Showing posts with label Surabaya. Show all posts
Showing posts with label Surabaya. Show all posts

Saturday, October 14, 2023

Our First Road Trip to Bali (part 1)

Tidak pernah kami bayangkan bahwa kami dapat melakukan road trip to Bali. Maklum, si papa bukan tipe orang yang senang menyetir jauh-jauh dan lama. Tetapi tahun lalu, pertama kalinya kami mengadakan road trip. Dan tidak tanggung-tanggung, langsung ke Bali saudara-saudara.

Berawal dari pengumuman di bulan Mei bahwa salah satu komunitas homeschool yang kami ikuti akan mengadakan Family Conference di Bali. Memang sebelum pandemi Family Conference diadakan setiap November di Malaka. Dan selama pandemic, FC ini diadakan secara online.

Kami pun tak menyangka bahwa tahun ini diadakan di bulan Agustus. Sedangkan kami sekeluarga sudah membeli tiket untuk pergi ke Singapore di akhir Juli hingga awal Agustus untuk berkumpul bersama keluarga di Singapore. Namun karena sayang kalau tidak ikut, maka kami mencoba menyesuaikan jadwal.

Untuk naik pesawat ke Bali kok rasanya aneh. Hari ini baru sampai dari Singapore, masak besok sudah jalan lagi ke bandara untuk pergi ke Bali. Akhirnya setelah ditimbang, di telaah (rapat yang lebih berat daripada rapat DPRD), diputuskan kami akan road trip.

Setiap persiapan sudah disiapkan di awal Juli, supaya kami tidak repot saat kembali dari Singapore. Koper yang dipakai pun berbeda. Kata kakak dan adik, tiba-tiba kelayapan terus setelah dua tahun di rumah terus. Apalagi si oma (mama saya) kepingin ikut sampai Surabaya, sekalian pulang kampung. Jadi road trip pertama kami ini begitu menantang.

Colorful house

Karena keterbatasan waktu, road trip kami ke Bali ini dibagi menjadi dua pemberhentian. Yang pertama kami akan berhenti di Surabaya, dan setelah itu langsung ke Kuta. Di hari pertama, kami jalan pagi sekali untuk menghindari kemacetan. Tepat jam 4.30 kami semua masuk ke dalam mobil. Koper yang ada sudah dimasukkan sehari sebelumnya, biar tidak repot. Perjalanan kami pun dimulai.

Perhentian pertama kami adalah rest area KM 57. kami berhenti untuk toilet break (toilet di sini relative bersih) dan drive thru McD (supaya anak-anak bahagia). Goal kami untuk perjalanan Jakarta – Surabaya ini adalah untuk makan di rest area KM 456.

Rest area KM 456 yang disebut juga Resta Pendopo KM 456 ini terletak di Salatiga. Namanya juga Salatiga, pasti terbayang udara yang sejuk. Selain itu, rest area ini terkenal sebagai rest area yang seperti mall karena banyaknya brand-brand ternama. Yang menarik, rest area arah Semarang dan arah Jakarta ini dihubungkan dengan skybridge

Sky bridge rest area 456

Bagaimana dengan makan siang kami? Ada banyak pilihan makanan yang suka ada di mall-mall Jakarta. Tapi karena si oma mau makan masakan khas Jawa, maka food court menjadi pilihan kami. Untuk rasa sih biasa saja, bukan yang wah. Untuk harga, relative standard. Yang paling enak sih hawa adem yang terasa sekali. Walaupun itu berarti bau rokok juga tercium jelas =D 

Area food court

Di hari pertama ini, dengan berhenti untuk toilet break dan makan siang, kami tiba di Surabaya pukul 16.30. Kami mampir ke rumah kakak sepupu, karena si oma mau menginap di situ untuk dijemput oleh adik oma besoknya. Setelah ngobrol sebentar, kami pun lanjut jalan menuju hotel.

Hotel yang kami tempati untuk istirahat adalah hotel Yello Jemursari. Kami memilih hotel ini karena pengalaman pertama yang begitu mengesankan. Selain itu lokasinya tidak jauh dari jalan tol menuju Probolinggo. Review untuk Hotel Yello akan ada di artikel terpisah ya.

Our morning view from Surabaya

Agenda kami malam ini adalah makan malam bersama dengan sahabat kami. Rasanya setelah lamaaa sekali tidak bertemu dan dipisahkan oleh pandemic, acara makan malam bersama ini menjadi sesuatu yang dinanti-nanti. Anak-anak pun dengan senang ngobrol dan makan bersama. Namun karena besok pagi akan kembali melakukan road trip, maka kami pun tidak bisa lama-lama.

Our dinner was here...

Bersambung ke part 2....


















