Thursday, January 19, 2017

Menikmati Taman Lampion dan Trick Art di Surabaya Carnival Park

 Surabaya Carnival Park
Hari terakhir dalam liburan kami di Surabaya diisi dengan mengunjungi Surabaya Carnival Park. Setelah mengawali dengan berkunjung ke rumah sesepuh dan menikmati pasar malam di Food Festival, rasanya tidak lengkap liburan kami di Surabaya jika tidak mengunjungi Surabaya Carnival Park. Dari waktu googling tentang Jatim Park Group, SCP yang juga berada di bawah pengelolaan Jatim Park Group sudah sempat kami lihat dan masuk ke dalam list jika kami ada waktu lebih. Kebetulan juga oma penasaran ada apa saja di situ. Apalagi sepupu di Tulung Agung juga menyarankan kami untuk mengunjungi tempat ini. Ada taman lampion juga loh, katanya. Kami sangat penasaran dengan yang namanya taman lampion, akibat tidak jadi berkunjung ke BNS.

Surabaya Carnival Park merupakan taman bermain yang hanya buka malam hari. Awalnya tempat ini merupakan pasar malam yang bernama Surabaya Carnival Night Market. Tetapi lama kelamaan mereka berganti nama menjadi Surabaya Carnival Park. Berbeda dengan taman bermain lainnya seperti Dufan, taman bermain yang dibuka sejak tahun 2014 ini menggunakan istilah-istilah khas kota Pahlawan. Maskotnya pun adalah hewan maskot kota Surabaya, yaitu ikan suro dan buaya. Berhubung kami menginap di daerah Jemursari, maka untuk menuju tempat ini tidaklah susah. Kami naik Grab dan dalam waktu kurang dari 30 menit kami sudah sampai di sana.
Ikan suro dan Buaya menyambut setiap pengunjung
Saat kami sampai, kami segera menuju ke loket pembelian tiket. Dan karena masih menggunakan promo boarding pass, kami diminta untuk membeli tiket di kantor pemasaran. Ternyata tiket untuk lansia hanya Rp 20.000,00. Tetapi diwanti-wanti hanya dapat menikmati Galeri Suroboyo, taman lampion, dan mainan yang untuk keluarga. Oma pun tidak keberatan.
Makanan khas Jawa Timur, uenak rek...
Di bagian depan SCP ada galeri Angkut. Beberapa kendaraan yang unik pun dipajang di sana. Tentu saja tidak sebanyak di Museum Angkut. Karena kami sudah melihat Museum Angkut, maka kami langsung menuju Galeri Suroboyo. Di Galeri Suroboyo ini kita akan melihat hal-hal yang berhubungan dengan kota Surabaya dari masa lalu sampai masa sekarang. Bagi oma, ini semacam nostalgia karena oma dahulu besar dan bekerja di Surabaya. Satu hal yang disayangkan di tempat ini, sepertinya tempat ini seperti sudah tua sekali dan tidak terawat. Debu hitam dimana-mana. Mungkin disengaja seperti itu supaya terkesan jaman dulu sekali.
Beberapa ucapan khas Surabaya
Jembatan merah tempo doeloe
Keluar dari Galeri Suroboyo, kami pun menuju area permainan anak. Di SCP terdapat lebih dari 50 wahana permainan yang dapat dimainkan. Permainan ini dibagi menjadi 3 kategori, yaitu wahana indoor, wahana outdoor, dan area dolanan. Wahana terdekat dari galeri Suroboyo adalah carousel dan area dolanan dan area bedil-bedilan. Tentunya yang diincar pertama kali oleh anak-anak adalah carousel. Wahana itu merupakan wahana untuk keluarga, sehingga oma pun dapat ikut bermain.

