Showing posts with label Subway. Show all posts
Showing posts with label Subway. Show all posts

Thursday, June 6, 2024

Berkenalan dengan Sistem Perkeretaan di Tokyo


Bepergian ke negara orang memanglah banyak PR yang membuat bahagia. Dari mencari tahu hotel, transportasi, kartu e-money, tempat wisata, tempat makan, banyak sekali yang harus dicari tahu. Kalau bagi kami malah bertambah jalur perjalananan yang aman untuk oma dan opa, alias tidak naik turun tangga. Tetapi tentu saja tetap senang karena kan bakal jalan-jalan.

Nah, berbicara tentang sistem transportasi, memang transportasi di Tokyo, dan Jepang secara luasnya, itu lumayan challenging. Saya pun mencoba mencari tahu, terutama untuk sistem perkeretaan. Karena kalau di Tokyo, rasanya lebih mudah naik kereta daripada naik bis. Ini hasil dari ngulik ini itu.

1. Kereta Api

Kalau di Indonesia kan kita ada commuter line, di Jepang juga ada. operator kereta api yang cukup terkenal adalah Japan Railways atau JR. awalnya JR merupakan Perusahaan kereta api nasional. Tetapi tahun 1987 dibagi dan menjadi enam bagian swasta, yaitu JR  Hokkaido, JR East, JR Central, JR West, JR Tokai, JR Shikoku, dan JR Kyushu; dan satu milik nasional yaitu JR Freight. Dengan kata lain cakupannya cukup luas di seluruh Jepang.

Jika kita ingin bepergian dari Tokyo ke Osaka atau Kyoto, kita bisa naik Shinkansen dari JR East. Shinkansen ini pun mempunyai tiga tipe kereta. Yang pertama Nozomi, shinkansen tercepat. Yang kedua adalah Hikari dengan pemberhentian di beberapa kota besar. Dan yang ketiga adalah Kodama. Untuk Kodama, shinkansen tipe ini berhenti di kota-kota kecil juga.  

JR

2. Kereta bawah tanah

Kereta bawah tanah ini biasa disebut subway. Di Tokyo, ada dua Perusahaan yang menangani subway. Yang pertama adalah Tokyo Metro. Tokyo Metro mempunyai 9 line, yaitu Hibiya Line, Ginza Line, Marunouchi Line, Tozai Line, Nanboku Line, Yurakucho Line, Chiyoda Line, Hanzomon Line, dan Fukutoshin Line. Yang kedua adalah Toei Subway, yang dioperasikan oleh Biro Transportasi Metropolitan Tokyo. Jumlah line yang mereka miliki ada empat, yaitu Asakusa, Mita, Shinjuku, dan Oedo. 

peta Subway Tokyo

3. Kereta Swasta

Apa sih bedanya dengan dua yang diatas? Kereta swasta berarti kereta yang dioperasikan oleh perusahaan swasta. Semua kereta elektrik, yang lucu-lucu keretanya itu loh, juga termasuk kereta swasta. Contohnya adalah Odakyu Electric Railway, Keio Electric Railway, Keikyu Electric Railway, Keisei Electric Railway, Seibu Railway, Tokyu Electric Railway, Tobu Railway, Metropolitan Area New City Railway (Tsukuba Express), dan sebagainya. Selain itu, ada juga monorail dari Bandara Haneda ke Hamamatsucho (dan juga arah sebaliknya). Untuk yang berkeliling daerah Odaiba, bisa juga menggunakan New Traffic Yurikamome. Salah satu yang juga termasuk kereta swasta adalah Tokyo Waterfront High-Speed Railway (Rinkai Line) yang berjalan cepat karena menggunakan tunnel bawah laut. Dan untuk yang mau naik tram, bisa juga naik Tokyo Sakura Tram (Arakawa Line) yang menghubungkan stasiun Waseda dan stasiun Minowabashi.

Tokyo Sakura Tram.

Kebayang kan dengan banyaknya operator kereta, banyaknya line, tentunya bisa membingungkan. Belum lagi jenis keretanya. Berdasarkan jenis pemberhentiannya, kereta di Tokyo (dan Jepang secara keseluruhan) dibagi menjadi kereta lokal, rapid, express, commuter express, special rapid, dan limited express trains.

