Setelah kemarin kami menjelajah
enam Pelabuhan di Disneysea
(kami tidak main ke Mysterious Island), maka hari ini adalah jadwalnya
mengunjungi Disneyland. Karena malam ini kami tidak tidur di Disney
Celebration Hotel lagi, budgetnya cuma untuk satu malam saja, kami pun
dengan cepat merapikan koper yang akan dibawa.
|
Disneyland from POV Castle
|
Kali ini kami hanya pergi
berlima, karena oma dan opa tidak ikut ke Disneyland. Jadi setelah mengatur
supaya oma dan opa bisa memesan taxi untuk pindah ke hotel Ibis, yang masih
satu area dengan Disney Celebration Hotel, kami pun bergegas ke depan
hotel untuk naik shuttle bus menuju Disneyland.
|
Bunga di tengah musim gugur.
|
|
Yang ini jadi pemanis di tengah taman.
|
Seperti yang kami ceritakan di artikel
sebelumya, selain Disney Park pertama yang ada di Asia, Tokyo Disneyland
yang dibuka pada 15 April 1983 juga merupakan Disney Park pertama yang dibuka
di luar Amerika Serikat. Walau sistemnya otonom, tetapi fasilitas dan juga
permainannya tidak kalah dengan Disneyland di Amerika. Apalagi didukung dengan
sumber daya manusia yang memang selalu all out jika bekerja.
|
Can you guess?
|
Seperti Disneyland yang lainnya, dengan
tema yang lebih seperti film-film Disney, Tokyo Disneyland (TDL) dibagi menjadi
tujuh area. Ada World Bazaar, seperti Main Street USA, yang
berada di sekitar pintu masuk utama. Ada Fantasyland, Toontown,
Tomorrowland, Adventureland, Westernland, dan Critter Country. Dan jangan juga lupakan satu wahana khusus,
yaitu popcorn aneka rasa yang tersebar di seluruh TDL.
|
View musim gugur yang cantik di TDL
|
Saat kami datang di TDL,
sekolah-sekolah di Jepang sedang merayakan Thanksgiving Day. Jadi
terbayang kan betapa ramainya. Namun karena kami tinggal di Disney
Celebration Hotel, kami mendapatkan happy entry pass. Happy entry pass
ini membuat kami bisa masuk lima belas menit lebih awal, dan melalui pintu
khusus.
|
Pintu yang berbeda dari pintu utama.
|
|
Langit yang cerah membuat castle terlihat begitu klasik.
|
Area yang pertama kali kami
datangi adalah Fantasyland. Tujuan kami adalah Enchanted Tale of Beauty and
the Beast. Ini juga salah satu wahana yang banyak penggemarnya. Di sini
kita seperti dalam Istana Boneka tentang Beauty and The Beast, tapi versi canggih.
Namun sayangnya apps menginfokan bahwa antrian sudah 90 menit. Kami pun
beralih ke Peter Pan’s Flight.
|
Baru masuk saja sudah ada yang ambil tempat untuk nonton parade.
|
|
Si kecil yang ketiduran saat antri masuk. Untung bangun pas mau naik wahana.
|
Di wahana ini, kami seakan
terbang bersama Peter Pan. Kalau kata anak-anak sih seperti naik kereta
gantung. Yup, hanya saja semua dibuat gelap dan ada kerlap-kerlip bintang.
|
Foto dengan tikus di Cinderella.
|
Wahana kedua yang kami masuki
adalah Mickey’s Phillar Magic. Ceritanya kurang lebih sama dengan yang
kami lihat saat di HKDL. Donald mengambil topi penyihir milik Mickey dan
berusaha untuk memimpin orkestra. Lalu Donald pun terbawa ke setiap scene dari
film Disney. Dengan lagu yang sudah sering didengar, efek animasi 3D atau
bahkan 4D yang dirasakan oleh setiap penonton, membuat tontonan 4D ini menarik.
|
Lampu di area antri. Cakep ya.
|
Ada sedikit rasa deg-degan,
karena awalnya mamak sudah menghilangkan ini dari list yang akan dimainkan.