Wednesday, February 15, 2017

Review Yello Hotel Jemursari

Yello Jemursari
Beberapa waktu lalu beberapa teman saya bertanya hotel apa yang dekat dengan bandara Juanda? Langsung saya menjawab hotel Yello Jemursari. Loh kok Jemursari? Begini, banyak hotel di jalanan yang dekat ke bandara, tetapi lalu lintas Surabaya itu lumayan parah juga. Kalau dari Jemursari, kata orang Surabaya, lebih mudah menuju Bandara. Sekitar 25 menit kalau menurut info di websitenya. Karena alasan seperti itulah maka kami memilih untuk menginap di Yello di hari terakhir liburan kami di Surabaya.

Hotel Yello ini didominasi oleh warna kuning. Kami kira Yello ini maksudnya Yellow alias kuning. Ternyata Yello di sini berarti Yes dan Hello, bahasa yang digunakan saat staf menjawab telepon dan customernya. Yello ini terkesan gaul, cocok untuk anak muda (kami kan masih muda =D). Stafnya pun tidak mengenakan dress yang panjang, tetapi memakai sepatu kets dan kaos berkerah berwarna kuning. Saat kami menunggu untuk check in, Duo Lynns sibuk minta foto di sini dan di situ. Memang dekorasi di sini begitu menarik untuk difoto. 

Sambil menunggu papa check in, kami menjelajah lantai ini. Di lobby hotel ini terdapat cafe yang bernama Wok 'n Tok. Menurut saya, wok berarti wajan, yang biasa digunakan untuk menumis makanan. Tok mungkin plesetan dari talk. Jadi wajan yang berbicara. Kalau melihat menunya sih, sepertinya menarik. Tetapi harganya hampir sama dengan makanan di Jakarta. Di lobby tersebut juga ada gaming station, area untuk bermain game. Saat kami datang, ada seorang ibu yang sedang menyuapi anaknya di tempat duduk yang dilengkapi dengan tab. Hmm....baru pertama kali saya melihat hotel yang menyediakan tab untuk pengunjung di area makan.
Kiri: tempat duduk-duduk dan di beberapa meja dilengkapi dengan tab untuk anak-anak.
Kanan atas: gaming staion. Kanan bawah: Wok 'n Tok
Setelah proses check in yang lumayan cepat, kami diantar oleh staf hotel ke kamar kami. Kabarnya di sini ada 150 kamar yang tersedia. Tidak heran banyak rombongan turis asing yang menginap di sini. Saat  kami memesan lewat Agoda, kami sudah melihat review dan foto kamarnya. Tetapi ternyata kamar ini diatas ekspektasi kami. Adanya sofa panjang di situ menambah kenyamanan untuk duduk dan mengopi. 
Dominasi warna kuning dan gambar barang-barang yang tidak boleh ditinggalkan.
Yang paling saya suka di sini adalah tiap kamar dilengkapi dengan quote yang berbeda dan bagus-bagus quotenya. Kakak dengan semangat membacanya. Dan uniknya, kita tidak akan menemukan korden untuk menutup jendela. Di sini jendela ditutup dengan sliding wall. Adik pun semangat mencoba membuka dan menutupnya =)) 
Atas: quote yang berbeda di tiap kamar. Bawah: Jendela dengan sliding wall.
Jika kemarin kami tidak mendapatkan kettle untuk memasak air panas, kali ini kami mendapatkan kettle untuk air panas. Hal yang penting bagi kami tentunya. Sedang untuk kulkas, di sini tidak disediakan kulkas. Tetapi jika kita ingin menitipkan barang di kulkas mereka, mereka membolehkannya kok. Kami sempat menitipkan makanan di kulkas milik Wok 'n Tok.
Perlengkapan yang disediakan. Sendalnya lucu pula.
Untuk kamar mandi, antara tempat shower dengan bagian lain di kamar mandi diberikan penyekat agar kamar mandi tidak menjadi basah semua. Selain itu pihak Yello menyediakan sabun dan shampoo 2 in 1. Sepertinya sabun dan shampoo 2 in 1 selalu ada di budget hotel. Lebih simple sih. 
Kamar mandi yang ada penyekatnya.
Bagaimana dengan urusan makan? Bagi yang malas keluar dapat makan di kafe Wok 'n Tok tadi. Ya tentu saja ada harga untuk kenyamanan tersebut. Tetapi kalau mau keluar, di sekitar tempat ini lumayan banyak makanan, salah satunya Oishii yang enak. Ada juga Superindo jika kita ingin membeli minuman dan makanan ringan. Selain itu, di dekat hotel juga ada tempat membeli oleh-oleh Wisata Rasa. Ditambah pula jarak tempuh menuju Surabaya Carnival Park yang dekat dari sini menambah point dari hotel Yello ini. 
Gaya Duo Lynns =D
Akibat menginap di sini, anak-anak jadi suka norak kalau melihat hotel Yello di Harmoni. Kata adik yuk kita bobo di Yello lagi. Staycation maksudnya ya, de? :) 

