Saturday, May 6, 2023

Wisata Kuliner Murmer di Sentosa Island


Kalau mendengar kata Sentosa Island, pasti kita terbayang dengan pulau ekslusif yang ada di Singapore. Dan kalau eksklusif, tentunya harga makanan pasti  dipatok mahal. Wajar kok berpikir seperti itu. Kami pun juga awalnya berpikir seperti itu. Makanya saat si opa bilang mau menginap di Sentosa, kami pun googling sana sini untuk mencari tempat makan yang harganya reasonable, at least sama kayak foodcourt di mall. Nah, berikut hasil kulineran kami selama di Sentosa Island. 

1. Malaysia Food Street

Buat yang suka kulineran, pasti setuju kalau makanan Malaysia memang enak kan. Nah, Malaysian Food Street mengemas semua kulineran Malaysia di satu kluster hawker centre. Dari hokkien mee ala Jalan Alor, Penang Char Koey teow, bahkan makanan seperti di Malaka, semua ada. Jadi kalau mau kulineran Malaysia tanpa harus menggunakan passport, tinggal mengunjungi tempat ini.

Hot pot rice dan laksa
Char keow teow

Kami makan di MFS saat siang hari setelah kami melihat S.E.A Aquarium. Cara pesannya sedikit unik. Ada touch screen yang disediakan, atau bisa juga website dari smartphone, yang dapat digunakan untuk memesan makanan. Bagi yang mempunyai e-money Singapore, bisa langsung membayar. Tetapi andai tidak ada, setelah kita memesan melalui screen yang disediakan, kita bisa menuju salah satu kasir. 

Touch screen yang dapat digunakan untuk memesan makanan

Malaysian Food Street

Jam operasional: 11.00 – 19.00 (weekdays kecuali Selasa)/ 11.00 – 20.00 (weekend)

Lokasi: Resort World Sentosa, dekat Bola Dunia USS.

2. Good Old Days Food Court


Saat sebelum mengunjungi Sentosa Island, saya sudah sempat meng-googling beberapa tempat makan dari website Sentosa Island. Salah satu yang menurut saya cukup menarik adalah Good Old Days Food Court. Dengan konsep pilihan makanan bermacam-macam dalam satu resto yang sama, tentunya memudahkan para islander (istilah mereka bagi orang-orang yang ada di dalam Sentosa Island) untuk makan. Apalagi harganya juga tidak jauh berbeda dengan food court di mall.

Our menu part 1
Our menu part 2

Hampir sama dengan di Malaysian Food Court, untuk memesan makanan harus menggunakan website mereka. Setelah itu kami mendapatkan nomor antrian untuk membayar. Setelah membayar, kami duduk dan menunggu nomor antrian kami untuk mengambil makanan. Selama dua malam di sana, kami selalu makan malam di GODFC. Lumayan, menjajal menu-menu yang ada. Dan setelah itu bisa melihat Wings of Time secara free di dekat GOFDC loh. 


Good Old Days Food Court

Jam operasional: 11.00 – 22.00

Lokasi: Beach Station

3. Liho Tea Sentosa Island

Diawali dengan iseng-iseng jalan untuk mencari supermarket karena mau beli air minum, kami tidak sengaja melihat Liho Tea ini. Saat itu sih karena mata ini tidak sengaja melihat tulisan free milktea. Nah, namanya juga emak-emak, ada tulisan free, langsung auto stop dan membaca. Ternyata jika kita daftar jadi member Liho, dengan memasukkan nomor telepon, maka bisa dapat promo yang berbeda tiap hari. Dan untuk pengguna pertama, bisa mendapatkan milktea secara gratis. Langsunglah saya meminta si papa mendaftar di website milik teh yang artinya apa kabar dalam bahasa hokian ini. Dan tadaaa… kami dapat satu cup milktea gratis dan satu boba milktea dengan harga 50% off. 

Sumber foto: Liho

Sayangnya saat saya mengetik ini, ternyata outlet Liho di Beach Station ini sudah tutup. Tetapi jangan kuatir karena di Resort World Sentosa juga ada outlet ini.