Di area dolanan, dolanan artinya bermain, dan area bedil-bedilan, bedil-bedilan artinya tembak-tembakan, anak-anak dapat memainkan permainan seperti yang ada di Timezone. Nah, untuk area ini, setiap permainan harus menggunakan kupon dan kuponnya ini tidak termasuk dengan harga tiket di awal. Untungnya waktu di loket kami mendapatkan 5 kupon secara gratis. Dua kupon kami gunakan untuk bermain lempar bola dan 3 kupon kami gunakan untuk main menembak bebek. 1 kupon boleh digunakan untuk 3 kali tembakan. Jadi kakak dan adik masing-masing menggunakan 1 kupon. Sayangnya tidak ada yang berhasil. Saya meminta oma yang bermain, sementara Duo Lynns menaiki gelas yang berputar. Setelah 2 kali tembakan, oma menyadari bahwa tembakan anginnya ini ujungnya miring. Oma langsung meminta petugas yang ada untuk membetulkan dan setelah itu oma berhasil menembak 1 bebek (Horeee....). Untuk setiap tembakan yang berhasil, petugas akan memberikan 1 sticker. Jika stickernya sudah banyak, dapat ditukarkan dengan hadiah.
Area dolanan dan wahana di dekatnya. 
Namanya tempat bermain, pastinya mainannya sama saja. Tetapi yang seru di tempat ini adalah nama-nama permainan yang menggunakan istilah dalam bahasa setempat, seperti kocar kacir (gelas berputar), omah mumet, gondal-gandul, bledek coaster, topan badai, montor edan, munyer-ser, sepur sirkus, becak mabuk, dan sebagainya. Bagi kami yang mengerti bahasa Jawa tentunya seru membacanya. 
Tanda keluar masuknya pun dalam bahasa Jawa.
Bagian lain dari SCP yang menarik hati kami adalah taman lampion KBS. Di taman ini banyak replika hewan dengan menggunakan lampion. Cantik-cantik pula. Mungkin karena temanya kebun binatang. Oma dan Duo Lynns sibuk foto di sini dan di sana. Untuk urusan gaya, dari gaya manis sampai gaya jijay pun ada. 
Taman lampion KBS
Aneka hewan dalam bentuk lampion
Setelah puas berfoto di taman lampion, kami menuju area permainan anak-anak. Di area ini, semua permainan gratis kecuali mainan yang menggunakan koin. Sementara anak-anak main, oma menunggu sambil duduk. Pihak Jatim Park Group memang selalu menyediakan spot untuk duduk, tentunya ini membantu bagi pengunjung yang lelah berjalan.
Permainan untuk anak-anak =)
Sebetulnya masih banyak lagi yang belum kami kunjungi, terutama area wahana indoor, seperti beskop 360, cinema 4 dimensi, pirate and ghost ship, perang laser, rumah kinclong, dan art n wax house. Sayangnya karena keterbatasan waktu, kami hanya masuk ke dalam art and wax house. Seharusnya harga tiket masuk art and wax house tidak termasuk ke dalam harga tiket SCP. Tetapi ternyata malam itu art and wax house digratiskan bagi setiap pengunjung. Kami pun masuk. Bukan hanya Duo Lynns yang semangat, oma pun semangat. Apalagi mendengar ada patung lilin dari tokoh-tokoh terkenal.  

Saat kami masuk, dapat dikatakan patung-patung para tokoh bukanlah patung lilin seperti di Madame Thussaud. Baik muka maupun patungnya terlihat kaku dan berbeda dari aslinya. Tetapi untungnya oma masih semangat foto, walau sambil ngoceh ini bukan patung lilin. 
Patung tokoh yang agak beda dengan tokohnya
Bagaimana dengan 3D art-nya? Bagi kami, 3D art yang ada cukup menarik. Duo Lynns, yang sudah terlatih foto di trick eye museum, sibuk mengajarkan oma mengenai caranya berfoto.
Gaya Duo Lynns yang ampun-ampunan
3D art's photo
Untuk menutup kunjungan kami di SCP, kami menaiki lagi carousel. Tetapi kali ini kami naik ke atas. Puas sudah hari ini anak-anak bermain di SCP. Dan bukan hanya anak-anak yang senang, oma pun senang dapat bernostalgia dengan kenangan masa mudanya dan berfoto-foto di sini. 

Kesimpulan dari kunjungan kami ke SCP:
1. Datanglah dari sore saat baru buka. Semakin malam SCP semakin ramai. Saat kami datang, hari biasa, anak-anak sempat tiga kali naik ferries wheel tanpa harus antri.
2. Pastikan batere HP dan kamera penuh. Di sini banyak spot-spot yang dapat dipakai untuk berfoto.
Salah dua spot foto =D
3. Andai batere HP sekarat, saat makan di food court, carilah charging station. Lumayan untuk mengisi batere.
4. Harga makanan dan minuman tergolong tidak terlalu mahal. Tetapi untuk kualitas makanan juga tidak terlalu ok. Jadi, jangan menaruh ekspektasi terlalu tinggi.
5. Mainan yang ada cukup seru untuk anak-anak, tetapi untuk masalah keselamatan dan perawatannya kurang diperhatikan.
6. Ada beberapa permainan harus membeli tiket secara terpisah, seperti go kart (Rp 40.000,00 per 2 lap), perang laser (Rp 30.000,00 per tiket), area dolanan Rp 2.500,00 per tiket, area kiddie rides (Rp 2.500,00 per coin) dan wax house (Rp 20.000,00 per orang). Jadi jika memang ingin memainkan permainan-permainan tersebut, sediakan tambahan dana untuk bermain.
7. HTM yang tidak semahal HTM BNS merupakan nilai tambah bagi SCP. Jadi, kalau mau lihat lampion, main dan makan di satu tempat, SCP boleh menjadi alternatif bagi liburan keluarga.
Supermoon 14 Nov 2016 di SCP.
Suroboyo Carnival Park
Alamat: Jl. Ahmad Yani no.333 Surabaya 
Telp: 031-8483131
Jam operasional: 17.00 - 23.00
HTM: Rp 60.000,00 (Senin - Kamis) 
Rp 80.000,00 (Jumat - Minggu, Hari libur nasional) 
Rp 20.000,00 (lansia)

No comments:

Post a Comment