Showing posts with label kalguksu. Show all posts
Showing posts with label kalguksu. Show all posts

Thursday, May 24, 2018

Day 4: Onemount Snowpark dan Kalguksu Alley di Namdaemun Market

Onemount Snowpark
Di hari keempat kami di Seoul, suhu udara semakin drop. Suhu terendah di Seoul hari ini diperkirakan minus 12, yang terasa seperti minus 18 celcius. Walaupun demikian, hari ini merupakan hari yang kami nanti-nantikan. Mengapa? Karena sesuatu yang kami tunggu-tunggu dan merupakan alasan kami kembali mengunjungi negara empat musim di bulan Januari akan tiba. Menurut prakiraan cuaca, hari ini akan turun hujan bercampur salju dan pada malam hari akan ada light snow. Kami berharap semoga kami dapat merasakan salju tersebut, walau hanya sedikit. 

Hari ini kami berencana untuk menjelajah area Gyeonggi-do. Gyeonggi-do merupakan area di luar Seoul (seperti Tangerangnya Jakarta) yang jauh lebih luas dari Seoul. Kalau dilihat di peta, Gyeonggi-do seperti cincin yang mengelilingi Seoul. Di Gyeonggi-Do banyak tempat-tempat yang menarik dikunjungi dan sering muncul di film. 

Kali ini kami mau main ke Onemount di Goyang, salah satu bagian di Gyeonggi-do. Onemount adalah mall yang berisi snowpark dan waterpark. Onemount Snowpark merupakan taman bermain indoor berkonsep musim dingin. Snowpark ini bertemakan Perkampungan Santa dengan konsep Eropa Utara. Uniknya theme park ini buka sepanjang tahun. Jadi kita dapat merasakan musim dingin setiap saat di tempat ini. Kurang lebih seperti snowcity di Singapore ataupun Genting Highland.

Awalnya kami tidak sengaja menemukan tiket murah Onemount Snowpark di situs online kesukaan kami, Klook. Kami pun penasaran dan mencari info mengenai taman bermain satu ini. Tidak seperti snowcity di negara-negara tetangga kita yang membatasi durasi bermain di dalam sana, salah satu alasan papa tidak mau main di Snowcity, Onemount tidak membatasi durasi bermain selama di dalam Snowpark. Dan jika membandingkan harga tiketnya, harga tiket Onemount sangat murah dibanding Snowcity (Perlu diketahui, harga tiket masuk themepark di Korea itu cukup unik karena turis akan mendapatkan diskon 50% jika menunjukkan passport). Akhirnya kami memutuskan untuk mengunjungi Onemount dan membeli tiket di Klook. 

Untuk menuju ke Onemount tidaklah susah. Kami naik kereta menuju stasiun Juyeop dan setelah sampai di stasiun Juyeop, kami menyeberang menuju halte yang berada di tengah jalan (seperti halte bus Transjakarta) dan naik bus 080 menuju Onemount. Namun perlu diingat, bus 080 tidaklah sama dengan bus 80. Jadi kalau tidak yakin, saat mau naik, pastikan untuk bertanya kepada ahjussi apakah bus ini melalui Onemount. Lama perjalanan dari Myeongdong ke Onemount kurang lebih 90 menit.