Liho Tea

Jam operasional: 11.00 – 21.00

Lokasi: Resort World Sentosa

4. Mr. Coconut

Sumber foto: Mr. Coconut

Bagi yang pernah kulineran di Malaka, pasti tahu kalau Coconut Shake di Malaka enak sekali. Sayangnya sejak pandemic, kami belum pergi lagi ke Malaka. Saat kami melihat outlet Mr. Coconut, kami pun jadi penasaran. Dan saat kami mencoba, coconut drink yang sudah ada di Singapore sejak tahun 2016 ini memang enak. Porsinya pun besar, sehingga anak-anak bisa saling sharing.

A cup of freshness. Sumber foto: tripsg

Selain di Sentosa Island, Mr. Coconut juga mempunyai banyak outlet di downtown. Rasanya setiap masuk mall, selalu ketemu outlet Mr. Coconut juga.

Mr. Coconut

Jam operasional: 10.30 – 21.15

Lokasi Beach Station dekat Wings of Time

5. Don Don Donki Harbourfront Centre



Bagi teman-teman yang pernah ke Jepang, pasti tidak asing dengan Don Quijote. Toserba yang menjual pernak-pernik, makanan ala Jepang, dan cemilan ala Jepang ini menjadi pilihan kami untuk makan siang. Apalagi saat kami datang, islander gratis naik Sentosa Express. Jadi mudah bagi kami untuk pulang dan pergi ke Harbourfront. 

Pilihan bento yang menarik

Don Don Donki Harbourfront Centre

Jam operasional: 10.00 – 23.00

Lokasi: Harbourfront Centre lantai 3

 

Selain lima tempat yang sempat kami kunjungi di Sentosa, ada tempat-tempat lain yang juga review makanannya enak. Jadi, jika ada budget lebih, silakan menjajal banyak makanan di sini ya. Dan boleh juga share di comment :)

 

Next: Review Sentosa Beach Resort

Friday, May 5, 2023

Dua Hari di Sentosa Island

Bagi banyak orang, selain Orchard Road, Singapore itu identik dengan Sentosa Island atau Pulau Sentosa. Memang banyak orang Indonesia yang sengaja mengunjungi pulau Sentosa. Pulau yang dahulu disebut Pulau Mati ini menjadi pulau yang menarik sejak adanya Resort World Sentosa. Universal Studio dan S.E.A. Aquarium memang menjadi salah satu daya tarik Sentosa.

Tahun 2017 yang lalu, kami sekeluarga pernah menghabiskan waktu tiga jam saja di Sentosa. Ya memang tidak seru, karena rasanya belum puas menjelajahi Sentosa. Tahun lalu kami memutuskan untuk tinggal dua malam di Sentosa Island. Kenapa? Si Opa ingin menikmati Sentosa Island tanpa harus keluar masuk. Ibaratnya, buka jendela saja melihat pemandangan pantai.


Nah, apa saja yang kami lakukan selama dua hari di Sentosa? Berikut rangkuman dan dokumentasi dua hari kami di Sentosa.

1. Menjelajah kehidupan laut di S.E.A Aquarium

Coral di S.E.A Aquarium

Seperti di artikel kami tentang S.E.A Aquarium, menjelajah kehidupan laut memang selalu menarik. Apalagi bagi kami yang tidak bisa menyelam, maka kunjungan ke S.E.A Aquarium menjadi kunjungan yang berkesan. Delapan zona yang ditawarkan oleh mereka membuat bukan saja anak-anak yang senang, tetapi juga para senior. Untuk tiketnya, bisa juga dibeli langsung di loket mereka atau secara online.

