Showing posts with label Jatim Park 1. Show all posts
Showing posts with label Jatim Park 1. Show all posts

Wednesday, December 28, 2016

Berpetualang ke Dalam Tubuh di Bagong Adventure Museum Tubuh




Ini adalah hari ketiga kami di Batu. Rencana kami untuk menikmati suasana malam di BNS batal karena hujan yang turun begitu semangat. Dan melihat udara yang sejuk dan enak untuk tidur, akhirnya kami menidurkan anak-anak. Dan yang lucunya, begitu anak-anak tertidur pulas, sekitar jam 20.00, hujan pun berhenti. Tetapi kami tetap memilih untuk istirahat. Hasil dari pilihan ini adalah anak-anak bangun dengan segar di pagi hari untuk pergi ke Museum Tubuh. 

Museum tubuh berada di kawasan Jatim Park 1. Seperti perbedaan yang telah saya sebutkan sebelumnya, Jatim Park 1 yang lebih mengusung konsep akan science, budaya, dan sejarah menyediakan satu tempat untuk bagian Biologi ini. Museum Tubuh, atau disebut juga oleh orang sekitar Museum Bagong, merupakan museum yang didisain sedemikian rupa sehingga menyerupai tubuh kita. Disebut museum Bagong karena tema di kawasan Jatim Park 1 adalah tema Punakawan, yaitu Semar, Petruk, Gareng, dan Bagong. Konon katanya diantara empat sekawan pewayangan Jawa ini, Bagong paling menonjol dengan kepintarannya dan yang paling cerdik plus lucu.
Peta wisata Batu
Setelah kami menyelesaikan urusan pembayaran guesthouse, bu Liz berkata bahwa mereka akan mengantar kami ke Jatim Park 1. Kami ke sana diantar oleh mas yang bekerja di guesthouse Cemara. Melalui jalan tikus, kami pun sampai di kawasan Jatim Park 1. Maturnuhun, mas... 
Kawasan Jatim Park 1 dengan tema pewayangan Jawa
Untuk menemukan lokasi museum tubuh di kawasan Jatim Park sangatlah mudah. Carilah muka Bagong yang begitu besar. Kami pun berjalan menuju Bagong. Sambil menunggu papa membeli tiket, masih dengan menggunakan boarding pass Citilink, kami sibuk berkeliling di dalam ruang tunggu.
Model pembuluh darah ginjal, paru-paru, jantung, dan paru-paru plus jantung. 
Cafe di bagian depan, Cafe gigi. Tempat duduknya berbentuk gigi =D
Setelah urusan tiket selesai, kami pun masuk ke dalam. Museum tubuh terdiri dari 6 lantai dan ada 13 zona bagian tubuh di dalamnya, yaitu zona mulut (lidah dan gigi), telinga, hidung, otak, mata, pembuluh darah, jantung, paru-paru, hati, lambung, usus, ginjal dan tulang sendi. Tidak ketinggalan ada juga zona aktivitas dan tempat pemeriksaan gratis. Tetapi tidak usah bingung menelusuri semuanya karena rute di sini sangat jelas. Kita hanya mengikuti arahan dari mas-mas dan mbak-mbak yang ramah sekali.
Rute di dalam museum tubuh
Kami masuk ke dalam mulut dan melihat berbagai macam bentuk gigi dewasa dan anak-anak dan gigi yang bolong. Berikutnya adalah lidah. Di bagian lidah dijelaskan lidah bagian mana yang dapat merasakan pahit, manis, asin dan asam. Ada permainan yang dapat membantu anak-anak menentukan bagian lidah yang mana yang dapat merasakan rasa-rasa tersebut. Setelah bagian lidah, kami pun masuk ke zona telinga. Di zona ini, ada beberapa tayangan tentang apakah boleh mengorek telinga dan mengapa telinga kita berdenging saat naik pesawat. Anak-anak dapat mendengarkan penjelasan dengan menggunakan headphone dan ada juga tulisan di sana. Berhubung anak-anak sudah mengetahui proses bagaimana kita dapat mendengar suara, mereka jadi semangat melihat bagian gendang telinga, koklea, dan teman-temannya.
Atas: zona gigi dan contoh bentuk gigi.
Bawah: zona lidah dan telinga.
Selesai dari zona telinga, kami diminta untuk naik lift menuju zona yang lain. Di lift pun terdapat berbagai informasi yang dapat dibaca. Saat kami keluar dari lift, kami disambut oleh hidung yang lengkap dengan bulu-bulunya =D Kreatif juga sih disainnya, kita seakan diajak masuk ke dalam hidung seseorang. Saat kami masuk, mbak yang bertugas langsung menjelaskan apa fungsi bulu hidung dan skema hidung.
Zona hidung, lengkap dengan bulu hidung dan bentuk hidung.
Setelah dari hidung, kami masuk ke zona otak. Sama seperti di Bandung Science Center, di sini diberikan test untuk menentukan kita dominan otak kiri atau otak kanan. Otak kiri berhubungan dengan hal yang berbau akademis, logika, dan sistematika. Sedangkan otak kanan berhubungan dengan seni, kemampuan verbal. Tidak ada orang yang salah satu bagian otaknya tidak berfungsi, yang ada hanyalah lebih dominan. Dan bukan berarti kalau bagian lain tidak dominan maka dia tidak dapat melakukan semuanya.
Zona otak dan perbedaan otak kiri dan otak kanan.
Setelah dari zona otak, kami berjalan menuju zona mata. Di zona ini anak-anak diajak masuk ke dalam mata dan melihat titik buta di dalam mata. Selain itu ada permainan untuk mengetes apakah kita buta warna atau tidak. Puji Tuhan, kami semua normal.
Zona mata, ada tes buta warna juga loh
Selanjutnya kami masuk ke dalam zona aktivitas. Di zona ini ada beberapa spot yang menjelaskan mengenai kenapa orang bisa mimisan, kenapa orang bisa pilek, kenapa orang bersendawa, apakah dialisis itu, dan ada juga tentang golongan darah. Oya, di zona ini anak-anak juga dapat bermain peran menjadi dokter gigi. Hanya saja jas dokternya sudah agak butek warnanya =D
Penjelasan tentang mimisan. Kalau mimisan, jangan dikasi es ya hidungnya,
Kiri atas: mesin x-ray, Kanan atas: pompa terus sampai Bagong bersendawa ya.
Kiri bawah: Skema transfusi darah. Kanan bawah: mesin dialisis. 
Tak lama kemudian mulai banyak anak-anak rombongan sekolah yang masuk ke dalam zona ini. Dan mereka pun ngerasani kami dengan bahasa jawa dan mengira kami turis asing. Saya ngerti loh dek bahasa Jawa =P

