Showing posts with label Merlion statue. Show all posts
Showing posts with label Merlion statue. Show all posts

Wednesday, August 15, 2018

Culture Day (part 1): Merlion Park, St. Andrew's Cathedral dan China Town Singapore


Berbicara tentang jalan-jalan singkat, negara tetangga kita memang dapat menjadi pilihan untuk short vacation bersama keluarga. Walau Singapore terkenal dengan biaya hidupnya yang lumayan besar, tetapi jalan-jalan murah dan menyenangkan dan mendidik juga dapat dilakukan di sini.

Pada liburan pendek kami beberapa bulan yang lalu, kami membuat tema budaya dalam kunjungan kami kemarin. Rencana kami adalah mengajak anak-anak melihat sesuatu yang berbeda dari kunjungan sebelumnya. Jadi dalam satu hari, kami berencana untuk mengunjungi Merlion Park, St. Andrew Cathedral, Chinatown, Little India, dan Haji Lane. Harapan kami adalah mereka dapat melihat perbedaan dari setiap budaya dan agama namun tetap dapat bertoleransi.
Di cuaca yang cerah ini pun hujan tetap dapat turun.
Biasanya hal ini agak susah kami lakukan karena oma bisa capek kalau kebanyakan jalan. Tetapi kali ini karena oma dan opa akan berjalan-jalan dengan oma opa Singapore, maka kami bebas kelayapan dari pagi sampai dengan sore. Setelah mengisi perut dengan kenyang di HolidayInn Express, kami memulai petualangan kami. Bagaimana cara menuju ke Merlion Park? Ada banyak cara menuju ke sana, baik naik MRT ataupun naik bus. Kami memilih naik bus supaya cepat dan dapat turun di perhentian di depan Merlion, yaitu OUE Bayfront.
Landmark Singapore yang terlihat jelas dari sini.
Fullerton Hotel
Taman ini menjadi salah satu taman yang sering dikunjungi turis-turis dan menjadi ikon dari Singapore. Taman yang berlokasi di One Fullerton ini berisi patung Merlion raksasa yang tingginya 8,6 meter dan berat 70 ton dan patung Merlion kecil yang disebut anak Merlion dengan tinggi 2 meter dan berat 3 ton. Merlion sendiri merupakan ikon Singapore. Tubuhnya yang seperti ikan melambangkan awal Singapore yang sederhana sebagai sebuah desa nelayan yang disebut Temasek atau kota laut (bahasa Jawa Kuno). Sedangkan kepalanya yang berbentuk singa melambangkan nama dari Singapore yaitu kota Singa (bahasa Melayu). Dari mulut Merlion ini akan keluar air mancur. 
Foto absurd dengan latar belakang Marina Bay Sands 
Walaupun cuaca mendung dan mulai gerimis, ternyata masih banyak orang yang tetap mengerumuni Merlion. Melihat antusiasme para pengunjung, tidak heran Merlion Park menjadi salah satu tempat wisata yang wajib dikunjungi saat di Singapore. Kakak pun segera berpose seakan minum air dari Merlion dan adik berpose seperti Merlion.
'Anak Merlion yang berbaju kuning' ini sungguh lucu.  
Rupanya pose adik tersebut menarik perhatian seorang mama dan anak yang sepertinya turis dari India. Mereka memaksa meminta untuk berfoto dengan adik. Mamanya langsung mengawasi dan berjaga-jaga =D
Airnya segar ya, kak 
Setelah selesai berfoto, kami melanjutkan perjalanan kami selanjutnya. Tujuan kami selanjutnya adalah St. Andrew Cathedral. Alasan kami untuk mampir melihat St. Andrew adalah karena untuk menuju ke Chinatown kami harus naik bus dan nyambung di depan halte St. Andrew. Jadi ya sekalian melihat katedral ini dari depannya. Dari tempat pemberhentian yang berlawanan dengan OUE Bayfront, kami dapat menaiki bus 131, 167, 162, atau 700 menuju halte Capitol Building (2 halte setelah halte kami). Dari situ kami hanya perlu berbelok ke kanan dan sampailah di katedral.

