Showing posts with label Gondola. Show all posts
Showing posts with label Gondola. Show all posts

Tuesday, May 27, 2025

Menjelajah Ocean Park Hong Kong


Tidak banyak yang tahu bahwa sebelum Disneyland ada di Hong Kong, ya setidaknya anak-anak yang lahir di atas tahun 2000, Hong Kong sudah mempunyai Ocean Park sebagai theme park yang sangat besar. Kalau di Jakarta, kita tahunya kan Ocean Park itu adalah waterpark. Bahkan saat tahun 2004 saya menjejakkan kaki di Hong Kong, almarhum kakak saya pun pernah bercerita tentang Ocean Park.

Cute Turtle

Theme park yang dibuka di awal tahun 1977 ini bertujuan untuk menggabungkan tempat hiburan dan edukasi, khususnya pengenalan tentang binatang. Namun karena letaknya yang berada di atas bukit membuat perjalanan menuju theme park ini hanya dapat dilalui dengan bus. Hal ini yang membuat saya tidak mengunjungi Ocean Park di tahun 2004 dan tidak membawa anak-anak ke sana saat spring holiday di tahun 2016. 

Asyiknya saat spring, bunga bermekaran.

Tetapi di akhir tahun 2016, MTR Ocean Park resmi dibuka. Tentunya ini membuat orang-orang jadi tidak susah untuk mengunjungi Ocean Park. Dan pastinya juga membuat Ocean Park mampu bersaing dengan HKDL. 

Kuda laut

Karena alasan inilah maka kami memilih mengunjungi Ocean Park di hari terakhir kami di Hong Kong. Apalagi si opa suka sekali melihat hewan-hewan. Jadi sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui.

Panda di Ocean Park, incaran opa

Perjalanan menuju Ocean Park sangatlah cepat. Sesampainya di Ocean Park, kami semua terpesona dengan udara dan pemandangan di sini. Berhubung tiket sudah dibeli secara online melalui Klook, maka kami tinggal masuk ke dalam Ocean Park.

Ikan purba.

Tujuan kami yang pertama adalah menyewa kursi roda untuk si opa. Opa memang susah jalan, apalagi naik turun. Walau kami tahu yang dorong juga akan penuh perjuangan, kami tetap memilih menyewa kursi roda. 

Ocean Park, here we come.

Mau dimulai dari mana dulu nih? Secara garis besar, theme park dengan total luas 226 hektar yang dipisahkan oleh gunung besar sebesar 91,5 ini dapat dikategorikan menjadi dua bagian. Bagian pertama adalah The Summit (Headland) dan bagian kedua adalah The Waterfront (Lowland). Kedua area tersebut bisa dicapai dengan sistem kereta gantung sepanjang 1,5 KM atau bisa juga memanfaatkan terowongan luar ruangan terpanjang kedua di Hong Kong. 

Rute kereta gantung. Kebayang kan jauhnya.

Dari dua area tersebut ada 7 zona atraksi. Di The Waterfront ada Aqua City, Amazing Asian Animals, dan Whiskers Harbour. Sedangkan di The Summit ada Marine World, Polar Adventure, Thrill Mountain, dan Rainforest.  Enaknya mulai dari mana dulu ya?

Peta Ocean Park.

Untuk memudahkan kami berjalan dan juga acara mendorong kursi roda, kami memilih berjalan menuju Aqua City. Tujuan utama adalah naik kereta gantung menuju The Summit. Stasiun kereta gantung terletak di area Old Hong Kong. Pemandangan Old Hong Kong cukup menghibur kami berjalan di jalan yang cukup menanjak. 

The Summit dari The Waterfront
Kereta gantung, candid oleh papa.
View dari kereta gantung. Cakep banget

Di The Summit ini, tempat yang kami kunjungi pertama adalah Polar Adventure. Polar Adventure berisi South Pole Encounter, North Pole Encounter, dan Arctic Fox Den. Berbicara tentang South Pole dan North Pole, pasti tidak jauh-jauh dari Mr. One Penguin dan Walrus.

