Showing posts with label Jatim Park 2. Show all posts
Showing posts with label Jatim Park 2. Show all posts

Wednesday, December 14, 2016

Mari Bertemu Barney dan Baby Bop di Museum Satwa

Setelah sebelumnya melihat hewan-hewan yang bergerak sana-sini di kebun binatang, sekarang giliran kami melihat hewan-hewan yang tidak dapat bergerak di Museum Satwa. Tetapi sebelum masuk ke sana, saya mampir dulu ke toko cinderamata mereka. Mau beli oleh-oleh? Bukan, tapi mau beli sandal karena sandal saya minta makan alias mangap. Masuk ke toko pun deg-degan, karena biasa harga barang di toko cinderamata kan ngegetok. Tetapi ternyata harga barang-barang yang berbau Batu Secret Zoo termasuk murah. Sendalnya pun hanya 15 ribu rupiah saja. Tenanglah hati awak. 

Ada apa sih di museum satwa? Di museum ini terdapat satwa-satwa yang diawetkan dan fosil-fosil purba yang didatangkan dari berbagai negara di seluruh benua. Katanya sih seluruh satwa awetan yang ada di sini diperoleh tidak dengan sengaja diburu, tetapi diawetkan dari satwa yang telah mati. Museum ini ternyata sudah ada sejak tahun 2009. Bentuk bangunannya seperti bentuk museum di Amerika yang bergaya Romawi kuno. 
Museum satwa dengan dua gajah besar dan gajah-gajah lucu.
Karena kami masih mengenakan gelang Jatim Park 2, maka kami langsung masuk ke dalam museum. Kami disambut dengan sangkar raksasa dengan tinggi 10 meter dan diameter 5 meter. Di dalamnya terdapat banyak bunga-bunga dan kambing yang bermain gitar. Kita dapat masuk dan berfoto di dalam sangkar. Yah hitung-hitung sekali-sekali merasakan hidup di dalam sangkar emas bunga.
Hidup dalam sangkar raksasa
Di sebelah kiri dan kanan sangkar tersebut terdapat beberapa spot yang juga dapat digunakan untuk foto 3D. Ada yang terbang di atas punggung, ada juga foto dengan tema sirkus. Adik dengan semangat mau foto. Selain foto-foto, terdapat juga beberapa burung yang sedang nangkring di atas pohon di taman buatan mereka. Semua burung ini sudah tidak hidup lagi alias burung yang sudah diawetkan.
Naik gajah dulu yaaa
Kami pun masuk ke bagian tengah ruangan. Oma langsung berkata kok penataan letaknya mirip dengan Natural History Museum di DC ya. Hm...memang mirip, tetapi di sana pencahayaannya lebih terang. Sedangkan di Museum Satwa pencahayaannya dibuat agak remang. Tiba-tiba adik berteriak ada Baby bop dan Barney. Maksudnya adalah kerangka dinosaurus. Memang di sana ada rangka T-Rex dan Triceratops. Kumpulan kerangka dinosaurus ini berdiri dinaungi langit-langit yang dilukis dengan gambar seperti langit yang mendung.
Hello Barney and Baby Bop
Di sekeliling Dinosaurus terdapat banyak akuarium satwa. Jadi kita bisa puas melihat satwa lengkap dengan habitatnya. Terkadang dalam 1 akuarium ada beberapa satwa yang tinggal di daerah yang sama. Katanya sih yang mengurus gambar-gambar ini adalah pelukis dari Afrika. Hmm....pantas saja hasilnya betul-betul melukiskan alam di Afrika seperti yang biasanya kami lihat melalui TV. Kami melihat setiap akuarium dan terkadang menceritakan kepada Duo Lynns penjelasan tentang binatang-binatang itu.
Hi Mr. Four Beaver
Perbandingan bayi keluarga kucing besar dengan hewan-hewan pengerat.