St. Andrew’s Cathedral merupakan katedral terbesar dan gereja Anglikan tertua di Singapore. Katedral yang dibangun dengan gaya neo gotic ini dibangun pada tahun 1835 oleh George Dumgoole Coleman. Karena kapel yang asli hancur setelah terkena sambaran petir sebanyak dua kali pada tahun 1852, maka di tahun 1856 Kolonel Ronald MacPherson merancang kembali katedral ini. Pada saat penjajahan Jepang, katedral ini menjadi rumah sakit gawat darurat. Katedral ini kembali melakukan pelayanan gereja setelah Jepang menyerah. Karena nilai sejarahnya, maka di tahun 1973, katedral ini ditetapkan sebagai monumen nasional.
St. Andrew 
Tujuan kami selanjutnya adalah Chinatown. Ada banyak pilihan bus menuju Chinatown dari depan halte St. Andrew Cathedral. Jika kita naik bus nomor 166 atau 197, maka pemberhentian di daerah Chinatown bisa di halte opposite Sri Mariamman Temple. Jika kita naik bus nomor 80 atau 145, maka pemberhentian di Chinatown bisa di Maxwell Road FC. Kami memilih naik bus nomor 80, karena busnya datang duluan.
Jalan Maxwell 
Chinatown ini cukup luas dan cukup menyimpan sejarah yang cukup suram. Salah satu bagian di Chinatown ini, yaitu Smith Street, terkenal, pada awal abad 20 dikenal sebagai kawasan prostitusi. Kehidupan di kawasan ini sangat berat, dan penuh dengan siksaan. Untungnya sekarang kawasan ini telah berubah menjadi salah satu pusat kuliner, kebudayaan, dan seni di Singapore. Salah satunya adalah Maxwell Hawker Centre. Foodcourt ini terkenal dengan makanannya yang enak, harga yang bersahabat, dan termasuk bersih.
Sudah ramai walau belum jam makan siang.
Antrian yang mengular di Fish Soup.
Saat kami tiba, ada satu kios yang antrinya luar biasa. Kios tersebut sepertinya menjual sup ikan. Karena kami kepanasan dan tidak begitu lapar, kami memilih kios lain yang menjual hor fun dan memilih memberi es tebu dan es kiamboi yang sepertinya akan menyegarkan kami.
Minuman yang menyejukkan setelah kepanasan.
Hor Fun =) 
Setelah mengisi tenaga dan mengademkan diri, kami kembali berjalan menuju Buddha Tooth Relic Temple. Bangunan yang terdiri dari lima lantai ini merupakan kuil Buddha yang terkenal. Namanya yang cukup unik membuat kami penasaran dengan kuil yang satu ini.
Buddha Tooth Relic Temple 
Kuil Buddha bergaya dinasti tang Tiongkok yang dibangun di tahun 2007 ini mendapatkan namanya dari umat Buddha yang menganggapnya sebagai relik gigi Buddha yang suci. Nama ini diambil dari benda yang dianggap umat Buddha sebagai gigi taring sebelah kiri sang Buddha, yang ditemukan dari sisa kremasinya di Kushinagar, India. Saat ini, Relik Gigi Buddha tersimpan dalam sebuah stupa raksasa seberat 3,5 ton dan terbuat dari 320 kg emas (yang 234 kilogramnya disumbangkan oleh umat Buddha).
Hall utama 
Syarat untuk masuk ke tempat ini adalah mengenakan pakaian yang sopan. Jadi memang tidak susah untuk masuk ke sini, asalkan sopan. Duo Lynns cukup banyak bertanya, karena ini adalah pertama kalinya mereka masuk ke kuil agama Buddha.
Barang-barang ini dijual untuk persembahan ya :) 
Setelah mengelilingi lantai 1, kami tidak naik ke lantai lainnya, kami berjalan keluar melalui pintu berbeda. Pintu keluar ini terhubung langsung dengan Chinatown Food Street. Di Chinatown Food Street bukan hanya makanan yang bertebaran dimana-mana, tetapi juga banyak pernak-pernik lucu dan murah-murah yang dapat dibeli sebagai suvenir.
Chinatown Food Street 
Kalau mendengar kata Chinatown, pasti terbayang etnis Tionghoa dan segala hal yang berhubungan dengan etnis Tionghoa. Tapi uniknya, hampir disetiap Chinatown pasti ada satu kuil Hindu. Seperti kawasan Pasar Baru begitu. Salah satunya di Chinatown Singapore. Di sini terdapat kuil Sri Mariamman.