Kami pun berjalan kembali menyusuri lorong yang kecil. Ternyata lorong ini adalah pembuluh darah. Terdapat contoh-contoh trombosit, eritrosit, dan segala macam yang berhubungan dengan darah. Di ujung lorong ini adalah zona jantung dan zona paru-paru. Di zona ini ada tombol interaktif yang mensimulasikan bunyi detak jantung saat berjalan ataupun setelah berlari.
Atas: zona pembuluh darah.
Bawah: Jantung dan paru-paru.
Zona selanjutnya adalah zona hati yang lengkap dengan kantung empedu.Di sini juga ada contoh batu empedu yang dapat mengganggu kesehatan seseorang. Nampaknya zona ini mulai membosankan bagi Duo Lynns. Maka kami pun beranjak menuju zona lambung. Di sini diberi beberapa contoh bakteri yang suka membuat kita sakit perut dan demam. Mbak yang bertugas berkata jangan lupa mencuci tangan ya sebelum makan. Zona ini membuat Duo Lynns betah lama-lama. Mengapa? Karena ada permainan interaktif menembak bakteri yang jahat.
Zona hati dan lambung.
Kanan: Dinding lambung yang halus dan larangan makan junk food dan minum soda 
Kami pun berjalan lagi melalui lorong-lorong usus.Dinding usus ini begitu halus. Di sini ada contoh polip usus, kanker usus, dan berbagai luka di usus. Apa solusinya? perbanyak makan sayur dan kurangi minum soda.
Zona usus. Kanan atas: polip. Kanan bawah: kanker usus besar
Di ujung zona usus adalah zona ginjal. Zona ginjal adalah bagian terakhir dari rute zona bagian tubuh. Di luar zona ginjal terdapat ruang pemeriksaan gratis. Yang paling semangat pemeriksaan gratis tentu saja oma. Bagi yang berusia 35 ke atas dapat melakukan pemeriksaan kepadatan tulang. Sedang anak-anak dapat melakukan pengecekan golongan darah. Pengecekan darah untuk orang dewasa juga ada loh, untuk mengetes gula darah, asam urat, dan kolestrol. Kali ini Duo Lynns tidak mau ketinggalan untuk melakukan pemeriksaan darah, walaupun mereka sudah tahu golongan darahnya. Kami diminta untuk memeriksa golongan darah di lantai paling bawah.
Kiri: zona ginjal. Kanan: alat-alat akupuntur.
Serba-serbi sama urat, kolestrol, dan gula darah.
Petugas yang ada menganjurkan kami untuk pergi ke zona aktivitas di lantai ground baru kami memeriksa darah di lower ground. Kami pun mengikuti anjuran mereka. Di zona aktivitas ini anak-anak dapat melihat fetus atau janin saat masih di dalam rahim ibu. Bahkan anak-anak dapat berpura-pura menjadi obgyn yang memeriksa kandungan ibu hamil dengan alat USG. Tentunya alat ini bohongan. Tetapi Duo Lynns semangat untuk melihat adik bayi di dalam perut model yang ada.
Kiri atas: alat USG bohongan. Kiri bawah: posisi bayi kembar dalam rahim.
Kanan: proses pembentukan bayi kembar identik dan tak identik.
Setelah puas berpura-pura jadi obgyn, kami pun masuk ke dalam ruang tunggu untuk menonton film 3D tentang daya tahan tubuh. Petugas yang ada berkata bahwa sesudah ini dapat langsung masuk. Saat kami menunggu, tibalah rombongan sekolah. Bukannya suudzon, tetapi pengalaman berkali-kali pergi dan bertemu dengan rombongan sekolah ataupun rombongan ibu PKK membuat kami jadi was-was mereka tidak mau antri. Dan memang benar, mereka langsung menyerobot masuk. Gurunya pun tidak ada kulonuwun, langsung menyuruh anak-anak didik mereka langsung masuk. Kakak sampai berkata kok mereka tidak mau antri. Petugasnya pun tidak berani tegas dan meminta kami masuk setelah mereka. Hmm...kami pun protes dengan mengatakan kami sudah lebih dulu mengantri. Akhirnya kami pergi ke lantai paling bawah untuk memeriksa darah.