Saat kami berkeliling, kakak berkata ada Pumba. Pumba dalam Lion King adalah warthog. Warthog, phacochoerus africanus, merupakan sejenis babi liar, agak mirip babi hutan. Gigi taringnya dapat mencapai 23 cm, panjang tubuh sekitar 1,5 m dan beratnya sekitar 150 kg. Gigi taring ini digunakan untuk melindungi dirinya dari predator. Makanan warthog adalah tumbuhan, telur, buah, burung. mamalia kecil, hewan mati.Walau babi identik lama bergerak, tapi warhog sangat pintar berlari. Dan penciumannya sangat tajam. Warthog dapat berusia hingga 15 tahun. 
Pumba the Warthog
Reptil pun tidak ketinggalan mengisi museum ini. Kalau tadi king cobra di BSZ tidak terlihat mungil, king cobra di sini terlihat besar. Dan tidak ketinggalan juga reptil ciri khas Indonesia, komodo.
King Cobra
Komodo dengan lidahnya yang penuh bakteri.
Kami pun beranjak menuju insectarium, yaitu akuarium yang berisi berbagai spesies serangga, mulai dari kupu-kupu, kumbang, belalang, dan lain-lain. Melihat persebarannya, serangga-serangga ini berasal dari Indonesia, Peru, Papua Nugini, Kolombia, Malaysia, dan Madagascar. Bisa jadi serangga-serangga ini berjumlah ribuan, ada yang menyebutkan lebih dari 5.000. Untungnya mereka semua sudah tidak bernapas. Tidak dapat dibayangkan kalau mereka masih hidup.
Kupu-kupu yang cantik
Museum Satwa juga mempunyai koleksi fosil. Fosil-fosil ini merupakan fosil tiruan dari bahan fiberglass. Fosil-fosil ini hasil rekonstruksi para ahli satwa purbakala sehingga kita dapat mengetahui gambaran satwa yang hidup pada zaman berjuta-juta tahun yang lalu. Salah satunya adalah mammoth. Mammoth, yang bentuknya seperti gajah, termasuk dalam genus mammathus. Mammoth hidup sekitar 4,8 juta tahun yang lalu. Mammoth ini besar dan tingginya sekitar 5 meter. Mammoth mulai menghilang sekitar 10.000 SM dari Eropa dan Siberia Selatan. 
mammoth
Di samping kiri mammoth terdapat fish diorama atau diorama ikan dan kehidupan di bawah air, baik air tawar seperti sungai, danau, rawa maupun air laut dengan kedalaman berbeda-beda.
Kiri atas: white-spotted guitarfish. Kanan atas: Common guitarfish.
Kiri bawah: coconut crab. Kanan bawah: Jellyfish atau ubur-ubur.
Kuda laut dan kerang yang lucu-lucu
Bagi yang belum pernah ke kutub, di sini kita bisa pura-pura berfoto di kutub dengan latar belakang gunungan es dan beruang kutub. Yang kami suka petugas di sini ramah-ramah. Bahkan petugas yang menjaga diorama tentang kutub menawarkan kami untuk berfoto sekeluarga dan dia yang mengambilkan fotonya. Di daerah ini kita bisa bertemu beruang kutub, dan juga harimau Siberian. Mukanya harimau siberian memang terlihat lebih bengis daripada harimau yang kami lihat di dalam Batu Secret Zoo.
Diorama kutub. Jangan disentuh ya si beruang kutub.
Bagian apa sih yang paling menarik bagi kami? Selain melihat hewan-hewan dalam bentuk yang sebenarnya, di sini banyak juga info-info yang menambah pengetahuan kami. 
Beruang kutub saat bayi hanya sebesar hot dog.
Selain itu, museum ini dilengkapi dengan toilet yang bersih dan dalam jarak beberapa meter ada tempat duduk. Buat kami, ini penting sekali karena membawa oma. Kasian kan kalau oma suruh jalan terus. Di ujung museum ada kafe. Jadi kalau mau cari makanan saat di dalam museum, bisa ke sini juga.

