Hari kedua dalam Autumn Trip
kami adalah Disneysea. Yang pastinya sudah sangat dinanti-nanti oleh anak-anak.
Acara membangunkan si kecil jadi lebih mudah karena kata-kata ajaib dari
kakak-kakaknya: “Do you want to see Duffy?”
Semua orang tahu bahwa Disneyland
ada dimana-mana. Tetapi Disneysea hanya ada di Tokyo. Bahkan sedikit informasi
nih, Disneyland yang pertama kali ada di Asia ini adalah satu-satunya Disney
Park yang tidak dikelola oleh Walt Disney Company.
|
Mickey and Minnie dari cone
|
Karena Disneysea adalah
satu-satunya Disney yang bertemakan laut, jadi setiap area bermain seperti
membawa kita ke tujuh port yang berbeda, maka kami menyarankan oma dan
opa untuk ikut. Apalagi oma belum pernah masuk ke Disneysea.
|
American Waterfront
|
Satu hal yang baru ketahui
setelah kami membeli tiket pesawat adalah Jepang juga merayakan Thanksgiving
Day. Jadi pastinya bakal ramai di sana. Kami berencana datang lebih awal supaya
tidak terlalu berdesak-desakan di dalam sana. Apalagi membawa opa dan oma.
|
Antrian sebelum gate dibuka
|
Sesuai dengan rencana awal, kami
akan menginap di Tokyo Disney Celebration Hotel di hari kedua ini,
anak-anak sudah menabung untuk menginap di budget hotel Disney. Untuk mempermudah
tentengan, maka kami memisahkan baju yang akan kami pakai dalam satu koper
kabin. Jadi koper ini yang akan kami tenteng ke selama beberapa hari. Sedangkan
koper sisanya dititipkan di hotel Monday.
|
Maunya sih hotel ini, tapi sayangnya harus ambil paket.
|
Perjalanan jauh lebih lama dari
yang kami bayangkan. Kami harus menyesuaikan langkah opa yang mendadak jadi
lebih lama dari biasanya. Mungkin karena kedinginan (so untuk yang bawa
senior ke sini, pastikan mereka pakai baju dalam yang hangat). Selain itu
kereta terlihat begitu padat dari yang kami perkirakan. Wah, perjuangan sekali.
Akhirnya sampai juga di Disney Resort.
|
Akhirnyaa..... |
|
40th anniversary
|
Dari Disney Resort pun
kami naik monorail menuju Disneysea. Sepanjang perjalanan, kami ternorak-norak
terkagum-kagum melihat resort ini. Kami melewati hotel-hotel Disney
(yang non budget karena di dalam Disney Resort), Disneyland dan akhirnya sampai
di stasiun Disneysea.
|
Disney Hotel
|
|
Wefie by kakak...
|
Untuk yang membawa koper seperti
kami, tenang saja. Di Disneysea disediakan banyak locker untuk menyimpan koper.
Lokasinya pun tersebar. Kami memilih locker yang dekat dengan stasiun bis. Supaya
mudah pas pulangnya. Sewa per hari hanya 800 yen untuk ukuran yang besar.
|
Mama papa ke locker, sisanya difoto sama crew Disney
|
|
Lockernya banyak. Jadi aman
|
Di Disneysea ini ada tujuh port
atau pelabuhan yang dapat dikunjungi. Ketujuh pelabuhan itu adalah Mediteranian
Harbour, American Waterfront, Port Discovery, Mysterious Island, Lost River
Delta, Arabian Coast, dan Mermaid Lagoon. Memang terlihat besar
sekali, sehingga rasanya satu hari tidaklah cukup untuk menjelajahi semuanya. Diantara
pelabuhan yang satu dengan yang lain ada juga alat transportasi yang disediakan
seperti electric railway dan transit steamer line.
|
Globe. Can you spot Indonesia?
|
Rencana awal kami adalah menyewa
kursi roda. Sayangnya di sana sangat ramai dan mendorong kursi roda pun juga
susah karena jalanan yang naik turun. Apalagi opa dan oma memutuskan mau duduk
di tengah-tengah menunggu show di laut. Akhirnya setelah mendapatkan
spot yang cantik untuk oma opa melihat show, kami berlima berjalan ke pelabuhan
pertama yang ingin kami kunjungi.
|
Chip.... Karakter pertama yang ditemui.
|
Pelabuhan pertama yang ingin kami
kunjungi adalah American Waterfront. Di area ini ada beberapa permainan
dan show yang menarik. Dua permainan yang terkenal adalah Tower of
Terror dan Toy Story Mania (sebelum pergi, kami sempat mendata
setiap wahana, show, dan foto bersama karakter di setiap pelabuhan).
Tentu saja Tower of Terror tidak masuk dalam list kami. Tetapi Toy
Story Mania berada di urutan pertama dari list kami. Sayangnya saat kami
datang, waiting time sudah menjadi 90 menit. Kami pun sempat iseng
melihat premier pass (berbayar, tidak usah antri, langsung masuk lewat
jalur khusus). Ternyata sold out juga. Luar biasa sekali kan.
|
Berasa sudah besar.... Sibuk foto
|
|
Sudah bertema Natal
|
Kami memutuskan melakukan hal
yang lain saja di area ini. Tujuan kami adalah foto dengan Shellie May.
