”Kemarin jalan-jalan ke Seoul itu sendiri?””Wah, berani juga ya jalan sendiri bawa anak-anak untuk pergi ke negara orang.”
Celetukan-celetukan seperti itu sering saya dengar saat teman-teman
bertanya tentang jalan-jalan ke luar negeri. Sebagian cukup aneh takjub saat mendengar kami
selalu membawa anak-anak saat kami jalan-jalan, apalagi keluar negeri dan
sendiri alias tidak gabung dengan tour dan travel. Dan biasanya mereka pun
takut ngeteng alias jalan sendiri karena takut kesasar saat bawa anak-anak
jalan. Pemikiran seperti itu memang wajar, apalagi kalau membawa anak-anak. Kebanyakan
takut anaknya rewel saat naik transportasi umum.
Tetapi bagi kami, naik turun transportasi umum di negara orang itu sangat
seru. Anak-anak pun senang saat diajak naik transportasi umum. Saat kami ke Seoul pun kami menambah pengalaman
kami, selain naik turun MRT, dengan naik turun bus umum. Selain karena harganya
yang murah, kami dapat melihat langsung dan berinteraksi dengan masyarakat
setempat, bahkan disangka sebagai orang lokal. Pengalaman seperti ini belum
tentu didapatkan jika kami menggunakan tour atau travel ataupun taksi.
Ada beberapa tips saat menggunakan alat transportasi umum di Seoul.
1. Gunakan kartu transport
untuk mempermudah kita dalam berkendaraan.
Di Seoul ada banyak pilihan kartu transportasi yang dapat mempermudah kita
untuk naik turun transportasi umum. Ada
yang namanya T-Money, Cashbee, Discover Seoul
Pass , dan Seoul City
Pass+ . Bedanya apa?
T Money |
T-Money adalah kartu transportasi yang bisa digunakan sebagai alat
membayar taksi, kereta dan beberapa supermarket. Kartu ini dapat dibeli di
stasiun ataupun supermarket. Hampir mirip seperti ez
link di
Singapura atau octopus
card di
Hong Kong . Keuntungan menggunakan T-Money adalah potongan 100 won (kurang
lebih Rp 1.200,00) saat menggunakan kendaraan umum. Lalu dengan T-Money,
kita tidak perlu mencari mesin untuk membeli tiket dan mencari mesin untuk me-refund tiket.
Efisiensi waktu jadinya. Cashbee hampir
sama dengan T-Money, hanya saja
dikeluarkan oleh perusahaan yang berbeda.
Bagaimana dengan kami? Kami
memilih menggunakan T-Money. Kami membelinya
di toko buku di airport. Harga dari
kartu T-Money adalah 2.500 won. Itu
harga kartu saja. Untuk menggunakannya harus top up lagi. Top Up kartu ini pun
lumayan mudah. Dapat melalui counter
di subway, atau ke supermarket.
Jika sudah tidak digunakan lagi,
nilai nominal yang ada di kartu tersebut bisa di refund tetapi dikenai biaya 500 won dan kartunya tidak bisa diganti
uang, tidak seperti octopus card.
Kartu menjadi milik kita. Ya anggap saja kenang-kenangan atau suvenir. Dan
kalau ke Korea
lagi (siapa tahu ada kesempatan berikutnya), kartu ini bisa digunakan lagi.
Oya, untuk anak-anak, selama dibawah 7 tahun dihitung gratis loh.
2. Pelajari sistem metro subway yang ada.
Seoul Subway Map. |
Bagi yang sudah pernah
jalan-jalan ke Singapore ,
pastinya tidak asing dengan yang namanya MRT atau Metro Subway. Di Seoul
sendiri ada 9 line dan kurang lebih
10 line lintas wilayah yang dikenali
dengan warna yang berbeda. Yang membuat sedikit berbeda adalah karena MRT sudah
lama ada di Seoul ,
terkadang susah mencari eskalator atau lift di MRT. Dan terkadang di beberapa
stasiun persimpangan, platform antara
line yang satu dengan yang lainnya
lumayan jauh. Jadi siapkan tenaga untuk berjalan
Selain memelajari sistem metro
subway yang ada, ada baiknya jika kita juga mengetahui jam-jam sibuk alias rush hour-nya. Seperti lalu lintas yang
padat di Jakarta ,
pukul 07.00 – 08.00 dan 18.00 – 19.00 merupakan jam-jam dimana subway sangat
padat. Walaupun demikian, kita masih dapat kelayapan pada jam-jam diatas, hanya
saja kita juga harus mampu bergerak dengan cepat.
