Showing posts with label traveling with kids. Show all posts
Showing posts with label traveling with kids. Show all posts

Friday, January 6, 2023

Traveling Cara Aku dan Keluarga di Jepang

Gion District. Sumber foto: tripjepang

Tamasya alias liburan mengalami pergeseran nilai dari masa dulu ke zaman now ini. Jika dahulu liburan merupakan salah satu cara mengisi liburan, maka di zaman now ini, liburan merupakan salah satu cara untuk membuat kita rileks dari segala kepenatan dan kejenuhan. Tak heran sekarang orang lebih sering menyebutnya healing, walau saya lebih suka bilang itu adalah refreshing, karena dianggap bisa menyembuhkan si traveler dari stress.

Kami pun sangat menyukai traveling. Salah satu traveling yang menurut kami berkesan adalah saat kami traveling di musim dingin. Tinggal di negara tropis tentunya membuat kunjungan ke negara empat musim menjadi menarik. Setiap musim mempunyai ciri khas masing-masing. Saat musim dingin, sensasi melihat salju, menggunakan baju berlapis-lapis, dan merasakan suhu yang serasa minus 32 derajat membuat liburan musim dingin kami berkesan. 

Winter and snow angel... How we love this moment

Pandemi kemarin membuat banyak acara ngebolang alias jalan-jalan ini tertunda. Banyak teman-teman dan keluarga kami yang harus membatalkan perjalanan. Baik maskapai premium maupun maskapai low-cost banyak yang menghentikan penerbangan mereka. Bahkan beberapa negara menutup negara mereka dari kunjungan orang luar.

Nah, setelah 2 tahun berlalu, mulai banyak negara yang membuka pintunya. Orang-orang mulai banyak yang jalan-jalan lagi. Rasanya banyak wishlist yang mulai diwujudkan. Kami pun punya wishlist yang dari dulu belum dipenuhi. Kami ingin sekali mengunjungi negara matahari terbit. Kenapa sih kepengen banget? Alasannya sangat sederhana. Anak-anak ingin sekali mengunjungi Tokyo Disneyland dan Tokyo Disneysea. Kita sama-sama tahu bahwa di seluruh dunia hanya ada satu Disneysea, yaitu di Tokyo Jepang. Pasti senang sekali kalau dapat main ke sana.

Mickey dan Minnie menunggu di Tokyo Disney Resort

Alasan kedua anak-anak adalah karena di sana ada Sanrio Puroland. Sebagai penggemar karakter Sanrio, pastinya akan senang sekali jika dapat melihat banyak karakter Sanrio. Di Indonesia karakter Sanrio yang paling terkenal adalah Hello Kitty. Namun sebetulnya ada lagi selain Kitty. Ada Mimi, Little Twin Star, My Melody, dan teman-temannya. Terbayang serunya jika bisa bertemu mereka satu per satu. 

Sanrio Character in Sanrio Puroland. Sumber foto: jnto

Alasan yang ketiga adalah karena kami ingin sekali menikmati musim gugur yang mendekati musim dingin. Musim gugur identik dengan daun yang berganti warna. Membayangkan melihat daun-daun yang yang berguguran dengan warna oranye pasti akan sangat menarik. Apalagi untuk si kecil yang senang melihat daun-daun. 

Kiyomizu Temple di Kyoto. Sumber foto: japantravel

Sedangkan untuk mama papanya, selain tiga alasan diatas, kami ingin anak-anak mempelajari hal-hal yang menarik dari negara Jepang. Orang Jepang terkenal dengan disiplin dan kerajinannya. Selain itu, akan lebih menarik jika mempelajari kebudayaan, geografis, dan sejarah dari suatu negara saat berkunjung ke negara tersebut. 

Shibuya Crossing. Padat tetapi teratur. Sumber foto: tokyoisours

Sebelum pandemi, saya sempat membuat itinerary how to enjoy Japan in 10 Days. Sayangnya keburu pandemi, jadi itinerary ini menjadi wishilist kami. Kira-kira, apa saja yang akan kami kerjakan kalau kami berkesempatan traveling ke negara matahari terbit ini?