Antrian memang ada, tetapi masih dalam kategori normal yaitu 20 menit. Dan
tentunya waktu menunggu tidak terasa karena crew TDS yang sangat ramah
terhadap anak-anak.
|
Senyum bahagia Trio Lynns
|
|
Ketemu temannya Chip and Dale
|
Selesai berfoto, kami kembali ke
tempat oma dan opa menonton show untuk menjemput mereka. Kami akan
mengajak mereka naik gondola, karena waiting time untuk gondola di
Mediteranian Harbour hanya 5 – 10 menit. Dan lokasinya pun dekat dengan tempat
mereka menonton show.
|
Hasil karya papa saat menanti Trio Lynns foto
|
Saat kami tiba, sejauh mata
memandang, kami tidak dapat menemukan mereka. Papa pun mengitari café terdekat.
Tetapi tidak ada juga. Padahal show sedang dimulai. Ternyata oma dan opa
sedang antri membeli popcorn.
|
Christmas Show di tengah laut.
|
Memang, nampaknya popcorn
di Tokyo Disney Resort menjadi salah satu ‘wahana’ yang digemari oleh
pengunjung. Memang enak sih, karena setiap cart mempunyai rasa yang
berbeda-beda. Jadinya orang yang datang bisa gonta-ganti cart karena mau
menjajal semua rasa.
|
The Love Birds
|
Yang menyenangkan saat
berjalan-jalan di sini adalah setiap crew yang bertugas sangat
mengutamakan anak kecil dan lansia. Kami yang awalnya mau mengantri di gondola
tiba-tiba diajak salah satu crew ke area premier access.
Nampaknya satu rombongan yang ada dengan anak kecil (kami bawa stroller supaya
memudahkan jalan-jalan saat si kecil tidur) dan oma opa yang menggunakan
tongkat membuat crew yang ada memberikan kemudahan bagi kami.
|
Setiap berpapasan dengan gondola lain, semua berkata 'ciao'
|
|
5 plus 1 in one frame
|
Tujuan kami berikutnya adalah
makan siang. Pilihan kami adalah Dockside Diner. Harga makanan disini masih
cukup oke untuk di Disneysea. Suasana di sini seakan kita sedang makan fastfood
(ada curry rice juga) di dalam kapal, bersama dengan peti kemas, barrel,
dan teman-temannya. Saat awal buka setelah pandemi, Dockside Diner
membutuhkan Standing Pass. Tetapi saat kami datang, kami hanya tinggal
mengantri saja.
|
Walau panjang, tetapi cepat, karena semua antri dengan teratur.
|
|
Bagian atas yang seperti berada di dalam kapal barang.
|
Cara pesannya pun mudah. Kita ke
kasir untuk memesan makanan yang kita mau, lalu kita membayar pesanan kita.
Selanjutnya kita menuju counter di depannya untuk memberikan struk. Crew
yang bertugas akan menyiapkan pesanan kita. Setelah itu kita beranjak ke counter
utensil. Oya, free drinking water di sini (secara tinggal buka kran
air aja).
|
Our lunch for today....
|
Dockside Diner ini
terletak berdampingan dengan tempat show Jamboree Mickey. Jamboree
Mickey adalah show yang memang ditujukan untuk anak-anak. Mickey, Minnie,
dan teman-teman yang lain akan menari bersama di stage. Biasanya mereka akan
mengajarkan gerakannya step by step, lalu mengajak semua menari bersama.
|
Kalau mau nonton lebih dekat, harus ambil standby pass dulu.
|
Trio Lynns sudah sangat hapal
dengan tarian Jamboree Mickey. Maklum, hobi mereka adalah olahraga dengan
menggunakan lagu Jamboree Mickey. Tetapi uniknya yang sibuk menari malah para
pria seusia 20 tahun. Nampaknya Jamboree Mickey menjadi kesukaan semua orang.
Supaya oma dan opa tidak lelah,
kami mengajak mereka untuk naik electric railway ke Port Discovery.
Tujuannya adalah supaya lebih dekat ke Lost River Delta. Di Lost
River Delta ada acara berfoto bersama dengan Duffy di Saludos Amigos.
Namanya jalan dengan anak cewek, foto penting =D
Kami berjalan dengan perlahan,
menyeimbangi langkah opa. Tetapi karena opa dan oma tidak tertarik foto dengan
Duffy (cuma beruang besar aja), maka papa menemani oma dan opa berjalan
pelan-pelan. Sementara kami berjalan duluan.
|
Sambil menunggu oma dan opa, Duo Lynns ditawari untuk berfoto dengan garland.
|
Saat tiba di Saludos Amigos,
papan waiting time menunjukkan angka 60. Artinya kami harus antri 60
menit lagi. Crew yang bertugas nampaknya kasihan melihat tampang Trio Lynns
yang kepingin sekali foto dengan Duffy. Crew tersebut memberi tahu kami kalau
antrian di malam hari biasanya tidak lebih dari 30 menit. Kami pun merencanakan untuk berfoto dengan
Duffy sebelum firework show.
|
Bye-bye Duffy
|
Tujuan kami berikutnya adalah Arabian
Coast. Menurut kami, di sini oma dan opa pasti lebih bisa main banyak
wahana. Namun di tengah-tengah, kami melihat Flounder Roller Coaster.