Mr. One Penguin in its village.
Si kecil mendorong kursi roda opa supaya bisa melihat penguin.
Rubah putih... Terlihat cantik
Penguin number one
Penguin number two, the friend of monkey =D
Penguin number three, the baby penguin :D

Di Polar Adventure ada roller coaster Arctic Blast. Tetapi sayangnya saat kami datang sedang tidak beroperasi. Maka perjalanan kami pun berlanjut untuk mencari makan siang. berdasarkan hasil observasi, di area Marine World ada McD. Dan untuk menuju McD, kami melewati Thrill Mountain dan Rainforest. 

Arctic Blast lagi libur.
Thrill Mountain

Setelah menjelajah The Summit, walaupun tidak semua karena mendorong kursi roda naik dan turun bukit itu PR banget, maka kami kembali ke Waterfront. Kami memilih menaiki Ocean Express di Rainforest. 

Whisker di Rainforest
Dolphin di Marine World.
Tower.

Di Ocean Express ini kami seperti masuk kapal selam. Apalagi screen di atas yang membuat seakan kami sedang berada di dalam laut. Berbeda dengan naik kereta gantung yang lumayan lama, dengan Ocean Express perjalanan dari The Summit ke Waterfront ditempuh dalam waktu kurang dari lima menit.

Meerkat

Kami pun pergi menuju tujuan utama kami, yaitu Amazing Asian animal. Seperti namanya, di sini ada hewan-hewan khas Asia. daya tarik utama di sini adalah dua giant panda dan juga red panda. 

Pandaaaaaaa
Apakah ini?
Yang tidak rela berpisah dari panda.
Red panda.
Oma dan Opa dan panda.
Us and panda.
Otter

Puas melihat hewan-hewan, kami menuju Whiskers Harbour. Whiskers Harbours ini merupakan area yang memang kids friendly. Anak-anak pun menghabiskan waktu bermain berbagai macam wahana.

Iklan balita sehat =D
Loco
Kumpulan makanan.
Bianglala mini
Nunjuk apa ya mereka?

Cuaca semakin sore semakin dingin di sini. Kami pun memutuskan untuk pulang, sebelum oma dan opa kedinginan. Tetapi di jalan keluar, kami melihat pameran Little Prince. Little Prince ini seperti yang ada di Petite France. Tetapi di sini hanya pameran dan tempat foto-foto.

Little Prince and Airplane.

Red rose
Dikelilingi mawar merah raksasa
Dancing in the planet
Neon

Di Ocean Park juga terdapat sichuan monkey. Sichuan monkey, atau yang lebih terkenal dengan sebutan kera emas berhidung pesek, ini berada di dalam ruangan tertutup yang disponsori oleh Hong Kong Jockey Club. Kera ini disebut Le Le ini merupakan bagian dari konservasi di Ocean Park. 

Le Le. Sumber foto: Oceanpark

Kami tidak menyangka ternyata Ocean Park itu memang sangat menarik. Bahkan jika ditanya, The Lynns pasti akan berkata ingin mengunjungi tempat ini lagi. Tetapi memang tempat ini sangat menyenangkan :)

Pose sebelum pulang, si kecil sedang gak mau difoto.

Next: Berkenalan Lebih Jauh Dengan Mong Kok

Note: Untuk kisah lengkap mengenai tamasya kami di Hong Kong dan Macau, silakan klik link ini ya.

Yellow n adik

Sekilas Info

Ocean Park

Website: https://www.oceanpark.com.hk/

Alamat: 65MC+M8 Ocean Park, Hong Kong

Jam Operasional: dapat dilihat di website.


