Kalau ada survei mengenai tempat
wisata apakah yang selalu bisa dinikmati oleh semua kalangan usia, kira-kira
apa ya jawabnya? Setiap orang pasti punya jawaban berbeda-beda. Tetapi pastinya
kebun binatang akan masuk dalam list tempat yang dapat dikunjungi semua
golongan umur.
Memang benar sih. Dari anak kecil
sampai para sepuh juga suka melihat ciptaan Tuhan yang satu ini. Dengan alasan
inilah kami memasukkan jadwal main Ke Singapore Zoo dalam itinerary
kami. Tentunya yang paling senang adalah si opa. Bukan karena si opa belum
pernah ke sana. Tetapi opa ingin sekali ajak tiga cucunya ini melihat kebun
binatang. Moment melihat si cucu Bahagia melihat binatang membuat opa
juga bahagia.
|
Replika badak dari kawat
|
Di hari yang dinantikan, setelah
mengisi perut di pagi hari, kami pun memulai perjalanan kami. Singapore
Zoological Gardens atau Mandai Zoo terletak di sebelah barat laut
dari Singapore. Memang jauh dari pusat kota. Walaupun jauh, tetapi SG Zoo
menyediakan shuttle bus di stasiun Khatib. Jika memang ingin menggunakan
kendaraan umum, bisa lihat cara detil dan jadwal shuttle bus di link
ini ya.
|
Pernah pakai recycle paper dari p*p gajah?
|
Mungkin banyak yang bertanya
kenapa Singapore Zoo diminati banyak orang? Padahal kan namanya juga kebun binatang.
Ya hewannya itu lagi itu lagi. Kebun binatang yang dibuka sejak tahun 1973 ini digadang-gadang
sebagai world-leading free-ranging orangutan exihibit. Yang artinya orang
utan di sini seakan tinggal di alam aslinya. Di sini orang utan berada di ruang
terbuka. Disediakan pohon-pohon dan tali temali yang membuat seakan mereka
berada di habitatnya. Mereka bebas melompat dari sana ke sini, sesuka hati
mereka.
|
Informasi perkembangan orang utan
|
|
Orang utan yang bebas beraktivitas seperti di hutan
|
Karena letaknya yang cukup jauh,
maka area yang digunakan untuk kebun binatang cukup luas. Kalau jalan sih
memang bisa. Tetapi jangan kuatir, karena pihak SG Zoo menyediakan tram yang
akan berhenti di empat titik. Mereka juga menyewakan electric scooter, wagon,
dan stroller. Untuk si kecil, kami memang membawa stroller sendiri. Tetapi
karena saat tiba di Singapore si opa kakinya sakit, maka kami meminjam kursi
roda yang dapat dipinjam dengan gratis.
|
Si kecil yang ingin berfoto dengan hippo
|
|
Foto sambil menunggu papa di kamar mandi
|
Karena luasnya SG Zoo ini, maka
dari saat merencanakan perjalanan, kami sudah merencanakan itinerary kami saat
berada di SG Zoo. Maklum, yang dibawa anak-anak dan sepuh. Harus sudah matang.
Apalagi di sini ada banyak show yang sayang kalau dilewatkan. Jadi rute
perjalanan, kapan naik tram dan turun dimana, mau lunch dimana, mau snacking
dimana (jadwal mengisi perut itu penting kalau bawa orang tua, bapak ibu),
semua sudah disiapkan.
Tujuan pertama kami adalah melihat
hewan-hewan yang ada dalam perjalanan menuju Shaw Foundation Amphitheatre.
Mengapa? Karena jam 10.30 akan ada pertunjukan Splash Safari. Kalau
melihat peta, untuk menuju ke sana, kita akan melalui Ah Meng Restaurant,
African Penguin, baru akan tiba di Shaw Foundation Amphitheatre. Sudah seperti
Dora The Explorer bukan?
|
What's that, mama?
|
|
Informasi tentang African Penguin
|
Namanya juga splash,
berarti ada unsur air dan basah. Kami pun memilih duduk agak belakang. Biar
tidak basah dan gampang keluarnya. Dan seperti tebakan anak-anak, pertunjukan yang pertama pastinya anjing laut.
|
Nampaknya hari ini banyak rombongan TK yang
jalan-jalan ke zoo. |
|
Anjing lautnya besar.
|
Selesai melihat Splash Safari, tujuan
kedua kami adalah Reptile Garden. Di Reptile Garden ini ada
buaya, gharial, komodo dan reptile lainnya. Bahkan kita bisa memberi makan giant
tortoise di jam 13.15 (bayar $S 8 ya).
|
Buaya atau gharial nih?
|
|
Adik langsung heboh karena sama seperti di buku Science dia.
|
|
Orah aka komodo
|
|
two giant turtoises
|
Tujuan ketiga kami adalah Rainforest
Kidzworld. Area SG Zoo yang ini lebih children friendly. Ada
beberapa area permainan, yang berbayar tentunya, dan juga hewan-hewan
imut-imut, beberapa seperti yang ada di SQP.