Antrian untuk periksa darah tidaklah panjang, kakak sudah semangat mau periksa. Dan hampir saja kejadian terulang kembali. Ibu-ibu guru yang mendampingi anak sekolah tadi mau nyerobot. Walah ibu, bukannya mendampingi murid malah sibuk berkumpul untuk periksa darah di sini. Papa pun menegur dengan halus dan ibu-ibu itu pun antri kembali. Sambil melihat kakak diperiksa, ibu-ibu tersebut terkagum-kagum melihat anak kecil tidak takut jarum. Hasil pemeriksaan darah untuk gula darah dan asam urat dapat langsung diketahui. Mereka menggunakan alat-alat yang dapat mengecek dengan cepat. Setelah mendapatkan hasil, kami pun kembali ke atas untuk menonton film 3D.

Film 3D ini menceritakan tentang anak yang terluka dan bagaimana kuman masuk saat si anak terluka. Kuman ini harus bertarung melawan antibodi si anak di dalam tubuh si anak. Lumayan seru dan mudah dimengerti oleh anak-anak. Durasinya sekitar 7 menit. Tentu saja film 3D ini menarik untuk anak-anak. Selesai menonton, kamipun kembali ke lower ground.

Selain tempat untuk pemeriksaan darah, di lower ground terdapat zona sendi dan tulang. Anak-anak dapat melihat bentuk tulang dan penjelasan dari masing-masing tulang. Dan serunya lagi, ada alat untuk mengetes seberapa kuatnya kita menarik beban.
Tulang dan sendi kita.
Duo Lynns the Strong Girls =))
Di sini juga terdapat ruang cadaver alias ruang mayat yang diawetkan. Katanya sih mereka betulan mayat yang diawetkan dengan tujuan untuk pendidikan. Saya iseng bertanya dapat dari mana mayatnya. Mas-masnya berkata dari China. Kemungkinan besar narapidana yang tidak diketahui keluarganya, yang dihukum mati, dan setelah itu diawetkan. Kami memilih untuk tidak masuk ke ruang ini, berhubung emak dari Tulung Agung sudah datang dan menjemput kami. Selain itu, kadar keberanian saya untuk hal-hal yang seperti ini sudah berkurang. Hehehe
Ruang Cadaver, kamera dilarang digunakan di sini.
Apakah kesimpulan kami setelah memasuki museum tubuh? Tubuh kita merupakan pabrik yang paling sibuk dan paling kompleks. Melihat proses setiap bagian, kami melihat betapa hebatnya Tuhan mengatur semuanya. Yang kita dapat lakukan adalah merawat tubuh kita supaya tetap sehat :)
Dokter Indonesia, dokter Soetomo dan dokter Tjipto.
The Bagong Adventure Museum Tubuh 
Alamat: Jl. Kartika no. 2 Batu, Jawa Timur 
Telp: 0341-597779
Jam operasional: 08.30 - 16.30
HTM (per 1 Desember 2016) : Rp 49.000,00 (Senin - Kamis) 
Rp 70.000,00 (Jumat - Minggu, Hari libur nasional)

Next: Si Buaya Darat di Predator Fun Park

Before: Mari Bertemu Barney dan Baby Bop di Museum Satwa

Saturday, December 10, 2016

Wisata Edukasi di Batu Secret Zoo


Setelah kami puas bermain di Museum Angkut dan Pasar Apung kemarin, jadwal kami hari ini adalah bermain ke Jatim Park 2. Anak-anak dan oma sudah siap untuk pergi melihat hewan-hewan di Batu Secret Zoo. Katanya sih Batu Secret Zoo terkenal sangat bagus, bahkan lebih keren daripada Singapore Zoo. Mari kita buktikan.

Saat kami makan, bu Liz bercakap-cakap dengan kami dan menawarkan diri untuk mengantar kami ke depan Jatim Park 2. Kami merasa tidak enak hati, tetapi bu Liz berkata tidak apa-apa, toh dekat dan memang sedang tidak ada kegiatan apapun. Akhirnya setelah menikmati sarapan yang enak dan sehat di Cemara, kami diantar bu Liz sampai ke gerbang Jatim Park 2.