Tuesday, May 31, 2016

Menikmati Suara Merdu di Venetian Macau

Venetian Macau
Melanjutkan cerita sebelumnya, setelah kami selesai makan rencananya kami akan pergi ke Venetian. Ada beberapa cara yang dapat ditempuh. Pertama, naik taksi. Opsi ini paling mudah tapi paling mahal. Apalagi taksi di luar negeri tidak seperti di Indonesia, bisa ramai-ramai. Dengan jumlah kami yang nanggung, pastilah butuh 2 taksi. Yang kedua, naik kendaraan umum atau bis. Biayanya pun tidak mahal, tetapi karena namanya naik bis umum pasti waktu tempuh jadi lama untuk muter-muter. Yang ketiga adalah naik free shuttle bus ke Maritimo terminal, lalu cari shuttle bus Venetian. Banyak yang menggunakan cara ini. Hanya saja rasanya saya malas bolak-baliknya. Yang keempat, naik free shuttle bus City of Dream dari depan hotel Sintra. Dari City of Dream tinggal menyeberang ke Venetian. Rasanya ini yang paling mudah, tetapi harus mencari Sintra dulu. Dan belakangan mulai banyak yang tahu, jadi antriannya bisa puanjang banget katanya. Yang kelima, ada yang bilang jika bis dari Sintra hotel antrinya panjang, bisa juga naik free shuttle bus dari Galaxy Hotel yang mangkal menunggu di MGM hotel. Dari Galaxy hotel tinggal jalan kurang lebih 10 sampai 15 menit. Tapi jalan ke MGM dari Senado Square rasanya lumayan jauh kalau bawa anak-anak dan senior. 

Sehingga saat kami membuat jadwal, kami memutuskan untuk berjalan ke Sintra hotel dan naik dari situ. Peta menuju Sintra hotel pun sudah disimpan di handphone. 
Peta dari Senado Square menuju Sintra Hotel
Saat kami keluar dari Wong Chi Kei, antrian orang yang mau makan ke Wong Chi Kei sudah sampai ratusan. Dan ternyata di luar mulai turun hujan. Kami jadi serba salah, apalagi kakak rasanya teler. Akhirnya kami putuskan untuk kembali ke Hong Kong. Jadi ceritanya kami akan jalan di tengah hujan menuju Wynn hotel dan naik shuttle bus ke Terminal Maritimo. Kami mengeluarkan payung dan jas hujan untuk anak-anak. Dan untungnya ransel papa dilengkapi dengan penutup tas. Melihat kami memakaikan jas hujan dan penutup untuk tas, ada tante-tante yang senyum-senyum. Maklum ya tante, kita memang sedia payung jas sebelum hujan. Hehehe

Kami berjalan pelan-pelan dan hujan tambah semangat turunnya. Masih ingat cerita saya tentang kantor pos tua yang masih beroperasi hingga sekarang sehingga banyak turis yang rela antri di depannya? Ternyata hujan tidak menyurutkan semangat mereka, bahkan mereka tetap antri dengan memakai payung. Kami tetap berjalan dan akhirnya menepi di pinggir salah satu bangunan tua dekat perempatan besar bersama banyak orang. Hujan sudah berkurang dan kami akan melanjutkan perjalanan. Kami menyeberang dan tidak jauh dari perempatan besar tersebut, tiba-tiba rasanya hati saya menyuruh untuk melihat ke kanan. Saat saya melihat ke kanan, saya melihat tulisan besar Sintra Hotel (padahal pas jalan pergi dengan rute yang sama kami tidak ada yang melihat). Di dekatnya, depan toko kosmetik Korea, terdapat bis City of Dream. Kami segera menyeberang jalan menuju bis tersebut. Bis ini baru sampai dan sedang menurunkan penumpang. Saya bertanya kepada petugas yang ada apakah ini bis menuju City of Dream. Dan dia berkata, iya. Kami masuk, dan mencari tempat duduk. God is so good. Terhadap hal kecil seperti shuttle bus pun Tuhan campur tangan. Dalam hitungan lima menit, bis pun berjalan. 

Untuk menuju City of Dream yang terletak di Cotai, kita akan menyeberangi jembatan Macau Taipa yang cukup panjang. Perjalanan menuju jembatan ini sangat berkabut. Samar-samar terlihat Macau Tower yang menjulang tinggi. Bagi turis yang suka dengan aktifitas yang memicu adrenalin seperti bungee jumping, kalian dapat mengunjungi Macau Tower dan mencoba bungee jumping. Tentunya harganya tidak murah, tetapi banyak yang bilang sangat patut dicoba. Kakak mulai tertidur dan sekeliling saya juga mulai tertidur. 

