Kota Bandung memang selalu
menawarkan banyak pesona yang membuat kita betah berkunjung ke sana. Apalagi di
daerah Lembang. Rasanya di sini banyak sekali tempat wisata yang menarik untuk
dikunjungi. Salah satunya adalah tempat wisata yang terletak tepat di depan Farm
House yang bernama The Great Asia Africa.
|
TGAA
|
Tempat wisata yang dibuka sejak
November 2019 ini menyajikan konsep wisata alam dari tujuh negara.
Negara-negara tersebut adalah Indonesia, Korea Selatan, Thailand, India, Timur
Tengah, Jepang, dan Afrika. Negara-negara tersebut melambangkan negara-negara
yang mengikuti konferensi Asia Afrika tahun 1955 di Bandung.
Pintu masuk menuju tempat ini
berada diatas. Di lantai paling atas terdapat toko-toko yang menjual cindera
mata dan restoran yang menjual berbagai jenis makanan. Sedangkan untuk melihat miniature
ketujuh negara tersebut, kita harus berjalan ke bawah, seperti menuruni lembah.
Ini menjadi kelebihan dan kekurangan dari TGAA. Kelebihannya, kita dapat
melihat pemandangan jauh lebih indah dari atas. Tetapi kekurangannya adalah
para lansia akan capek saat harus kembali ke atas.
|
Peta TGAA
|
|
Ada Rumah Dino juga di sini loh
|
Oleh sebab itu, sebelum kami
pergi ke sini, kami mencoba bertanya kepada pihak TGAA. Pihak TGAA menyatakan
bahwa ada lift untuk para lansia dan gondola yang berbayar. Dengan info inilah
kami yakin untuk mengajak oma opa ke sini. Asumsi kami, oma dan opa bisa naik
lift ataupun gondola.
Setelah selesai urusan dengan
kamar mandi, kami menggunakan lift menuju basement untuk memulai perjalanan
kami melihat-lihat pemandangan yang ada. Lift ini terletak di area gedung yang menjual
cindera mata. Sampai di basement, kami mengunjungi miniature negara pertama
yang ada di TGAA, yaitu Korea Selatan.
|
Han guk Ma eul alias Korean Village
|
|
My preteens
|
|
Hanok
|
Setelah puas melihat-lihat hanok,
kami pun berjalan turun. Namun di tengah jalan, terjadi insiden. Sepatu si opa
dan oma kelaparan, alias terbuka. Memang sejak pandemi, sepatu-sepatu ini
jarang digunakan. Akibatnya lem di sepatu pun kering. Kata oma sih sudah
waktunya untuk lembiru alias lempar beli yang baru. Akhirnya kami pun
berpencar. Papa dan yang lainnya menunggu sambil pelan-pelan menuju miniature terdekat,
sedangkan saya kembali ke atas untuk membeli sendal.
|
Presiden RI dari presiden pertama hingga ke tujuh. Siapakah yang ke delapan?
|
Setelah insiden selesai, bagian
kedua adalah Thailand. Berbeda dengan Korea Selatan dengan perkampungan
hanoknya, untuk spot Thailand hanya terdapat spot kecil yang tetap menarik
untuk berfoto. Karena spot yang kecil, dan banyak oma-oma mau foto, kami pun tidak jadi berfoto =D
|
Noni kecil bergaya dulu ah....
|
Kami berjalan kembali dan
memasuki area Timur Tengah. Dari jauh memang sudah terdengar lagu Arabian Night
yang membuat suasana betul-betul seakan ada di Timur Tengah. Biasanya di sini
juga ada penyewaan kostum. Namun disaat covid seperti ini, kami melewati bagian
foto dengan kostum. Safety first.
|
Puncak bangunan yang menandai area Timur Tengah
|
|
Bangunan Timur Tengah yang colorful
|
Perjalanan pun dilanjutkan kembali.