Setelah berada di sini selama hampir 2 jam, ada beberapa hal yang baru kami ketahui. Apa sajakah itu?
1. Cheetah, binatang darat tercepat, dapat berlari dengan kecepatan 96.5 km/jam. Sedang ostrich memegang juara diantara burung-burung lainnya, dengan kecepatan 70 km/jam. Bagaimana dengan monyet? Disebutkan bahwa patas monkey mempunyai kecepatan 55 km/jam. Jadi teringat bis patas.
2. Burung penguin yang mempunyai 15 species ini ternyata dapat berenang di dalam air tanpa bernapas selama 20 menit dan dapat menyelam hingga kedalaman 85 meter.
3. Dalam 1 hari, harimau siberian memerlukan daging seberat 60 pon. Tidak heran harimau ini terbesar di dunia.
4. Pejantan walrus menggunakan taringnya untuk bertarung dengan pejantan lainnya dalam masa kawinnya dan panjang taring ini dapat mencapai 80 centimeter.
5. Berbeda dengan harimau, singa hidup berkelompok dengan singa-singa lainnya. Nah, di keluarga singa, yang sibuk cari makan adalah harimau betina. Lalu yang jantan ngapain dong? Singa jantan bertugas menjaga daerah kekuasan milik kelompoknya. 
6. Badak mempunyai indera penciuman dan pendengaran yang bagus, tetapi badak tidak dapat melihat jauh. Rata-rata umur badak adalah 40 tahun.
7. Ostrich, atau burung unta, merupakan burung terbesar di dunia dan beratnya dapat mencapai 140 kg.
8. Jika berbicara tentang hewan tertinggi, burung terbesar, serangga terbesar, kera (ape) terbesar, dan hewan tercepat, maka Afrika memegang juaranya. Jerapah, ostrich, kumbang goliath, gorilla dan cheetah ada di sana.
9. Di Afrika, kuda nil termasuk hewan yang sering menyerang manusia jika dibandingkan dengan hewan besar lainnya. Kuda nil akan menyerang manusia jika dia merasa terancam. Jadi sebaiknya hati-hati dengan kuda nil.
10. Jerapah memiliki lidah berwarna hitam dan panjangnya dapat mencapai 45 cm. Jangan sampai dijilat jerapah kalau begitu =D
11. Hummingbird adalah satu-satunya burung yang dapat terbang mundur.
12. Beruang coklat, yang sering dijadikan teddy bear, mampu memangsa seekor kijang dewasa. Dan jika berdiri, tingginya bisa mencapai 3 meter. 
13. Mau tahu hewan mana yang keturunan bangsawan? Lobster adalah keturunan bangsawan. Mengapa? Karena lobster berdarah biru =D
1 paus biru = 5,000 anak 10 tahun loh....
Setelah keluar dari museum, ternyata hujan belum berhenti. Padahal adik sudah niat mau foto dengan gajah-gajah lucu di depan museum. Akhirnya sambil menunggu hujan reda, kami membeli hotdog di cart di depan loket. Dengan menunjukkan gelang, kami dapat free botol mineral ukuran kecil. Lumayan juga. 

Di area Jatim Park 2 ini terdapat Pohon Inn. Kami pun masuk ke sana, duduk di lobbi sambil menunggu taksi pesanan kami. Di situ juga terdapat Jungle Fast food, restoran fastfood yang didekorasi seperti hutan. Katanya sih pengalaman makan di sini seru, karen ada beberapa meja yang berputar dengan pelan dan pengunjung bisa melihat hewan sambil makan. Tetapi review-nya makanan di sini biasa saja dan mahal banget. Jadi membeli suasana, bukannya rasa. Nah, kalau bagi kami, terutama oma, makanan harus berasa. Jadi kami tidak makan di sana. Hehehe. 

Taksi kami pun datang dan siap mengantarkan kami ke Cemara. Melihat hujan yang semangat seperti ini, kami memutuskan tidak jadi ke BNS. Toh percuma ke sana tetapi tidak bisa ke taman lampion =(  
Batu Secret Zoo saat sore hari.
Jatim Park 2
(Batu Secret Zoo and Museum Satwa) 
Alamat: Jl. Oro-oro ombo no.9 Batu, Jawa Timur 
Telp: 0341-597777
Jam operasional: 10.00 - 18.00
HTM (per 1 Desember 2016): 
Rp 84.000,00 (Senin - Kamis) 
Rp 120.000,00 (Jumat - Minggu, Hari libur nasional)

After: Berpetualang ke Dalam Tubuh di Bagong Adventure Museum Tubuh 


Before: Wisata Edukasi di Batu Secret Zoo

Saturday, December 10, 2016

Wisata Edukasi di Batu Secret Zoo


Setelah kami puas bermain di Museum Angkut dan Pasar Apung kemarin, jadwal kami hari ini adalah bermain ke Jatim Park 2. Anak-anak dan oma sudah siap untuk pergi melihat hewan-hewan di Batu Secret Zoo. Katanya sih Batu Secret Zoo terkenal sangat bagus, bahkan lebih keren daripada Singapore Zoo. Mari kita buktikan.