Perjalanan menuju City of Dream menempuh waktu sekitar 20 menit. City of Dream merupakan kompleks di area Cotai Strip yang terdiri dari tiga hotel (Crown Hotel, Hard Rock Hotel, dan Grand Hyatt Hotel), kasino, pusat perbelanjaan dan teater. Pertunjukkan yang sangat terkenal di sini adalah The House of Dancing Water. Jika memang menginap di Macau, dan ada budget, show ini layak untuk ditonton. Cotai strip sendiri merupakan area reklamasi.

Kami turun dan bertanya kepada mas koko petugas di sana bagaimana menuju Venetian. Koko tersebut mengatakan kami tinggal menyeberang saja dan saat mereka menunjuk ke seberang kami baru sadar di seberang adalah Venetian. Kakak yang baru bangun sudah mulai bersemangat lagi. Oma opa oma pun bersemangat berjalan menuju Venetian. Kami berjalan melintasi Hard Rock Hotel, menuju jalan raya. Berbeda dengan jalanan di daerah Peninsula yang berpola gelombang seperti di Eropa, jalanan di sini hanya jalanan aspal. Dan di sekitar tempat ini adalah hotel-hotel besar dan megah. 
Cotai strip dari Hard Rock Cafe, penuh dengan kabut.
Setelah menyeberang jalan, kami sampai juga di depan Venetian Macau. Saya kira, Venetian Macau itu bentuknya seperti hotel yang gabung dengan mall. Jadi hanya bangunan saja. Ternyata Venetian itu merupakan resort di area Cotai strip yang begitu besar, integrasi dari hotel, kasino, dan pusat perbelanjaan. Kompleks ini dibuat menyerupai kota kanal Venesia di Itali. Saya terkagum-kagum melihat bagian depannya. Tetap bagus untuk difoto walaupun sangat berkabut. 
Berpose di jembatan di depan hotel.
Untuk masuk ke dalam, sebaiknya langsung bertanya pada petugas jalan mana yang dapat dilalui. Mengapa? Karena bagi pengunjung yang membawa anak, jalanan menuju kasino adalah daerah yang dilarang. Jadi daripada pusing muter-muter didalam, saya sarankan bertanya dahulu. 

Area Venetian Macau dibuat dengan konsep semua ada di sini dan untuk semua umur. Yang mau main ke kasino, silakan. Yang tidak suka kasino, dapat berkeliling mengelilingi pusat perbelanjaan di sini, tetapi ya kalau belanja di sini itu harganya rada ngegaplok alias mahal. Venetian Macau merupakan saudara dari Venetian yang di Las Vegas. Bagi banyak orang, Venetian identik dengan kasino yang wah. Kalau kami, kami tertarik untuk melihat gondola dan mendengarkan biduan dan biduanita bernyanyi. Sembari berjalan, saya merasa seperti orang desa datang ke kota. Anak-anak juga bersemangat melihat kanal dan gondola. 
Kakak saat teler, tetap mau berfoto di depan resepsionis hotel.
Kami berjalan menuju lantai tiga. Target kami adalah early tea time (early banget) di The Lord Stow's Bakery sambil melihat gondola dan penyanyinya. Suasana berkabut di luar pun sirna dan berganti dengan awan yang cerah di atap mall ini. Anak-anak bertanya siapa yang menggambar langit-langit diatas. Pertanyaan bagus. Saya juga tidak tahu. 
Birunya langit di salah satu sisi mall.
Cerahnya langit di dalam mall.
Mengunjungi Venetian biasanya orang-orang akan berpikir tentang gondola. Memang di kota kanal Venesia, gondola adalah alat transportasi utama. Di Venetian Macau ini pun gondola merupakan salah satu atraksi utamanya. Pendayung gondola pun adalah orang-orang yang dapat menyanyi dengan merdu, ditambah lagi dengan tata ruang yang mendukung sehingga suara mereka terdengar lebih merdu. Gondola mulai beroperasi pada pukul 11.00 - 22.00 untuk gondola di daerah Grand Canal dan Marco Polo, dan beroperasi pada pukul 11.00 - 19.00 di San Luca. Harga tiketnya pun lumayan. Tiket untuk orang dewasa adalah 128 MOP untuk sekali naik. Sedangkan untuk anak-anak 98 MOP per sekali naik. Jadi satu gondola itu bukan sendirian loh, tapi rame-rame. Jika kita ingin menikmati gondola ini secara privat, serasa dunia milik berdua, maka dapat juga menyewa per gondola dengan harga 512 MOP. Jika pasangan yang naik, mungkin naik berdua akan lebih romantis. Kalau buat kami, kami cukup puas mendengarkan suara biduan dan biduanita yang merdu sambil memandang gondola :D
Kanal dan transportasi utamanya, gondola.
Akhirnya kami sampai di The Lord Stow's Bakery. Mungkin banyak yang bingung kok niat amat makan egg tart di sini. Begini ceritanya (jangan lupa bawa kopi atau teh saat membaca cerita ini ya). Macau terkenal dengan Portuguese egg tart yang ada karamel dibagian atas. Egg tart yang terkenal adalah egg tart The Lord Stow's Bakery di daerah Coloane dan Margaret de Nata di daerah Peninsula (yang ada Senado Square ituloh). 