Onemount mall tidak seramai yang kami bayangkan. Tepatnya seperti plaza saja. Di tengah-tengah mall tersebut terdapat ice rink yang dapat digunakan untuk bermain. Berhubung sudah mendekati jam makan siang, kami berkeliling di dalam untuk mencari makan. Tidak banyak tempat makan yang buka. Mungkin karena hari biasa. Pilihan kami jatuh ke Mom's Gimbab, supaya cepat.
Mom's Gimbab
Setelah makan, kami segera berjalan menuju Onemount Snowpark. Karena kami membeli tiket di klook, maka kami harus mengganti voucher kami dengan tiket yang seharusnya. Tempat untuk mengganti voucher berada di lantai dua di depan pintu masuk Snowpark. Untungnya proses mengganti voucher tidaklah lama. 
Atas: pintu masuk waterpark dan snowpark.
Bawah kiri: Waterpark yang namoak dari mall. Bawah kanan: ice rink di mall Onemount.
Duo Lynns sibuk berfoto saat mamanya tukar voucher.
Onemount Snowpark terbagi menjadi dua area, yaitu indoor dan outdoor. Di area indoor terdapat Ice Lake, Merry-go-round, Snow Hill, dan tree house. Saat masuk ke dalam area indoor, kami berempat terpesona dengan view yang ada. Hal yang pertama kami lihat adalah merry-go-round alias komidi putar yang berada di samping rink yang besar yang disebut Ice Lake. Langsunglah merry-go-round menjadi tujuan pertama kami.
Carousel mania.
Tampang bahagia boleh bermain di Ice Lake.
Setelah menaiki merry-go-round dan bermain sled di Ice Lake, kami berpindah menuju suatu ruangan. Di dalam ruangan tersebut terdapat igloo dan Snow Hill. Dengan konsep seperti pemukiman di Kutub Utara, anak-anak dapat bermain dengan salju buatan. Ternyata banyak anak sekolah yang sedang bermain di sini. Ada dua 'bukit' yang dapat digunakan untuk bermain snow sled. Yang pendek hanya untuk anak-anak kecil. Sedangkan yang tinggi boleh digunakan jika si anak lebih tinggi dari 100 cm. Awalnya kami bermain di yang pendek dulu. Setelah itu kami pun mengantri untuk bermain di yang tinggi.
Snow Hill
Atas: igloo dan snowman.
Bawah kiri: snow sled yang tinggi. Bawah kanan: snow sled yang pendek.
Tree house dengan surat untuk Santa.
Setelah bermain di area indoor, kami menuju area outdoor. Untuk menuju outdoor, kami harus menuju lantai teratas dan keluar melalui food court. Di atas ini terdapat dua slide besar, yaitu Roof Slide dan Rainbow Slide, dan satu slide pendel untuk anak-anak. Intinya, anak-anak di sini sangat dimanjakan karena dimana saja ada snow sled. Sayangnya Rainbow Slide sedang tidak berfungsi.
Spot foto yang ada di Onemount Snowpark.
Karena cuaca semakin dingin dan gelap, seakan mau hujan, kami pun kembali masuk untuk bermain di dalam. Anak-anak kembali berputar dari satu mainan ke mainan lainnya. Saat kami sedang bermain, kami mendengarkan suara gonggongan anjing. Nampaknya animal sled sudah dimulai. Animal sled adalah atraksi naik kereta mengelilingi Ice Road. Yang membuat menarik adalah kereta ini ditarik oleh segerombolan anjing Siberian Husky. Untuk atraksi ini, setiap pengunjung yang ingin naik harus membayar biaya tambahan 7.000 KRW. Dengan berat hati kami melewatkan atraksi yang satu ini. Namun kami masih dapat bermain di Ice Road.
Ice road yang berbentuk lingkaran dengan keliling 300 meter.
Foto dulu di dekat exit, tampang yang tidak rela berpisah dari tempat ini.
Waktu menunjukkan pukul tiga sore, yang berarti sudah waktunya kami mengakhiri kunjungan kami di sini. Saat kami keluar, ternyata sedang turun hujan dan salju. Kami bergegas menuju keluar dan mengenakan jaket kami dengan lengkap. Kali ini, anak-anak diberi izin main hujan salju.
Bermain hujan salju. Ah....bahagia melihat ekspresi mereka :)
Kami pun kembali ke stasiun Juyeop dari halte bus terdekat. Kembali kami menaiki bus 080 dan berhenti di stasiun Juyeop. Tujuan kami berikutnya adalah Namdaemun Market. Namdaemun market merupakan pasar terbesar di Korea dengan berbagai macam barang. Hampir semua barang ada di sini. Dari baju sampai makanan, perabotan rumah tangga, jam, kamera, dan sebagainya. Sistemnya semakin banyak kita membeli, semakin murah. Dan banyak yang bilang, berbelanja di dalam gedung (katanya gedung D), jauh lebih murah daripada berbelanja di abang-abang oppa yang ada gang-gang.
Peta Namdaemun Market
Selain dengan belanjaannya, Namdaemun Market terkenal dengan banyak makanan yang enak. Tujuan kami adalah kalguksu alley. Gang yang satu ini dipenuhi dengan penjual kalguksu atau mie. Saat kami keluar dari stasiun, ternyata hujan salju masih cukup deras. Karena berjalan sambil membuka payung, saya tidak melihat undakan dan akibatnya kaki saya keplitek alias terkilir. Untungnya udara yang dingin dan membeku ini menjadi kompres alami bagi kaki ini. Sepanjang perjalanan kami menuju kalguksu alley, kami melihat transisi dari hujan es serut sampai salju yang tipis sekali alias flurries.