Kereta lokal atau futsu berhenti di setiap stasiun dalam jalurnya. Secara harga, tiket kereta lokal paling murah (karena pelan-pelan dan tidak cepat-cepat). Diatasnya kereta lokal ada kereta rapid yang sering juga disebut semi express atau kaisoku. Kereta rapid memiliki kecepatan diatas kereta lokal tetapi masih tetap berhenti di beberapa stasiun (pemberhentiannya tidak sebanyak yang kereta lokal). Harga tiketnya pun sama dengan tiket kereta lokal.

Tokyo Metro

Kereta express mempunyai jalur yang sama dengan kereta local tetapi hanya berhenti di stasiun yang besar saja. Ya harga pasti diatas semuanya karena kita kan membeli waktu saat naik kereta express. Pada jam-jam sibuk (pagi dan sore) akan ada commuter express di beberapa line yang memang ramai.

Kereta special rapid mempunyai tempat pemberhentian lebih sedikit lagi dibanding commuter express. Sedangkan yang tercepat adalah limited express, karena pemberhentiannya lebih sedikit lagi. Untuk tiket pun lebih mahal karena saat naik, kita membayar harga dasar tiket ditambah tarif khusus. Intinya, semakin cepat kereta yang kita naiki, tempat pemberhentian lebih terbatas dan biasanya harga tiket semakin mahal. Jadi balik lagi ke prioritas masing-masing. 

Peta transportasi Tokyo

Bersambung ke Part 2

PS: artikel lengkap kami selama di Jepang bisa dilihat di sini ya.




Tuesday, October 23, 2018

Tips Menggunakan Public Transport di Seoul

”Kemarin jalan-jalan ke Seoul itu sendiri?””Wah, berani juga ya jalan sendiri bawa anak-anak untuk pergi ke negara orang.”
Celetukan-celetukan seperti itu sering saya dengar saat teman-teman bertanya tentang jalan-jalan ke luar negeri. Sebagian cukup aneh takjub saat mendengar kami selalu membawa anak-anak saat kami jalan-jalan, apalagi keluar negeri dan sendiri alias tidak gabung dengan tour dan travel. Dan biasanya mereka pun takut ngeteng alias jalan sendiri karena takut kesasar saat bawa anak-anak jalan. Pemikiran seperti itu memang wajar, apalagi kalau membawa anak-anak. Kebanyakan takut anaknya rewel saat naik transportasi umum.

Tetapi bagi kami, naik turun transportasi umum di negara orang itu sangat seru. Anak-anak pun senang saat diajak naik transportasi umum. Saat  kami ke Seoul pun kami menambah pengalaman kami, selain naik turun MRT, dengan naik turun bus umum. Selain karena harganya yang murah, kami dapat melihat langsung dan berinteraksi dengan masyarakat setempat, bahkan disangka sebagai orang lokal. Pengalaman seperti ini belum tentu didapatkan jika kami menggunakan tour atau travel ataupun taksi.

Ada beberapa tips saat menggunakan alat transportasi umum di Seoul.
1. Gunakan kartu transport untuk mempermudah kita dalam berkendaraan.
Di Seoul ada banyak pilihan kartu transportasi yang dapat mempermudah kita untuk naik turun transportasi umum. Ada yang namanya T-Money, Cashbee, Discover Seoul Pass, dan Seoul City Pass+. Bedanya apa?
T Money 
T-Money adalah kartu transportasi yang bisa digunakan sebagai alat membayar taksi, kereta dan beberapa supermarket. Kartu ini dapat dibeli di stasiun ataupun supermarket. Hampir mirip seperti ez link di Singapura atau octopus card di Hong Kong. Keuntungan menggunakan T-Money adalah potongan 100 won (kurang lebih Rp 1.200,00) saat menggunakan kendaraan umum. Lalu dengan T-Money, kita tidak perlu mencari mesin untuk membeli tiket dan mencari mesin untuk me-refund tiket. Efisiensi waktu jadinya. Cashbee hampir sama dengan T-Money, hanya saja dikeluarkan oleh perusahaan yang berbeda.
 
Discover Seoul Pass. Sumber foto: visit korea.
Sedangkan Discover Seoul Pass, Seoul City Pass+ merupakan gabungan dari T-Money dan tiket masuk atau potongan diskon ke beberapa tempat wisata. Biasanya mereka menawarkan paket 1 hari atau 2 hari masuk secara bebas ke tempat-tempat wisata atau mendapatkan potongan di beberapa tempat wisata. Bagi yang memang mau menghabiskan waktu berkeliling Seoul dalam 1 hari, maka memiliki kartu-kartu ini akan sangat membantu.