The Lord Stow didirikan oleh Andrew Stow, orang Inggris, dan istrinya Margaret Wong pada 15 September 1989. Egg tart ini sangat terkenal bahkan sampai membuka cabang di Hong Kong, Taiwan, Jepang, dan Filipina. Dan seperti kisah ayam nyonya Suharti, Andrew dan Margaret berpisah. Margaret membuka bakery dan menjual egg tart di daerah Peninsula dan diberi nama Margaret de Nata. Karena sumbernya sama, maka pasti egg tart di sini enak juga. Kami memilih untuk mencoba The Lord Stow karena sekalian ke Venetian. Antriannya cukup panjang, dan bangku yang tersedia tidaklah banyak. Bersyukur ada seorang ibu yang rela menawarkan bangkunya kepada kami dan dia pindah ke bangku yang untuk indivual customer.
The Lord Stow's Bakery dan egg tartnya yang terkenal.
Tentu saja kami memesan egg tart-nya dan cake yang lainnya. Jika dibandingkan dengan egg tart yang kami makan di Koi Kei, wah yang dijual di The Lord Stow lebih enak dan tidak kemanisan. Harganya pun 10 MOP, hanya selisih 1 MOP dengan yang di Koi Kei, karena masuk mall. Kami duduk makan sambil menikmati suara merdu dan gondola yang lalu lalang. 
Melihat gondola dan penyanyinya di depan The Lord Stow's Bakery
Sumber foto: thelordstow.com
Saya memeriksa suhu kakak, ternyata menjadi 38 celcius. Saya memberikan tempra. Bukan apa-apa, kakak saya yang pernah tinggal di sini pernah berkata sejak kasus SARS, orang HK paling takut dengar kata demam. Sehingga pemeriksaan suhu tubuh ada di bandara dan tempat imigrasi lainnya. Daripada tidak bisa masuk HK karena panas dan dikarantina, maka saya beri obat dahulu. Apalagi tempra yang kandungannya parasetamol ini cepat menurunkan panas, jadi harapan saya saat sampai di Hong Kong panasnya sudah hilang.

Setelah selesai, kami memutuskan untuk kembali ke Hong Kong. Kami berjalan menuju tempat shuttle bus (jangan lupa tanya dengan petugas jika membawa anak) dan memilih untuk naik bis yang menuju Taipa Ferry Terminal. Dalam waktu kurang lebih 10 menit kami sudah tiba di terminal. Adik saat itu sudah tertidur dengan nyenyaknya. Kami membeli tiket ferry terlebih dahulu. Kali ini kami menggunakan Cotai Jet, yang memang jadwalnya lebih banyak kalau dari Taipa. Saat mengantri imigrasi, saya melihat pengumuman karena kondisi cuaca yang kurang baik, maka pemberangkatan ferry ditunda sampai pukul 15.30. Saya langsung berpikir kalau tadi kami memutuskan langsung kembali ke Hong Kong tadi siang, mungkin kami harus menunggu di terminal Maritimo selama berjam-jam. Tuhan mengatur perjalanan kami semuanya tepat pada waktuNya.