Tokyo Skytree. Sumber foto: touristsecrets

Kami berencana memulai traveling kami dari wilayah Kansai (Osaka, Nara, Kyoto) dan mengakhiri traveling di wilayah Kanto, tepatnya di Tokyo. Osaka merupakan salah satu kota di wilayah Kansai Jepang. Kota ini kota terbesar ketiga di Jepang setelah Tokyo dan Yokohama. Di hari pertama, saat kami tiba di Osaka, kami akan mencari penginapan di daerah Namba. Mengapa? Supaya mudah kalau mau kemana-mana. Malam pertama ini rencananya kami akan menjelajah daerah Dotonbori. Dotonbori terkenal dengan tempat-tempat makan dan papan-papan iklan yang sangat iconic. Namanya juga jalan dengan anak-anak, maka hari pertama biasanya hanya jalan santai. 

Dotonbori lengkap dengan running man. Sumber foto: tripjepang

Di hari kedua, setelah sarapan, kami akan mengunjungi Osaka Castle. Selain memberi kesempatan anak-anak melihat castle di Jepang, mereka jadi secara tidak langsung berkenalan dengan sejarah dan kebudayaan di sini. setelah dari sini, kami akan berjalan-jalan mengunjungi Osaka Panda, toko dengan pernak-pernik panda dan juga makanan bergambar panda. Pasti anak-anak suka melihatnya. Dari sini kami akan berjalan ke Sinsaibashi untuk window shopping dan mengakhiri perjalanan kami di Dotonbori lagi. 

Osaka Castle in autumn. Sumber foto: sushiyamatravel

Hari ketiga merupakan day trip kami di Nara. Sebagai kota yang lebih tua dari Kyoto, Nara menjadi kota kapital pertama di Jepang.  Apalagi terletak berdekatan dengan Osaka dan Kyoto, rasanya mengunjungi Osaka dan Kyoto tidak akan lengkap tanpa mengunjungi Nara. 

Nara Park in Autumn. Cantik.... Sumber foto: vikipandit

Area permainan pun hanya di sekitar Nara Park yang terkenal dengan taman rusanya. Dan di taman ini ada juga beberapa temple atau kuil yang dapat dikunjungi.  Setelah selesai, kami langsung menuju Kyoto dan bermalam di Kyoto. Kyoto terkenal dengan kota yang cukup tradisional. Berkeliling di Kyoto akan membuat kita seakan dibawa ke Jepang di masa lampau.

Fushimi Inari KW. Request Duo Lynnns: Nanti kita foto di yang aslinya ya...

Di hari keempat dan kelima kami akan menjelajah tempat-tempat wisata di Kyoto. Di Kyoto juga kami akan melihat banyak momiji atau daun maple yang berubah warna. Walau sebetulnya banyak tempat di Kyoto yang menarik utk dikunjungi, namun waktu yang terbatas membuat kami harus memilih tempat-tempat tertentu untuk dikunjungi. Kami memutuskan berkunjung ke tempat-tempat di tengah kota, seperti Kyoto Imperial Palace, Distrik Gion, Kiyomizu Temple, dan Kyoto Tower, dan tempat-tempat iconic seperti Fushimi Inari dan Arashiyama Bamboo Forest.

Arashiyama Bamboo Forest. Sumber Foto: touristinjapan

Di hari kelima ini kami juga akan berpindah ke Tokyo dengan menggunakan Shinkansen. Shinkansen atau bullet train merupakan kereta cepat. Dengan kereta ini, perjalanan dari Kyoto ke Tokyo yang berjarak kurang lebih 475 km akan ditempuh dalam waktu 2 jam 20 menit. (siapa yang mau menghitung kecepatannya).

Shinkansen Nozomi.

Sebagai ibukota dari Jepang, Tokyo menjadi salah satu kota metropolis terkenal di dunia. Perpaduan antara sisi modern dan tradisional pun dapat ditemukan di kota terbesar di Jepang ini. Di hari keenam dalam traveling kami ini, kami akan menghabiskan waktu menjelajah daerah-daerah terkenal di Tokyo. Dimulai dari Ginza yang terkenal dengan pusat fashion di Jepang, lalu Shibuya yang terkenal dengan Hachiko dan Shibuya Crossing. Setelah itu kami akan mengunjungi Sensoji Temple, Nakamize Street dan juga Tokyo Skytree. Dari Tokyo Skytree ini, jika cuacanya cerah, kita dapat melihat gunung Fuji. Jadi kalau belum sempat berkunjung ke gunung Fuji, bisa juga meliihat gunung Fuji dari Tokyo Skytree. 

