Showing posts with label Jakarta. Show all posts
Showing posts with label Jakarta. Show all posts

Sunday, July 5, 2020

Pergantian Paspor Biasa ke E-Paspor



Buat orang yang suka jalan-jalan, paspor merupakan dokumen penting. Apalagi kalau lagi musim tiket murah. Jalan-jalan keluar negeri lebih murah daripada jalan-jalan di dalam negeri. Oleh sebab itu, bagi kami, paspor merupakan salah satu dokumen penting.

Namun sayangnya, tanggal masa berlaku paspor kami berbeda. Hal ini membuat urusan perpanjangan paspor menjadi repot. Apalagi sekarang kami berlima. Oleh sebab itu, kami terpikir untuk membuat e-paspor. Jadi bisa barengan ganti paspornya. Sambil berdoa agar dapat berkat lebih sehingga bisa pergi ke negara-negara yang bisa visa waiver karena menggunakan e-paspor.

Apa sih sebetulnya bedanya e-paspor dengan paspor biasa? Memang kalau dilihat sepintas, rasanya mirip saja. Hanya beda di tampilan depan saja. Namun tentunya lebih dari itu.

E-paspor atau elektronik paspor, yang sering disebut paspor biometri, merupakan jenis paspor yang mempunyai data biometri sebagai salah satu unsur pengaman paspor. Data biometri tersebut disimpan dalam bentuk chip yang tertanam pada bagian depan dari paspor tersebut. Otomatis data kita tersimpan lebih aman di situ. Dengan adanya chip tersebut, kita dapat melewati autogate dan tidak perlu membuka lembaran halaman saat melewati bagian imigrasi.
E-paspor, dengan lambang di bawah. 
Sedangkan di paspor biasa data kita tidak selengkap dan seaman di e-paspor. Dan saat melewati imigrasi, kita harus membuka lembar halamannya saat melewati imigrasi. Karena tidak adanya chip di paspor, kita tidak dapat melewati autogate.
Paspor biasa, tanpa lambang di bawah.
Nilai lain yang tidak kalah penting, karena data tersimpan dalam bentuk chip, maka beberapa negara memberikan visa waiver bagi pemilik e-paspor. Visa waiver berarti kita dapat masuk ke negara tujuan tanpa harus menggunakan visa. Yang paling terkenal adalah Jepang. Jepang memberikan visa waiver bagi pemilik e-paspor, dengan mengurus ke konsulat mereka tentunya.

Bagaimana dengan biaya? Biaya untuk pembuatan paspor biasa (48 halaman) adalah Rp 355.000,00. Sedangkan biaya untuk pembuatan e-paspor adalah Rp 655.000,00. Memang lebih mahal, tetapi hal ini wajar karena adanya chip di e-paspor. Apalagi elihat keadaan sekarang, sepertinya e-paspor akan menjadi hal yang penting saat ingin jalan-jalan ke luar negeri. 

Karena paspor kami masih belum habis masa berlakunya, kami agak ragu apakah bisa mengganti paspor biasa ke e-paspor. Kami pun sempat bertanya kepada petugas yang ada di kantor imigrasi saat kami mengurus paspor si kecil. Petugas yang ada berkata tidak masalah. Cukup lampirkan paspor yang lama dan fotokopi e-KTP katanya.

Bagaimana untuk pergantian paspor biasa ke e-paspor bagi anak-anak? Selain melampirkan paspor yang lama, untuk pergantian paspor anak diminta juga untuk melampirkan fotokopi KTP ayah-ibu, fotokopi Kartu keluarga, fotokopi Akta kelahiran anak, fotokopi Akta pernikahan orang tua, fotokopi halaman depan paspor ortu, dan surat pernyataan bermeterai (biasanya disediakan di kantor imigrasi, jadi bawa saja meterai). Untuk fotokopi KTP ayah-ibu dapat difotokopi satu halaman A4, jangan dipotong. Begitu juga dengan fotokopi paspor ayah-ibu.
Persyaratan yang harus dilengkapi.
Kami pun kembali mendaftar secara online melalui aplikasi Layanan Paspor Online. Langkah-langkah pendaftaran kurang lebih sama seperti saat membuat baru, yaitu:
1. Pilih antrian paspor pada menu utama aplikasi.
2. Pilih kantor imigrasi sesuai dengan ketersediaan kuota yang terdapat di kantor imigrasi.
3. Pilih jenis permohonan (pembuatan paspor baru atau pergantian/perpanjangan paspor).
4. Pilih tanggal tesedia/tanggal dengan tanda ‘hijau’.
5. Pilih waktu kedatangan pagi (08.00 – 12.00) atau siang (13.00 – 15.00). Saat kita memilih, nanti akan muncul berapa kuota yang tersedia.
6. Tekan tombol Lanjut untuk meneruskan proses penggantian/perpanjangan paspor.
7. Pilih jumlah pemohon dan masukkan sesuai jumlah pemohon yang diinginkan. Satu akun dapat mengisi maksimal 5 orang asalkan masih dalam satu Kartu Keluarga.
8. Pilih masukkan data dan arahkan paspor pada kamera handphone.
9. Pilih keterangan mengenai siapa yang akan membuat perjanjian (pribadi, ayah/ibu, anak, suami/istri).
10. Setelah memastikan tidak ada data yang salah, maka tekan tombol simpan.
Yang perlu diperhatikan adalah jika kita membatalkan pendaftaran ini, maka kita tidak dapat mendaftar lagi selama 1 bulan. Jadi, saat mendaftar, harus teliti dan jangan sampai salah.