Saat kami makan, bu Liz bercakap-cakap dengan kami dan menawarkan diri untuk mengantar kami ke depan Jatim Park 2. Kami merasa tidak enak hati, tetapi bu Liz berkata tidak apa-apa, toh dekat dan memang sedang tidak ada kegiatan apapun. Akhirnya setelah menikmati sarapan yang enak dan sehat di Cemara, kami diantar bu Liz sampai ke gerbang Jatim Park 2.

Sebelum lebih jauh bercerita tentang BSZ, saya ingin sedikit menjelaskan apa saja sih di kawasan Jatim Park 2 dan apa sih bedanya dengan kawasan Jatim Park 1. Jatim Park 1 memadukan antara taman edukasi (antara science, budaya, dan sejarah) dengan theme park dan water park. Sedangkan Jatim Park 2 (yang terdiri dari Batu Secret Zoo dan Museum Satwa) memadukan antara kebun binatang dan pengenalan akan hewan dengan theme park dan water park. Tentu saja keduanya menarik bagi saya. Tetapi kalau waktu tidak mencukupi, saya pribadi memilih Jatim Park 2. Mengapa? Karena membawa oma dan adik yang masih TK A, kebun binatang akan lebih menyenangkan untuk mereka.
Museum Satwa dan Pohon Inn.
Karena kami masih menggunakan promo boarding pass Citilink, maka pembelian tiket dilakukan di customer sevice. Ternyata belinya pun antri, karena ada rombongan sekolah-sekolah yang sedang field trip ke sini. Setelah memberi tiket, kami pun segera masuk. 
Biosecurity screening supaya kita tidak membahayakan hewan. Desinfektankah ini?
Hewan pertama yang menyambut kami adalah tikus. Tetapi tikus ini bukanlah sembarang tikus, namanya adalah nutria atau tikus sungai atau myocastor coipus. Nutria ini besar. Sebagai perbandingan, jika tikus biasa beratnya 500 gram, maka tikus sungai beratnya sekitar 10kg, 20 kali lebih berat daripada tikus biasa. Dan biasanya banyak di Amerika Selatan. 
Nutria yang menyambut kami dan iguana yang sedang brunch.
Yang membuat kami kagum dengan Batu Secret Zoo adalah alur yang jelas yang membantu setiap pengunjung melihat binatang-binatang yang ada. Asal mengikuti alur yang ada, pasti setiap binatang tidak ada yang terlewat. Diawali dengan memasuki dunia monyet, kami terkagum-kagum dengan berbagai jenis monyet yang baru kami lihat. Duo Lynns lumayan norak saat melihat meerkat. Selama ini mereka tahu meerkat di TV, dan akhirnya melihat secara langsung.
Kiri: kuskus, salah satu hewan berkantung.
Kanan: monyet yang sedang menyusui anaknya.
Bermacam-macam binatang yang menarik untuk dilihat.
Mara Patagonia, hewan unik dengan kepala kelinci, badan kancil, dan kaki kangguru
Atas: Hewan yang katanya hanya ada di Jatim Park 2 (tapi tidak ditulis hewan apakah ini)
Kiri bawah: Capibara. Kanan bawah: Binturong yang sedang mengantuk.
Tak lama kemudian kami seperti masuk ke dalam gua. Gua ini tidak menakutkan, karena isinya adalah beberapa hewan-hewan seperti trenggiling, kukang, dan hewan yang ada di laut. Bahkan ada akuarium yang berisi kelinci laut? Benarkah ada kelinci yang tinggal di laut? Itu sih hanya akal-akalan pengelola saja. Kelincinya diletakkan di dalam kotak kaca transparan dan kotak tersebut ada di akuarium. Tetapi kreativitasnya boleh juga.
Istana di bawah laut, dan ternyata ada kelinci di bawah laut :P
Under the sea....under the sea
Alur selanjutnya adalah tempat yang gelap dan di pintunya ada 2 Anubis yang berjaga. Siapakah Anubis? Dalam mitologi Mesir, Anubis adalah sosok yang berkepala jackal atau serigala dan berbadan manusia yang bertugas menjaga makam. Apakah kita akan melihat mumi di dalam? Ternyata tidak. Tetapi kita akan melihat reptil-reptil dan amfibi yang ada di dalam kaca. Apa sajakah itu? Ada ular, serangga dan katak. Kataknya pun besar sekali. Kata adik mungkin makannya banyak jadi gendut.