Bagaimana dengan kami? Kami memilih menggunakan T-Money. Kami membelinya di toko buku di airport. Harga dari kartu T-Money adalah 2.500 won. Itu harga kartu saja. Untuk menggunakannya harus top up lagi. Top Up kartu ini pun lumayan mudah. Dapat melalui counter di subway, atau ke supermarket.

Jika sudah tidak digunakan lagi, nilai nominal yang ada di kartu tersebut bisa di refund tetapi dikenai biaya 500 won dan kartunya tidak bisa diganti uang, tidak seperti octopus card. Kartu menjadi milik kita. Ya anggap saja kenang-kenangan atau suvenir. Dan kalau ke Korea lagi (siapa tahu ada kesempatan berikutnya), kartu ini bisa digunakan lagi. Oya, untuk anak-anak, selama dibawah 7 tahun dihitung gratis loh.

2. Pelajari sistem metro subway yang ada.
Seoul Subway Map.
Bagi yang sudah pernah jalan-jalan ke Singapore, pastinya tidak asing dengan yang namanya MRT atau Metro Subway. Di Seoul sendiri ada 9 line dan kurang lebih 10 line lintas wilayah yang dikenali dengan warna yang berbeda. Yang membuat sedikit berbeda adalah karena MRT sudah lama ada di Seoul, terkadang susah mencari eskalator atau lift di MRT. Dan terkadang di beberapa stasiun persimpangan, platform antara line yang satu dengan yang lainnya lumayan jauh. Jadi siapkan tenaga untuk berjalan

Selain memelajari sistem metro subway yang ada, ada baiknya jika kita juga mengetahui jam-jam sibuk alias rush hour-nya. Seperti lalu lintas yang padat di Jakarta, pukul 07.00 – 08.00 dan 18.00 – 19.00 merupakan jam-jam dimana subway sangat padat. Walaupun demikian, kita masih dapat kelayapan pada jam-jam diatas, hanya saja kita juga harus mampu bergerak dengan cepat.

3. Pahami istilah dan kode yang ada di stasiun metro.
Petunjuk yang ada di setiap subway. Sumber foto: Seoulistic.com
Walau sistem metro di Seoul terlihat ribet jika belum pernah menaikinya, ternyata kode dan sistem yang ada cukup memudahkan. Biasanya di lantai platform terdapat segitiga dan ada dua angka di dalam segitiga tersebut. Angka pertama merupakan nomor gerbong dan angka kedua adalah nomor pintu. Misal 9-3, berarti tempat kita berdiri adalah gerbong kesembilan dan pintu ketiga. Apa sih fungsinya? Selain untuk membantu kita mengetahui di gerbong dan pintu mana kita berdiri, ternyata angka-angka ini membantu saat kita transfer dari satu line ke line yang lain.

Seperti yang tadi diutarakan, di Seoul ada begitu banyak line dan terkadang jarak tempuhnya lumayan. Nah biasanya ada beberapa aplikasi yang memberi tahu kita harus berdiri di pintu ke berapa dan gerbong berapa supaya kita tidak usah berjalan jauh saat transfer ke line lainnya.

4. Pelajari bus dan sistem bus yang ada
Bus di Seoul
Bus di Seoul dibedakan berdasarkan empat warna. Bus berwarna biru beroperasi menghubungkan stasiun subway dengan rute biru seperti perumahan. Bus dengan warna hijau beroperasi antara distrik satu dengan yang lainnya di kota yang sama atau jarak dekat. Bus dengan warna kuning berarti circular bus, seperti bus yang digunakan saat menuju N Seoul Tower. Sedangkan bus dengan warna merah berarti bus ekspress, yang biasanya melayani rute antar kota terdekat. Yang menariknya, jika kita baru saja menaiki subway lalu pindah ke bus (atau sebaliknya), harga yang dibayarkan bukan harga masing-masing (subway dan bus), tetapi ada potongan dari salah satu.

Salah satu hal yang mempermudah urusan naik bus di Seoul adalah di setiap halte bus disediakan nomor-nomor bus yang akan lewat halte tersebut dan berapa lama lagi bus tersebut akan tiba di halte tersebut. Jadi kita pun tahu berapa lama kita harus menunggu. Dan tentunya naiknya pun harus berbaris, tidak bisa main serobot.