Hachiko Statue.. Saat kesetiaan begitu dihargai

Satu hal yang tidak boleh dilupakan saat ada di Tokyo adalah belanja di 100 yen shop seperti Daiso dan juga hunting makanan-makanan unik untuk menjadi oleh-oleh di Don Don Donki. Memang di Singapore juga sudah ada, tetapi mencari di tempat asalnya tentu lebih menarik. Daiso dan Don Don Donki ada dimana-mana. Jadi pastinya di sela-sela jalan-jalan tersebut, kami akan hunting pernak-pernik lucu di tempat-tempat itu.

Don Quijote alias Don Don Donki. Sumber foto: facebook

Hari ketujuh, kedelapan, dan kesembilan akan menjadi hari yang ditunggu-tunggu oleh anak-anak. Jadwal utama kami adalah mengunjungi Disneyland, Disneysea, dan Sanrio Puroland. Kami memilih satu hari untuk satu tempat. Maksud hati agar tidak terlalu lelah dan bisa lebih puas saat bermain di satu tempat. 
Disneysea.... we are coming. Sumber foto: Disneyresort

Nampaknya jalan-jalan kami di Tokyo sudah memasuki hari terakhir. Di hari kesepuluh ini kami akan kembali ke Jakarta di sore hari.  Di pagi hari kami akan mengambil waktu untuk manis-manis di penginapan, setelah tiga hari euphoria bermain di tempat-tempat yang seru. Siang hari kami akan mencari makan siang dan jalan ke airport

Tokyo Disneyland parade. Sumber foto: Disneyresort

Nah, sepuluh hari di Jepang tentunya tidak murah dan cukup melelahkan. Bagaimana caranya untuk menyiasatinya? Berikut tips ‘Traveling Cara Lynns’ yang sudah sering kami lakukan di traveling kami sebelum-sebelumnya.

1. Cari informasi tentang tempat yang dituju.

Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung. Pribahasa ini sangatlah tepat. Bagaimana kita dapat menikmati liburan kita jika kita tidak tahu apa-apa tentang tempat tersebut. Biasanya negara-negara diluar mempunyai situs yang berisi informasi tentang negara tersebut. Saya selalu mencari informasi tentang transportasi (karena pastinya mengandalkan transportasi umum), kebiasaan, adat istiadat, keadaan cuaca, dan bahkan bahasa sederhana yang dapat digunakan saat kepepet.

Salah satu cara untuk mencari informasi adalah melalui applikasi Traveloka. Jadi Traveloka bukan cuma menjual produk. Dari fun activities, situs-situs menarik, tempat belanja, sampai informasi musim-musimnya pun ada. 

Gak cuma produk, informasi pun ada di Traveloka

2. Buatlah itinerary sebelum jalan

Seperti itinerary yang diatas, kami selalu membuat itinerary sebelum pergi, bahkan bisa setahun sebelum pergi. Tujuannya supaya kita tidak bingung saat tiba di tempat tujuan. Selain itu kami dapat memperkirakan apakah tujuan kami feasible atau tidak untuk dilakukan.

Sensoji Temple yang selalu dimasukkan dalam setiap itinerary ke Tokyo. Sumber foto: lovingtokyo

3. Gabungkan tempat-tempat yang berdekatan dalam satu hari

Jika dilihat dari itinerary diatas, ada hari-hari yang kesannya banyak sekali tempat-tempat yang kami kunjungi. Padahal jika dilihat dalam peta, maka tempat yang kami kunjungi tersebut berdekatan. Jadi sambil menyelam minum air.

Nakamize Street yang berada di satu area dengan Sensoji dengan view Tokyo Skytree.  

4. List perlengkapan yang harus dibawa

Bepergian bersama anak-anak tentunya tidak semudah bepergian dengan orang-orang seumur kita. Ada teman yang kalau bepergian, semua dibawa. Jadinya banyak sekali tentengannya. Ada juga yang ekstrem, semua dibeli di tempat tujuan. Tentunya biaya jadi membengkak kan. Jadi kami selalu membuat list perlengkapan yang akan kami bawa. Barang-barang esensial akan kami bawa. Barang yang dapat dibeli, akan kami beli saat tiba di tempat tujuan. Jadinya koper tidak terlalu banyak dan biaya tidak membengkak.

Baju khas Jepang yang menjadi daya tarik Kyoto. Sumber foto: getyourguide

5. Pergi saat low season.

Ini yang terpenting bagi kami. Karena kami homeschooler, kami memanfaatkan masa-masa low season untuk  berjalan-jalan. Jadinya tiket pun murah. Biasanya kami mencari tiket di Traveloka. Enaknya pakai Traveloka, kita dapat membandingkan berbagai maskapai dalam satu tempat dan jenis tiket yang kita inginkan (one way, round trip, atau multi city). Tinggal pilih deh mana yang masuk budget dan alokasi waktu kita. 