Sebelum lebih jauh bercerita tentang BSZ, saya ingin sedikit menjelaskan apa saja sih di kawasan Jatim Park 2 dan apa sih bedanya dengan kawasan Jatim Park 1. Jatim Park 1 memadukan antara taman edukasi (antara science, budaya, dan sejarah) dengan theme park dan water park. Sedangkan Jatim Park 2 (yang terdiri dari Batu Secret Zoo dan Museum Satwa) memadukan antara kebun binatang dan pengenalan akan hewan dengan theme park dan water park. Tentu saja keduanya menarik bagi saya. Tetapi kalau waktu tidak mencukupi, saya pribadi memilih Jatim Park 2. Mengapa? Karena membawa oma dan adik yang masih TK A, kebun binatang akan lebih menyenangkan untuk mereka.
Museum Satwa dan Pohon Inn.
Karena kami masih menggunakan promo boarding pass Citilink, maka pembelian tiket dilakukan di customer sevice. Ternyata belinya pun antri, karena ada rombongan sekolah-sekolah yang sedang field trip ke sini. Setelah memberi tiket, kami pun segera masuk. 
Biosecurity screening supaya kita tidak membahayakan hewan. Desinfektankah ini?
Hewan pertama yang menyambut kami adalah tikus. Tetapi tikus ini bukanlah sembarang tikus, namanya adalah nutria atau tikus sungai atau myocastor coipus. Nutria ini besar. Sebagai perbandingan, jika tikus biasa beratnya 500 gram, maka tikus sungai beratnya sekitar 10kg, 20 kali lebih berat daripada tikus biasa. Dan biasanya banyak di Amerika Selatan. 
Nutria yang menyambut kami dan iguana yang sedang brunch.
Yang membuat kami kagum dengan Batu Secret Zoo adalah alur yang jelas yang membantu setiap pengunjung melihat binatang-binatang yang ada. Asal mengikuti alur yang ada, pasti setiap binatang tidak ada yang terlewat. Diawali dengan memasuki dunia monyet, kami terkagum-kagum dengan berbagai jenis monyet yang baru kami lihat. Duo Lynns lumayan norak saat melihat meerkat. Selama ini mereka tahu meerkat di TV, dan akhirnya melihat secara langsung.
Kiri: kuskus, salah satu hewan berkantung.
Kanan: monyet yang sedang menyusui anaknya.
Bermacam-macam binatang yang menarik untuk dilihat.
Mara Patagonia, hewan unik dengan kepala kelinci, badan kancil, dan kaki kangguru
Atas: Hewan yang katanya hanya ada di Jatim Park 2 (tapi tidak ditulis hewan apakah ini)
Kiri bawah: Capibara. Kanan bawah: Binturong yang sedang mengantuk.
Tak lama kemudian kami seperti masuk ke dalam gua. Gua ini tidak menakutkan, karena isinya adalah beberapa hewan-hewan seperti trenggiling, kukang, dan hewan yang ada di laut. Bahkan ada akuarium yang berisi kelinci laut? Benarkah ada kelinci yang tinggal di laut? Itu sih hanya akal-akalan pengelola saja. Kelincinya diletakkan di dalam kotak kaca transparan dan kotak tersebut ada di akuarium. Tetapi kreativitasnya boleh juga.
Istana di bawah laut, dan ternyata ada kelinci di bawah laut :P
Under the sea....under the sea
Alur selanjutnya adalah tempat yang gelap dan di pintunya ada 2 Anubis yang berjaga. Siapakah Anubis? Dalam mitologi Mesir, Anubis adalah sosok yang berkepala jackal atau serigala dan berbadan manusia yang bertugas menjaga makam. Apakah kita akan melihat mumi di dalam? Ternyata tidak. Tetapi kita akan melihat reptil-reptil dan amfibi yang ada di dalam kaca. Apa sajakah itu? Ada ular, serangga dan katak. Kataknya pun besar sekali. Kata adik mungkin makannya banyak jadi gendut.