Was-was kalau si kecil takut, apalagi ada Coco. Namun papa bilang coba aja
dulu. Dan memang betul, ternyata drama air mata dimulai saat ada Coco.
|
Donald yang sedang mau memimpin orkestra.
|
Oya, di TDL ini kita bisa mem-booking
standing pass untuk beberapa wahana dengan menggunakan apps Tokyo Disney
Resort. Belajar dari pengalaman kami saat ke HKDL, kami mengambil pass
untuk Winnie the Pooh. Slot yang kami dapatkan adalah sore, di jam 18.30.
Tujuan kami selanjutnya adalah makan
siang lebih awal. Meilhat banyaknya pengunjung, makan siang lebih awal pun
tidak semudah yang dibayangkan. Tempat incaran kami adalah Plasma Ray Diner.
Selain harga masih masuk akal, di Plasma Ray Diner ada Little green bun.
|
Masih kurang satu menu lagi...
|
|
Hore....dapat sticker lagi.
|
Satu hal yang cukup membuat kami terheran-heran
adalah pengunjung yang datang ke TDL ataupun TDS, ada yang memang tujuannya
adalah melihat parade. Jadi mereka akan datang dari pagi dan menyiapkan
barang-barang mereka di tempat paling depan. Setelah itu mereka membeli makanan
dan minuman dan duduk manis-manis sampai parade pertama mulai.
|
Koin hasil hunting di tempat makan.
|
|
Pose menunggu parade.. Abaikan si kecil =D
|
|
Foto ini diambil setelah parade selesai. Mereka tidak beranjak saudara-saudara.
|
Oleh karena itu, kali ini kami
juga siap sedia satu jam sebelum parade dimulai. Dan senangnya di sini, semua
tertib. Yang di depan diminta untuk duduk, supaya memudahkan orang-orang di
belakang mereka.
|
Thinkerbell sebagai pembuka parade.
|
|
Judy Hops dan Zootopia
|
|
Up |
|
Moana and Rapunzel
|
|
Pocahontas
|
|
Mickey and Minnie
|
|
Goofy and Donald Duck
|
Selesai parade, kami langsung
menuju Woodchuck Greeting di Westernland. Di Woodchuck ini
ada dua pilihan foto bersama karakter, yaitu dengan Daisy atau Donald. Piilhan
kami adalah Daisy. Sayangnya untuk foto bersama karakter di Tokyo Disney Resort
semuanya dilakukan indoor dengan penerangan yang kurang. jadi hasil fotonya
agak-agak buram (maklum kamera smartphone-nya gak canggih).
|
Naik canoe. Mungkin kalau sudah besar-besar semua, baru bisa main ini.
|
|
Sekalian dibuat agak oldies deh....
|
|
Candid oleh crew yang ada. Lebih jelas dibanding gak candid.
|
Wahana selanjutnya yang kami
naiki adalah Mark Twain Riverboat. Kami memutuskan naik kapal cantik nan
besar berkeliling sungai buatan yang ada. Enaknya naik kapal ini adalah karena
bisa dinaiki oleh banyak orang, maka antrinya tidak lama.
|
The riverboat. Kalau malam, pasti cakep dengan lampu-lampunya.
|
|
Di sebelah kiri menunggu untuk naik Tom Sawyer's Raft.
|
|
View sepanjang naik perahu. So peaceful.
|
Setelah puas berkeliling melihat
pohon berdaun merah sambil menikmati dinginnya musim gugur, kami pun dilema.
Kami tertarik naik kereta api, tetapi Christmas Parade akan mulai satu jam
lagi. Dan tentunya jalanan sekarang sudah dipenuhi dengan orang-orang yang
menunggu parade. Akhirnya kami memutuskan menunggu parade mulai sambil makan
snacks (sementara papa pergi membeli popcorn yang sepertinya antrinya tidak
panjang).
|
| Dan sampai parade selesai, papa masih terjebak di antrian popcorn.
|
|
Incaran wahana kami selanjutnya
adalah It’s a Small World aka Istana Boneka versi Disney. Biar
bagaimanapun, It’s a Small World selalu menjadi favorit anak-anak.