Akhirnya diumumkan bahwa ferry menuju Hong Kong akan diberangkatkan. Maka kami berjalan menuju ferry. Berbeda dengan terminal Maritimo, jarak dari tempat tunggu ke ferry di terminal Taipa lumayan jauh. Kerasa loh sambil menggendong adik yang sedang tidur. Setelah masuk ferry, saya meletakkan adik di kursi dan memakaikan seatbelt, adik tetap tertidur. Teler berat rupanya. Tak lama semua tertidur.

Staf di Cotai Jet masih muda-muda dan Selama dalam perjalanan, mereka memutarkan acara yang menampilkan tempat-tempat wisata di Macau dan hotel the Sands. Lumayan untuk mengenal kebudayaan Macau. Untunglah saat kami pulang, ombaknya tidak sekencang waktu kami pergi. Tak lama kami melihat gedung-gedung pencakar langit dan lampu-lampu. Berarti kami semakin mendekati Hong Kong Island. Saya melihat jam, tepat 1 jam untuk perjalanan pulangnya. Anak-anak pun bangun dan langsung berkicau. Kakak sudah berkurang panasnya.

Di bagian imigrasi, setelah pemeriksaan passport, ada  petugas yang membawa tembakan termomoter infra red. Saya dan papa pandang-padangan. Saat petugas memeriksa suhu tubuh kakak, yang cara penggunaannya seperti tembakan, untunglah termometer berbunyi biasa, tidak ada indikasi demam. Thanks to tempra. Andai tadi tidak diberi tempra, mungkin kami harus memberi penjelasan dari a sampai z tentang kakak.

Karena selama di Hong Kong kami belum menikmati dimsum, maka kami memutuskan untuk makan dimsum di Dimdimsum dimsum Mong Kok, supaya lebih dekat. Bagaimana cara menuju Dimdimsum dimsum? Dari stasiun Mong Kok, keluarlah melalui exit D2, berjalan 1 block lalu belok ke jalan Tung Choi. Carilah di sebelah kanan jalan, Dimdimsum dimsum. Alamat lengkapnya 112 Tung Choi St. Tempatnya tidak besar, tetapi penggemarnya banyak. Untungnya saat kami datang, masih tersisa 3 meja kosong.
Peta menuju Dimdimsum dimsum , 112 Tung Choi Street
Bagaimana dengan makanannya? Two thumbs up. Enak banget. Kami memesan dimsum yang biasa seperti siumai, hargau, chasiu pao, bakpao telor asin atau egg custard bun, chong fan sayur dan chong fan udang, kaki ayam, terong dengan teriyaki sauce, bubur dan nasi dengan ayam dan jamur. Rasanya enak. Tidak heran dimdimsum terkenal di sana. Makanan yang baru bagi kami adalah terongnya. Rasanya enak dan pas. Selain itu egg custard bun yang berbentuk muka oink oink. Lucu lihatnya. Oya, mintalah menu berbahasa Inggris jika memang tidak bisa membaca tulisan planet ya :D
Kiri atas searah jarum jam: siumai, hargau, chong fan udang, terong saos teriyaki, egg custard bun (piggy custard bun). Sumber: dimdimsum.com.hk
Selesai makan, antrian sudah mengular di luar. Yang antri bukan cuma turis seperti kami. Penduduk lokal pun banyak yang antri untuk makan. Hmmm.... Pantas saja Dimdimsum terkenal di mana-mana. Kami berpencar saat pulang. Oma opa oma langsung berjalan mencari oleh-oleh di Aji Ichiban, sedang kami langsung pulang supaya kakak tidak teler. Kami mau menyiapkan tenaga untuk mengunjungi Disneyland besok.

Note: Untuk cerita lebih lengkap mengenai liburan kami bersama anak-anak di Hong Kong dan Macau, silakan klik link ini

Next: Hong Kong Day 5: Disneyland Day 2