Di area ini juga terdapat kura-kura dengan muka bermacam-macam. Ada yang bermuka buaya, berhidung babi, penyu dan sebagainya. Kami pun teringat museum kura-kura yang ada di Singapore. Sekarang tidak perlu jauh-jauh ke sana untuk melihat kura-kura. Sayang penerangannya kurang, jadi kami tidak bisa melihat muka kura-kura sejelas yang di museum kura-kura. 
Hewan-hewan yang ada di Reptile Garden, dari ular hingga komodo. 
Keluar dari taman reptil, kami disambut dengan tembok dari batu-batu kecil yang berwarna-warni. Tentunya melegakan mata kami, setelah melihat segala sesuatu dalam cahaya yang minim. Di bagian luar, flamingo-flamingo yang cantik sudah menanti kami. Warnanya begitu cerah. Ternyata warna flamingo akan semakin cerah jika cukup makan dan dengan warna bulunya ini mereka menarik perhatian pasangannya. Ini mengingatkan kami akan flamingo-flamingo berwarna cantik di DC Zoo dan flamingo-flamingo yang kusam di TamanSafari =D. 
Suka sekali lihat flamingonya....cantik dan cerah warnanya.
Selanjutnya adalah Savannah. Memasuki Savannah, kita seakan diajak seperti pergi ke pedalaman Afrika, dan melihat-lihat hewan di sana. Tapi jangan takut kepanasan, karena kita akan berjalan di area yang tertutup dan melihat hewan-hewan tersebut, yang berada di area outdoor, dari kaca. Nyaman deh pokoknya. Kami salut dengan penataan dan disain di sini. Semuanya dibuat seperti di pedalaman, sampai ke rumah-rumahnya juga seperti di pedalaman. 
Savannah, kampungnya hewan-hewan ini
Setelah meneduh sebentar di Savanah, kami melanjutkan perjalanan. Di depan Savanah ada pasar Africa. Jadi bagi yang mau makan atau minum, bisa mampir di sini. Awalnya kami mau mampir, tetapi setelah melihat peta, di bagian depan adalah Happy Land. Kami memutuskan untuk makan di food court dekat Happy Land. Bagi yang mau berfoto dengan burung kakak tua, pihak jatim Park menyediakan spot untuk berfoto. Bayar gak? Ya bayar dong. Untuk berfoto dengan 1 burung, kita harus merogoh kantong kita dan memasukkan uang Rp 5.000,00 ke dalam kotak yang tersedia. Setelah itu kita bisa menggunakan kamera atau handphone kita sendiri. Di situ juga ada fotografer dari Jatim Park, tetapi jika kita menggunakan jasa mereka, maka kita harus membayar Rp 50.000,00 sebagai ganti ongkos cetak foto. Kami sih tidak begitu berminat untuk difoto, tetapi oma semangat. Jadi, oma saja yang berfoto =D