Kuil Sri Mariamman merupakan kuil Hindu tertua di Singapore yang didirikan oleh Narayana Pillai yang datang ke Singapore di tahun 1819. Di tahun 1823, Pillai meminta lahan untuk dijadikan kuil dan di tahun 1827 pembangunan dilakukan. Sejak saat itu, kuil ini menjadi perlindungan bagi imigran dari India dan menjadi satu-satunya kuil yang berwenang untuk meresmikan pernikahan secara agama Hindu.
Tampak luar Sri Mariamman 
Kuil yang didedikasikan kepada ibu dari segala dewi ini, Sri Mariamman, paling banyak dikunjungi oleh orang-orang yang memohon kesembuhan dari dewi Sri. Sekarang kuil ini terkenal sebagai tempat pelaksanaan fire-walking ceremony atau Theemithi (upacara untk berjalan di atas api) yang biasanya dilakukan di bulan Oktober atau November.
Bagian kuil dengan latar belakang bangungan bernuansa peranakan 
Untuk masuk ke dalam kuil ini tidaklah semudah memasuki Buddha Tooth Relic Temple. Pengunjung diminta untuk melepaskan alas kaki dan memakai pakaian tertutup atau baju khas India. Kami melanjutkan perjalanan menuju MRT Chinatown yang terletak di belakang kuil ini. Tujuan kami selanjutnya adalah Little India.
Tampak dalam Kuil Sri Mariamman
Sekilas Informasi
Merlion Park
One Fullerton Singapore 049213
Jam operasional: 24 jam

Chinatown
Alamat: 335 Smith St, Singapore
Cara menuju ke sana: stasiun Chinatown

Maxwell foodcourt
Alamat: 1 Kadayanallur Street, Singapore
Jam operasional: 08.00 – 02.00

Buddha Tooth Relic Temple
Alamat: 288 South Bridge Rd, Singapore
Jam operasional: 07.00 - 19.00

Note: untuk mengetahui cerita perjalanan kami saat liburan di Singapore , silakan klik link berikut ini.

Tuesday, September 12, 2017

3 Jam di Sentosa Island


Sentosa Island merupakan salah satu tempat tujuan terfavorit turis-turis yang datang ke Singapore. Pulau yang dulunya disebut Pulau Blakang Mati (namanya cukup menyeramkan bukan) ini awalnya tidak seramai sekarang. Sejak Resort World Sentosa dan Universal Studio ada di pulau ini, pulau ini menjadi ramai. Namun karena harga hotel di pulau ini cukup lumayan, maka banyak turis yang memilih tinggal di tempat lain dan day trip menuju pulau ini. 

Bagaimana caranya menuju pulau ini? Penghubung terdekat menuju pulau ini adalah melalui stasiun MRT Harbourfront yang berada di North East Line. Dari sini, ada beberapa alternatif untuk menuju Sentosa Island.
1. Dengan melalui Sentosa Broadwalk
Bagi yang senang olahraga dan merasakan menyeberang menuju suatu pulau, cara ini adalah cara yang paling menyenangkan. Dimulai dari Lobby F Vivo City, kita tinggal mengikuti lintasan yang ada. Ditambah dengan travelator, tentunya menyeberang ke pulau akan terasa tidak begitu lelah. Berapa sih biayanya? Tertulisnya sih 1 SGD. Tetapi setiap kali saya membuka website resmi mereka, selalu ada promo free entry alias gratis loh :)

2. Dengan menggunakan bus umum
Menyeberang ke pulau ini juga dapat dilakukan dengan menggunakan bis. Dimana tempat naiknya? Bagi yang mau naik bis dapat menaiki bis RWS8 dari pemberhentian bis 14141 di VivoCity atau dari pemberhentian bis 14121 di stasiun MRT Harbourfront exit B. Tarif untuk bis adalah 1 SGD.

