Friday, December 27, 2024

Jepang Day 9: Suasana Malam di Dotonbori Shinsaibashi


Walau berat melepaskan rusa-rusa lucu di Nara Park, perjalanan ke Osaka pun harus tetap dilakukan (kan gak mungkin tidur di Nara Park). Kami berjalan menuju Stasiun Kintetsu Nara. Tentunya tujuan utama adalah mengambil koper yang kami simpan di loker. Setelah itu kami naik kereta menuju hotel.

Hotel yang akan kami tempati malam ini adalah Hotel Trad Replay. Hotel ini terletak di daerah Nippombashi. Kami berhenti di stasiun Kintetsu Nippombashi dan berjalan menuju hotel. Dengan udara yang semakin dingin, opa semakin susah berjalan. Untungnya hotel dekat dengan stasiun.

Hotel TRAD Replay

Setelah check in, kami pun berjalan menuju tujuan utama kami, Dotonbori. Dotonbori yang terletak di wilayah Minami Osaka menjadi salah satu tempat yang wajib dikunjungi saat ke Osaka. Nama Dotonbori berasal dari Nariyasu Doton, seseorang yang memulai pembangunan kanal pada tahun 1612 dengan hartanya sendiri. 

Dotonboriiii

Dulunya tempat ini terkenal sebagai pusat teater di Osaka. Tentu saja tempat makan pun banyak di sini (habis nonton terus makan dong). Walau sampai sekarang masih ada pertunjukan kabuki di Teater Shochikuza, orang-orang lebih mengenal tempat ini sebagai tempat papan iklan. 30 menit setelah matahari terbenam,  Glico.

Cinnamorol Cafe :)
Menu yang imut dan menggemaskan (dengan harga yang tidak imut)

Glico Running Man yang terletak dekat Jembatan Ebisubashi ini menjadi icon dari Dotonbori, walaupun banyak papan reklame yang beraneka ragam di Dotonbori ini. Running Man ini sebenarnya terinspirasi dari sprinter Filipina Bernama Fortunato Catalon. Fortunato Catalon memenangkan perlombaan di Far Eastern Sport Championship Games ke-5 pada tahun 1921. Pose Fortunato saat melewati garis finish ini yang diabadikan di papan iklan.

Sah....
Selepas jembatan dan hiruk pikuk turis yang sibuk berfoto, kami memasuki area Shinsaibashi. Area ini dipenuhi dengan toko-toko. Katanya sih ini adalah surganya orang-orang yang suka belanja. Barang-barang dari harga yang papan atas hingga harga yang cukup merakyat dapat ditemukan di sini. 

Spiderman di Jembatan Ebisu

Tujuan utama kami adalah Uniqlo. Uniqlo di sini jadi satu dengan GU. GU adalah sister brand dari Uniqlo. Yang membedakan adalah GU dijual dengan harga dibawah Uniqlo. Dan karena sedang Thanksgiving, Uniqlo dan GU mengadakan Thanksgiving Sale. Tas slempang yang diincar anak-anak pun turun harga jauh. Berkat anak soleh =)

Shinsaibashi.... Toko berderet di kanan dan kiri

Salah satu yang menjadi incaran anak-anak muda di sini adalah Amerikamura. Walau Namanya Amerika, tetapi di sini tidak ada bangunan ala Amerika. Amerikamura seperti Harajuku ala Barat. Di sini banyak sekali pakaian anak muda dengan harga yang miring-miring. Karena sudah cukup malam, dan sangat ramai, kami pun tidak pergi ke sini.

Bagi para penggemar Sanrio, di Shinsaibashi pun ada Sanrio Store. Awalnya anak-anak ingin mampir ke sini, namun karena opa dan oma menunggu di salah satu kafe di depan, maka kami pun membatalkan kunjungan ke sini. Kalau kata papa, jadi ada alasan untuk berkunjung lagi suatu hari nanti. 

Next: Day 10: Iconic Place in Osaka

PS: artikel lengkap kami selama di Jepang bisa dilihat di sini ya.

Sekilas Info

Dotonbori Osaka

Website: http://www.dotonbori.or.jp/en/

 

Uniqlo Shinsaibashisuji Store

Alamat: 2 Chome-1-17 Shinsaibashisuji, Chuo Ward, Osaka, 542-0085, Jepang (google map)

Jam operasional: 11.00 – 21.00

Friday, September 27, 2024

Jepang Day 9: Daytrip to Nara Park

Tujuan kami selanjutnya adalah mampir ke Nara dan setelah itu ke Osaka. Di Nara kami berencana melihat rusa-rusa di Nara Park. Ya, hari ini temanya adalah taman. Dari taman di Kyoto Gyoen, lanjut ke Nara Park. Sekalian bertemu dengan teman papa yang memang tinggal di Nara.

Cukup naik sekali dan sampai.

Untuk menuju Nara Park tidaklah susah. Kami tinggal naik kereta menuju stasiun Kintetsu Nara. Lalu bagaimana dengan bawaan yang ada? jangan kuatir. Karena di stasiun ada loker untuk menyimpan koper-koper. Jadi tidak usah repot menenteng barang saat jalan-jalan di taman.