Kalguksu alley ditandai dengan adanya gang kecil yang ditutupi dengan plastik putih transparan. Di gang ini terdapat banyak kedai-kedai yang menjual kalguksu dan rasanya kurang lebih sama. Saat kami hendak memasuki, gang tersebut, seorang ahjumma menarik kami untuk masuk ke dalam kedainya yang paling depan. Berhubung hujan makin deras dan rasa sakit di kaki makin terasa, maka kami pun mengiyakan ajakan ahjumma ini. Kami memesan dua kalguksu. Dalam waktu cepat pesanan kami datang beserta dua mangkok kecil boribab, semangkok rumput laut dan banchan.
Banchan yang disuguhkan untuk kami.
Boribab, nasi dengan kacang-kacangan.
Berbeda dengan kalguksu di Myeongdong Kyoja, kalguksu atau mie yang dibuat dengan cara dipotong ini terlihat penuh dengan tahu, wijen dan rumput laut. Rasanya pun berbeda, sama enaknya. Sup yang hangat membuat setiap usaha kami berjalan menembus hujan salju dengan kaki terkilir terbayar dengan seimbang. Apalagi ahjumma ini rela mengantar kami ke toko terdekat saat adik ingin ke toilet.
Kalguksu ini aslinya semangkok besar ya...
Setelah kami selesai makan, kami pun berjalan menuju tempat kami menginap. Hujan sudah tidak turun, namun salju yang turun terlihat jelas sekali. What a nice experience, kata kakak.

Note: Untuk cerita lebih lengkap mengenai liburan kami di Seoul, silakan klik link berikut ini.

Sekilas Informasi
Onemount Snowpark
Alamat: 300, Hallyu world-ro, Ilsanseo-gu, Goyang-si, Gyeonggi-do
Jam Operasional: 09.00 - 19.00
Note: Jangan lupa bawa passport. Jika membeli tiket di sana, harga turis setengah dari harga normal (asal menunjukkan passport)
Cara menuju ke sana: stasiun MRT Juyeop exit 5, naik bus 080

Namdaemun Market
Jam buka: 22.30 - 16.00. (ada yang sampai malam lagi)
Cara menuju ke sana: stasiun MRT Hoehyoen exit 5, jalan lurus 100 meter. Kalguksu alley berada di sebelah kiri, ditandai dengan pintu yang berplastik transparan.
Wishing Well.

