Pages

Friday, December 9, 2022

Christmas on A Great Street

 

Christmas on A Great Street

Menjelang liburan di bulan Desember, biasanya warga +62 banyak sekali yang berjalan-jalan ke luar negeri. Apalagi sekarang untuk jalan-jalan keluar negeri tidak dibutuhkan PCR lagi. Salah satu negara yang biasanya dipenuhi oleh warga Indonesia adalah Singapore. Memang Singapore menjadi destinasi favorit untuk liburan, walau ada beberapa perubahan karena pandemi.

Big Christmas Tree

Nuansa liburan akhir tahun memang tidak lepas dengan suasana Natal dan Tahun Baru. Di pertengahan November, dekorasi yang ada sudah mulai bertema Natal. Jika ditanya dekorasi apa yang paling anak-anak suka lihat, pasti anak-anak akan menjawab dekorasi Natal. Lampu-lampu dan dekorasi Natal membawa damai dan sukacita bagi semua orang. 

Merry Christmas

Namun biasanya kami justru tidak jalan-jalan ke luar saat Natal. Kesibukan di gereja dan peak season yang membuat harga tiket dan hotel naik menjadi alasan utama. Kami hanya menikmati dekorasi natal di mall-mall di ibukota kita. Itupun sudah membuat anak-anak senang (yang penting foto dan rame-rame).

With the carousel

Akhir November kemarin, oma dan opa Trio Lynns ada keperluan di negara tetangga. Karena mereka tidak bisa pergi sendiri, maka kami pun pergi bersama-sama kembali. Dan kami pun tidak melewatkan kesempatan melihat dekorasi Natal di Orchard Road.  

Christmas vibe

Christmas on A Great Street di Orchard Road ini merupakan kegiatan tahunan yang selalu menjadi daya tarik utama Orchard Road, selain mall-mall dan makanan tentunya. Kegiatan ke 32 kalinya di Orchard Road ini bertujuan untuk membagikan sukacita Natal bagi semua orang, tanpa terkecuali. Di sepanjang jalan Orchard ini banyak terdapat dekorasi-dekorasi natal dan spot-spot foto yang menarik. 

Museum of Ice Cream

Awalnya saya sempat bingung yang termasuk Orchard Road itu mana saja. Lalu si papa mengatakan dimulai dari Ion Orchard sampai Plaza Singapura. Tetapi biasanya yang menjadi pusat berada di antara Ion Orchard hingga Mandarin Gallery dan juga sisi Tang Plaza hingga Paragon.

Patung iconic di Ion Orchard
Big Christmas Tree di depan Ion Orchard

Di hari yang ditunggu, kami berencana pergi dari siang. Tujuannya supaya sekalian main di Orchard. Apalagi rencana awal, oma opa ikut juga. Menimbang usia dan kecepatan mereka berjalan, maka tentunya tidak boleh terburu-buru. Walau akhirnya oma opa memutuskan tidak ikut pergi karena mau ngobrol dengan besan, katanya.

Pink Christmas Tree
Pretty Star

Suasana menjelang terbenamnya matahari

Perjalanan kami dimulai dari Plaza Singapura, yang menjadi satu dengan MRT Station Dhoby Ghaut. kami pun sengaja berkeliling saat matahari belum terbenam, supaya spot-spot foto dapat terlihat dengan baik.

with the big clock
And don't forget the soldiers

Pose bagus
Pose jijay

Setelah makan malam, kami pun berjalan kembali dari Ion Orchard ke 313 Sommerset. Kali ini lampu-lampu menjadi pusat perhatian jalan Orchard. Suasana untuk berfoto memang lebih enak saat sore tadi. Semakin malam semakin ramai orang, sehingga berfoto pun lebih susah.

Hitachi... sponsor utama sejak tahun 1991
Saat gelap, lampu lebih terlihat

Hiasan sepanjang jalan, penuh bintang
Dan depan Ion Orchard lebih bercahaya

Christmas on A Great Street berlangsung dari 12 November 2022 hingga 2 Januari 2023. Sedangkan lampu-lampu akan mulai menyala pukul 18.30 waktu setempat. So, untuk yang memang mau jalan-jalan ke Singapore, selamat menikmati Natal di Jalan Orchard dan juga atraksi di sepanjang jalan Orchard.

Christmas in Outer Space
Shine like stars

First Trip to Singapore After Pandemic

Marina Bay Sands

Sebagai keluarga yang gemar berjalan-jalan bersama-sama, dari yang tua sampai yang muda, masa-masa pandemic membuat kami menghentikan acara jalan-jalan, terutama yang jauh-jauh. Selain karena masalah corona, prokes yang ada membuat harga tiket pesawat menjadi membengkak. Tidak dapat dipungkiri pandemic memang berimbas pada bidang-bidang kehidupan, termasuk ekonomi dan traveling.