5. Gunakan map yang dapat memetakan perjalanan, baik dengan bus, subway, ataupun berjalan kaki.
Kebiasaan kami saat traveling adalah mengetahui terlebih dahulu bagaimana cara menuju ke suatu tempat. Saat kami mau jalan-jalan ke Seoul, kami mengandalkan tiga sumber untuk melihat peta. Yang pertama adalah Google Map. Dengan Google Map, kita dapat mengetahui bus mana yang harus dinaiki, subway apa yang harus dinaiki. Namun kelemahan Google Map adalah ketidakmampuannya untuk memetakan perjalanan dengan berjalan kaki. Untuk mengatasi ini, kami menggunakan Rome2rio.com. Situs yang satu ini sangat bermanfaat jika kita mau berjalan dari suatu titik ke titik yang lainnya.

Sedangkan untuk mengetahui berapa besar biaya saat naik subway, lama perjalanan, lalu harus transit dimana dan gerbong dan pintu manakah yang mempermudah perpindahan jalur, kami biasa menggunakan Seoul Metro atau  smrt.co.kr. Dengan program ini kami mendapatkan gambaran sebelum kami menuju suatu tempat.

6. Download aplikasi untuk bus dan metro.
Aplikasi public transport di Metro.
Pada kunjungan kami yang kedua, karena lebih lama dibanding kunjungan yang pertama, maka kami pun men-download app yang mempermudah kami. Ada beberapa aplikasi yang kami download, yaitu Seoul Subway, Korea Subway Bus, dan Korea Tour. Keuntungan dari Korea Tour adalah dapat digunakan saat tidak ada koneksi internet.

7. Jangan malu untuk bertanya.
Seperti pepatah berkata:’malu bertanya sesat di jalan’, yang namanya jalan-jalan itu tidak boleh malu bertanya jika sudah bingung. Hal ini selalu kami terapkan. Memang akan mudah jika jalan-jalannya ke Negara tetangga yang mengerti bahasa Melayu dan Inggris. Bagaimana kalau penduduk setempat tidak mengerti bahasa Inggris?

Kata kuncinya adalah bertanyalah kepada orang, baik muda atau tua, biasanya mereka mengerti bahasa Inggris. Saat kami menuju Onemount, kami sempat bingung harus naik dari halte yang ada di tengah jalan atau yang di pinggir jalan. Kami pun bertanya kepada salah satu anak muda, dan dia pun bilang harus naik dari halte tengah jalan. Saat sudah di halte yang ada di tengah jalan pun kami bingung melihat rute bus nomor 80 berbeda dengan rute yang ada di catatan. Ternyata bus nomor 080 dan 80 itu berbeda. Untungnya supir bus, seorang ahjussi, mengerti saat kami bertanya.


Bagaimana jika sudah mempersiapkan, sudah bertanya tetapi tetap kesasar? Anggap saja kita sedang mengajak anak-anak berpetualang. Dan dari pengalaman kesasar, anak-anak pun akan menyadari kalau kesasar tidak usah panik. Tetap tenang dan cari jalan yang benar :)

Note: Untuk cerita lebih lengkap mengenai liburan kami di Seoul, beserta tips dan informasi lainnya, silakan klik link berikut ini.

Tuesday, June 12, 2018

Cara Menuju ke Nami Island


Bagi para penggemar drakor, pasti sudah tidak asing lagi mendengar nama Nami Island. Nami Island, atau Republik Naminara, merupakan salah satu tempat yang ada dan terkenal dan biasanya selalu dikunjungi. Nami Island ini awalnya hanyalah tempat yang terbentuk sebagai hasil konstruksi dari bendungan Cheongpyeong. Pulau kecil yang mempunyai keliling sepanjang 5 km ini terletak di wilayah Chuncheon-si, propinsi Gangwondo.