HOTEL YELLO JEMURSARI
Email: info-yello-jemursari@tauzia.com
Jl Raya Jemursari no. 176 Surabaya 
Telp: 031- 8431999

Disclaimer: Ini bukan posting berbayar, ya. Kami hanya me-review berdasarkan pengalaman kami :)

Monday, February 6, 2017

Wisata Kuliner di Jawa Timur

Berbicara tentang wisata kuliner, tentu saja Jawa Timur punya segudang tempat-tempat kulineran yang menarik. Setiap pulang ke Jawa Timur, bawaan saya maunya makan melulu. Ditambah jalanan yang tidak macet, jarak tempuh ke beberapa kota terdekat pun sekitar 30 menit. Dapat dibayangkan betapa serunya wisata kuliner di sini. Berikut beberapa makanan ataupun tempat yang menarik untuk dicari saat jalan-jalan ke Jawa Timur.

1. Bu Mamiek. 
Bu Mamiek merupakan restoran ayam bakar di daerah Blitar. Warung lesehan Bu Mamiek ini terletak di jalan Kalimantan no 11ASuasana tempat ini sangat berbau Jawa, di pintu masuk terdapat punakawan yang menyambut para tamu. Furnitur di sini semuanya menggunakan kayu berukir. Menu makanan di sini ya sama seperti rumah makan yang menjual menu bakar-bakaran dan goreng-gorengan. Di sini kami bertemu tahu petis yang enak, jauh lebih enak dari yang kami makan di Batu. Dan karena sempat terkena hujan, kami memesan wedang jahe. Rasanya hangat dan pas.
Atas: patung punakawan dan wayang dibagian depan.
Bawah: Jajanan yang uenak.
Selain menjual makanan, di tempat ini juga tersedia jajanan-jajanan khas Jawa Timur. Roti bluder dan roti warmbol dari tempat ini juga enak. Duo Lynns doyan sekali. Roti bluder adalah roti yang bentuknya seperti cupcake yang agak besar tetapi teksturnya sangat halus. Kalau roti warmbol bentuknya agak bulat. Kakak sepupu saya biasanya memborong roti ini karena anak-anaknya doyan sekali. 
Atas: roti bluder dan warmbol. Bawah: tahu petis favorit kami.
2. Sego Pecel Tulung Agung
Saya penggemar pecel. Dulu saya pikir pecel ya berarti sayur yang diberi bumbu kacang. Sehingga dulu saya pikir pecel lele berarti makan lele pakai sayur pecel. Makanya waktu saya kecil saya suka bertanya dimana sayur dan bumbu kacangnya.

Pecel artinya tumbukan, yang berarti ada sesuatu yang ditumbuk. Untuk pecel sayur, berarti yang ditumbuk adalah bumbu kacang dan bumbu-bumbu lainnya. Jadi kalau pecel ayam ya cabe dan bumbu-bumbu lain yang ditumbuk. Sego pecel merupakan campuran nasi dan sayur-sayuran yang diberi bumbu kacang yang wangi daun jeruk.  Biasanya bisa ditambah lauk lainnya. Buat saya, pecel paling enak di Jawa Timur ya pecel Tulung Agung dan Blitar. Bumbu kacangnya itu pas, halus, tidak keenceran dan juga tidak terlalu kental. Ditambah lagi rempeyek yang kriuk dan trasi dele (bentuk olahan tempe khas daerah sana). Setiap kali saya pulang ke kota ini, pasti menu makan pagi saya adalah sego pecel.
Kiri: sego pecel. Kanan: sego lodho.
3. Sego Lodho
Untuk orang yang belum pernah ke sini pasti bingung mendengar istilah lodho. Atau mungkin makan lodho tetapi mengira kari ayam. Ayam lodho hampir mirip dengan kari ayam tetapi beda cara pengolahannya. Kalau kari ayam, ayamnya langsung dimasukkan ke dalam kuah bumbu santan. Sedangkan ayam lodho, selalu menggunakan ayam kampung yang dibakar terlebih dahulu lalu dimasak dengan kuah bumbu santan.

Ayam lodho menjadi makanan khas Tulungagung yang selalu ngangeni. Ini salah satu makanan favorit papa dan anak-anak karena selain daging ayam kampungnya empuk sekali, kuahnya pun tidak pedas. Ada juga sih yang jualnya pedas. Salah satu warung ayam lodho yang terkenal katanya berada di dekat terminal Tulungagung. Tetapi cepat sekali habis, jadi harus beli pagi-pagi. 