Di hari yang sudah ditentukan, kami datang ke kantor imigrasi Jakarta Pusat dengan membawa data-data yang diminta. Setelah mengisi form yang disediakan, kami menyerahkan data tersebut ke petugas yang berada di counter pemeriksaan. Petugas memberikan nomor antrian elektronik untuk kami dan meminta kami menunggu di atas.

Saat kami ke atas, sistem yang ada sudah berbeda jauh dibanding saat kami mengurus paspor adik sebelumnya. Kami pun menunggu giliran kami untuk wawancara. Petugas yang berada di tempat wawancara pun jauh lebih ramah dibanding dulu. Setelah selesai pun kami diberikan blanko untuk pembayaran dan blanko yang berisi keterangan dan QR code.

Saat paspor sudah jadi, saya dan papa pun pergi untuk mengambil paspor yang baru. Prosesnya pun berbeda dibanding dulu. Saya harus men-scan QR code yang ada di blanko yang diberikan oleh petugas. Saat di-scan, maka akan keluar data kita di monitor yang ada. Jika memang sesuai (harusnya sih pasti sesuai, kecuali ada kesalahan sistem), kita tinggal tekan tombol untuk cetak. Maka mesin akan mengeluarkan nomor antrian.

Saat nomor kita dipanggil, kita tinggal memberikan nomor antrian tersebut. Nanti petugas akan mengambilkan paspor yang baru dan meminta kita menulis data paspor yang baru di buku yang disediakan. Setelah kita memeriksa paspor kita, memastikan tidak ada yang salah tulis, maka kita bisa membawa paspor yang baru dan yang lama pulang.

Bagaimana jika kita ingin diwakilkan? Selama yang mengambil masih satu Kartu Keluarga, maka pengambilan paspor dapat diwakilkan. Jangan lupa bawa KTP dan Kartu Keluarga asli untuk buktinya ya. 

Pembuatan E-Passport Bayi



Sebagai keluarga yang senang jalan-jalan, bagi kami membuat paspor untuk anak-anak itu penting. Maklum, kami memang selalu jalan-jalan ramai-ramai. Demikian juga saat si bayi ini lahir. Biasanya kami akan mengajak anak-anak membuat paspor di usia ke 5 bulan.

Namun kali ini, saat si bayi berusia 3 bulan, kami berinisiatif untuk memajukan jadwal pembuatan paspor. Alasannya saat itu sangat sederhana, yaitu kalau ada tiket promo, untuk ke Malaka (mengikuti homeschool conference), kan dibutuhkan nomor paspor. Kalau sudah ada kan jadi tidak repot.

Berbeda dengan pembuatan paspor sebelumnya, kali ini pendaftaran untuk membuat paspor harus dengan menggunakan aplikasi Layanan Paspor Online. Cara untuk mendaftarnya pun tidak susah. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
1. Buatlah perjanjian untuk bertemu (pendaftaran) melalui aplikasi Layanan Paspor Online.
Untuk pendaftaran tinggal mengikuti langkah-langkah yang diberikan. Satu kali permohonan dapat untuk maksimal 5 orang dalam satu Kartu Keluarga. Namun harus diingat kalau kita membatalkan pendaftaran yang sudah diajukan, maka kita baru dapat mendaftar 1 bulan kemudian. Untuk mendaftar secara online, berikut adalah langkah-langkahnya:
- Pilih antrian paspor pada menu utama aplikasi.
- Pilih kantor imigrasi sesuai dengan ketersediaan kuota yang terdapat di kantor imigrasi.
- Pilih jumlah pemohon yang akan membuat paspor baru (1 kali pembuatan permohonan hanya untuk 5 orang dalam satu kartu keluarga).
- Pilih tanggal yang masih tersedia (yang ditandai dengan tanda hijau’).
- Pilih waktu kedatangan pagi (08.00 – 12.00) atau siang (13.00 – 15.00). Saat kita memilih, nanti akan muncul berapa kuota yang tersedia.
- Isi form data sesuai dengan data yang diminta dan simpan setelah itu.