Pilihan maskapai bermacam-macam dan bisa cari pakai filter

6. Cari promo tiket tempat wisata yang dapat dibeli secara online.

Main ke tempat wisata pasti tidak murah biayanya. Sudah tidak murah, eh harus antri lagi. Kami menyiasatinya dengan membeli tiket sebelum tiba di tempat wisata. Dengan cara seperti ini, kami bisa hemat waktu mengantri. Selain itu, beli online lebih murah loh. Kok bisa? Ya bisa dong. Kalau merencanakan liburan bareng Traveloka, kita bisa menghemat biaya tiket tempat wisata. Traveloka menawarkan harga tiket yang lebih murah daripada beli langsung ditempatnya. 

Mau beli tiket Tokyo Disneyland atau Disneysea? Bisa di Traveloka loh

7. Cari penginapan yang nyaman tetapi tidak mahal.

Biaya penginapan di luar memang tidak semurah biaya penginapan di dalam negeri. Tetapi yang menariknya, guesthouse ataupun hostel pun di sana sudah bersih sekali. Jadi biasanya kami mencari guesthouse. Selain free mineral water, biasanya guesthouse ada tempat untuk mencuci baju. Jadi tidak repot bawa baju banyak-banyak. 

Cari hotel dengan Traveloka apps.

Bagi kami, tamasya merupakan salah satu cara membangun bonding dengan keluarga. Seperti diketahui, saat berjalan-jalan, kami selalu sekompi dengan semua anak, bahkan dengan senior. Walau katanya ribet, repot, dan kawan-kawannya (secara anak-anak dibawa jalan dari masih kecil banget), kami selalu ‘ketagihan’ untuk jalan-jalan satu paket hemat. Banyak orang berkata liburan sih berdua saja, atau ajak anak-anak saat sudah besar. Tetapi liburan cara kami agak berbeda dengan yang lain. Hati kami berkata bahwa sebagai satu keluarga, susah senang harus selalu bersama-sama, termasuk saat traveling.


Jadi, untuk mama papa yang mau ajak anak jalan-jalan, jangan takut repotnya. Dibalik kerepotannya, pasti ada kebahagiaannya. Just life your way :)

Daun yang berganti warna menjadi keindahan musim gugur.

PS: artikel lengkap kami selama di Jepang bisa dilihat di sini ya.

Tuesday, September 20, 2016

Bandung Getaway

Sebetulnya bulan ini kami tidak ada rencana untuk kelayapan ke luar kota. Bahkan karena satu dan lain hal, kami tidak ikut kegiatan field trip komunitas homeschool kami ke floating market (walau kepengen juga tahu floating market di Bandung seperti apa). Tapi, tak dinyana tak disangka, bulan ini malah kami dua minggu berturut-turut ke Bandung. Yang pertama karena ayah dari sahabat saya meninggal, dan yang kedua memenuhi undangan ulang tahun anak sahabat kami. 

Bandung merupakan kota yang menarik untuk dikunjungi. Waktu saya kecil, setiap bulan pasti saya dan mama saya berkunjung ke Bandung. Dulu sih selalu tinggal di rumah sahabat-sahabat mama. Sekarang, karena sudah ada buntut, jadi kurang enak hati mengganggu mereka. Jadi setiap datang, kami mencari penginapan yang nyaman dan dekat untuk berkunjung ke rumah-rumah sahabat. Nah, bagaimana cara mencari penginapan?

Penginapan di Bandung itu buanyak sekali. Bahkan di satu jalan, kita dapat menemukan beberapa hotel yang saling berdekatan. Cara memesannya pun gampang, bisa secara online. Biasa saya pesan melalui agoda. Kali ini, karena acara ulang tahun di Maxi's Resto di daerah Ciumbuleuit, maka kami mencari penginapan di daerah ini. Dulu saat orang tua dari anak yang ulang tahun ini menikah di Maxi's, kami menginap di hotel Ardjuna yang sekarang bernama SHEO hotel. Hotelnya sih bagus, makanannya enak, udaranya juga enak, tetapi sayangnya saat kami makan, hampir kebanyakan orang merokok dan tidak dipisahkan antara smoking dan non smoking area. Berbekal pengalaman itu, kali ini kami mencoba mencari di airbnb.com