4. Depot Monginsidi
Depot ini terletak di daerah Kediri. Letaknya memang bukan di jalan besar, jadi hanya orang lokal yang tahu tempat ini. Bukanya pun dari jam 6 pagi sampai malam. Hampir semua menu makanan di sini pernah kami coba, baik saat sarapan maupun saat makan siang dan rasanya memang enak.

Depot ini menjual makanan rumahan dan makanan khas lainnya seperti rawon, soto, pecel, dan lain-lain. Bahagianya kalau makan di Jawa Timur adalah mereka menggunakan ayam kampung dan dagingnya empuk. Es jeruknya pun segar rasanya. Ditambah lagi pecelnya yang khas Kediri, yaitu dengan sambal tumpang. Kalau pecel Tulungagung menggunakan sambal kacang, kalau pecel tumpang sambalnya terbuat dari tempe busuk (bukan tempe yang fresh). Orang Jawa Tengah, Jogjakarta, dan Jawa Timur paling suka membuat olahan dengan menggunakan tempe busuk. Aneh memang kalau pertama kali mendengar, tetapi rasanya enak sekali loh. 

Depot Monginsidi 
Jalan Monginsidi, gang 1 no 12/16, Pakelan, Kediri. 64123.
0851-0460-4411

5. Istana
Restoran ini merupakan restoran Chinese food yang cukup terkenal di wilayah Tulungagung. Seringkali acara keluarga kami diadakan di sini baik kumpul keluarga maupun acara pernikahan. Menu makanan di sini pun enak-enak. Bumbunya memang kencang, tetapi memang ciri khas makanan di Tulungagung adalah berani pakai bumbu. Udangnya besar dan bumbunya mantap. Di sini juga menjual menu non-halal. Tetapi jangan kuatir bagi yang tidak dapat makan makanan non halal. Koki di sini terbiasa melayani orang dari berbagai macam latar belakang. Jadinya mereka memasak secara terpisah. Kakak saya pun berani makan di sini karena alasan tersebut. 

Rumah Makan istana
Jl. Pahlawan no. 4A, Kedungwaru, Tulungagung. 66229
(0355)-321854

5. Depot Anda
Depot ini terletak di pinggir jalan menuju Surabaya. Rasanya depot ini menjadi tempat persinggahan yang wajib bagi para pengguna jalan menuju Surabaya. Kami mampir di tempat ini untuk sarapan. Menu yang ada masih sama seperti di tempat lain yaitu rawon, lontong cap gomeh, pecel (dengan empal), soto ayam, rujak cingur, dan segala macam penyet-penyetan. Selain itu mereka juga menjual jajanan-jajanan khas Jawa Timur.

Depot Anda
Jl. Raya Bypass km 50. Mojokerto
(0321) 383838
Depot Anda
6. Lauk Pauk
Sama seperti restoran lainnya, Lauk Pauk menjual makanan yang berbau penyet-penyetan, nasi goreng, sayur macam-macam, mie goreng dan sebagainya. Kalau kata kakak sepupu saya, orang Jawa Timur itu suka yang pedas-pedas, jadi apapun makanannya, pasti ada menu penyet. Yang menarik di sini adalah iga bakarnya. Biasanya daging iga suka agak alot, tetapi daging iga bakar di sini sangat empuk dan gampang copot dari tulangnya. Belum lagi porsi nasi goreng  dan mi goreng yang sangat besar. Satu porsi bisa untuk dua orang. 

Lauk Pauk
Jl. Taman Asri 196F-G (ruko Rambutan). Pondok Candra. 
Telp: 082220832828

Jl. Raya Nginden no 38. Surabaya
Telp: (031)-5012546
Lauk Pauk Pondok Candra
7. Layar
Sesuai dengan namanya, Layar menjual seafood. Dari kerang, udang, kepiting, ikan dengan segala macam saos. Rasanya pun mantab. Menu yang bagi kami cukup baru ditelinga kami adalah daun pepaya saos x.o Rasanya memang agak pedas, tetapi enak. Restoran Layar bukan hanya ada di Surabaya. Ada cabangnya juga di Jakarta. Untuk keterangan lokasi tempat, dapat dibuka di link ini.  
Layarseafood.com
8. Mon Cheri
Bagi penggemar ice cream, tempat ini boleh dikunjungi. Mon Cheri terletak di mall Ciputra World lantai 2. Mon Cheri ini cukup terkenal karena rasanya yang lembut seperti ice cream Zangrandi. Apa lagi Zangrandi? Kalau di Jakarta ada ice cream rumahan Ragusa, yang untuk beli sampai antri keluar-luar, di Surabaya ada 'saudaranya' yaitu Zangrandi.
Mon Cheri Ciputra World 
Di Mon Cheri ada yang seperti spaghetti ice cream, banana split, dan macedonia. Mau pesan 1 scoop juga bisa. Selain ice cream, di sini juga ada cemilan-cemilan asin. Tempat ini bisa jadi alternatif yang pas untuk tea time.