Di area ini juga terdapat kura-kura dengan muka bermacam-macam. Ada yang bermuka buaya, berhidung babi, penyu dan sebagainya. Kami pun teringat museum kura-kura yang ada di Singapore. Sekarang tidak perlu jauh-jauh ke sana untuk melihat kura-kura. Sayang penerangannya kurang, jadi kami tidak bisa melihat muka kura-kura sejelas yang di museum kura-kura. 
Hewan-hewan yang ada di Reptile Garden, dari ular hingga komodo. 
Keluar dari taman reptil, kami disambut dengan tembok dari batu-batu kecil yang berwarna-warni. Tentunya melegakan mata kami, setelah melihat segala sesuatu dalam cahaya yang minim. Di bagian luar, flamingo-flamingo yang cantik sudah menanti kami. Warnanya begitu cerah. Ternyata warna flamingo akan semakin cerah jika cukup makan dan dengan warna bulunya ini mereka menarik perhatian pasangannya. Ini mengingatkan kami akan flamingo-flamingo berwarna cantik di DC Zoo dan flamingo-flamingo yang kusam di TamanSafari =D. 
Suka sekali lihat flamingonya....cantik dan cerah warnanya.
Selanjutnya adalah Savannah. Memasuki Savannah, kita seakan diajak seperti pergi ke pedalaman Afrika, dan melihat-lihat hewan di sana. Tapi jangan takut kepanasan, karena kita akan berjalan di area yang tertutup dan melihat hewan-hewan tersebut, yang berada di area outdoor, dari kaca. Nyaman deh pokoknya. Kami salut dengan penataan dan disain di sini. Semuanya dibuat seperti di pedalaman, sampai ke rumah-rumahnya juga seperti di pedalaman. 
Savannah, kampungnya hewan-hewan ini
Setelah meneduh sebentar di Savanah, kami melanjutkan perjalanan. Di depan Savanah ada pasar Africa. Jadi bagi yang mau makan atau minum, bisa mampir di sini. Awalnya kami mau mampir, tetapi setelah melihat peta, di bagian depan adalah Happy Land. Kami memutuskan untuk makan di food court dekat Happy Land. Bagi yang mau berfoto dengan burung kakak tua, pihak jatim Park menyediakan spot untuk berfoto. Bayar gak? Ya bayar dong. Untuk berfoto dengan 1 burung, kita harus merogoh kantong kita dan memasukkan uang Rp 5.000,00 ke dalam kotak yang tersedia. Setelah itu kita bisa menggunakan kamera atau handphone kita sendiri. Di situ juga ada fotografer dari Jatim Park, tetapi jika kita menggunakan jasa mereka, maka kita harus membayar Rp 50.000,00 sebagai ganti ongkos cetak foto. Kami sih tidak begitu berminat untuk difoto, tetapi oma semangat. Jadi, oma saja yang berfoto =D