Nami Island saat musim dingin
Jalanan yang selalu ramai dengan turis.
Kata Nami berasal dari nama salah satu jenderal yang dimakamkan di pulau ini, yaitu jenderal Nami. Jenderal Nami merupakan tokoh pahlawan terkenal dalam sejarah Korea. Jenderal ini terkenal sebagai pahlawan yang sangat berani di medan pertempuran, dan meninggal dalam usia muda yaitu 26 tahun.
Sambutan dalam berbagai bahasa.
Pulau ini dulunya tidak begitu terkenal. Namun sejak film Winter Sonata booming, tempat ini menjadi terkenal. Choi Ji Woo dan Bae Yong Jun berhasil membuat orang jadi penasaran untuk melihat lokasi dari film Winter Sonata ini. Namun terlepas dari film Winter Sonata, tempat ini memang menarik untuk dikunjungi, dalam setiap musim yang berbeda.
Para pemeran Winter Sonata :)

Karena lokasinya yang hanya berjarak 63 km dari Seoul, banyak orang melakukan day trip menuju Nami Island. Rutenya pun cukup mudah, yaitu dari Seoul menuju ke dermaga terlebih dahulu, baru setelah itu dari dermaga menuju pulau Nami.

Dari Seoul menuju Dermaga Namiseom
1. Dengan memilih paket day trip melalui travel agent.
Banyak travel yang menawarkan paket untuk mengunjungi pulau yang cantik ini secara online, baik hanya ke Nami Island atau paket mengunjungi tempat wisata di sekitarnya. Kita tinggal menuju tempat kumpul atau ada beberapa yang mau menjemput kita di tempat kita menginap, lalu duduk manis di van hingga tempat tujuan dan mengikuti jadwal dari mereka. Tentunya dengan memilih yang ini kita lebih tidak lelah di jalan, namun ya harganya juga tidak murah.
Snowman yang siap menyambut di pintu masuk.
2. Dengan menggunakan shuttle bus
Cara yang paling mudah berikutnya adalah dengan menggunakan shuttle bus. Pihak Nami Island menyediakan shuttle bus di jam-jam tertentu di beberapa lokasi seperti Insadong, Namdaemun, dan Myeongdong. Dari lokasi yang ditentukan kita akan diantar hingga tempat tujuan. Kita dapat memilih mau one way (7.500 won untuk orang dewasa) atau mau round trip (15.000 won untuk orang dewasa). Untuk tempat dan paket yang ada, silakan buka link berikut.

Deretan pohon-pohon yang seakan menyambut kita
3. Dengan menggunakan kereta.
Cara yang termurah adalah dengan menggunakan kereta. Jika kita menggunakan kereta, maka rute yang kita gunakan adalah dari Seoul menuju stasiun Gapyeong terlebih dahulu, baru setelah itu kita naik bus atau taxi menuju dermaga. Ada dua cara untuk menuju stasiun Gapyeong, yang pertama dengan menggunakan ITX - Cheongchun dan yang kedua dengan menggunakan subway Gyeongchun line menuju stasiun Gapyeong.

Menuju Stasiun Gapyeong
ITX – Cheongchun
ITX atau Intercity Train Express merupakan kereta ekspress yang menghubungkan Seoul dengan kota-kota lainnya di sekitar Seoul. Karena namanya express, berarti secara waktu tempuh akan lebih cepat dibandingkan menggunakan kereta metro pada umumnya. Tidak semua stasiun dilalui oleh kereta express ini. Untuk menuju ke stasiun Gapyeong, kita harus naik dari stasiun Yongsan atau stasiun Cheongnyangni. Jika kita memilih stasiun Yongsan, maka waktu tempuh menuju stasiun Gapyeong adalah 55 menit dengan biaya 5.200 won untuk dewasa dan 2.600 won untuk anak-anak. Sedangkan jika kita memilih naik ITX dari stasiun Cheongnyangni, waktu tempuh menuju stasiun Gapyeong adalah 40 menit dengan biaya 4.300 won dan 2.100 won untuk anak-anak. Biaya dan waktu ini belum termasuk biaya dari stasiun awal menuju stasiun Yongsan ataupun stasiun Cheongnyangni.
Untuk memesan tiketnya, dilakukan secara online di website resmi mereka.

Subway line Gyeongchun
Dibanding dengan naik ITX, cara yang ini akan lebih lama dan lebih ribet sedikit karena kita harus naik turun kereta dari stasiun awal hingga stasiun Gapyeong. Waktu tempuhnya kurang lebih 1,5 jam (dari stasiun awal) dan biayanya berkisar 2,250 won untuk dewasa dan 900 won untuk anak-anak.