Di sini juga ada wet park. Jadi anak-anak bisa main air sepuas-puasnya.
Karena dari awal kami memang tidak berniat untuk main air, biar fokus lihat
hewan-hewan saja, maka kami harus mengingatkan si kecil bahwa dia tidak akan
bermain air.
|
Mana bebek, mana angsa?
|
|
A piglet, mama....
|
Di area ini juga ada KFC. Perlu
diketahui dua tempat makan yang buka di dalam SG Zoo hanyalah Ah Meng Restaurant
dan KFC. Ah Meng resto ada di bagian depan, dan KFC di bagian belakang. KFC di
sini beda dengan KFC yang ada di Indonesia. Tidak ada nasi, tetapi ada mashed
potato dan French fries. Jadi bagi teman-teman yang tidak bisa jika tidak ketemu nasi, disarankan makan di Ah Meng Restaurant.
|
Si kecil yang bahagia bertemu french fries
|
Show berikutnya yang kami
tunggu-tunggu adalah Animal Friends di Rainforest Kidzworld
Amphiteathre. Berbagai hewan peliharaan yang diabaikan oleh pemiliknya dan
dapat kembali dilatih oleh pihak Mandai. Pesan yang sangat jelas dari mereka
adalah, ‘don’t buy, just adopt’.
|
Animal Friends Show
|
|
Cute pets kata si kecil
|
Makan sudah, lihat show sudah.
Berarti waktunya naik tram. Kami berjalan menuju tram stop nomer empat. Di dalam tram, setiap pengunjung wajib menggunakan masker karena naik public transportation.
Selain tidak usah lelah berjalan, asyiknya naik tram adalah ada audio yang akan menjelaskan setiap
area yang dilewati, hewan apa yang bisa kita lihat, dan pemberhentian
selanjutnya.
|
Selfie by kakak
|
|
It's Pumba
|
|
White tiger
|
|
Can you spot the animal?
|
Saat melalui patung orang utan,
audio di tram menginfokan bahwa kita melalui Ah Meng Memorial. Ah Meng, seekor
orang utan Sumatra, merupakan mascot dari SG Zoo. Ah Meng aslinya dari
Indonesia dan dipelihara sebagai binatang peliharaan di Singapore. Saat di
usianya yang ke sebelas Ah Meng diserahkan dan tinggal di SG Zoo.
|
Ah Meng saat muda. Sumber: wikipedia
|
Ah Meng menjadi hewan primata
pertama di SG Zoo yang cukup dapat didekati manusia, mungkin karena pernah
menjadi hewan peliharaan. Pihak SG Zoo pun mengadakan acara Breakfast with
Ah Meng, sehingga pengunjung bisa makan bersama Ah Meng.
|
Ah Meng dan keluarganya. Sumber foto: Wikipedia |
Ah Meng meninggal tahun 2008 di
usia 47 tahun, setara dengan 95 tahun umur manusia, dengan meninggalkan dua
belas cucu dan lima cicit. Karena
pemerintah Singapore sangat menghargai Ah Meng, maka sebagai penghormatan
kepada Ah Meng dibuatlah patung perunggu yang serupa dengan Ah Meng.
|
Ah Meng Memorial. Sumber foto: wikipedia
|
Tiba-tiba hujan kembali turun.
Kami tetap duduk di tram hingga tram melalui setiap area yang ada. Karena hujan
tidak berhenti, maka kami membatalkan rencana untuk turun di tram stop nomer
dua dan melihat area Australasia. Kami kembali ke tram stop nomor satu dan
duduk di area terbuka sambil menunggu hujan berhenti.
|
Alat musik suku yang terbuat dari kayu eucalyptus
|
Setelah hujan berhenti, kami
kembali mencoba ke area Australasia. Adik belum rela pulang kalau belum melihat
hewan berkantong yang lucu itu. Area ini merupakan tempat kumpulan hewan-hewan
marsupial dan juga kasuari.
|
Kasuari |
|
Kangaroo... |
Selesai melihat hewan-hewan berkantung ini, kami berjalan memutar dan melihat pygmy hippo. Berbeda dengan hippo atau kuda nil pada umumnya, pygmy hippo ini lebih kecil daripada kuda nil. Jika dilihat, pygmy hippo ini suka sekali berada di dalam air dan seakan dia berenang. Tetapi kenyataannya adalah dia tidak berenang tetapi berjalan di dalam air. Jadi, pygmy hippo berjalan jinjit seperti balerina.
|
Perbandingan berat hippo and pygmy hippo
|
|
Pygmy hippo
|
No comments:
Post a Comment