Happy Land merupakan area dimana anak-anak bisa puas bermain. Mainannya pun macam-macam. Dari komidi putar atau merry go round, animal coaster, pemadam kebakaran, mobil-mobilan, dan sebagainya. Bahkan rumah hantu pun ada juga. Tentu saja Duo Lynns bersemangat untuk main. Dan selain Duo Lynns, oma pun semangat main roller coaster, duduk paling depan pula =))
Happy Land, happy untuk anak-anak dan happy untuk orang tua (karena free)
Setelah puas main, waktunya kami mengisi perut kami. Enaknya makan di area Happy Land, ada dua pilihan food court yang dapat dipilih. Yang pertama adalah food court Castle dan food court Daun. Makanannya mirip-mirip dan pembayaran dilakukan dengan kartu, dan setelah selesai kartu dikembalikan dan sisa uang yang ada dalam kartu akan diberikan kembali ke kita.. Jadi kami mengisi uang ke kartu yang akan digunakan. Kami memilih makan di food court Daun, supaya bisa melihat-lihat water park. Rencananya habis makan kami akan main di sana. Sayangnya saat makan, tiba-tiba mulai gerimis. Saya dan papa mulai lihat-lihatan, bagaimana dengan rencana untuk main airnya. Untungnya kakak berkata tidak usah main air, soalnya mau hujan. Nanti jadi tidak enak badan. Kami lega mendengarnya. 
Water Park, kapan-kapan main ke sini lagi ah...
Setelah makan, kami berencana untuk naik Safari Farm. Tetapi karena antrinya lumayan, maka saya dan oma duduk mengantri, sementara papa dan Duo Lynns naik wahana yang dekat dengan tempat kami mengantri. Menghemat waktu ceritanya. Akhirnya giliran kami untuk naik ke mobilnya. Kali ini kami duduk di tengah. Seperti di Taman Safari, kita akan bertemu dengan hewan-hewan yang ramah. Kalau di sini, kita boleh memberi makan kepada hewan-hewan ini. Makanannya dapat dibeli di petugas yang berjaga di sini. 

Awalnya masih seru, karena hewannya hanya mendekati kita saja. Tetapi makin lama makin menegangkan. Hewan-hewan tersebut lumayan agresif. Mereka berani menjulurkan kepala sampai ke dalam untuk meminta makanan. Berhubung saya memang tidak suka dicium hewan, duduk di tengah lumayan menolong.
Safari Farm
Di samping Safari farm, ada wahana menjelajah lima benua. Kita diajak menjelajah lima benua. Banyak miniatur-miniatur setiap benua, seperti di istana boneka Dufan. Bedanya, kita tidak naik perahu untuk menjelajah. Kita akan naik ke kereta dan menjelajah dengan kereta. Jadi kalau kata kakak seperti wahana Winnie the Pooh. Betul juga, kak....
Jelajah 5 Benua
Selesai menjelajah 5 benua dengan kereta, kami segera bergegas. Gerimis semakin seru. Tujuan kami berikutnya adalah gorilla. Oma pengen banget foto dengan gorilla. Memang mama saya ini hobi foto =D Lama kelamaan hujan semakin deras dan seperti diguyur dari langit. Akhirnya kami berteduh di kids station. Mbak yang bertugas berkata bahwa foto dengan gorilla hanya dilakukan saat weekend. Akhirnya sambil menunggu hujan, kami memakaikan jas hujan pada anak-anak. Untungnya mbak di sana baik hati. Jadi sambil menunggu, anak-anak main beberapa mainan yang tidak kena cipratan air hujan. Tetapi rasanya hujan semakin bersemangat. Kami melihat banyak rombongan sekolah tetap berjalan sambil menggunakan jas hujan. Rupanya pihak sekolah sudah mengantisipasinya.
Walau hujan, tetapi beruangnya tetap diluar dan tidak ada yang bermain di kids station dan Kapal Nabi Nuh.
Akhirnya hujan pun agak melemah, kami berpamitan dengan mbak yang sudah menemani kami selama hujan. Kami berjalan perlahan menuju pintu keluar. Untuk menuju pintu keluar, kita akan melewati istana si raja hutan. Serunya di sini, kita masuk ke dalam lorong yang atapnya kaca dan singa-singa sedang leyeh-leyeh diatasnya. Pemandangan yang menarik, asal jangan roboh atapnya.