Singkat cerita, kami mendapatkan tempat di Parahyangan Residence yang bernama Julie's apartment. Ibunya sangat komunikatif dan berdasarkan review dan foto, tempatnya enak. Apalagi apartemen ini termasuk apartemen baru yang ada di daerah Ciumbuleuit. Harganya? Lebih murah dari hotel dan lebih leluasa. Buat emak-emak kan ini jadi faktor utama. Dan saat kami sampai, memang betul tempatnya enak dan nyaman.
Pemandangan di pagi hari yang membuat saya ingin bernyanyi how great is our God
Kolam renang dan mini children playground. Menarik bukan?
Apa acara liburannya? Hmm....karena si adik tidak enak badan saat hari Idul Adha, maka rencana kami jalan-jalan ke Dusun Bambu pun batal. Akibatnya, kami hanya menikmati Parahyangan Residence dan sekitarnya, dan mencari makan siang di Paris Van Java (karena dekat dan ada Ta Wan). 

Bersyukur sekali di Parahyangan Residence ada rooftop garden yang dapat dinikmati. Tamannya sih belum jadi banget, tetapi pemandangan dari lantai 26 ini begitu memukau. Belum lagi udaranya yang segar. 
Bisa menikmati angin sore yang sejuk nih.
Jadinya pagi itu kami bahagia menikmati pemandangan di sekeliling kami. Terlalu indah alam ciptaanNya, sehingga membuat kami terkagum-kagum. 
View kota Bandung ke arah Ciumbuleuit siang dan malam hari.
Setelah agak siang, kami pun jalan-jalan ke Paris van Java. Walau kami sudah berkali-kali ke Bandung, kami tidak pernah ke sini loh. Mentok-mentok paling ke Cihampelas Walk. Jadi agak lieur juga saat mencari parkiran. Sangking lamanya mencari parkiran, si adik sampai tertidur :D

Paris van Java merupakan mall dengan konsep semi outdoor. Dan menurut saya, mall ini gabungan antara mall kelas atas dan menengah, karena ada Sogo department store (yang harga bajunya lumayan) tetapi juga ada Carrefour. Di sini juga ada bioskop CGV. Mungkin karena siang hari, rasanya panas juga kalau berjalan di daerah yang agak outdoor. Rasanya kalau malam tempat ini lebih menarik. 

Karena tujuan kami adalah mencari makan siang, maka kami segera menuju sisi yang dipenuhi restoran dan tempat makan. Tujuan utama kami adalah bubur Ta Wan, demi si adik. Tetapi saat sampai di depan Ta Wan, adik malah kepengen makan nasi sama chicken, alias ayam goreng. Akhirnya kami pun naik ke sky level untuk mencoba Richeese Factory. 

Ternyata sky level adalah surganya anak-anak. Ada banyak mainan untuk anak-anak. Dari miniapolis (yang seperti di Plaza Indonesia) , game master (sejenis timezone), dan bahkan trampoline park. Karena tujuan utama kami adalah makan, maka kami langsung menuju target operasi. 

Di depan Richeese terdapat kolecer yang begitu indah, yang membuat kami berhenti terlebih dahulu. Kolecer, atau baling-baling, atau pinwheel merupakan barang yang diidam-idamkan anak-anak. Saat kami berjalan-jalan di pasar di Singapore, anak-anak kepengen sekali membeli. Waktu itu kami sedang buru-buru, jadi kami tidak membelinya. Rencananya kalau lain kali ke sana, kami mau beli. Nah, berhubung ada di sini, kami jadi mampir untuk membeli. Harga kolecernya pun masih ok, untuk yang kecil Rp 25.000,00. Akhirnya kami membeli 2 kolecer. Kesampaian juga maunya Duo Lynns.
Kolecer alias baling-baling. Warnanya sungguh menarik.
Richeese factory merupakan restoran fast food yang menjual fried chicken. Yang membedakan Richeese dengan restoran fried chicken yang lain adalah di cocolannya. Di Richeese ada cheese sauce yang yummy dan ayamnya bisa dibuat pedas (seperti ayam korea gitu). Tapi memang antrinya lumayan. Rasanya lumayan pedas, kami memesan yang level 2, tetapi ada rasa tersendiri saat di-dip ke cheese sauce
Foto sambil menunggu papa membeli makanan, antrian di belakang adik cukup panjang.
Setelah makan, kami mampir sebentar di Carrefour untuk membeli air minum. Persediaan air minum kami sudah menipis. Selama berjalan menuju Carrefour kami melewati berbagai toko terkenal. Dan banyak sekali toko yang menjual handicraft. Bandung memang terkenal dengan handicraft-nya. Saya memang senang melihat pernak-pernik, walau tidak suka membelinya:D