Mon Cheri 
Ciputra World lantai 2

9. Kedai si Mbok.
Kalau kita main ke mall apapun di Surabaya dan kemudian pergi ke food court untuk makan, pasti kita dapat menemui kedai si Mbok di situ. Maklum saja, kedai ini lumayan menjamur di sana. Sebetulnya jenis makanan di tempat ini hampir sebelas dua belas dengan makanan di tempat lain. Tetapi yang membedakannya adalah suasana dari kedai mereka. Kedai si Mbok ini dirancang begitu unik. Semua karyawannya memakai kebaya dan jarik, seperti mbok-mbok tapi masih muda. Sementara interior kedai mereka bernuansakan kayu-kayu ukiran dan peralatan-peralatan lawas seperti teko tua, termos tua, termos nasi lama. Efeknya, kita seperti sedang memesan makanan di warung di desa.
Kedai si Mbok Ciputra World.

Cara membelinya mudah kok. Cukup pesan makanan yang kita mau, disertai level kepedasannya. Yang lucu lagi level kepedasan suatu makanan diberi istilah yang unik-unik. Level 5 disebut mampus, level 4 disebut dower, level 3 disebut gila, level 2 disebut garuk, dan level 1 disebut anak-anak (tidak pedas). Saya memesan menu mie kuah level 3. Rasanya saja sudah cukup pedas, apalagi kalau tidak sengaja menggigit rawit. Saat melihat menu, papa cukup bingung dengan istilah jangan bening. Jangan dalam bahasa Jawa artinya sayur. Jadi kalau jangan bening komplit berarti sayur bening komplit.

Hal lain yang unik dari kedai ini, setelah kita memesan makanan, kita akan mendapatkan nomor meja yang terbuat dari bilah kayu tipis yang bergambar perempuan menggunakan baju kebaya. Setelah makanan diantar, maka bilah kayu ini akan diambil kembali oleh pelayan yang mengantarkan makanan kita. 

10. Restoran Jepang Oishii
Restoran ini kami temukan secara tidak sengaja saat kami hendak mencari makan siang di sekitar hotel Yello Jemursari. Melihat tempatnya yang sepi, kami tidak menaruh ekspektasi terlalu tinggi. Tujuannya saat itu adalah cepat-cepat makan dan pergi menjemput oma yang sedang menginap di rumah sepupu. 
Interior
Interiornya sih cukup oke, dengan origami, tirai, dan topeng noh. Saat makanan datang, ternyata rasanya juga enak, diatas ekspektasi kami. Anak-anak pun makan dengan lahap. Kami sempat memesan sushi, take away, untuk oma. Oma juga penggemar sushi soalnya. Di sini juga ada free WiFi, termasuk nilai tambah juga untuk resto ini sih.

Oishii Japanese Restaurant
Jl. Raya Jemursari no.154. Surabaya
Makanan yang sempat kami foto, yang lain sudah masuk perut.
Memang pulang ke Jatim selalu menjadi kebahagiaan bagi kami, terutama untuk kulineran. Bahkan memikirkan makanan-makanan ini membuat saya kepengen balik untuk kulineran lagi :)

Monday, January 30, 2017

Review Fave Hotel Rungkut Surabaya

Surabaya saat malam 
Masih dalam rangka liburan kami akhir tahun lalu, kali ini kami mau menceritakan tentang Fave Hotel Rungkut. Hotel ini menjadi hotel pertama yang kami tinggali dalam rangka liburan kami kemarin. Setelah berputar-putar menemui sesepuh dan mengantar oma ke rumah sepupu di daerah Delta, maka kakak sepupu kami mengantarkan kami untuk beristirahat di hotel ini. Hotel ini kami booking pagi hari saat kami dalam perjalanan dari Tulung Agung menuju Surabaya. Awalnya agak ragu untuk membooking hotel ini, karena Fave Hotel di kota lain yang pernah kami tempati kurang bersih. Tetapi setelah melihat review teman SMA saya di TripAdvisor, saya terbiasa melihat review dari TripAdvisor dan Agoda, dan langsung menanyakan kepada yang bersangkutan, akhirnya kami memilih untuk menginap di sini. 

Kami memilih hotel ini karena letaknya yang strategis jika saya ingin berkunjung ke rumah sepupu yang lainnya dan dekat ke hotel yang sudah kami pesan untuk hari ketiga kami di Surabaya. Selain itu di depan hotel terdapat Carefour, jadi lebih mudah untuk belanja. Favehotel sebetulnya ada tiga di Surabaya, tetapi yang di Rungkut ini yang termuda diantara ketiganya. Favehotel sendiri masih bagian dari jaringan hotel Aston. 