3. Pahami istilah dan kode
yang ada di stasiun metro.
Petunjuk yang ada di setiap subway. Sumber foto: Seoulistic.com |
Walau sistem metro di Seoul terlihat ribet jika belum pernah menaikinya,
ternyata kode dan sistem yang ada cukup memudahkan. Biasanya di lantai platform terdapat segitiga dan ada dua angka
di dalam segitiga tersebut. Angka pertama merupakan nomor gerbong dan angka
kedua adalah nomor pintu. Misal 9-3, berarti tempat kita berdiri adalah gerbong
kesembilan dan pintu ketiga. Apa sih fungsinya? Selain untuk membantu kita
mengetahui di gerbong dan pintu mana kita berdiri, ternyata angka-angka ini
membantu saat kita transfer dari satu line
ke line yang lain.
Seperti yang tadi diutarakan, di Seoul ada begitu banyak line dan terkadang
jarak tempuhnya lumayan. Nah biasanya ada beberapa aplikasi yang memberi tahu
kita harus berdiri di pintu ke berapa dan gerbong berapa supaya kita tidak usah
berjalan jauh saat transfer ke line lainnya.
4. Pelajari bus dan sistem bus yang ada
Bus di Seoul |
Bus di Seoul dibedakan berdasarkan
empat warna. Bus berwarna biru beroperasi menghubungkan stasiun subway dengan rute biru seperti
perumahan. Bus dengan warna hijau beroperasi antara distrik satu dengan yang
lainnya di kota
yang sama atau jarak dekat. Bus dengan warna kuning berarti circular bus, seperti bus yang digunakan
saat menuju N Seoul Tower.
Sedangkan bus dengan warna merah berarti bus ekspress, yang biasanya melayani
rute antar kota
terdekat. Yang menariknya, jika kita baru saja menaiki subway lalu pindah ke bus (atau sebaliknya), harga yang dibayarkan
bukan harga masing-masing (subway dan
bus), tetapi ada potongan dari salah satu.
Salah satu hal yang mempermudah
urusan naik bus di Seoul adalah di setiap halte bus disediakan nomor-nomor bus
yang akan lewat halte tersebut dan berapa lama lagi bus tersebut akan tiba di
halte tersebut. Jadi kita pun tahu
berapa lama kita harus menunggu. Dan tentunya naiknya pun harus berbaris, tidak
bisa main serobot.
5. Gunakan map yang
dapat memetakan perjalanan, baik dengan bus, subway, ataupun berjalan kaki.
Kebiasaan kami saat traveling adalah mengetahui terlebih dahulu bagaimana cara menuju
ke suatu tempat. Saat kami
mau jalan-jalan ke Seoul, kami mengandalkan tiga sumber untuk melihat peta. Yang
pertama adalah Google Map. Dengan Google Map, kita dapat mengetahui bus
mana yang harus dinaiki, subway apa
yang harus dinaiki. Namun kelemahan Google Map adalah ketidakmampuannya untuk
memetakan perjalanan dengan berjalan kaki. Untuk mengatasi ini, kami
menggunakan Rome2rio.com. Situs yang satu ini sangat bermanfaat jika kita mau
berjalan dari suatu titik ke titik yang lainnya.
Sedangkan untuk mengetahui berapa besar biaya saat naik subway, lama perjalanan, lalu harus
transit dimana dan gerbong dan pintu manakah yang mempermudah perpindahan
jalur, kami biasa menggunakan Seoul Metro atau smrt.co.kr. Dengan program ini kami mendapatkan
gambaran sebelum kami menuju suatu tempat.