Dari Stasiun Gapyeong menuju Dermaga
Dari stasiun Gapyeong, ada dua cara untuk menuju dermaga. Yang pertama adalah dengan menggunakan taksi, kurang lebih 4.000 – 5.000 won. Yang kedua dengan menggunakan Gapyeong City Tour Bus dengan harga tiket 6.000 won untuk dewasa dan 4.000 won untuk anak-anak. Gapyeong City Tour Bus merupakan hop on hop off bus untuk tempat-tempat wisata disekitar Gapyeong, seperti Petite France dan Garden of Morning Calm. Jadi jika memang tujuannya sekalian mampir ke tempat-tempat tersebut, lebih baik menggunakan Gapyeong City Tour Bus.
Time table dari Stasiun Gapyeong menuju Morning Calm
Time table dari Morning Calm menuju Stasiun Gapyeong.
Dari cara-cara diatas, kita dapat memilih alat transportasi mana yang enak digunakan sesuai budget dan jumlah orang yang ikut. Tentunya ada harga ada kualitas. Kami memilih menggunakan kereta biasa menuju stasiun Gapyeong. Alasannya sederhana, dari tempat kami menginap, total waktu tempuh perjalanan hanya berbeda 15 menit dari kereta express namun harganya bisa beda dua hingga tiga kali lipat (belum lagi dikali jumlah orang). Apalagi dari tempat kami menginap, kami tetap harus naik turun kereta sebanyak tiga kali jika kami harus melalui Cheongnyangni.
Air mancur yang membeku saat musim dingin.
Karena hostel yang kami tempati, Step Inn Myeongdong, berada di tengah-tengah Myeongdong, maka kami mengambil rute melalui line 2 terlebih dahulu. Rute kami adalah:
1. Dari Euljiro 1-ga, ambil line 2 (hijau) menuju stasiun Wangsimni
2. Dari stasiun Wangsimni, ambil line Jungang menuju stasiun Mangu
3. Dari stasiun Mangu ambil line Gyeongchun menuju stasiun Gapyeong.
Walaupun harus turun naik kereta, namun anak-anak tetap senang. Petualangan naik turun kendaraan umum selalu menyenangkan bagi mereka. :)
Ferry menuju Nami Island
Next: Snowman Village di Nami Island 
Note: Untuk cerita lebih lengkap mengenai liburan kami di Seoul, silakan klik link berikut ini.


Bahkan tempat sabunnya pun cute banget...

Tuesday, May 23, 2017

Senja Hari di Medini Mall dan Hotel Legoland


Berjalan-jalan ke Legoland tidaklah lengkap tanpa menginap di hotel Legoland. Namun apa daya menginap di sana sangat lumayan harganya. Maka kami memilih mencari pernginapan di dekat Legoland dan memasukkan acara main di hotel Legoland ke dalam jadwal kami selama di Johor Bahru. Katanya sih walau tidak menginap di hotel Legoland, kita dapat main di bagian lobby-nya. Untuk menuju hotel ini, kami disarankan untuk mengambil shortcut melewati Medini Mall. Nama Mall ini terdengar akrab di telinga orang-orang yang pernah mengunjungi dan yang akan mengunjungi Legoland. Mall ini terletak di depan Legoland dan menjadi alternatif bagi para pengunjung Legoland saat mencari makan. Karena lokasinya berdekatan dengan Legoland, mungkin kita akan berpikir Medini Mall ini akan seperti mall elite di Indonesia atau mungkin Vivo City Mall yang berada di depan Sentosa Island. Namun saat saya goggling, banyak yang bilang tempat ini tidaklah besar. 