Apalagi karena satu perahu bisa dinaiki banyak orang, maka antrian juga pasti
bergerak dengan cepat.
|
Are you ready to join the cruise?
|
|
Elsa in Small World
|
Puas menghangatkan diri, tujuan
kami berikutnya adalah Toontown. Toontown ini hampir mirip dengan Dunia
Kartun di Dufan. Yang membedakan adalah di sini adalah selain catnya masih
bagus dan terawat wahana-wahana yang ada, di sini ada foto bersama dengan
karakter. Dan yang paling seru ada rumah-rumah dari beberapa karakter.
|
Sumur di rumah Minnie.
|
|
Rumah Minnie yang kami kunjungi.
|
Walau waktu baru menunjukkan jam
lima kurang, tetapi keadaan sudah mulai menggelap. Kami pun berjalan menuju Tomorrowland
Terrace untuk early dinner. Tomorrowland
Terrace hampir mirip dengan Starliner Diner di HK Disneyland. Dengan
tema futuristik, kita seakan diajak makan fast food seperti burger dan
teman-temannya di luar angkasa.
|
Castle di malam hari....
|
Langit semakin menggelap, yang
artinya beberapa mainan sudah mulai selesai jam operasionalnya. Kami pun segera
bergegas menuju Adventureland untuk naik kereta api di Western River
Railroad. Di area ini semuanya
bernuansa seperti pedalaman Afrika. Akibatnya semuanya gelap. Karena gelap dan
si kecil sudah kenyang makan, maka diapun ketiduran =D
|
Jalanan yang menggelap tapi romantis.
|
Di Western River Railroad,
setiap pengunjung harus naik tangga ke atas. Kami berpikir akan menggendong si
kecil. Ternyata ketentuan mereka adalah jika si anak sedang tidur, maka tidak
boleh naik wahana tersebut. Akhirnya kami pun putar balik. Karena di jam
berikutnya kami akan bermain dengan Pooh, maka kami pun berjalan menuju Pooh’s
Hunny Hunt.
Saat tiba di Pooh’s Hunny Hunt,
crew yang bertugas menginfokan bahwa jika si kecil tidur, maka si kecil tidak
dapat main di dalam. Walau waktu bermain masih 1 jam lagi, dan si kecil juga
bisa dibangunkan dengan kata-kata let’s play in Pooh’s house, tetapi
crew tersebut mengusulkan agar kami mengganti jamnya. Crew tersebut dengan
lemah lembut membantu supaya kami mendapatkan slot di jam selanjutnya. Luar
biasa pelayanan crew di sini.
|
Pooh's Hunny Hunt.
|
Sambil menunggu si kecil tidur,
kakak dan adik ditemani papa untuk melihat toko Pooh. Segala pernak-pernik
dengan gambar Pooh dan teman-temannya ada di sini. Sementara mereka
melihat-lihat, mamak pun mencoba mencari tahu dari mana Night Parade
dimulai. Perubahan jam yang ada memungkinkan kami melihat Night Parade
dengan tenang.
|
Toko dengan pernak-pernik Pooh dan teman-temannya.
|
Ternyata Night Parade
dimulai dari area dekat Critter Country dan bergerak berlawanan arah. Berarti setelah Critter
Country, maka Westerland yang akan dilalui, dan berakhir di Fantasyland.
Kami bergerak menuju Westernland kembali agar setelah melihat Night
parade, kami bisa bergegas ke Fantasyland kembali untuk main Pooh Hunt. Jalan-jalan
sudah mulai digelapkan dan orang-orang sudah mulai duduk manis menunggu parade.
Malam kami di Tokyo Disneyland
terasa begitu menyenangkan. Apalagi setiap parade yang ada membuat anak-anak
senang. Walaupun sedih karena tidak ada kembang api lagi, dan tidak banyak
wahana yang dapat dimainkan, tapi anak-anak cukup terhibur dengan suasana
Disneyland saat musim gugur.
|
Di beberapa kamar akan muncul crew yang bertugas untuk say goodbye.
|
|
The five of us
|
Next: Day 4: Bertemu Hello Kittydi Sanrio Puroland
PS: artikel lengkap kami selama
di Jepang bisa dilihat di sini ya.
|
Goodbye Mickey.... |
|