2. Persiapkan berkas-berkas yang harus dibawa. 
Untuk pembuatan paspor anak, dibutuhkan berkas-berkas sebagai berikut:
- Fotokopi KTP ayah-ibu (difotokopi satu halaman A4, jangan dipotong)
- Fotokopi Kartu keluarga
- Fotokopi Akta kelahiran anak
- Fotokopi Akta pernikahan orang tua
- Fotokopi halaman depan paspor ortu (difotokopi satu halaman A4, jangan dipotong)
- Surat pernyataan bermeterai (biasanya disediakan di kantor imigrasi, jadi bawa saja meterai)
Persyaratan Pembuatan/Perpanjangan Paspor
3. Di hari yang sudah ditentukan, bawalah fotokopi berkas-berkas dan juga surat aslinya. 
Ada baiknya jika kita datang 30 menit sebelum waktu perjanjian. Jadi kita dapat mengisi form yang disediakan. Selain itu, kita dapat memperlengkapi dokumen-dokumen jika ada yang kurang.

4. Ambil map dan lembaran yang harus diisi di meja yang telah disediakan. 
Di bagian formulir, terdapat banyak formulir dan map. Kita bisa bertanya kepada petugas yang ada jika kita bingung. Isi form sesuai dengan data yang diminta. Jika bingung, bisa dikosongkan terlebih dahulu dan ditanyakan ke petugas.

5. Serahkan map yang berisi form yang sudah diisi data beserta fotokopi berkas-berkas yang harus dilampirkan untuk diperiksa oleh petugas. 
Jika tidak ada yang kurang, kita akan mendapatkan nomor antrian untuk dipanggil wawancara. Jika ada yang kurang, maka kita akan diminta untuk melengkapi.

6. Tunggu panggilan untuk wawancara. 
Petugas akan memberikan kita nomor antrian elektronik. Kita tinggal duduk manis untuk dipanggil. Dan setelah selesai, kita akan mendapatkan blanko untuk pembayaran dan juga form yang berasa data dan QR code pembuatan paspor kita.

Karena kami membuat paspor untuk bayi, maka kami pun masuk ke jalur antrian khusus untuk lansia, ibu hamil, ibu menyusui, dan bayi. Kami cukup menunggu panggilan dari petugas. Dan tanpa memakan waktu lama, setelah selesai foto, kami diberikan form untuk pembayaran. Si papa pun membayar ke salah satu bank terdekat. Karena kami memilih membuat e-paspor, maka biaya yang dikenakan adalah Rp 655.000,00.

Bagaimana dengan hasilnya? Untuk hasilnya, kita dapat memeriksa melalui nomor whatsapp yang diberikan. Petugasnya sih bilang bisa sampai 7 hari kerja. Tetapi di hari keempat, kami mendapatkan whatsapp yang menginformasikan bahwa paspor sudah jadi.

Walaupun sekarang paspor si kecil belum dapat digunakan, tetapi kami bersyukur karena sudah mengurus paspor tersebut sebelum corona melanda Indonesia. Tidak terbayangkan kalau harus mengurus paspor dalam masa pandemi ini. Semoga pandemi ini cepat berlalu. ;)

Tuesday, March 31, 2020

Lucky Number 17 Yumz Day di The Yumz


Karena masih dalam masa self-lockdown akibat corona, kami pun menjadi punya banyak waktu untuk menceritakan kulineran kami di Jakarta ini. Salah satunya adalah resto yang masih anggota dari Imperial Group, yaitu The Yumz. Restoran yang dibuka sejak tahun 2015 ini merupakan restoran yang memadukan makanan gaya Asian dan Western. Dengan konsep open kitchen, dimana pengunjung bisa melihat koki memasak, The Yumz mencoba menarik para konsumen yang sering main ke mall.