2. Berkeliling pantai dengan menggunakan trem

Berkeliling dengan menggunakan trem
Namanya juga pulau, pasti banyak pantai yang dapat dilihat. Tetapi kalau harus berjalan kaki, pasti rasanya capek sekali. Apalagi ada para senior yang jalannya juga susah. Nah, untuk mengelilingi pantai-pantai ini, kami memilih menggunakan trem. Trem ini akan berhenti di beberapa titik di Sentosa ini. Berkeliling sambil terkena angin sepoi-sepoi tentunya enak sekali. Oya, trem ini gratis ya :)

3. Berfoto di bola dunia USS

Thanks to portable tripod, jadi bisa foto di depan USS
 

Aktivitas ini pasti selalu dilakukan oleh semua orang yang berkunjung ke Sentosa Island. Saat tahun 2017 pun kami berfoto di depan bola dunia ini. Awalnya tahun ini pun kami ingin berkunjung ke USS. Tetapi melihat harga tiket yang lumayan mihil, jam operasional USS yang jauh lebih pendek, banyak permainan yang tidak dapat dimainkan oleh oma opa dan si kecil, kemudian banyak meet and greet yang ditiadakan, kami pun berganti tujuan dengan melihat ikan-ikan. Tetapi walaupun tidak masuk ke USS, foto-foto di depan bola dunia adalah hal yang wajib.

Selain foto di depan USS, ada banyak spot foto yang dapat digunakan juga loh. Kalau kemarin, trio Lynns segera berpose saat melihat coklat-coklat dan permen-permen yang menggoda untuk difoto (bukan menggoda untuk dimakan ya).

Kisses chocolate

4. Main di Pantai Siloso

Siloso Beach
 

Kita sama-sama tahu bahwa Sentosa Island ini mempunyai beberapa pantai di dalam Sentosa. Pantai-pantai ini ada yang buatan, aka reklamasi, dan ada juga yang asli. Dan setiap pantai menawarkan tema yang berbeda. Ada tiga pantai yang dapat dikunjungi, yaitu Pantai Tanjong, Pantai Palawan, Pantai  Siloso. Kali ini karena kami tinggal di daerah Pantai Siloso, kami memilih bermain di Pantai Siloso. Untuk waktunya, kami memilih sore hari (yang ternyata masih panas juga). Apa saja yang dapat dilakukan di sini? Dari berjalan di pasir, berfoto, dan bermain dengan pasir, semua dapat dilakukan. Di Pantai Siloso  juga ada playground yang menarik untuk anak-anak. Sayangnya melihat panas dan harga perjamnya, kami memutuskan untuk berkeliling pantai saja.

5. Melihat pertunjukan Wings of Time secara gratis.

Wings of Time
 

Wings of Time merupakan pertunjukan laser dan air di malam hari. Pertunjukan ini bukan hanya sekedar ‘main’ air saja, tetapi ada cerita yang ingin disampaikan. Dalam pertunjukan ini ada nilai yang ingin disampaikan, yaitu persahabatan dan keberanian.

Biasanya untuk menonton ini, kita harus membeli tiket. Tetapi sebetulnya ada spot yang memungkinkan kita menonton juga di Beach Station. Kami pun menonton pertunjukan tersebut dari spot itu, bersama orang-orang lain tentunya.

6. Kulineran di Sentosa

Nasi lemak
 

Di Sentosa ini ada banyak tempat makan. Cuma memang harga di sini lebih tinggi dari tempat lain. Tetapi ada beberapa tempat yang porsi makanannya besar dan harga makanan cukup murah. Saat di Sentosa kemarin, kami mendapatkan beberapa tempat makan yang enak dan harga masih reasonable. Untuk detailnya, bisa dilihat di artikel setelah ini ya.

7. Menginap di salah satu hotel di Sentosa

Siloso Beach Resort

Jika kita ingin menghabiskan waktu di Sentosa selama dua hari, memang enaknya kita menginap di dalam Sentosa. Sayangnya harga hotel di Sentosa itu bisa dua atau tiga kali lipat dari harga hotel yang ada di downtown. Bersyukurnya kami, karena Sentosa Island masih mencari pengunjung, Siloso Beach Resort menawarkan harga yang hanya mahal sedikit dari harga hotel di downtown

Our morning view

 

Enaknya menginap di hotel di Sentosa, melek mata pun kita disuguhi dengan pemandangan pantai yang indah. Belum lagi hewan-hewan yang belum tentu dapat kita temui di hotel lainnya di downtown.