Saat kami sampai di Medini Mall, tempat ini tidaklah besar. Hanya seperti plaza yang terbuka dan berisikan tempat makan dan mini market. Mungkin karena sasaran mereka adalah orang-orang yang mengunjungi Legoland, jadi yang paling penting ada tempat makan, mini market, dan tempat perlengkapan olahraga. Tempat makan di sini lumayan bervariasi. Ada masakan Thai, Chinese food, dan juga fast food seperti KFC, Burger King, dan Subway. Kami hanya numpang lewat dan berjalan menuju Hotel Legoland. 
Jualan buku di Medini Mall
Bagian atrium Medini Mall, penuh spot untuk berfoto.
Karena kami bingung, kami akhirnya mendekati hotel tetapi dari pintu belakang. Petugas keamanan yang ada di sana mengatakan bahwa hanya tamu yang menginap dan membawa kartu saja yang dapat masuk ke hotel lewat pintu ini. Sedihnya Duo Lynns karena mereka sudah membayangkan untuk bermain lego di lobby. Akhirnya kami memutuskan untuk early dinner di Subway. Alasannya sederhana, Subway sudah tidak ada lagi di Indonesia dan kami semua penggemar Subway.  
Seperti Daud dan Goliath
Setelah perut sudah kenyang, kami pun mampir untuk membeli air minum. Di Medini Mall terdapat 3 mini market. Karena oma mau melihat-lihat cemilan di Kapitan, maka papa mampir di mini market disamping Kapitan. Tujuannya adalah untuk membeli minum. Semua barang tidak diberi label harga dan saat membayar, papa cukup kaget karena harganya jauh lebih mahal daripada harga air mineral di Giant Singapore. Kami pun iseng melihat harga di mini market bagian depan, yang dekat dengan halte bus. Harga barang-barang dan air minum di sana jauh lebih murah. Next time, beli minum di sini saja.

Saat kami datang, di salah satu bagian Medini Mall terdapat pameran The Enchanted Forest. Gambar di bagian depan menarik perhatian kami. Melihat gambarnya, seakan terbayang cerita Little Red Riding Hood. Tetapi uniknya, Little Red Riding Hood ini mengenakan kebaya. Kami pun memasuki tempat ini. Di dalam ruangan ini terdapat banyak lukisan cerita-cerita rakyat dan nursery rhymes. Ada beberapa anak kecil yang juga bermain di sini. Saat anak-anak bermain perosotan di pelangi, saya mencoba mengamati gambar-gambar tersebut. Hampir semua gambar menceriterakan cerita rakyat tetapi ala Asia. 
Jembatan dan pelangi yang dapat dibuat bermain anak-anak.
Atas: kisah keluarga yang tinggal di rumah sepatu, tetapi rumah sepatunya ala China.
Kiri bawah: Goldilock and 3 Panda. Kanan: Humpty Dumpty ala Asia
Setelah puas bermain, kami berniat kembali ke apartemen. Tak disangka kami bertemu orang Indonesia yang bekerja menjadi cleaning service di sini. Si bapak begitu sumringah melihat kami dan mengajak kami berbincang-bincang. Si Bapak seperti bertemu saudara jauh di tanah rantau, bercerita tiada henti. Memang kalau bertemu orang Indonesia di luar negeri akan sangat menyenangkan, tanpa melihat orang itu berkulit atau beragama apa. Di akhir perbincangan kami, bapak ini memberi tahu bahwa kami dapat melalui jalan di samping untuk menuju hotel Legoland. Kami pun memutuskan melalui jalan itu untuk melihat hotel Legoland. 
Kiri atas: Rapunzel ala India. Kiri bawah: nursery rhymes cow jump over the moon.
Kanan: Little Red Riding Hood dengan kebayanya yang merah. 
Kami mengikuti petunjuk Bapak untuk menuju hotel Legoland. Jalanan yang kami lalui dapat dikatakan masih dalam perbaikan. Genangan air hujan membuat jalan menuju hotel Legoland menjadi lebih susah untuk dilalui. Namun karena kami begitu penasaran melihat lobby hotel ini, maka kami tetap berjalan. 
Bahkan ekor naganya pun dari lego
Salaman dulu ah....
Lobby hotel Legoland memang sangat eye catching bagi anak-anak dengan tema kerajaan dan bajak laut. Sore itu ada pertunjukan sulap. Namun anak-anak lebih tertarik untuk bermain lego, mengendarai kapal bajak laut dan keluar masuk istana yang ada. 
Sepeda di bagian resepsionis, bisa berjalan loh dari kanan ke kiri
Kapal Bajak Laut
Castle di dalam Lobby
Setelah puas bermain, dan melihat oma opa sudah mulai bosan, kami pun memutuskan kembali ke apartemen. Kali ini kami memilih untuk lewat pintu belakang hotel supaya tidak usah repot-repot melintasi jalan yang becek tadi. 
Sebelum pulang, mampir ke toilet =D
Lift yang dilengkapi dengan lampu kerlap-kerlip
Saat pulang, adik bertanya kapan kita tidur di sini. Ehm..... Susah untuk dijawab. Kapan-kapan, deh. Sekarang kita cukup melihat dan menikmati lobbynya saja ;)