Happy Land merupakan area dimana anak-anak bisa puas bermain. Mainannya pun macam-macam. Dari komidi putar atau merry go round, animal coaster, pemadam kebakaran, mobil-mobilan, dan sebagainya. Bahkan rumah hantu pun ada juga. Tentu saja Duo Lynns bersemangat untuk main. Dan selain Duo Lynns, oma pun semangat main roller coaster, duduk paling depan pula =))
Happy Land, happy untuk anak-anak dan happy untuk orang tua (karena free)
Setelah puas main, waktunya kami mengisi perut kami. Enaknya makan di area Happy Land, ada dua pilihan food court yang dapat dipilih. Yang pertama adalah food court Castle dan food court Daun. Makanannya mirip-mirip dan pembayaran dilakukan dengan kartu, dan setelah selesai kartu dikembalikan dan sisa uang yang ada dalam kartu akan diberikan kembali ke kita.. Jadi kami mengisi uang ke kartu yang akan digunakan. Kami memilih makan di food court Daun, supaya bisa melihat-lihat water park. Rencananya habis makan kami akan main di sana. Sayangnya saat makan, tiba-tiba mulai gerimis. Saya dan papa mulai lihat-lihatan, bagaimana dengan rencana untuk main airnya. Untungnya kakak berkata tidak usah main air, soalnya mau hujan. Nanti jadi tidak enak badan. Kami lega mendengarnya. 
Water Park, kapan-kapan main ke sini lagi ah...
Setelah makan, kami berencana untuk naik Safari Farm. Tetapi karena antrinya lumayan, maka saya dan oma duduk mengantri, sementara papa dan Duo Lynns naik wahana yang dekat dengan tempat kami mengantri. Menghemat waktu ceritanya. Akhirnya giliran kami untuk naik ke mobilnya. Kali ini kami duduk di tengah. Seperti di Taman Safari, kita akan bertemu dengan hewan-hewan yang ramah. Kalau di sini, kita boleh memberi makan kepada hewan-hewan ini. Makanannya dapat dibeli di petugas yang berjaga di sini. 

Awalnya masih seru, karena hewannya hanya mendekati kita saja. Tetapi makin lama makin menegangkan. Hewan-hewan tersebut lumayan agresif. Mereka berani menjulurkan kepala sampai ke dalam untuk meminta makanan. Berhubung saya memang tidak suka dicium hewan, duduk di tengah lumayan menolong.
Safari Farm
Di samping Safari farm, ada wahana menjelajah lima benua. Kita diajak menjelajah lima benua. Banyak miniatur-miniatur setiap benua, seperti di istana boneka Dufan. Bedanya, kita tidak naik perahu untuk menjelajah. Kita akan naik ke kereta dan menjelajah dengan kereta. Jadi kalau kata kakak seperti wahana Winnie the Pooh. Betul juga, kak....
Jelajah 5 Benua
Selesai menjelajah 5 benua dengan kereta, kami segera bergegas. Gerimis semakin seru. Tujuan kami berikutnya adalah gorilla. Oma pengen banget foto dengan gorilla. Memang mama saya ini hobi foto =D Lama kelamaan hujan semakin deras dan seperti diguyur dari langit. Akhirnya kami berteduh di kids station. Mbak yang bertugas berkata bahwa foto dengan gorilla hanya dilakukan saat weekend. Akhirnya sambil menunggu hujan, kami memakaikan jas hujan pada anak-anak. Untungnya mbak di sana baik hati. Jadi sambil menunggu, anak-anak main beberapa mainan yang tidak kena cipratan air hujan. Tetapi rasanya hujan semakin bersemangat. Kami melihat banyak rombongan sekolah tetap berjalan sambil menggunakan jas hujan. Rupanya pihak sekolah sudah mengantisipasinya.
Walau hujan, tetapi beruangnya tetap diluar dan tidak ada yang bermain di kids station dan Kapal Nabi Nuh.
Akhirnya hujan pun agak melemah, kami berpamitan dengan mbak yang sudah menemani kami selama hujan. Kami berjalan perlahan menuju pintu keluar. Untuk menuju pintu keluar, kita akan melewati istana si raja hutan. Serunya di sini, kita masuk ke dalam lorong yang atapnya kaca dan singa-singa sedang leyeh-leyeh diatasnya. Pemandangan yang menarik, asal jangan roboh atapnya.