Perkenalan kami dengan The Yumz pun tidak direncanakan. Sebetulnya sih kami tidak berencana makan di mall. Apa boleh buat karena sudah jam makan malam dan jalanan macet, maka kami pun mencari tempat makan di Mal Artha Gading. Dan saat melewati The Yumz, mata mamak-mamak ini pun cepat sekali melihat tulisan hanya Rp 17.000,00 saja. Ternyata setiap tanggal 17, The Yumz mengadakan promo di beberapa menu.
Promo tanggal 17 
Kami pun jadi penasaran untuk mencoba. Menu yang kami makan saat itu adalah cheese baked rice dan claypot rice, yang ternyata merupakan menu andalan di The Yumz. Dengan lauk dimasak ala Asian, diatasnya diberikan keju mozarella, rasanya nasi yang kami makan terasa nikmat sekali. Kalau kata papa, ini kayak risotto.
Claypot Mongolian Beef
Claypot Chicken rice
Selain nasi, The Yumz juga ada mie dan makanan lainnya. Kami pernah mencoba spaghetty, nasi goreng cabe ijo, dan mie ayamnya. Hanya saja, kalau menurut kami, yang paling enak adalah cheese baked rice dan claypot rice.
Cheese Baked rice chicken chop.
Walaupun makanannya enak, The Yumz mempunyai satu kelemahan, yaitu lambatnya penyajian makanan. Entah karena manajemennya yang kurang baik atau karena kurangnya pelayan yang ada, sehingga seringkali kami melihat complain dari orang lain yang sudah lama menunggu makanannya, termasuk kami. Pelayannya pun kurang informatif dalam menyampaikan promo ataupun menu yang ada.
Chicken Teriyaki cheese baked rice. 
Untuk menyiasati kekurangan The Yumz, saran kami sih baca menu dan keterangan yang ada. Jangan lupa bertanya di awal supaya gak repot memanggil pelayannya.

Sambil menulis artikel ini, rasanya pengen jalan-jalan lagi ke The Yumz di tanggal 17. The Yumz ada di Mal Artha Gading, Lippo Mall Kemang Village, Pejaten Village, Summarecon Mall Serpong, Tangcity Mall, dan Transpark Mall Bintaro. Semoga corona segera berlalu, sehingga kita bisa jalan-jalan lagi dan perekonomian pun kembali membaik.
Snow ice-nya enak juga loh. 
Sekilas Info
The Yumz
Mal Artha Gading lantai 2
Telepon: 021-45864120
Jam operasional: 10.00 – 22.00


Saturday, March 14, 2020

Rice Bowl ala Indonesia di Mangkok Ku


Di bulan Maret ini, nampaknya si corona masih meramaikan berita-berita di Jakarta. Dunia traveling menjadi lesu, terutama negara-negara yang beresiko tinggi, seperti China, Jepang, Korea Selatan, Italy, dan Singapore. Beberapa maskapai pun mulai banting kursi harga untuk menarik wisatawan. Tapi kan ngeri juga ya sengaja beli tiket dan jalan-jalan lalu bawa pulang oleh-oleh virus.

Karena traveling sepertinya belum memungkinkan, maka alternatif untuk menggantikan traveling adalah cari makanan enak di kota tercinta ini. Dan sebetulnya kulineran tidak pernah ada habisnya. Banyak orang yang mencoba usaha kuliner. Salah satunya adalah Mangkok Ku yang pernah kami kunjungi tahun lalu (maaf, ceritanya baru sekarang).

Mangkok Ku (iya, nulisnya memang dipisah) merupakan resto yang digagas oleh juri Master Chef Indonesia, yaitu Chef Arnold Poernomo, Randy  Julius, dan dua anak presiden RI, yaitu Kaesang Pangarep dan Gibran Rakabuming. Awalnya opa yang melihat iklan di koran dan bercerita ingin mencoba makan di sana. Kami antara mau dan tidak mau, males antrinya. Akhirnya kami pun pergi ke sana di hari ulang tahun opa.

Walaupun saat kami datang Mangkok Ku sudah sebulan lebih buka, namun antrinya masih luar biasa panjangnya. Dengan perut yang sudah bernyanyi, hati ini inginnya makan di tempat lain. Tetapi melihat opa masih semangat, ya sudah kami mengantri. Mungkin karena melihat ada anak-anak, lansia, dan bumil, maka begitu ada bangku kosong kami segera dipanggil.