Tentunya masih banyak hal yang dapat dilakukan di Pulau Sentosa loh. Hanya saja karena ada oma opa, tentunya kami harus menyesuaikan kegiatan dengan senior dan si kecil. Bucket list kami yang belum kesampaian adalah berjalan di Fort Siloso. Sedangkan rencana untuk mengajak si kecil  melihat Merlion batal karena sedang dalam perbaikan.

Selain itu banyak aktivitas keluarga yang menarik di sana. Cuma memang rata-rata harus membayar. Kalau kata kakak dan adik, lain kali, setelah nabung, mereka ingin mencoba bermain skyline ataupun bermain i-fly (yang langsung dipelototi mamanya, mihil nak).


Next: Kulineran di Sentosa Island

Thursday, April 6, 2023

High Flyers Show di Jurong Bird Park

Jurong Bird Park

Hewan darat sudah kami kunjungi, hewan laut sudah kami kunjungi, maka kurang lengkap rasanya kalau kami tidak mengunjungi hewan yang dapat terbang di udara. Dengan selisih tiga hari dari kunjungan kami ke SG Zoo, kami mengunjungi Jurong Bird Park. Jurong Bird Park merupakan taman burung yang dikelola juga oleh Mandai Wildlife Reserve.

Memang selain Singapore Zoo, Mandai Wildlife Reserve juga menaungi tiga taman lainnya yaitu Jurong Bird Park, River Wonders, dan Night Safari. Dari empat taman yang ada dalam Mandai, hanya Jurong Bird Park yang terletak berjauhan dengan tiga yang lainnya. Katanya sih di Kwartal 2 tahun 2023 ini, Jurong Bird Park dipindahkan juga ke daerah Mandai. 

Carribean Flamingo yang warnanya cantik sekali.

Jurong Bird Park atau JBP ini sudah ada dari tahun 1971. Sebagai bird park yang terluas di Asia, JBP mempunyai lebih dari 3.500 burung-burung dari 400 spesies. Jadi terbayang betapa beragamnya burung-burung yang ada.

Dari dulu, si opa sudah semangat sekali ingin mengajak cucu-cucunya ke sini. Namun akhirnya baru dapat direalisasikan di tahun 2022 kemarin. Dan karena kami mengunjungi SG dan JBP, kami sengaja membeli tiket combo, jadi lebih murah daripada memberi tiket lepasan.

Kali ini kami berangkat lebih siang daripada saat kami ke SG Zoo. Tujuan pertama kami saat tiba di JBP adalah toilet Hawk Arena. Di Hawk Arena ini ada akan ada pertunjukan Kings of the Skies. Dibanding dengan SG Zoo, pertunjukan yang ada di JBP ini memang lebih awal jamnya dan berdekatan.

King of the Skies merupakan pertunjukan tentang burung-burung yang paling menakutkan. Burung-burung ini termasuk burung yang menjadi burung pemangsa dan burung-burung yang berada di level tertinggi dalam rantai makanan, seperti burung pemakan bangkai, elang harris, dan rajawali. Selain itu, juga ada burung hantu yang ikut dalam pertunjukan ini.

Awal pertunjukan, saat rajawali mulai mengepakkan sayapnya

Semua burung pemangsa sudah keluar....Seram
Cute Owl versi si kecil

Selesai menonton King of the Skies, kami pun segera berjalan menuju Pools Amphitheatre. Di sini akan ada pertunjukan High flyers pukul 11.00.  Tentunya sambil berjalan, kami juga sambil melihat burung-burung yang ada di sepanjang perjalanan.

Rusa dan burung merak dalam satu tempat.
Peacock :)
Crowned Pigeon yang anggun.
White Crested Laughingthrush

Kalau tadi di King of the Skies pemandangan kami monoton, namanya juga burung-burung pemangsa, kali ini kami melihat burung yang berwarna-warni. Di High Flyers ini, ada berbagai macam burung kakak tua, macaw, hornbill, dan flamingo. Burung-burung ini mempertunjukan kepintaran mereka dan keindahan bulu mereka yang berwarna-warni.