Selain harimau, ada juga kucing besar lainnya. Harimau termasuk hewan yang bisa hidup di mana saja. Di tempat dingin maupun di tempat panas. Dan ternyata harimau tidak pernah punya sarang. Harimau hanya mempunyai teritori yang luas. Hmm...Daerah kekuasaan maksudnya. Di dunia ini ternyata harimau terbesar adalah harimau Siberia yang tersebar di China dan Korea Utara. Beratnya bisa mencapai 215-318 kg. Sedangkan harimau terringan yang masih ada adalah harimau Malaya, dengan berat 100-140 kg. Di atasnya harimau Malaya adalah  harimau Sumatra dengan berat 100-150 kg. 
Bahkan kucing-kucing besar ini optimis akan masa depan mereka =D
Di akhir rute, pihak Jatim Park menyediakan photo booth bersama harimau putih yang masih kecil. Sistemnya pun masih sama dengan yang foto dengan burung. Bayar saja Rp 5.000,00 maka kita bebas untuk berfoto.Saya kok gak tega melihat harimau tersebut, jadi saya tidak berfoto. Sedang si oma seperti biasa, langsung semangat =D

Tips berkunjung ke Jatim Park 2:
1. Jatim Park 2 terdiri dari Museum Satwa dan Batu Secret Zoo. Sebaiknya datang awalan untuk melihat-lihat kebun binatang baru ke Museum Satwa. 
2. Di Batu cuaca pun bisa berubah-ubah. Jangan lupa bawa payung atau jas hujan, jaga-jaga jika hujan. Kami juga membawa jaket yang ada tutupan kepala untuk anak-anak, jaga-jaga kalau mendadak berangin sekali atau gerimis sedikit.
3. Karena area outdoornya panas, sebaiknya pakai sunscreen supaya tidak terlalu menyengat. Kecuali yang tipe cuek seperti saya =D
4. Untuk mencegah dehidrasi, jangan lupa minum. Kalau kemarin, selain membawa minum, kami juga membeli di sana. Harga makanan dan minuman pun masih wajar.
5. Selain melihat binatang, di sana juga ada show-show binatang. Jadi bisa juga cek ke website-nya untuk jadwal show. Sedangkan memberi makan binatang biasanya hanya ada saat weekend.
6. Jika anda seperti saya, yang tidak suka dicium binatang, pilihlah bangku di tengah saat Safari farm. Jangan di pinggir ya.

Jatim Park 2
(Batu Secret Zoo and Museum Satwa) 


Alamat: Jl. Oro-oro ombo no.9 Batu, Jawa Timur 

Telp: 0341-597777

Jam operasional: 10.00 - 18.00

HTM (per 1 Desember 2016): 
Rp 84.000,00 (Senin - Kamis) 

Rp 120.000,00 (Jumat - Minggu, Hari libur nasional)

Monday, November 21, 2016

Review Cemara Guesthouse Batu Malang

Sumber foto: cemarashomestay
Beberapa waktu lalu kami sekeluarga mengambil waktu untuk pulang kampung, tepatnya ke kampung mama saya. Kali ini sambil pulang kampung dan bertemu sanak saudara, kami mengambil waktu untuk mampir ke Batu selama dua malam, untuk mengunjungi tempat-tempat wisata yang fun dan edukatif. Tentunya kami memerlukan tempat tinggal yang posisinya strategis dan nyaman. Apalagi kendaraan di sana juga hanya dapat mengandalkan taksi saat malam. Yang ada di pikiran adalah cari penginapan di daerah BNS, supaya kalau malam hari ke BNS, hanya dengan menggelinding saja sudah sampai (lebay dikit ah).