Seperti namanya, Mangkok Ku, maka terbayang bahwa kita akan makan menggunakan mangkok. Kalau donburi kan nasi dengan daging atau telur dimasak gaya Jepang, kalau Mangkok Ku ini sebetulnya seperti donburi ala Indonesia. Cara pemesanannya pun sama seperti memesan di Yoshinoya. Hanya saja pilihan menunya tidak banyak.
6 menu yang ada 
Kami pun memesan menu yang berbeda-beda, dengan pikiran biar bisa saling nyicip. Mangkok Ku hanya menyediakan makanan. Untuk minuman dapat memesan TernaKopi-nya Kaesang. Kerja sama yang baik, bukan?
Mangkok Ku Brisket  
Mangkok Ku Omu Egg, kesukaan Duo Lynns.
Tidak perlu waktu lama untuk menunggu makanan kami datang. Dan tidak perlu waktu lama juga untuk menghabiskannya. Bagaimana review-nya? Menurut yang berulang tahun, rasanya biasa saja tapi masih ok. Menurut anak-anak, rasanya enak. Kalau menurut kami sih memang unik.
Mangkok Ku Crispy Chicken. Sambalnya enak 
Kalau dulu outlet Mangkok Ku hanya ada di Tanjung Duren, sekarang Mangkok Ku sudah ada di banyak tempat seperti Kokas, Sunter, Living World, Cikini, dan Setiabudi. Sleain datang langsung ke outletnya, Mangkok Ku dapat dipesan melalui ojek online loh. Jadi kalau malas pergi-pergi, bisa saja pesan online.
Menu terbaru. Sumber foto: antaranews

Sekilas Info
Mangkok Ku
Alamat: Jalan Tanjung Duren Raya No.359c Jakarta
Telepon: 081211382132
Jam operasional: 10.00 – 22.00











Saturday, February 8, 2020

Baby's Day Out


Happy New Year everyone!
Setelah sekian lama tidak menulis, akhirnya muncul juga postingan ini. Banyak petualangan yang ingin didokumentasikan, apa daya waktu tidak memadai. Hal ini dikarenakan ada yang ingin bergabung dalam petualangan kami. 

Ya, akhir tahun lalu anggota keluarga kami bertambah. Ada Baby Lynns yang juga ingin ikut jalan-jalan. Dan tentu saja kami juga senang dengan bertambahnya peserta kelayapan kami =D

Diawal tahun ini, kami pun mengadakan Baby Day's Out. Awalnya sih karena kebiasaan setiap tanggal 1 kami selalu kelayapan ke mall untuk melihat dekorasi natal. Maka seperti tahun-tahun sebelumnya, kami pun merencanakan untuk melihat dekorasi natal di mall. Tiba-tiba Papa punya ide untuk mengajak oma dan opa mencoba MRT. Mumpung orang-orang sedang istirahat setelah tahun baruan. 

Rupanya tahun baru kali ini memang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Hujan sudah mengguyur Jakarta dari sejak malam. Kami pun waswas takut MRT kebanjiran. Untungnya walaupun banyak berita banjir di sana-sini, MRT tetap beroperasi seperti biasa. 
Mesin tiket yang sudah mulai dapat digunakan.
Kami memilih naik dari Stasiun Blok M. Stasiun MRT Blok M berintegrasi dengan Blok M Plaza sehingga kami tidak perlu takut kehujanan. Tujuan kami adalah stasiun Istora. Stasiun Istora merupakan stasiun yang dekat dengan Pacific Place. Kalau tadi platform stasiun Blok M berada di atas, maka platform stasiun Istora berada di bawah tanah. Jadi opa bisa merasakan saat MRT diatas dan saat MRT di bawah tanah.
Buat yang mau beli ini-itu, bisa ke sini juga.
Saat kami tiba di Stasiun Istora, ternyata sudah waktu menyusu si kecil. Kami pun mencari ruang menyusui. Ruang menyusui terletak di dekat toilet dan ruang P3K. Awalnya kami menyangka bahwa ruang menyusui hanya ruang kecil saja. Ternyata ruang menyusuinya cukup besar, bersih, dan nyaman. Two thumbs up deh pokoknya. Semoga bertahan kebersihannya, ya.
Changing Station.
Setelah menyusui, kami kembali lagi naik kereta menuju Stasiun Blok M. Berbeda dengan pagi hari yang tidak begitu ramai, nampaknya sudah banyak orang yang bangun dan beraktivitas dengan menggunakan MRT. Kereta yang kami naiki pun lebih ramai dan banyak yang berdiri.
Berpose dulu sambil menunggu kereta tiba.
Tujuan kami berikutnya adalah melihat dekorasi natal bertema BT21 di Senayan City. Apa sih BT21? BT21 merupakan nama dari 8 karakter yang dibuat oleh BTS, group boyband asal negeri ginseng. Karakter ini diciptakan oleh BTS dan Line pada tahun 2017 silam. 8 karakter itu adalah Koya (RM), RJ(Jin), Shooky (Suga), Mang (J-Hope), Chimmy (Jimin), Tata (V), Cooky (Jungkook), dan robot Van.
Sally The Duck
Berfoto dengan Koya
Angkat beban dengan Cooky.
Adik pun ikut foto walaupun tidur.
Kok bisa tahu? Anak-anak mendengar cerita dari teman-teman lesnya. Jadi, siapa bilang anak homeschool kuper =D
Abaikan muka mereka...
Yang ini namanya Tata.
Setelah puas berfoto disetiap spot yang ada, kami pun makan siang di Burger King. Dan karena waktunya si kecil menyusu tiba (namanya juga bayi baru lahir, kerjaannya menyusu dan tidur), kami pun pergi ke ruang nursery mereka. Dibanding saat kakak masih kecil, Senci kini mempunyai ruang nursery istimewa. Di sini ada tiga bilik untuk menyusui dan empat changing station. Bahkan di sini disediakan breast pump medela jika si ibu ingin memompa tetapi lupa membawa pompa. Selain itu disediakan juga kulkas untuk menyimpan asip sementara si ibu ingin berkeliling mall. Luar biasa, bukan?
Bergaya imut seperti Chimmy.
Bahkan mereka (BT21) pun punya locker.
Semua karakter BT21 ada di pohon natal ini loh.
Pemberhentian kami berikutnya adalah Pacific Place. Tema dekorasi natal tahun ini adalah Pink Paradise. Karena temanya pink, maka pohon natalnya pun berwarna pink. Jika diamati, pohon natal ini disusun dari ban renang flamingo. Dengan kata lain, Pink Paradise merupakan dekorasi dengan nuansa flamingo yang berwarna pink.