Deer pose

Karena waktu yang sudah cukup siang, kami memilih mencari makan siang terlebih dahulu. Rencananya sih di tempat makan terdekat. Di tengah kebingungan mau makan apa, muncullah nama Saizeriya di list tempat makan terdekat. Oma opa langsung setuju. 

Gedung Kantor Nara Perfektur. Unik ya

Setelah kenyang makan, kami melanjutkan perjalanan. Rasa sejuk yang menerpa kami membuat jalan kaki menuju taman menjadi lebih terasa nyaman. Walau jalanannya lumayan menanjak untuk oma dan opa. Kami memelankan laju langkah kami, supaya opa tidak tertinggal jauh.

Ada Rickshaw juga di sini.
Pose adik sambil menunggu opa.

Nara Park sangat luas. Tetapi ada banyak kursi yang disediakan untuk duduk-duduk. Oma dan Opa memilih duduk di depan daripada masuk ke dalam. Mereka menunggu di sini sementara kami masuk ke dalam untuk melihat rusa yang lain.

View taman dari halaman depan.

Nara Park berada di kaki Gunung Wakakusa. Tidak heran di sini banyak sekali rusa. Dan uniknya, rusa ini bisa berjalan-jalan dengan bebas di sepanjang jalan. Katanya sih ada sekitar 1.400 rusa yang tinggal di sekitar Nara Park. 

Karena rusa bebas jalan di sini, kotorannya pun bertebaran di jalan.

Menurut cerita yang kami baca, ada sebuah legenda yang menyebutkan bahwa pada tahun 768 M, dewa pertama dari empat dewa Kuil Kasugataisha melakukan perjalanan dari Prefektur Ibaraki di sebelah utara Tokyo, ke Gunung Mikasa di Nara, dengan seekor rusa putih. Sejak saat itu, rusa dianggap suci, dan membunuh satu rusa dapat dihukum mati. Rusa-rusa ini dikabarkan dekat dengan para dewa dan dianggap sebagai hewan suci di Nara.


Saat berjalan, kami menemukan beberapa rusa yang cukup tua dan tidak ada tanduk. Menurut Auntie ED, teman SMA papa yang tinggal di sana, rusa yang tanduknya dipotong adalah rusa jantan. Biasanya rusa-rusa ini cukup agresif. Jadi tanduk-tanduk itu dipotong supaya tidak melukai orang. Untuk memotongnya pun dilakukan saat musim gugur di bulan Oktober, dengan ritual tertentu sehingga si rusa tidak merasakan sakit.

Rusa tanpa tanduk duduk manis di pinggir jalan raya.

Kami membeli makanan untuk rusa-rusa ini. makanan yang kami beli adalah biskuit khusus yang disebut “shika senbei”. Biskuit ini dibuat dari bekatul dan tepung gandum. Kakak, adik, dan si kecil bergantian memberi makan rusa-rusa ini. Ada cara khusus saat memberi makan rusa, yaitu mereka harus menganggukkan kepala mereka terlebih dahulu baru mereka akan mendapatkan makanan.

Biskuit, 200 yen saja.
Silakan disimak ya

Rusa-rusa ini pada dasarnya tetaplah hewan liar. Jadi kami pun mewanti-wanti anak-anak, terutama si kecil yang tidak ada takutnya dengan hewan. Si kecil dengan semangat memanggil rusa terus dan rusanya lama-lama takut dan pergi dari si kecil. 

Si kecil yang susah difoto karena sibuk mau pegang rusa.

Hal lain yang harus diperhatikan adalah terkadang rusa suka menendang ataupun menyeruduk. Kami sempat melihat turis bule yang diseruduk dari belakang oleh rusa. Bahkan kakak hampir ditendang saat mengejar adik dan rusa merasa kakak mengejar dia. Untung rusanya langsung sadar bahwa kakak tidak mengejar dia.

Perhatikan peringatan berikut.

Bagaimana jika rusa tetap mengikuti kita? Itu pasti karena dia mengira kita membawa makanan. Jadi kami diajari oleh Auntie ED untuk mengangkat tangan kami ke atas. Rusa pun menyadari bahwa tidak ada makanan. Jadi dia akan kembali berjalan lagi. 

Muka sedih rusa saat mendapati anak-anak tidak punya biskuit lagi.
Bambi

Selain rusa-rusanya, di dalam taman ini terdapat banyak pemandangan alam yang menarik. Ada wihara dan juga kuil Shinto di dalam sini. Ada juga Museum Nasional dan Museum Seni di dekat sini. Sepertinya nanti-nanti boleh dimasukkan opsi menginap satu atau dua hari di Nara. 

Museum Nasional Nara.
Pose ala ala

Kunjungan kami di Nara Park selesai juga. Walau temu kangen dengan Auntie ED baru sebentar, dan rasanya masih belum puas menjelajah Nara Park, kami harus kembali melanjutkan perjalanan ke Osaka. Bye-bye deer….

Pose kami dengan Auntie ED di bawah pohon yang cantik ini.

Next: Jepang Day 9: Suasana Malam di Dotonbori Shinsaibashi

PS: artikel lengkap kami selama di Jepang bisa dilihat di sini ya.

I want to have deer at home =D

Sekilas Info

Nara Deer Park

Website: https://www3.pref.nara.jp/park/

Alamat: Nara (google map)

Jam Operasional: 24 jam