|
Marina Bay Sands
|
Sebagai keluarga yang gemar
berjalan-jalan bersama-sama, dari yang tua sampai yang muda, masa-masa pandemic
membuat kami menghentikan acara jalan-jalan, terutama yang jauh-jauh. Selain karena
masalah corona, prokes yang ada membuat harga tiket pesawat menjadi membengkak.
Tidak dapat dipungkiri pandemic memang berimbas pada bidang-bidang kehidupan,
termasuk ekonomi dan traveling.
Banyak negara menutup kedatangan
turis. Ataupun jika membuka untuk turis, maka harus ada asuransi dengan jumlah
covering tertentu. Belum lagi diawal-awal, PCR menjadi syarat wajib untuk
bepergian lewat udara. Otomatis acara kelayapan ke negara lain menjadi susah. Biaya
traveling jadi membengkak untuk hal-hal yang seperti ini.
Bersyukurnya setelah
aturan-aturan yang merepotkan ini dicabut, maka kami mulai memikirkan untuk kembali
hunting tiket murah. Akhirnya setelah hunting, kami mendapatkan tiket
murah untuk pergi ke negara tetangga (walaupun tidak semurah sebelum pandemi). Dan dua minggu setelah kami memesan
tiket, harga tiket mendadak melonjak karena kenaikan bahan bakar. Mungkin jika kami telat memutuskan, maka kami tidak jadi lagi kelayapan.
Kali ini kami tidak lagi naik
maskapai merah, karena harga tiket maskapai merah ini mulai meroket. Kami
menggunakan Scoot. Scoot, yang dulu dikenal Tiger Air, menjadi budget airline yang
bergabung di bawah Singapore Airline. Yang membuat kami memilih maskapai kuning
ini, selain karena harga tiket yang termurah diantara semua budget airline,
proses sterilisasinya mengikuti standard Singapore Airline. Selain itu poin
yang dikumpulkan saat naik Scoot dapat dijadikan satu dengan poin Singapore
Airline. Walau entah kapan bisa dipakai, tapi berharap boleh dong =D
|
Istana di Orchard.
|
Di hari yang dinanti, karena pesawat
pagi, kami pergi sebelum jam enam. Kami datang lebih awal supaya bisa check
in di tempat dan request agar duduknya tidak dipisah jauh. Karena naik budget airline, yang artinya tidak
dapat makanan di dalam pesawat (bisa aja beli di dalam pesawat), kami sarapan dulu
di Soetta. Enaknya terminal tiga ini banyak pilihan makanan, dari yang harganya
reasonable hingga yang harganya amazing.
|
Paya Lebar Quarter
|
Perjalanan ini merupakan
perjalanan pertama si kecil dengan pesawat. Dan seperti biasa, cemilan untuk landing
dan take off sudah disiapkan. Bagaimana
dengan minumnya? Segala sesuatu yang berbau liquid lebih dari 100 ml
tidak diizinkan melalui bagian screening. Jadi biasanya kami membawa
tidak lebih dari 100ml untuk si kecil. Sedangkan untuk kakak dan adik, kami membeli
air mineral di minimart di boarding area.
|
Si kecil yang tertidur saat di boarding area.
|
Di dalam perjalanan yang kurang
dari dua jam ini, apa yang dilakukan anak-anak? Berhubung kakak dan adik sudah
cukup besar, mereka sudah dapat menyiapkan sendiri apa yang akan mereka
lakukan. Dari buku dan PDF isi screenshot artikel-artikel di blog ini hingga
soal-soal matematika untuk dikerjakan (mamanya sampai kagum melihat adik yang
semangat membuat soal), semua disiapkan oleh mereka. Sedangkan untuk si kecil,
kami membawakan boardbook kecil untuk dibaca dan lego dalam ukuran besar (supaya kalau jatuh gak susah carinya) yang
mudah disusun. Intinya membuat si kecil sibuk, sehingga tidak mengganggu
kenyamanan penumpang lain.
|
Foto anak-anak saat di pesawat
|
Untuk memudahkan perjalanan, ada
beberapa tips yang ingin kami bagikan.
1. Pastikan paspor yang dimiliki masih
aktif, biasanya minimal enam bulan sebelum masa expired.
2. Bagi yang memiliki sertifikat
vaksin, dapat mengubah sertifikat vaksin menjadi overseas travel certificate.
Ada dua tipe sertifikat internasional, yaitu WHO dan EU. Untuk WHO, cakupannya
jauh lebih luas. Caranya dengan membuka aplikasi peduli lindungi, dan memilih
untuk mengubah sertifikat menjadi serifikat tipe WHO.
3. isilah SG Arrival Card (SGAC)
tiga hari sebelum kedatangan. Kalau saat sebelum pandemi, saat tiba di
imigrasi, kita wajib mengisi data di kertas yang sudah disediakan. Sekarang kurang
lebih sama, tetapi dalam bentuk e-form. E-form ini dapat dilihat di link
https://eservices.ica.gov.sg/sgarrivalcard/
. Kalau seperti kami, karena satu rombongan besar, kami mengisi dalam form
untuk group atau kelompok. Semua ini free of charge alias tidak
dikenakan biaya.
4. Bagi teman-teman yang naik
budget airline, bisa menyiapkan cemilan atau hiburan untuk si kecil selama
perjalanan. Biasanya anak-anak merasa tidak nyaman saat take off dan landing. Kami
menyiasatinya dengan meminta mereka mengunyah atau minum.
|
Spot iconic. Dimana ya?
|
Puji Tuhan si kecil cukup tenang
dalam perjalanan pertamanya. Berarti boleh sering-sering jalan-jalan. Eh....
Next: Christmas on a Great Street