Banyak negara menutup kedatangan turis. Ataupun jika membuka untuk turis, maka harus ada asuransi dengan jumlah covering tertentu. Belum lagi diawal-awal, PCR menjadi syarat wajib untuk bepergian lewat udara. Otomatis acara kelayapan ke negara lain menjadi susah. Biaya traveling jadi membengkak untuk hal-hal yang seperti ini. 

Plaza Singapura Orchard

Bersyukurnya setelah aturan-aturan yang merepotkan ini dicabut, maka kami mulai memikirkan untuk kembali hunting tiket murah. Akhirnya setelah hunting, kami mendapatkan tiket murah untuk pergi ke negara tetangga (walaupun tidak semurah sebelum pandemi). Dan dua minggu setelah kami memesan tiket, harga tiket mendadak melonjak karena kenaikan bahan bakar. Mungkin jika kami telat memutuskan, maka kami tidak jadi lagi kelayapan.

Kali ini kami tidak lagi naik maskapai merah, karena harga tiket maskapai merah ini mulai meroket. Kami menggunakan Scoot. Scoot, yang dulu dikenal Tiger Air, menjadi budget airline yang bergabung di bawah Singapore Airline. Yang membuat kami memilih maskapai kuning ini, selain karena harga tiket yang termurah diantara semua budget airline, proses sterilisasinya mengikuti standard Singapore Airline. Selain itu poin yang dikumpulkan saat naik Scoot dapat dijadikan satu dengan poin Singapore Airline. Walau entah kapan bisa dipakai, tapi berharap boleh dong =D

Istana di Orchard.

Di hari yang dinanti, karena pesawat pagi, kami pergi sebelum jam enam. Kami datang lebih awal supaya bisa check in di tempat dan request agar duduknya tidak dipisah jauh.  Karena naik budget airline, yang artinya tidak dapat makanan di dalam pesawat (bisa aja beli di dalam pesawat), kami sarapan dulu di Soetta. Enaknya terminal tiga ini banyak pilihan makanan, dari yang harganya reasonable hingga yang harganya amazing

Paya Lebar Quarter

Perjalanan ini merupakan perjalanan pertama si kecil dengan pesawat. Dan seperti biasa, cemilan untuk landing dan take off sudah disiapkan.  Bagaimana dengan minumnya? Segala sesuatu yang berbau liquid lebih dari 100 ml tidak diizinkan melalui bagian screening. Jadi biasanya kami membawa tidak lebih dari 100ml untuk si kecil. Sedangkan untuk kakak dan adik, kami membeli air mineral di minimart di boarding area.  

Si kecil yang tertidur saat di boarding area.

Di dalam perjalanan yang kurang dari dua jam ini, apa yang dilakukan anak-anak? Berhubung kakak dan adik sudah cukup besar, mereka sudah dapat menyiapkan sendiri apa yang akan mereka lakukan. Dari buku dan PDF isi screenshot artikel-artikel di blog ini hingga soal-soal matematika untuk dikerjakan (mamanya sampai kagum melihat adik yang semangat membuat soal), semua disiapkan oleh mereka. Sedangkan untuk si kecil, kami membawakan boardbook kecil untuk dibaca dan lego dalam ukuran besar (supaya kalau jatuh gak susah carinya) yang mudah disusun. Intinya membuat si kecil sibuk, sehingga tidak mengganggu kenyamanan penumpang lain.

Foto anak-anak saat di pesawat

Untuk memudahkan perjalanan, ada beberapa tips yang ingin kami bagikan.

1. Pastikan paspor yang dimiliki masih aktif, biasanya minimal enam bulan sebelum masa expired.

2. Bagi yang memiliki sertifikat vaksin, dapat mengubah sertifikat vaksin menjadi overseas travel certificate. Ada dua tipe sertifikat internasional, yaitu WHO dan EU. Untuk WHO, cakupannya jauh lebih luas. Caranya dengan membuka aplikasi peduli lindungi, dan memilih untuk mengubah sertifikat menjadi serifikat tipe WHO.

3. isilah SG Arrival Card (SGAC) tiga hari sebelum kedatangan. Kalau saat sebelum pandemi, saat tiba di imigrasi, kita wajib mengisi data di kertas yang sudah disediakan. Sekarang kurang lebih sama, tetapi dalam bentuk e-form. E-form ini dapat dilihat di link https://eservices.ica.gov.sg/sgarrivalcard/ . Kalau seperti kami, karena satu rombongan besar, kami mengisi dalam form untuk group atau kelompok. Semua ini free of charge alias tidak dikenakan biaya.

4. Bagi teman-teman yang naik budget airline, bisa menyiapkan cemilan atau hiburan untuk si kecil selama perjalanan. Biasanya anak-anak merasa tidak nyaman saat take off dan landing. Kami menyiasatinya dengan meminta mereka mengunyah atau minum. 

Spot iconic. Dimana ya?

Puji Tuhan si kecil cukup tenang dalam perjalanan pertamanya. Berarti boleh sering-sering jalan-jalan. Eh....

Next: Christmas on a Great Street