Selain harimau, ada juga kucing besar lainnya. Harimau termasuk hewan yang bisa hidup di mana saja. Di tempat dingin maupun di tempat panas. Dan ternyata harimau tidak pernah punya sarang. Harimau hanya mempunyai teritori yang luas. Hmm...Daerah kekuasaan maksudnya. Di dunia ini ternyata harimau terbesar adalah harimau Siberia yang tersebar di China dan Korea Utara. Beratnya bisa mencapai 215-318 kg. Sedangkan harimau terringan yang masih ada adalah harimau Malaya, dengan berat 100-140 kg. Di atasnya harimau Malaya adalah  harimau Sumatra dengan berat 100-150 kg. 
Bahkan kucing-kucing besar ini optimis akan masa depan mereka =D
Di akhir rute, pihak Jatim Park menyediakan photo booth bersama harimau putih yang masih kecil. Sistemnya pun masih sama dengan yang foto dengan burung. Bayar saja Rp 5.000,00 maka kita bebas untuk berfoto.Saya kok gak tega melihat harimau tersebut, jadi saya tidak berfoto. Sedang si oma seperti biasa, langsung semangat =D

Tips berkunjung ke Jatim Park 2:
1. Jatim Park 2 terdiri dari Museum Satwa dan Batu Secret Zoo. Sebaiknya datang awalan untuk melihat-lihat kebun binatang baru ke Museum Satwa. 
2. Di Batu cuaca pun bisa berubah-ubah. Jangan lupa bawa payung atau jas hujan, jaga-jaga jika hujan. Kami juga membawa jaket yang ada tutupan kepala untuk anak-anak, jaga-jaga kalau mendadak berangin sekali atau gerimis sedikit.
3. Karena area outdoornya panas, sebaiknya pakai sunscreen supaya tidak terlalu menyengat. Kecuali yang tipe cuek seperti saya =D
4. Untuk mencegah dehidrasi, jangan lupa minum. Kalau kemarin, selain membawa minum, kami juga membeli di sana. Harga makanan dan minuman pun masih wajar.
5. Selain melihat binatang, di sana juga ada show-show binatang. Jadi bisa juga cek ke website-nya untuk jadwal show. Sedangkan memberi makan binatang biasanya hanya ada saat weekend.
6. Jika anda seperti saya, yang tidak suka dicium binatang, pilihlah bangku di tengah saat Safari farm. Jangan di pinggir ya.

Jatim Park 2
(Batu Secret Zoo and Museum Satwa) 


Alamat: Jl. Oro-oro ombo no.9 Batu, Jawa Timur 

Telp: 0341-597777

Jam operasional: 10.00 - 18.00

HTM (per 1 Desember 2016): 
Rp 84.000,00 (Senin - Kamis) 

Rp 120.000,00 (Jumat - Minggu, Hari libur nasional)

Monday, November 21, 2016

Review Cemara Guesthouse Batu Malang

Sumber foto: cemarashomestay
Beberapa waktu lalu kami sekeluarga mengambil waktu untuk pulang kampung, tepatnya ke kampung mama saya. Kali ini sambil pulang kampung dan bertemu sanak saudara, kami mengambil waktu untuk mampir ke Batu selama dua malam, untuk mengunjungi tempat-tempat wisata yang fun dan edukatif. Tentunya kami memerlukan tempat tinggal yang posisinya strategis dan nyaman. Apalagi kendaraan di sana juga hanya dapat mengandalkan taksi saat malam. Yang ada di pikiran adalah cari penginapan di daerah BNS, supaya kalau malam hari ke BNS, hanya dengan menggelinding saja sudah sampai (lebay dikit ah).