Karena waktu tunggu 20 menit, maka kami pun berpikir untuk antri di sini.
|
Difoto papa dari atas.
|
Walau Arabian Coast dan Mermaid
Lagoon berada seberang menyeberang, tetapi karena kami mencari jalanan yang
tidak ada tangga untuk memudahkan opa, maka kami pun harus berputar. Memasuki
area ini seakan kita berpindah ke negeri 1001 malam. Dengan pasar yang seperti
di film Aladin, lampu-lampu yang berwarna kuning, unta, fix banget kalau kita
serasa berada di benua yang berbeda.
|
Welcome to Arabian Coast
|
Hampir semua permainan di sini
mempunyai waktu tunggu yang pendek. Tujuan pertama kami adalah naik Caravan
Carousel. Namun sayangnya opa tidak mau ikut. Memang setiap main carousel,
opa lebih suka bagian bye-bye di luar daripada naik.
|
Trio Lynns
|
Walaupun waktu menunjukkan pukul
empat sore, tetapi karena autumn, maka suhu sudah mulai turun. Opa dan oma pun
memilih menikmati teh dan kopi panas di salah satu resto daripada berkeliling
kembali. Kalau oma memang memilih WI-Fi dan game daripada jalan.
|
Caravan Carousel
|
Permainan berikutnya adalah Jasmine
Flying Carpet. Mirip Dumbo, tapi pakai karpet terbang. Permainan ini juga
salah satu permainan yang diincar oleh anak-anak. Di sini setiap pengunjung
dilarang mengeluarkan handphone saat sudah naik ke atas carpet.
|
Flying Carpet. Sudah gelap padahal baru jam lima sore
|
|
Dunia boneka ala Sinbad
|
Supaya keburu melihat fireworks
dan foto dengan Duffy, maka kami memutuskan early dinner. Kami memilih Sebastian’s
Calypso Kitchen. Sebastian’s Calypso Kitchen ini berada di dalam Triton’s
Kingdom di Mermaid Lagoon. Pilihan makanan di sini lebih bertema
Italian, seperti Pizza, fries, pop and shrimp (kan ceritanya di dalam
laut), dan tentunya curry rice yang menjadi ciri khas makanan Jepang.
|
King Triton
|
Saat memasuki Triton’s Kingdom,
tanpa kami sadari si kecil tertidur. Untung kami selalu membawa kotak makan
kosong. Jadi makanan untuk si kecil dimasukkan ke dalam kotak tersebut. Setelah
kami semua selesai makan, waiting time untuk berfoto dengan Duffy sudah
tinggal 30 menit.
|
Pizza Mickey
|
|
Sausage n Bacoon Pizza
|
|
Pastel ala Italy =D
|
Kami pun bergegas membangunkan si
kecil (toh tidurnya sudah 40 menit). Tetapi ternyata susah saudara-saudara. Akhirnya
kedua kakaknya membisikkan kata-kata ajaib (let’s take a photo with Duffy),
dan si kecil pun mau membuka matanya =D
|
Incaran anak-anak sejak dari Indo
|
Saat berjalan ke sana, si kecil
pun sambil makan fries and pop chicken, kami mendengar pengumuman bahwa
karena cuaca, maka pertunjukan fireworks dibatalkan. Hiks… sedih deh. Apalah
artinya Disney tanpa parade dan fireworks. Tetapi mau bagaimana
lagi. sambil berharap bahwa dalam waktu 1,5 jam lagi tiba-tiba jadi ada fireworks.
|
Menuju Saludos Amigos
|
|
It's Duffy
|
|
Lighthouse in the night time
|
Ternyata sampai selesai anak-anak
berfoto (si papa selalu menemani oma opa, jadi mama pun malas ikut foto), tidak
ada perubahan mengenai pertunjukan fireworks. Ya sudah deh, belum berjodoh.
Kami pun memilih naik steamer line untuk menuju American Waterfront.
|
Steamer Line
|
|
Toy Story Mania
|
|
Cookie Ann's stuffs
|
|
Another Christmas decoration
|
Kami betul-betul memanfaatkan
waktu di Disneysea sampai Disneysea tutup. Kami berjalan menuju terminal bis
untuk menaiki shuttle bus yang disediakan hotel. Can't wait for tomorrow.
|
Gonna miss this Christmas tree
|
Next: Tokyo Disneyland
PS: artikel lengkap kami selama
di Jepang bisa dilihat di sini ya.
No comments:
Post a Comment