Walau jalan ke bawah sangat nyaman, tetapi oma dan opa memutuskan berhenti di
tengah-tengah dan duduk di tangga yang ada karena sudah lelah berjalan. Apalagi
berpikir belum baliknya ke atas. Memang ada gondola, tetapi gondola hanya
berhenti di tengah-tengah antara Thailand dan Timur Tengah.
|
Stasiun gondola untuk naik ke atas
|
Berhubung anak-anak masih ingin
melihat-lihat, maka kami pun lanjut melihat India. Dekorasi di area ini sangat
menarik warnanya. Warna-warna yang gonjreng membuat si kecil tergoda untuk
berfoto dan berjoget. Apalagi ada musiknya. Sayangnya tidak ada pohon di tengah-tengah.
Kalau ada, pasti pas deh buat dikelilingin =D
|
India |
|
Trio Lynns beraksi
|
|
Aksi berikutnya
|
Area selanjutnya yang kami tuju
adalah Jepang. Rasanya area untuk Jepang cukup besar di sini. taman, kolam
ikan, dan rumah-rumah bergaya Jepang ini membuat kami betah lama-lama di daerah
ini.
|
Taman yang artistik kata adik
|
|
Kawaiiii
|
|
Kolam yang rasanya damai dan membuat si kecil ingin berenang
|
|
Bagi yang mau menulis harapan dan menggantungkannya di sini
|
|
Latihan wefie untuk nanti kalau sudah bisa ke Fushimi Inari. Wkwkwk
|
Di miniatur untuk Indonesia,
terdapat rumah gadang, rumah joglo, dan jineng Bali. Sayang kami tidak sempat
berfoto di sini. semua serba buru-buru. Hehehe
|
Rumah apakah itu?
|
Di bagian paling bawah terdapat
area Afrika. Namun kami memutuskan hanya melihat dari atas saja, karena oma dan
opa masih menunggu kami. Kami pun kembali ke atas untuk menjemput oma opa.
|
Area Africa yang terletak di dasar lembah
|
Berhubung waktu sudah hamper jam
sebelas, dan cuaca mulai mendung, kami pun memutuskan untuk early lunch di sini.
Karena makanan banyakan di bagian atas, kami pun naik ke atas menggunakan
gondola. Untuk naik gondola ini, satu orangnya dikenakan biaya Rp 20.000. Gondola
ini akan berhenti di basement, dan setelah itu kita bisa naik lift ke atas.
|
Makanan yang ada di area basement
|
|
Resto di sepanjang jalan
|
Ada makanan apa saja sih di sini?
Macam-macam loh. Dari Chinese food, Indonesian food, western food, semua ada. Pilihan
kami adalah Bakul Kampung Mang Entis. Bersyukurnya saat kami datang masih sepi,
jadi kami bisa makan di lantai atas sambil menikmati udara dan pemandangan yang
ada.
|
Menu paket yang kami pesan...Lapar sangat =D
|
|
Foto dulu dong (kata oma)
|
Kunjungan kami kali ini memang
tidak terlalu lama dan tidak bisa menyeluruh. Anak-anak belajar untuk
bertoleransi dengan para sepuh yang sudah susah jalan jauh. Dan tidak dapat
dipungkiri, pandemic membuat acara jalan-jalan tidak sebebas dulu. Tapi mereka
masih senang, karena ini adalah jalan-jalan keluar kota mereka yang pertama
setelah 2 tahun.
|
Si kecil yang pura-pura tidur sambil menunggu makanan. |
Jalan-jalan ke TGAA memang sangat
menarik. Apalagi udara dan pemandangan alam di sini sangat indah. Kami pun
berpikir nanti kapan-kapan mau berkunjung ke sini lagi. Kapan lagi bisa lintas
benua dalam satu hari =D
Next: Our First Trip in 2022
Sekilas Info
The Great Asia Africa
Alamat: Jl. Raya Lembang No 71
(seberang Farm House) Lembang
Jam Operasional: 09.00 – 18.00
HTM: Rp 65.000,00 (jangan lupa tiketnya ditukar dengan minuman atau sosis ya)
No comments:
Post a Comment