Saat kami sampai, kami langsung check in dan langsung diantar ke kamar oleh staf yang ada. Ternyata memang pilihan yang tepat bagi kami menginap di sini. Jika dibandingkan dengam Favehotel di kota lain, kamar di Favehotel Rungkut ini jauh lebih nyaman. Koridor hotel tidak berbau rokok dan penataan kamarnya nyaman. Kamar yang ditawarkan adalah standard room dan suite room. Kami sendiri memilih standard room yang non smoking
Ranjang yang nyaman untuk berempat
Standard room mempunyai luas 18 m2. Penataan kamarnya membuat kamar tersebut terlihat tidak sempit. Di dalam kamar ada TV LED 32", meja tulis, safety box, dan lemari baju minimalis. Bagi kami sih cukup untuk kami. Dan ternyata di sini juga ada connecting room. Berarti kalau ke sini ramai-ramai, bisa minta kamar yang ada connecting room, jadi memudahkan anak-anak untuk pindah-pindah kamar. 

Kamar mandi di kamar ini bersih. Perlengkapan di kamar mandi memang tidak selengkap di hotel lain, tetapi handuk, sikat gigi, odol, sabun dan shampo tetap disediakan. Jika membutuhkan sikat gigi ekstra dan teman-temannya, kita dapat membelinya. Tetapi kebiasaan kami sih kami membawa sikat gigi dan pasta gigi sendiri saat jalan-jalan. 
Kamar mandinya minimalis tetapi bersih
Yang kurang di kamar ini adalah ketel air panas, kulkas dan hair dryer. Ternyata hair dryer dipinjamkan sesuai permintaan. Saat saya menelpon ke bagian housekeeping, mereka langsung mengantarkan hair dryer dan bukti peminjaman. Kata mbak yang mengantarkan hair dryer ini boleh dipakai selama kami menginap dan dikembalikan saat check out, tidak usah langsung dikembalikan setelah dipakai. Berhubung saat itu kakak sepupu saya memberikan puding untuk anak-anak, maka saya bertanya apakah saya dapat menitipkan di kulkas mereka. Si mbak ini dengan ramah berkata bisa  dan saya pun diberi bukti penitipan barang. 
Kiri atas: Amenities yang tersedia. Kiri bawah: tambahan items dan harganya.
Kanan: dispencer air yang disediakan di tiap lantai.
Walaupun tidak ada ketel air panas, pihak Favehotel menyediakan dispenser khusus air panas di tiap lantai. Hal ini penting buat saya. Saya adalah coffee lover. Kalau tidak ada ketel, bagaimana saya dapat membuat kopi. Dengan adanya dispenser air panas, saya tinggal mengambil air panas dari dispenser. Pihak hotel juga meminjamkan ketel air panas, tetapi hanya untuk keluarga yang membawa bayi. Berhubung tidak ada bayi lagi, kami cukup mengambil air panas di dispenser yang ada.

Untuk urusan makan, di sekitar hotel terdapat ruko-ruko dan beberapa ruko tersebut menjual makanan. Karena kami jalan dari pagi sampai malam, kami tidak sempat mencoba. Dan sepanjang kami menginap di sini, tiap sore mereka menyiapkan pondokan-pondokan untuk makanan. Saya sempat bertanya untuk apakah ini. Ternyata mereka menyediakan untuk malam hari, dengan harga Rp 75.000,00 all in. Sistemnya sih seperti buffet. Dan terbuka untuk siapa saja, walau tidak menginap di situ.  
View saat sore hari.
Salah satu yang menarik minat kami adalah Favehotel ini memiliki kolam renang. Walau ukurannya tidak besar sekali, tetapi mereka menyediakan kolam untuk anak-anak dengan kedalaman 50 cm dan kolam untuk dewasa dengan kedalaman 150 cm. Bahkan ada papan pelampung di situ. Kami sudah semangat sekali mau mengajak anak-anak berenang. Apa daya saat kami mau berenang, hujan turun dari pagi. Alhasil kami tidak jadi berenang. 
kolam renang di Favehotel Rungkut
Akibat menginap di sini, anak-anak selalu bertanya kapan kita menginap lagi di favehotel. Wajar sih, karena Favehotel di sini enak dan harganya terjangkau =D

Favehotel Rungkut 
Email: RungkutInfo@favehotels.com
Alamat: jl. Raya Kalirungkut 23 - 25, Surabaya 60239
Telp: +6231-8790222

Thursday, January 19, 2017

Menikmati Taman Lampion dan Trick Art di Surabaya Carnival Park

 Surabaya Carnival Park
Hari terakhir dalam liburan kami di Surabaya diisi dengan mengunjungi Surabaya Carnival Park. Setelah mengawali dengan berkunjung ke rumah sesepuh dan menikmati pasar malam di Food Festival, rasanya tidak lengkap liburan kami di Surabaya jika tidak mengunjungi Surabaya Carnival Park. Dari waktu googling tentang Jatim Park Group, SCP yang juga berada di bawah pengelolaan Jatim Park Group sudah sempat kami lihat dan masuk ke dalam list jika kami ada waktu lebih. Kebetulan juga oma penasaran ada apa saja di situ. Apalagi sepupu di Tulung Agung juga menyarankan kami untuk mengunjungi tempat ini. Ada taman lampion juga loh, katanya. Kami sangat penasaran dengan yang namanya taman lampion, akibat tidak jadi berkunjung ke BNS.