Saat melihat-lihat hotel di daerah Batu, kebanyakan review-nya kurang bagus. Akhirnya mencoba mencari di Airbnb. Ada satu guesthouse yang posisinya di depan BNS. Sesuai dengan maksud hati nih. Review-nya pun bagus, baik dari orang luar dan maupun dari orang dalam negeri. Saat membaca review tersebut, ada yang menyebutkan Cemara homestay. Hmm....penasaran jadinya. Coba googling, dan memang ada yang namanya Cemara's homestay di depan BNS dengan deskripsi yang sama. Akhirnya kami bertanya dengan kakak sepupu yang sering berlibur ke Batu bersama dengan keluarganya. Mereka menyarankan Cemara's homestay juga. Mereka sih belum pernah menginap di situ karena setiap liburan tempat ini selalu full sehingga mereka mencari tempat lain di sekitar BNS.
Cemara Homestay dan BNS
Singkat cerita, kami menghubungi ibu Liz, pemilik homestay dan memesan kamar yang muat untuk tiga orang dewasa (ada dua double bed). Ibunya ramah sekali, setiap pertanyaan pun dibalas dengan sabar. Akhirnya hari yang dinanti tiba juga, kami terbang menuju Malang dan naik taksi menuju Batu. Lokasinya sangat strategis. Di depan BNS, mau cari makanan kalau malam hari pun gampang karena ada rumah sosis, rumah makan, warung tenda, dan disamping homestay terdapat indomart. 
Bagian depan homestay.
Taman yang ada, nyaman dan sejuk
Homestay ini sepertinya adalah rumah biasa dengan banyak kamar. Tetapi suasananya sangat asri. Ada kolam, taman, dan pohon-pohonan. Menginap di sini seperti menginap di rumah saudara saja. Selain ibu dan anak-anaknya yang ramah, setiap hari mereka menyediakan sarapan yang sehat, tanpa MSG, dan enak tentunya. Bahkan si oma yang rewel soal makanan saja doyan semua masakan yang ada. Enaknya lagi di sini, air, kopi dan teh tersedia dengan bebas selama 24 jam. 
Suasana ruang makan. 
Makanan hari pertama, yang sudah ludes sebelum sempat difoto. FYI, jamur crispy-nya dari kebun sendiri loh.
Menu makanan kami hari kedua, kali ini papa sempat memfotonya
Di depan kamar kami pun terdapat taman dan bangku yang dapat digunakan untuk duduk-duduk, asal pakai minyak sereh dulu, untuk menikmati anggrek dan tanaman-tanaman lainnya. Saat malam hari, ada bunyi kodok juga loh. Hal yang jarang didengar oleh Duo Lynns. Jadinya mereka agak norak. Hehehe. 
Suasana di depan kamar kami :)
Saat kami datang, yang lebih awal dari waktu check in, kami diijinkan untuk langsung masuk ke kamar kami. Awalnya kami terkejut karena kamarnya tidak ada AC. Apalagi oma, yang tidak tahan panas. Tetapi ternyata memang tidak dibutuhkan AC. Kami dapat tidur siang sebentar setelah lelah di perjalanan menuju Batu. Suasana Batu yang sejuk membuat AC tidaklah berguna. Batu memang terkenal dengan kota yang dingin, kurang lebih sama seperti Puncak.
BNS di malam hari, dari depan Cemara Homestay.
Kami sempat berbincang-bincang dengan ibu Liz. Ternyata tempat ini juga sering dipakai retreat anak-anak muda dari kota sekitarnya. Dan kalau liburan, tempat ini bisa fully booked. Untuk menyiasatinya, harus memesan jauh-jauh hari, jangan mendadak. Atau ya seperti kami, pilihlah tanggal cantik dimana tidak banyak orang yang sedang kelayapan berlibur. Seperti kemarin, yang menginap hanya kami saja, tetapi service dari seluruh staf Cemara Homestay tetap prima loh. 

Satu hal yang membuat kami terharu adalah ibu Liz dengan rela hati menawarkan untuk mengantar kami ke Jatim Park 2 dan Jatim Park 1. Memang kalau kita hanya main di sekitar sini, Cemara homestay bisa menjadi tempat yang menarik untuk ditempati. 

Jika ada waktu lebih, mereka juga punya tour ke kebun apel. Sayangnya kami tidak sempat untuk mencobanya. Secara keseluruhan, kami menyukai tempat ini. Dengan suasana yang seperti rumah sendiri, ditambah keramahan dan kebaikan dari pemilik dan keluarganya membuat kami betah menginap di sini :) 

Disclaimer: postingan ini bukan postingan berbayar dan tidak disponsori apapun, murni dari pengalaman kami secara pribadi.

Cemara Homestay
jl. Oro-oro ombo no 429 (depan Cinema 4D BNS)
Batu, Jawa Timur 63516
Telp: 0812-3026-3234/0811362092