Friday, February 24, 2017

Menikmati Mie Porsi Jumbo di Noodle King Lotte Avenue


Liburan tahun baru kemarin kami menghabiskan waktu kami untuk menjelajah mall. Mengapa? Karena anak-anak berkata sudah lama nih kita tidak ke mall (Aduh, kasihan sekali sih anak-anak, jarang diajak ke mall). Adik ingin ke Neo Soho, karena ingin melihat akuarium. Kakak ingin melihat Pororo di Lotte Avenue. Kami mencoba menjelaskan bahwa belum tentu akuarium itu sudah jadi dan Lotte Avenue sudah berganti tema, bukan Pororo lagi. Tetapi anak-anak ini masih tetap mau melihat mall. Akhirnya kami pun melakukan kunjungan ke mall di awal tahun kemarin. Pas kebetulan papa libur.
Duo Lynns sibuk berfoto
Tujuan kami adalah Lotte Avenue. Berdasarkan website resmi Lotte Avenue, tema dekorasi mereka adalah Gaspard et Lisa. Dan saat kami datang dekorasi itu masih ada dan suasana natal masih terasa. Duo Lynns sibuk mengajak oma dan opa untuk berfoto dengan dekorasi natal yang ada. Hampir di setiap tempat yang ada di sini digunakan oleh anak-anak untuk berfoto (entah nurunin siapa ya). Di sini banyak tempat mainan juga untuk anak-anak. Dari kereta choo-choo train, trampolin n ball pool, racing car, dan sebagainya. Tetapi karena sudah disepakati kita hanya akan berjalan-jalan saja, jadi tema kunjungan kali ini adalah berjalan-jalan dan makan siang.  
Lobby dengan bertema Gaspard et Lisa
Setelah puas berkeliling, waktunya kami mengisi perut. Pilihan kami saat itu adalah Noodle King. Oma penasaran dengan restoran mie ala Korea ini. Kami pun masuk dan disambut dengan pelayan yang mengatakan anneyong haseo dengan nada selamat datang =D 
Adik yang sibuk bergaya di setiap spot.
Seperti nama restorannya, Noodle King menawarkan berbagai menu. Pilihan menunya dibagi menjadi 3 bagian, yaitu menu dengan mie, nasi, dan daging saja. Berhubung makanan khas Korea, maka tentunya ada menu halal dan non halal. Tapi petunjuk di menu-nya jelas kok. Kalau yang ada gambar muka piglet yang imut, berarti non halal. Mie khas Korea (lebih tepatnya China-Korea) yang ada di menu ada jjampong, jjajangmyun, dan kalguksu. Jjampong adalah mi kuah yang pedas yang berisi seafood. Jjajangmyun, seperti yang ada di drakor pada umumnya, adalah mi yg diberi saos hitam dan daging. Kalguksu adalah mie dengan kuah kaldu, biasanya tidak pedas. Jadi yang satu ini aman untuk anak-anak biasanya. 
Kalguksu
Kalau tadi menu yang berhubungan dengan mie, berikut menu-menu yang berhubungan dengan nasi. Ada nasi goreng seafood ala Korea yang disebut haemul bokkeumbap (haemul = seafood, bokkeumbap = nasi goreng). Selain itu ada donkatsu, yaitu nasi yang dilengkapi dengan daging babi goreng tepung dan diberi saos. Menu yang satu ini aman juga untuk anak-anak alias tidak pedas. Ada juga menu nasi disiram saos jjampong dan saos jjajang. 
Donkatsu yang non halal.
Di Noodle King juga ada cheese buldak yaitu ayam ditumis dengan bumbu pedas dan diatasnya diberi keju mozarella. Hampir mirip dengan dakgalbi di Yoogane. Gambarnya menggoda hati banget. Bagi penggemar drakor, pasti sudah hapal jika si artis lagi makan jjajangmyun, pasti selalu ditemani dengan ttangsuyuk. Ttangsuyuk kalau di restoran chinese food adalah kuluyuk alias daging digoreng dengan tepung dan diberi saos asam manis. Biasanya menu ini adalah menu non halal. Tapi di sini diberikan pilihan dalam versi halal dengan menggunakan dagung ayam (dak). 

Setelah mencoba memelajari semua menu, akhirnya kami memesan jjampong (dari yang haemul alias seafood, yang dengan daging sapi dan yang pedas), kalguksu untuk anak-anak, dan donkatsu untuk oma. Sambil menunggu pesanan kami, mereka menyajikan banchan atau side dish yang free refill. Kimchi yang mereka sajikan memang mantap rasanya, mirip dengan kimchi yang pernah kami makan saat di Korea. 
Ban chan atau side dish. Kimchi dan acar timun yang yummy
Saat makanan datang, kami semua kaget. Porsinya jumbo alias besar sekali. Rasanya satu porsi bisa untuk berdua. Dan daging plus seafood yang disajikan pun banyak. 
Haemul Jjampong dan donkatsu pesanan oma opa
Chadol Jjampong dengan daging sapi.
Noodle King yang tadi sepi mulai ramai dengan orang kantoran, keluarga yang sedang menikmati hari libur, dan bahkan ada orang Korea yang sedang makan bersama dengan anak-anaknya. Wajar sih, karena rasanya mirip dengan rasa makanan di negeri ginseng tersebut.

Chadol hayan Jjampong yang tidak pedas.
Bagaimana rasanya? Melihat opa makan dengan semangat dan tanpa komentar, berarti rasanya enak. Duo Lynns juga makan dengan lahap. Ditambah lagi teh jagung khas Korea yang enak menambah keseruan kami saat makan. Rasanya Noodle King dapat dimasukkan ke dalam list tempat makan kami, tapi lain kali pesan satu porsi untuk berdua =D