Interior mall ini cukup menarik. Di setiap bagian ada interior tersendiri yang memang menarik untuk difoto. Ada yang berbentuk awan (kata adik ada bantal di atas), ada yang berbentuk snowflakes (yang membuat kakak bersemangat minta difoto), dan ada juga yang bertema taman dengan kupu-kupu dan sarang burung. Carrefour di PVJ terletak di lantai paling bawah. Setelah membeli, kami segera pulang karena kami ada janji dengan penjual batagor.
Sebagian interior di PVJ. So lovable.
Rasanya semua orang tahu bahwa salah satu makanan ciri khas Bandung adalah batagor alias baso tahu goreng. Ada banyak batagor di kota Bandung ini. Ada banyak penjual batagor dan beberapa yang terkenal adalah batagor Kingsley, batagor Riri, dan batagor Abuy. Teman-teman saya yang tinggal di Bandung sih lebih menyukai batagor Abuy. Sehingga saya lebih sering makan batagor Abuy. Untuk memesan batagor Abuy ini cukup mudah loh. Cukup menghubungi via telepon ke 0811223282, sebutkan pesanan kita, dan tempat kita menginap, maka batagor akan dikirimkan ke tempat kita pada waktu yang sudah disepakati. Satu besek isi 10 buah batagor (boleh campur antara siomai dan batagor), dengan harga Rp 95.000,00 per besek. Lumayan naik dibanding waktu kami memesan beberapa tahun lalu. Berhubung si opa suka sekali, maka kami kembali memesan, padahal seminggu sebelumnya kami baru memesan.

Sore harinya, setelah batagor pesanan kami diantar, sementara Duo Lynns tertidur, kami menikmati sore kami dengan mendengarkan suara hujan. Dari sejak kami datang, setiap sore kota Bandung diguyur hujan yang deras sekali. Angin membuat butiran hujan menari ke kanan dan ke kiri. Indah untuk dilihat, tetapi berarti anginnya kencang sekali.

Berhubung hujan, kami jadi males kemana-mana. Kami memutuskan untuk mencari makan di sekitar kami dan menikmati pemandangan malam hari dari lantai 26. Norak bukan? Saya memang senang melihat pemandangan.

Bagaimana dengan makan malamnya? Sebetulnya di lantai bawah Parahyangan Residence ada foodcourt bernama Foodstep yang menjual berbagai macam makanan, plus area itu dilengkapi dengan free WiFi. Tetapi saya penasaran dengan resto yang bernama Cawit Cafe. Cawit cafe merupakan café yang menjual masakan eastern dan juga western. Karena berada di lingkungan kampus, pasti harganya masih wajar dan dilengkapi dengan free WiFi. Bahkan berdasarkan review yang saya baca, cafe yang buka dari jam 09.00 – 04.00 pagi ini terkenal dengan menu nasi siram dan gehu rendang. Jadi kami berjalan ke sini, tetanggaan dengan Parahyangan Residence, dan membeli beberapa makanan untuk dimakan di apartment.

Saat kami kembali, kami mampir untuk melihat pemandangan kota di saat malam. Indahnya lampu-lampu yang ada dan ditambah dengan hawa yang sejuk membuat saya betah di situ (lebay mode on). Kami tidak lama-lama di atas karena perut kami sudah keroncongan. Kami pun segera kembali ke unit kami.
Pemandangan mengarah ke gunung, entah gunung apa, membuat saya merasa wow...
Bagaimana dengan makan malam kami? Gehu rendangnya memang enak, tidak heran menjadi menu favorit. Nasi siramnya juga enak. Entah karena lapar atau memang enak, tetapi anak-anak suka.
Menu makan malam kami yang didapatkan dari Cawit
Walaupun kami tidak jadi mengunjungi tempat-tempat yang sudah kami rencanakan untuk datangi hari ini, karena adik yang tidak enak badan, tetapi kami tetap menikmati liburan kami. Udara yang bersih memang sungguh enak untuk dinikmati dan merupakan barang langka bagi kami warga Jakarta. Selain itu, kebersamaan dengan anak-anak ini tidak tergantikan. Walaupun terkadang ada drama yang luar biasa yang dimainkan dua drama queen ini tentunya :)