3. Dengan menggunakan Sentosa Express. 
Sentosa Express berada di stasiun Sentosa, di lantai 3 Vivo City Mall. Untuk menuju tempat pembelian tiket dari stasiun MRT Harbourfront, kita mengambil exit E lalu naik ke lantai 3. Harga Sentosa Pass, tiket untuk naik Sentosa Express, adalah 4 SGD. Tiket ini hanya untuk masuk ke dalam Sentosa Island. Sedang untuk keluarnya gratis. Dengan menaiki Sentosa Express, kita dapat memilih tempat pemberhentian kita sesuai dengan tujuan kita. Ada tiga tempat pemberhentian di dalam Sentosa Island, yaitu stasiun Waterfront, stasiun Imbiah, dan stasiun Beach. Jam operasional dari Sentosa Express dimulai dari jam 07.00 sampai dengan 24.00.

4. Dengan menggunakan Cable Car
Jika ingin menikmati pemandangan Sentosa Island dari atas, maka cara ini boleh dipilih. Untuk dapat menggunakannya, ambillah exit B dari stasiun MRT Harbourfront dan berjalanlah menuju Harbourfront Centre. Dengan mengikuti petunjuk yang ada, maka kita akan tiba di stasiun Singapore Cable Car di Harbourfront Tower II. Dari sini, kita dapat menaiki Cable Car menuju stasiun Imbiah. Untuk pemandangan yang indah ini, pastinya ada harganya juga. Tiket untuk menaiki Cable Car untuk dewasa 29 SGD dan 18 SGD untuk anak-anak. Jam operasional Cable Car dimulai dari jam 08.45 sampai jam 22.00.

Bagaimana dengan jalan-jalan kami di pulau ini? Kami mengunjungi pulau ini setelah kami menghabiskan liburan kami di Legoland, Johor Bahru. Maksud hati, mumpung naik mobil rental yang tarifnya flat, kami sekalian saja minta diantarkan ke Sentosa Island. Hanya saja karena kami membawa barang, kami minta diantar ke Vivo City Mall. Dari sana kami akan menitipkan barang-barang kami di Harbourfront Center dan berjalan masuk ke Sentosa melalui Sentosa Broadwalk. Kan seru juga berjalan menuju suatu pulau, apalagi ada travelatornya. Sayangnya itu semua tinggal rencana karena cuaca yang sangat mendung.