Saat melihat-lihat hotel di daerah Batu, kebanyakan review-nya kurang bagus. Akhirnya mencoba mencari di Airbnb. Ada satu guesthouse yang posisinya di depan BNS. Sesuai dengan maksud hati nih. Review-nya pun bagus, baik dari orang luar dan maupun dari orang dalam negeri. Saat membaca review tersebut, ada yang menyebutkan Cemara homestay. Hmm....penasaran jadinya. Coba googling, dan memang ada yang namanya Cemara's homestay di depan BNS dengan deskripsi yang sama. Akhirnya kami bertanya dengan kakak sepupu yang sering berlibur ke Batu bersama dengan keluarganya. Mereka menyarankan Cemara's homestay juga. Mereka sih belum pernah menginap di situ karena setiap liburan tempat ini selalu full sehingga mereka mencari tempat lain di sekitar BNS.
Cemara Homestay dan BNS
Singkat cerita, kami menghubungi ibu Liz, pemilik homestay dan memesan kamar yang muat untuk tiga orang dewasa (ada dua double bed). Ibunya ramah sekali, setiap pertanyaan pun dibalas dengan sabar. Akhirnya hari yang dinanti tiba juga, kami terbang menuju Malang dan naik taksi menuju Batu. Lokasinya sangat strategis. Di depan BNS, mau cari makanan kalau malam hari pun gampang karena ada rumah sosis, rumah makan, warung tenda, dan disamping homestay terdapat indomart. 
Bagian depan homestay.
Taman yang ada, nyaman dan sejuk
Homestay ini sepertinya adalah rumah biasa dengan banyak kamar. Tetapi suasananya sangat asri. Ada kolam, taman, dan pohon-pohonan. Menginap di sini seperti menginap di rumah saudara saja. Selain ibu dan anak-anaknya yang ramah, setiap hari mereka menyediakan sarapan yang sehat, tanpa MSG, dan enak tentunya. Bahkan si oma yang rewel soal makanan saja doyan semua masakan yang ada. Enaknya lagi di sini, air, kopi dan teh tersedia dengan bebas selama 24 jam. 
Suasana ruang makan. 
Makanan hari pertama, yang sudah ludes sebelum sempat difoto. FYI, jamur crispy-nya dari kebun sendiri loh.
Menu makanan kami hari kedua, kali ini papa sempat memfotonya
Di depan kamar kami pun terdapat taman dan bangku yang dapat digunakan untuk duduk-duduk, asal pakai minyak sereh dulu, untuk menikmati anggrek dan tanaman-tanaman lainnya. Saat malam hari, ada bunyi kodok juga loh. Hal yang jarang didengar oleh Duo Lynns. Jadinya mereka agak norak. Hehehe. 
Suasana di depan kamar kami :)
Saat kami datang, yang lebih awal dari waktu check in, kami diijinkan untuk langsung masuk ke kamar kami. Awalnya kami terkejut karena kamarnya tidak ada AC. Apalagi oma, yang tidak tahan panas. Tetapi ternyata memang tidak dibutuhkan AC. Kami dapat tidur siang sebentar setelah lelah di perjalanan menuju Batu. Suasana Batu yang sejuk membuat AC tidaklah berguna. Batu memang terkenal dengan kota yang dingin, kurang lebih sama seperti Puncak.
BNS di malam hari, dari depan Cemara Homestay.
Kami sempat berbincang-bincang dengan ibu Liz. Ternyata tempat ini juga sering dipakai retreat anak-anak muda dari kota sekitarnya. Dan kalau liburan, tempat ini bisa fully booked. Untuk menyiasatinya, harus memesan jauh-jauh hari, jangan mendadak. Atau ya seperti kami, pilihlah tanggal cantik dimana tidak banyak orang yang sedang kelayapan berlibur. Seperti kemarin, yang menginap hanya kami saja, tetapi service dari seluruh staf Cemara Homestay tetap prima loh. 

Satu hal yang membuat kami terharu adalah ibu Liz dengan rela hati menawarkan untuk mengantar kami ke Jatim Park 2 dan Jatim Park 1. Memang kalau kita hanya main di sekitar sini, Cemara homestay bisa menjadi tempat yang menarik untuk ditempati. 

Jika ada waktu lebih, mereka juga punya tour ke kebun apel. Sayangnya kami tidak sempat untuk mencobanya. Secara keseluruhan, kami menyukai tempat ini. Dengan suasana yang seperti rumah sendiri, ditambah keramahan dan kebaikan dari pemilik dan keluarganya membuat kami betah menginap di sini :) 

Disclaimer: postingan ini bukan postingan berbayar dan tidak disponsori apapun, murni dari pengalaman kami secara pribadi.

Cemara Homestay
jl. Oro-oro ombo no 429 (depan Cinema 4D BNS)
Batu, Jawa Timur 63516
Telp: 0812-3026-3234/0811362092