Tujuan
kami berikutnya adalah menikmati sore di Nishiki Market. Untuk menuju Nishiki
Market, dari stasiun Tokufuji, kami harus naik bis 207. Sebetulnya bisa lewat
kereta terus, tetapi tidak wheelchair accessible, yang berarti banyak tangga.
Opa dan oma susah jika bertemu tangga.
Kalau
tadi pagi naik bus begitu santai, sore ini, bertepatan dengan banyak turis,
kami seperti jadi ikan pepes. Penuh sesak. Hampir saja tidak bisa turun karena
para turis tersebut tidak mau memberi orang jalan untuk turun. Untung ada orang
setempat yang membantu kami.
Dari tempat
kami berhenti, ternyata lebih cepat satu pemberhentian (entah bagaimana google
map ini). Jadinya kami harus berjalan kurang lebih 600 meter menuju Pasar
Nishiki. Untungnya di sepanjang jalan ada beberapa cemilan yang bisa dibeli dan
ada halte untuk duduk.
 |
Dekorasi jalanannya kawaii
|
 |
Cemilan yang enak sekali.....
|
Nishiki
Ichiba sebetulnya seperti pasar pada umumnya. Pasar yang sudah ada sejak zaman
Edo ini, kurang lebih 400 tahun yang lalu, awalnya merupakan pasar ikan. Sejalan
dengan perkembangan zaman, nampaknya barang-barang yang dijual pun bukan hanya
sekedar ikan.
Saat ini
Pasar Nishiki diketahui sebagai dapurnya Kyoto. Dari mulai hasil laut yang
masih segar, hasil laut olahan, hasil laut yang dikeringkan, bumbu-bumbuan, sayur-sayuran,
acar, hingga alat masak, semua ada di sini.
 |
Bumbu-bumbuan |
 |
Acar |
Target
kami adalah menjajal jajanan-jajanan yang ada. Lebih baik lagi kalau ada yang
bisa dibawa pulang untuk makan malam. Kabarnya sih okonomiyaki, kroket, dan
kaiseki ryori (seperti fish cake) di sini terkenal enak. Selain itu di
dalam sini ada Snoopy Tea House. Siapa tahu bisa mampir.
 |
Buat penggemar sushi, banyak opsi di Nishiki Market.
|
 |
Ikan goreng
|
 |
Salah satu tempat yang menjual fish cake.
|
Nishiki
Market sangat ramai sore itu. Tetapi semua menikmati karena ada tester yang dapat
dicicipi. Ditambah lagi kami bertemu roasted chestnut. Di rumah kami,
kecuali kakak, tidak ada yang tidak suka chestnut. Jadi di tengah
dingin, makan roasted chestnut sungguh menarik. Belum lagi ada tester teh.
 |
Kyotanba roasted chestnut.
|
 |
Toko baju juga ada
|
Rencana
awal kami adalah tea time di Snoopy Tea House. Sayangnya café berada di
atas. Tangga merupakan a big no saat membawa opa dan oma. Kami pun
berpindah ke Kumonocha.
 |
Sayang sekali tempat duduk di lantai 2.
|
 |
Serasa di kedai teh.
|
Kumonocha,
cloud tea, menjual berbagai macam
dessert dan minuman. Dengan tema green tea dan bentuk awan, semua
terlihat begitu menarik. Kami memilih minuman saja, karena tadi baru
cemil-cemil segala macam makanan.
 |
Berbagai dessert yang menarik hati.
|
 |
Our matcha... lengkap dengan awan
|
Setelah
selesai beristirahat di Kumonocha, kami berencana pulang. Mengingat pengalaman
rebutan kendaraan dan berdesakan hingga tidak bisa keluar seperti tadi, kami
pun memutuskan membagi dua kelompok. Papa dan oma opa naik kereta dari stasiun
terdekat (gak mungkin mereka jalan lag ikan). Sedangkan kami berempat berjalan
kaki menuju hotel.
 |
Mural art by Ki-yan at second floor.
|
Menurut
mbah google, jarak dari Kumonocha ke hotel sekitar 1,3 km, kurang lebih
19 menit jalan. Tetapi karena hawa yang adem, rasanya dalam waktu 10 menit
lebih kami pun tiba di hotel. Ternyata papa belum tiba.
Karena
tadi baru membeli fish cake di Nishiki Market, maka kami pun ke
supermarket terdekat untuk membeli makan malam kami. Hari ke delapan kami
diakhiri dengan makan malam dari konbini store dan fish cake dari Nishiki
Market. Oishi oishi...
 |
Kami disambut sake saat masuk ke hotel.
|
Next: Short Walk at Kyoto Imperial Park
PS: artikel lengkap kami selama
di Jepang bisa dilihat di sini ya.
Nishiki
Market
Website:
https://www.kyoto-nishiki.or.jp/en/
Alamat:
Nakagyo Ward, Kyoto, 604-8055, Jepang (Google
map)
Jam
Operasional: 10.00 – 17.00