Surabaya Carnival Park merupakan taman bermain yang hanya buka malam hari. Awalnya tempat ini merupakan pasar malam yang bernama Surabaya Carnival Night Market. Tetapi lama kelamaan mereka berganti nama menjadi Surabaya Carnival Park. Berbeda dengan taman bermain lainnya seperti Dufan, taman bermain yang dibuka sejak tahun 2014 ini menggunakan istilah-istilah khas kota Pahlawan. Maskotnya pun adalah hewan maskot kota Surabaya, yaitu ikan suro dan buaya. Berhubung kami menginap di daerah Jemursari, maka untuk menuju tempat ini tidaklah susah. Kami naik Grab dan dalam waktu kurang dari 30 menit kami sudah sampai di sana.
Ikan suro dan Buaya menyambut setiap pengunjung
Saat kami sampai, kami segera menuju ke loket pembelian tiket. Dan karena masih menggunakan promo boarding pass, kami diminta untuk membeli tiket di kantor pemasaran. Ternyata tiket untuk lansia hanya Rp 20.000,00. Tetapi diwanti-wanti hanya dapat menikmati Galeri Suroboyo, taman lampion, dan mainan yang untuk keluarga. Oma pun tidak keberatan.
Makanan khas Jawa Timur, uenak rek...
Di bagian depan SCP ada galeri Angkut. Beberapa kendaraan yang unik pun dipajang di sana. Tentu saja tidak sebanyak di Museum Angkut. Karena kami sudah melihat Museum Angkut, maka kami langsung menuju Galeri Suroboyo. Di Galeri Suroboyo ini kita akan melihat hal-hal yang berhubungan dengan kota Surabaya dari masa lalu sampai masa sekarang. Bagi oma, ini semacam nostalgia karena oma dahulu besar dan bekerja di Surabaya. Satu hal yang disayangkan di tempat ini, sepertinya tempat ini seperti sudah tua sekali dan tidak terawat. Debu hitam dimana-mana. Mungkin disengaja seperti itu supaya terkesan jaman dulu sekali.
Beberapa ucapan khas Surabaya
Jembatan merah tempo doeloe
Keluar dari Galeri Suroboyo, kami pun menuju area permainan anak. Di SCP terdapat lebih dari 50 wahana permainan yang dapat dimainkan. Permainan ini dibagi menjadi 3 kategori, yaitu wahana indoor, wahana outdoor, dan area dolanan. Wahana terdekat dari galeri Suroboyo adalah carousel dan area dolanan dan area bedil-bedilan. Tentunya yang diincar pertama kali oleh anak-anak adalah carousel. Wahana itu merupakan wahana untuk keluarga, sehingga oma pun dapat ikut bermain.