Pink Paradise dari atas.
Pohon natal pink dengan dua flamingo di depannya=D
Flying Flamingo
Walaupun bernuansa pink, tetapi warna pink-nya tidak membosankan dan tidak norak. Bahkan adik yang tidak begitu suka warna pink juga tetap semangat berfoto di setiap spot yang disediakan.
Spot wajib di PP
Another beautiful spot.
Pose mirip flamingo kata adik.
Selesai sudah acara Baby's Day Out kami. Walau tidak selama biasanya, menyesuaikan dengan si kecil, namun cukup menghibur oma opa di awal tahun ini. Next time, petualangan kita akan lebih seru ya, nak :)


Thursday, September 12, 2019

Sabtu yang Padat di Pantai Ancol

Masih dalam rangka libur Lebaran, setelah kami melakukan staycation di Borobudur, kami pun masih memiliki hari liburan yang harus diisi dan anak-anak serta oma opa yang harus di-entertained. Setelah keluar masuk mall, maka kami pun memilih untuk mengisi hari terakhir libur Lebaran ke pantai. Kebetulan oma sering mendengar cerita temannya kalau di Ancol ada bagian yang pantainya keren dan bisa untuk jalan-jalan.

Di Ancol terdapat dua area pantai, yaitu Pantai Barat dan Pantai Timur. Pantai Barat terletak dekat dengan pintu gerbang utama. Yang termasuk area Pantai Barat adalah Pasar Seni, Gondola, Dufan, dan Pantai Festival. Sedangkan yang termasuk dengan Pantai Timur adalah Bandar Djakarta, Pantai Lagoon, Pantai Karnaval, dan McDonalds. Dengan kata lain, area Pantai Timur adalah area yang lebih baru dibanding Pantai Barat. Pantainya pun terlihat lebih bersih dan lebih keren. Di situ biasanya suka diadakan pertunjukan musik.
Pantai Festival. Sumber foto: panduan wisata Jakarta.
Berhubung hari itu adalah hari terakhir liburan, maka kami pun merencanakan untuk jalan pagi-pagi. Agendanya adalah berjalan santai dan bermain pasir di area Pantai Timur. Setelah itu sarapan di McDonald’s dan sebelum panas kami sudah kembali ke rumah. Ideal sekali bukan rencana kami?