Setibanya di Vivo City, saya dan si papa berjalan menuju Harbourfront Centre. Anak-anak dan oma opa duduk manis di Vivo City sambil menunggu kami. Saat masuk ke Harbourfront Centre, kami seakan terbayang akan pelabuhan ferry menuju Macau di Shun Tak Centre. Selain pelabuhan ferry, ada yang menuju Batam juga loh, di sini juga ada orang-orang yang berjualan dan juga restoran dan food court. Tempat pentitipan barang berada di lantai 2. Dibanding menitipkan barang di dalam Sentosa Island, penitipan barang di sini lebih murah. Biaya pentitipan barang disini dihitung berdasarkan berat barang dan dihitung per 3 jam. Untuk detil harganya, dapat dilihat di link ini.
Atas: lobby antara Harbourfront Centre dan Vivo City yang gelap.
Bawah kiri: lautan yang sudah gelap. Bawah kanan: Left Baggage Service di Harbourfront Centre.
Setelah menitipkan barang, kami segera kembali ke Vivo City Mall. Yang tadinya hanya mendung, sekarang tiba-tiba hujan turun sangat deras. Akhirnya kami memutuskan menunggu sebentar di Food Republic sambil makan dan minum sekalian menyantap bekal onigiri yang kami beli di Aeon Bukit Indah. Food Republic berada di lantai yang sama dengan tempat pembelian Sentosa Pass di lantai 3. Saat hujan sudah berhenti, kami segera masuk ke stasiun Sentosa dan menaiki Sentosa Express menuju stasiun Waterfront.
Tiket kami dan ticketing kiosk.
Apa saja yang dapat dilakukan di Sentosa Island dalam waktu 3 jam? Tentu saja banyak dan kami memilih yang gratisan, antara lain:
1. Keliling pulau secara gratis.
Jika ingin mengelilingi pulau tanpa banyak berjalan, solusi ini dapat dipilih. Di dalam pulau ini ada tiga cara untuk berkeliling. Yang pertama dengan Sentosa Express. Kita dapat berpindah dari stasiun satu ke stasiun lainnya di dalam pulau secara gratis. Cara kedua adalah dengan menggunakan Sentosa Bus. Cukup duduk manis dan melihat pemandangan di sekeliling. Jika kita memang ingin berhenti di suatu atraksi, tinggal cari pemberhentian terdekat saja. Saat kami datang ada tiga rute yang dapat dipilih. Pilihan ketiga adalah dengan menggunakan tram. Kalau ingin menikmati udara sepoi-sepoi, maka tram dapat menjadi pilihan. 
Atas: Sentosa bus. Tengah: beach tram. Bawah: Sentosa Express
2. Melihat salah satu pantai.
Di Sentosa Island ini ada banyak pilihan pantai buatan yang dapat dikunjungi. Ada pantai Palawan, Siloso, dan Tanjong. Kalau ingin menikmati pasir dan melihat olahraga di pantai, pantai Siloso adalah tempatnya. Pantai ini memang lebih bergaya anak muda. 
Kiri atas: Siloso beach. Kiri bawah: Tanjong beach.
Kanan: Palawan beach. Sumber foto: wikipedia.
Pantai Palawan lebih bertema family-friendly beach atau taman yang ramah keluarga. Bahkan kami sempat bertemu burung merak di sini. Dari pantai ini kita dapat menyeberangi jembatan gantung menuju the southernmost point of Continental Asia. Kalau ingin mencari pantai yang agak sepi, maka bermainlah ke Pantai Tanjong. Disini pengunjung dapat berleha-leha, duduk manis sambil membaca buku dan menikmati pemandangan. 
Burung merak yang tidak mau ketinggalan untuk eksis.
3. Resort World Sentosa.
Mengunjungi Sentosa Island tidak akan lengkap tanpa mengunjungi RWS. Banyak hal yang dapat dilakukan disini, dari main, foto, makan, dan berbelanja. Saat kami kesini, karena waktunya terbatas, yang kami lakukan adalah berfoto =D
Spot wajib untuk berfoto :)
Dimana saja berfotonya? Di depan Universal Studio (numpang foto aja dulu, masuknya kapan-kapan), pohon permen Candylicious, dan disekitar Casino. Enaknya jalan sama anak, foto saja sudah bahagia loh :) 
Resort World Sentosa
4. Sentosa Merlion
Merlion raksasa ini menjadi salah satu tujuan turis saat datang ke Sentosa Island. Ada yang datang untuk berfoto, ada juga yang naik sampai ke atas. Dimana spot yang bagus? Menurut kami, dari dekat tempat pemberhentian Sentosa Bus akan lebih bagus untuk memfoto patung ini secara utuh.
Merlion raksasa
Apakah puas? Ya kalau memang tidak berniat main terlalu lama, tiga jam cukup menyenangkan juga. Apalagi jalan dengan senior, kami lebih sering berhenti untuk menyesuaikan dengan mereka agar mereka tidak terlalu lelah. Intinya hanya berkeliling di dalam pulau tersebut sambil melihat tempat-tempat yang iconic dan memanfaatkan shuttle bus yang ada di dalam sana. Untungnya oma opa juga senang diajak melihat-lihat.
Tempat lain yang menjadi spot foto.
Saat kami pulang, adik melihat tulisan Kidzania. Memang di dekat pantai Palawan ada Kidzania yang kalau menurut teman saya yang tinggal di sana jauh lebih seru (dan lebih mahal) daripada Kidzania Jakarta. Kata adik jika dia sudah besar, nanti dia mau main di situ. Saya menambahkan jika sudah besar dan membacanya sudah lancar supaya tidak rugi  =P
Spot lain untuk berfoto
Bagaimana untuk keluar dari pulau? Untuk keluar dari pulau, kami memanfaatkan Sentosa Express menuju stasiun Sentosa. Dan petualangan kami di Sentosa Island pun berakhir. Kami segera lari menuju Harbourfront Centre untuk mengambil barang-barang kami
Habis gelap terbitlah terang. Kami dapat melihat bunga ini dengan jelas. 

Sentosa Island
http://www.sentosa.com.sg
http://www.rwsentosa.com

Note: untuk mengetahui cerita perjalanan kami saat liburan di Singapore, silakan klik link berikut ini.