Di area dolanan, dolanan artinya bermain, dan area bedil-bedilan, bedil-bedilan artinya tembak-tembakan, anak-anak dapat memainkan permainan seperti yang ada di Timezone. Nah, untuk area ini, setiap permainan harus menggunakan kupon dan kuponnya ini tidak termasuk dengan harga tiket di awal. Untungnya waktu di loket kami mendapatkan 5 kupon secara gratis. Dua kupon kami gunakan untuk bermain lempar bola dan 3 kupon kami gunakan untuk main menembak bebek. 1 kupon boleh digunakan untuk 3 kali tembakan. Jadi kakak dan adik masing-masing menggunakan 1 kupon. Sayangnya tidak ada yang berhasil. Saya meminta oma yang bermain, sementara Duo Lynns menaiki gelas yang berputar. Setelah 2 kali tembakan, oma menyadari bahwa tembakan anginnya ini ujungnya miring. Oma langsung meminta petugas yang ada untuk membetulkan dan setelah itu oma berhasil menembak 1 bebek (Horeee....). Untuk setiap tembakan yang berhasil, petugas akan memberikan 1 sticker. Jika stickernya sudah banyak, dapat ditukarkan dengan hadiah.
Area dolanan dan wahana di dekatnya. 
Namanya tempat bermain, pastinya mainannya sama saja. Tetapi yang seru di tempat ini adalah nama-nama permainan yang menggunakan istilah dalam bahasa setempat, seperti kocar kacir (gelas berputar), omah mumet, gondal-gandul, bledek coaster, topan badai, montor edan, munyer-ser, sepur sirkus, becak mabuk, dan sebagainya. Bagi kami yang mengerti bahasa Jawa tentunya seru membacanya. 
Tanda keluar masuknya pun dalam bahasa Jawa.
Bagian lain dari SCP yang menarik hati kami adalah taman lampion KBS. Di taman ini banyak replika hewan dengan menggunakan lampion. Cantik-cantik pula. Mungkin karena temanya kebun binatang. Oma dan Duo Lynns sibuk foto di sini dan di sana. Untuk urusan gaya, dari gaya manis sampai gaya jijay pun ada. 
Taman lampion KBS
Aneka hewan dalam bentuk lampion
Setelah puas berfoto di taman lampion, kami menuju area permainan anak-anak. Di area ini, semua permainan gratis kecuali mainan yang menggunakan koin. Sementara anak-anak main, oma menunggu sambil duduk. Pihak Jatim Park Group memang selalu menyediakan spot untuk duduk, tentunya ini membantu bagi pengunjung yang lelah berjalan.
Permainan untuk anak-anak =)
Sebetulnya masih banyak lagi yang belum kami kunjungi, terutama area wahana indoor, seperti beskop 360, cinema 4 dimensi, pirate and ghost ship, perang laser, rumah kinclong, dan art n wax house. Sayangnya karena keterbatasan waktu, kami hanya masuk ke dalam art and wax house. Seharusnya harga tiket masuk art and wax house tidak termasuk ke dalam harga tiket SCP. Tetapi ternyata malam itu art and wax house digratiskan bagi setiap pengunjung. Kami pun masuk. Bukan hanya Duo Lynns yang semangat, oma pun semangat. Apalagi mendengar ada patung lilin dari tokoh-tokoh terkenal.  

Saat kami masuk, dapat dikatakan patung-patung para tokoh bukanlah patung lilin seperti di Madame Thussaud. Baik muka maupun patungnya terlihat kaku dan berbeda dari aslinya. Tetapi untungnya oma masih semangat foto, walau sambil ngoceh ini bukan patung lilin. 
Patung tokoh yang agak beda dengan tokohnya
Bagaimana dengan 3D art-nya? Bagi kami, 3D art yang ada cukup menarik. Duo Lynns, yang sudah terlatih foto di trick eye museum, sibuk mengajarkan oma mengenai caranya berfoto.
Gaya Duo Lynns yang ampun-ampunan
3D art's photo
Untuk menutup kunjungan kami di SCP, kami menaiki lagi carousel. Tetapi kali ini kami naik ke atas. Puas sudah hari ini anak-anak bermain di SCP. Dan bukan hanya anak-anak yang senang, oma pun senang dapat bernostalgia dengan kenangan masa mudanya dan berfoto-foto di sini. 

Kesimpulan dari kunjungan kami ke SCP:
1. Datanglah dari sore saat baru buka. Semakin malam SCP semakin ramai. Saat kami datang, hari biasa, anak-anak sempat tiga kali naik ferries wheel tanpa harus antri.
2. Pastikan batere HP dan kamera penuh. Di sini banyak spot-spot yang dapat dipakai untuk berfoto.
Salah dua spot foto =D
3. Andai batere HP sekarat, saat makan di food court, carilah charging station. Lumayan untuk mengisi batere.
4. Harga makanan dan minuman tergolong tidak terlalu mahal. Tetapi untuk kualitas makanan juga tidak terlalu ok. Jadi, jangan menaruh ekspektasi terlalu tinggi.
5. Mainan yang ada cukup seru untuk anak-anak, tetapi untuk masalah keselamatan dan perawatannya kurang diperhatikan.
6. Ada beberapa permainan harus membeli tiket secara terpisah, seperti go kart (Rp 40.000,00 per 2 lap), perang laser (Rp 30.000,00 per tiket), area dolanan Rp 2.500,00 per tiket, area kiddie rides (Rp 2.500,00 per coin) dan wax house (Rp 20.000,00 per orang). Jadi jika memang ingin memainkan permainan-permainan tersebut, sediakan tambahan dana untuk bermain.
7. HTM yang tidak semahal HTM BNS merupakan nilai tambah bagi SCP. Jadi, kalau mau lihat lampion, main dan makan di satu tempat, SCP boleh menjadi alternatif bagi liburan keluarga.
Supermoon 14 Nov 2016 di SCP.
Suroboyo Carnival Park
Alamat: Jl. Ahmad Yani no.333 Surabaya 
Telp: 031-8483131
Jam operasional: 17.00 - 23.00
HTM: Rp 60.000,00 (Senin - Kamis) 
Rp 80.000,00 (Jumat - Minggu, Hari libur nasional) 
Rp 20.000,00 (lansia)