Di Sabtu pagi, kami pun naik mobil menuju Ancol. Kami masuk dari pintu gerbang utama, yang selalu kami lewati saat kami masuk ke Ancol. Walaupun pagi, nampaknya pengunjung begitu banyak. Tujuan kami sudah jelas, yaitu menuju Pantai Lagoon. Namun kami cukup terkejut karena jalanan menuju Pantai Timur ditutup.
Pintu gerbang utama. Sumber foto: detik
Kami pun memutuskan untuk bermain di pantai terdekat, yaitu Pantai Festival. Saat kami tiba, pantai sudah dipenuhi oleh keluarga-keluarga yang sedang berlibur. Kami pun berjalan-jalan menuju dermaga. Kalau sore, dermaga ini digunakan sebagai tempat prewedding oleh salah satu teman kami. Namun saat pagi, dermaga ini penuh dengan pengunjung yang mau mancing ikan.
Si kucing yang sibuk mau mengambil ikan hasil pancingan dari ember.
Duo Lynns pun sibuk bertanya kapan mereka dapat main pasir. Akhirnya kami pun menuju pantai berpasir. Oleh pihak Ancol diberikan pembatas untuk anak-anak bermain pasir, mungkin supaya aman. Ditemani papa, Duo Lynns asyik mengumpulkan kerang. 
Main pasir yang apik.
Setelah bermain pasir, kami mencari toilet untuk membasuh kaki. Karena hari libur, maka di area ini disediakan toilet tambahan. Jadi pengunjung tidak usah takut kebelet ke toilet. Tetapi antriannya lumayan panjang. Memang Ancol luar biasa ramai saat liburan.

Tujuan kami selanjutnya adalah Pantai Lagoon dan sarapan di McDonalds. Kami pun bertanya kepada petugas bagaimana cara menuju Pantai Lagoon. Petugas menjawab karena Lebaran, maka jalan menuju Pantai Timur dari Pantai Barat ditutup. Supaya tidak tambah macet. Namun pengunjung tetap dapat pergi ke Pantai Timur. Ada dua pilihan yang diberikan. Yang pertama, kami harus keluar dulu dari Ancol dan masuk melalui pintu gerbang yang satunya. Yang berarti keluar uang lagi untuk tiket masuk. Atau yang kedua, kami parkir dan menaiki bus Wara Wiri yang dapat mengantar kami menuju Pantai Lagoon. Kami pun memilih menaiki bus Wara-Wiri. Namun setelah lama menunggu, kami tidak melihat satupun bus yang datang ke tempat perhentian terdekat.

Setelah mencoba menunggu dengan setia, akhirnya oma pun menyerah untuk tidak jalan-jalan ke Pantai Lagoon yang kata teman oma keren. Pesan moral dari liburan kami kali ini: memang lebih enak ke Ancol saat sedang tidak liburan. Kita bebas berjalan-jalan. Tetapi walaupun riweuh, anak-anak tetap menikmati bermain pasir. 

Sekilas Info
Taman Impian Ancol
Website: www.ancol.com
HTM Gerbang Ancol:
Individu : Rp 25.000,00
Mobil: Rp 25.000,00
Motor: Rp 15.000,00

Wednesday, August 28, 2019

Staycation di Hotel Borobudur


Apa yang biasanya dilakukan saat Lebaran? Mudik tentunya. Karena banyak yang mudik, makanya Jakarta menjadi lengang dan sepi. Tentunya membuat orang-orang yang tidak mudik, termasuk kami, dapat menikmati jalanan Jakarta yang lengang.

Di liburan Lebaran kali ini, kami mencoba untuk staycation di salah satu hotel di Jakarta. Diawali dengan iseng-iseng berhadiah mengecek harga hotel di agoda. Tiba-tiba Hotel Borobudur pop-up dengan harga yang sangat miring. Biasanya kami hanya mampir ke sini saat saudara atau teman menginap di sini. Papapun berpikir mumpung dapat harga yang miring banget, boleh juga ajak anak-anak staycation di Hotel Borobudur. Pas bertepatan dengan ulang tahun adik pula. Akhirnya kami pun memesan kamar di hotel ini melalui Agoda.
Taman dengan hiasan kupu-kupu. 
Hotel Borobudur terletak di dekat Lapangan Banteng. Hotel ini berdiri sejak tahun 1974. walaupun termasuk hotel tua, tetapi pelayanan dan fasilitasnya masih terjaga dengan baik. Dengan nuansa arca dan patung, hotel ini terlihat begitu berkelas. Tidak heran hingga hotel bintang lima ini menjadi tempat menginap favorit turis-turis asing dan juga domestik. 
Kolam kecil dengan hiasannya. 
Yang membuat seru adalah kami tidak memberitahukan anak-anak tentang staycation ini. Mereka bahkan tidak tahu bahwa semua peralatan menginap sudah ada di mobil. Saat kami tiba di hotel, mereka masih berpikir ada saudara atau teman yang sedang menginap. Namun saat mereka melihat koper yang dikeluarkan dari mobil, mereka pun norak girang tak terhingga.
Apakah ini? 
Proses check in tidak secepat yang kami bayangkan, karena banyak juga yang sedang check in hari itu. Setelah check in, kami pun langsung menuju ruangan yang kami pesan. Kami memesan superior double bed. Karena bangunan tua, maka luas kamarnya termasuk besar, kurang lebih 32 meter persegi. Di kamar ini terdapat sofa yang cukup luas. Just in case tidur di ranjang sempit, salah satu bisa tidur di sofa =D
Double bed room.
Sofa dan meja kerja. 
Kettle air panas dan teh serta kopi.