6. Download aplikasi untuk
bus dan metro.
Aplikasi public transport di Metro. |
Pada kunjungan kami yang kedua, karena lebih lama dibanding kunjungan yang
pertama, maka kami pun men-download app
yang mempermudah kami. Ada beberapa aplikasi yang kami download, yaitu Seoul Subway,
Korea Subway Bus, dan Korea Tour.
Keuntungan dari Korea Tour adalah
dapat digunakan saat tidak ada koneksi internet.
7. Jangan malu untuk bertanya.
Seperti pepatah berkata:’malu bertanya sesat di jalan’, yang
namanya jalan-jalan itu tidak boleh malu bertanya jika sudah bingung. Hal ini
selalu kami terapkan. Memang akan mudah jika jalan-jalannya ke Negara tetangga
yang mengerti bahasa Melayu dan Inggris. Bagaimana kalau penduduk setempat
tidak mengerti bahasa Inggris?
Kata kuncinya adalah bertanyalah
kepada orang, baik muda atau tua, biasanya mereka mengerti bahasa Inggris. Saat
kami menuju Onemount,
kami sempat bingung harus naik dari halte yang ada di tengah jalan atau yang di
pinggir jalan. Kami pun bertanya kepada salah satu anak muda, dan dia pun
bilang harus naik dari halte tengah jalan. Saat sudah di halte yang ada di
tengah jalan pun kami bingung melihat rute bus nomor 80 berbeda dengan rute
yang ada di catatan. Ternyata bus nomor 080 dan 80 itu berbeda. Untungnya supir
bus, seorang ahjussi, mengerti saat kami bertanya.
Bagaimana jika sudah
mempersiapkan, sudah bertanya tetapi tetap kesasar? Anggap saja kita sedang
mengajak anak-anak berpetualang. Dan dari pengalaman kesasar, anak-anak pun
akan menyadari kalau kesasar tidak usah panik. Tetap tenang dan cari jalan yang
benar :)
Note: Untuk cerita lebih lengkap mengenai liburan kami di Seoul, beserta tips dan informasi lainnya, silakan klik link berikut ini.
Note: Untuk cerita lebih lengkap mengenai liburan kami di Seoul, beserta tips dan informasi lainnya, silakan klik link berikut ini.
Hai Moms, ini beneran dibawah 7th gratis naik bus&subway? Jd gak perlu beli t-money yaa untuk anak2 dibawah 7th?
ReplyDeleteHi... Salam kenal.
DeleteBetul, anak yang umurnya dibawah 7 tahun free naik public transport. Kecuali bus airport dan bus wisata seperti Gapyeong City Tour Bus dan Seoul City Tour Bus.
Semoga membantu :)
Salam. Bagaimana pula jika anak saya berumur 6 tahun dan 11 bulan pada waktu tersebut? Adakah dikira 7 tahun jua? Dan bagaimana mahu mendaftarkan kad T Money untuk kanak2?
ReplyDeleteSalam kenal :)
DeleteMungkin jika umurnya masih belum 7 tahun, bisa dianggap tidak usah pakai kad T Money untuk kanak2. Selama passport dibawa saat bepergian, maka seharusnya tidak masalah.
Untuk mendaftarkan kad T Money kanak2, bisa dilakukan di convenience store seperti CU atau Family Mart. Atau di MRT Station.
Semoga membantu.
Terima kasih atas bantuan anda. :).
DeleteSekadar bertanya pengalaman anda, adakah anda telah melawat ke Lotte World dan Everland? Mana yang lebih sesuai untuk anak2?
Tq
Kami mengunjungi Lotte World karena kami ke Seoul saat winter. Jadi lebih aman kalau main di indoor. Everland dan Lotte World sama-sama ok untuk anak-anak, tetapi untuk jarak, lebih dekat ke Lotte World.
DeleteOoo ok. Terima kasih atas perkongsian anda.
ReplyDeleteSama-sama. Selamat menikmati liburan bersama dengan keluarga :)
Delete