The show is about to start.
Can you spot them?
It's show time
Si kecil yang terpesona melihat colorful birds.
Mr. Toucan or Mr. Hornbill?
Jago loh burungnya. Bisa terbang masuk ke dalam ring.
Pelican dan Flamingo menutup show hari ini.

Tiga puluh menit tidak terasa saat melihat High Flyers. Karena waktu sudah mendekati jam makan siang, maka kami memutuskan untuk early lunch. Sayangnya di sini hanya ada satu restoran yang buka, yaitu Hawk Café. Hawk Café ini terletak di bagian depan JBP. Pilihan makanannya pun cukup bervariasi, dari Asian sampai western. Untuk harga, yah harga tempat wisata =D

Buat para penggemar hewan hitam putih yang suka makan ikan, pastilah berbahagia saat mengunjungi satu bagian di sini. Dengan bentuk seperti kapal, kita seakan berada di dalam kapal dan melihat penguin dari dalam kapal. 

Penguin Coast, masuk ke dalam kapal untuk melihat si hitam putih

Setelah puas melihat penguin-penguin, kami berlima kembali berkeliling JBP. Oma memutuskan duduk manis dekat Penguin Coast dan opa pun menemani sambil menikmati kopi. Karena hari yang sudah semakin siang, kami memilih naik tram untuk berkeliling satu putaran dan setelah itu berhenti di stasiun kedua. 

Warnanya cantik ya
Philippine Eagle
Pose dulu ah...
Dino descendants, burung yang seperti keturunan Dino
Si kasuari sedang mojok nih.
The saddlebill
Karena si kecil tertidur di stroller saat kami berkeliling melihat burung-burung yang ada, kami pun memilih untuk masuk ke dalam Bird Discovery Centre. Bird Discovery Centre seperti museum kecil yang berisi informasi mengenai burung-burung yang bermigrasi, perkembangan dari mulai telur hingga menetas, dan material yang digunakan untuk membuat sarang.

Ukuran telur-telur dan beratnya.
Perkembangan telur hingga menetas
Ternyata membutuhkan 45 menit untuk membuat telur ostrich matang.

Salah satu tempat yang menarik saat kami berada di sana adalah Lory Loft. Dalam Lory Loft ada banyak burung cinta aka love bird. Burung ini merupakan burung monogami, yang berarti si burung akan setia dengan pasangannya. 

Eh, ada tamu lain di Lory Loft
Feeding time, waktunya mereka makan.
Lagi mojok berduaan. Hehehe

Tempat selanjutnya yang kami kunjungi adalah Parrot Paradise. Seperti namanya, maka burung-burung yang ada di sini adalah semua jenis burung kakak tua, burung beo, burung macaw, parkit, dan kookaburra. Jenis-jenis burung ini adalah burung yang pintar menirukan suara.

Putih namun anggun.
Nah, jadi tahu kan macam-macamnya.
Parrot
Dibaca dulu ya. Penting!
Tempat terakhir yang kami kunjungi adalah Breeding and Research Centre yang terletak dekat Hawk Arena. Semua informasi mengenai bagaimana cara membesarkan si anak burung, dari masa hatching sampai masa dapat dilepas di alam, ada di sini. Bahkan ada beberapa anak burung di sini juga.

Makanan untuk burung-burung tersebut.
Burung yang masih belum dapat dilepas di luar.
Untuk mengeraminya ada suhu tertentu.
Mr. One Penguin kata si kecil.
Informasi mengenai produksi telur dalam satu tahun =D



Macam-macam telur.

Saat saya membuat artikel ini, Jurong Bird Park sudah tidak beroperasi lagi. Sejak Januari kemarin, tepat di ulang tahun JBP yang ke-52, burung-burung yang ada di sini dipindahkan ke Mandai. Jadi, untuk teman-teman yang ingin melihat burung-burung ini tidak perlu repot-repot. Bisa sekalian mengunjungi Singapore Zoo. 
White pelican
 
Next:Dua Hari di Sentosa Island