Untuk kamar mandi, tersedia bathtub dan shower. Duo Lynns senang sekali melihat bathtub. Maklum, biasa nginap di budget hotel atau guesthouse, tentunya tidak pernah ada bathtub. Mereka sudah merencanakan ’berenang’ di bathtub.
Bathtub yang buat anak-anak betah mandi di sini.
Perlengkapan yang disediakan. Mau beli juga boleh.
Apa saja yang dapat dilakukan selama staycation di sini? Ada banyak aktifitas yang dapat kami lakukan. Saat cuaca sudah tidak terlalu panas, kami mengajak anak-anak bermain di playground mereka. Playground di sini mirip permainan di taman kanak-kanak zaman dulu yang sangat baik melatih ketangkasan dan motorik kasar.
Area playground yang terlihat dari kamar kami. 
Setelah itu, kami pun ke atas dan menyiapkan perlengkapan untuk berenang. Oma (oma dan opa pun menyusul datang untuk memberi kejutan bagi anak-anak) pun ikut turun walau tidak berenang. Kali ini hanya papa dan anak-anak yang nyebur ke kolam. Mama hanya bagian mengawasi dan melihat-lihat.
Kids and swimming pool...
Taman di dekat playground.
Jembatan untuk berkeliling.
Selain kolam renang dan playground, di sini juga ada fasilitas olahraga seperti basket, bulu tangkis, dan lapangan sepak bola. Ada juga track untuk jogging ataupun jalan santai. Kami bersama oma dan opa memilih untuk berjalan di jogging track.
Yang ini track menuju rumah kupu-kupu. 
Untuk makan malam atau makan siang, di sekitar Hotel Borobudur terdapat banyak tempat makan dan juga ada mall Atrium. Jadi bisa saja jalan ke sana untuk membeli makanan (seperti yang kami lakukan). Selain itu, di dalam Hotel Borobudur terdapat banyak tempat makan. Salah satu yang terkenal adalah Bogor Cafe. Sop buntut di sini sangat terkenal. Jadi bisa pesan menu individual ataupun buffet. Namun harganya ya harga hotel bintang lima.
Bogor Cafe 
Ini dibuat dari coklat asli loh.
Untuk makan pagi, paket kamar yang ada sudah termasuk makan pagi. Makan pagi dilakukan di Bogor Cafe. Pilihan yang ada sangatlah banyak, tapi tidak ada sop buntut tentunya. Dari menu lokal, menu Asia, dan menu barat. Karena kakak sudah cukup besar, maka kakak pun harus membayar. Kami memilih untuk memesan satu menu bagi kakak dibanding menu buffet. Namanya juga sarapan anak-anak, tentunya tidak mungkin banyak-banyak. Untungnya kakak happy dengan pesanannya.
The birthday girl dengan baju Ariel-nya. 
Pancake pesanan kakak yang akhirnya dibantu papa untuk makan karena tebal dan besar. 
Salah satu aktivitas menarik di tempat ini adalah Rumah kupu-kupu. Rumah ini merupakan tempat pengembangbiakan kupu-kupu, dari mulai telur hingga menjadi kupu-kupu. Kupu-kupu yang ada pun beraneka ragam, jauh lebih lengkap dari yang kami lihat di Taman Kupu-Kupu TMII.
Mirip Catty ya?
Kepompongnya boleh dipegang. Kupu-kupu juga boleh dipegang.
Cantik ya... 
Selesai sudah staycation kami di Hotel Borobudur. Memang menginap di sini sangatlah nyaman dan children friendly. Untuk yang mau staycation di sini, jangan lupa mengunjungi taman kupu-kupunya ya.

Sekilas Info
Hotel Borobudur
Alamat: Jl. Lapangan Banteng Selatan, Jakarta 10710

Telp: 021-3805555
Lapangan Banteng. Sayangnya tidak ada show saat kami menginap.