Tidak terasa liburan musim gugur kami
sudah masuk di hari terakhir. Karena kami akan terbang dengan pesawat malam,
maka kami masih punya kesempatan untuk jalan-jalan berkeliling. Apalagi kami
bisa menitipkan koper di hotel dan mengambilnya sore nanti.
Dengan udara yang semakin turun suhunya, nampaknya musim dingin akan segera datang. Hal ini membuat oma dan opa mager alias tidak mau kemana-mana. Mereka memilih duduk manis di Saizeriya dan menikmati segala macam makanan di sana. Karena kami masih ingin berjalan-jalan dan makan sushi, maka opsi ini sepertinya opsi yang baik.
Rute kami hari ini adalah mengunjungi tempat-tempat iconic di Osaka. Icon pertama adalah Dotonbori. Ya, kami kembali menyusuri Dotonbori. Alasan pertama adalah mencari obat batuk anak titipan sahabat kami. Alasan kedua adalah mereka ingin makan sushi di dekat Jembatan Ebisu. Alasan yang ketiga adalah papa yang masih belum puas dengan hasil foto di Glico =D
It's a bright sunny day... |
Big screen di Dotonbori. Saat pagi jadi kamera, siangan sedikit jadi screen untuk iklan. |
Ternyata pagi hari di Dotonbori terasa lebih sepi. Hanya beberapa toko yang mulai buka. Memang di sini toko-toko baru mulai buka pukul 11. Cukup siang jika dibandingkan dengan Jakarta yang sudah aktif dari jam delapan pagi.
Cinnamorol Cafe masih tutup. |
Kami pun masuk ke salah satu toko obat yang berada dekat jembatan Ebisu. Toko obat ini tidak hanya menjual obat. Ada makanan dan juga pernak-pernik. Karena ini, maka urusan melihat obat pun menjadi bertambah melihat kitkat (yang ternyata murah-murah) dan melihat pernak-pernik (dengan keseruan yang luar biasa).
Toko obat tetapi ada pernak-pernik. |
Setelah membeli titipan, dan beberapa kitkat, rencana kami adalah early lunch di lantai lima gedung Croesus. Makanan yang diincar adalah sushi. Percaya tidak percaya, selama kami di Jepang ini, karena oma hanya bisa makan sushi matang, jadi kami belum pernah makan sushi. Namanya juga sushi di negara aslinya, mana mungkin matang seperti di Indonesia.
Incaran kami adalah Kappa Sushi 110 Yen. Uniknya Kappa Sushi adalah sushi dan makanan yang dipesan akan dikirim melalui conveyor belt. Anak-anak bergantian menunggu kapan makanan dikirim.
The Lynns yang sibuk |
Kenyang setelah makan, kami pun melanjutkan perjalanan. Tujuan berikutnya adalah melihat Osaka Castle. Ke Osaka memang tidak lengkap jika tidak menyambangi castle yang satu ini.
Jalanan menuju castle. |
Osaka Castle |
Castle yang dibangun oleh Napoleon dari Jepang, Hideyoshi Toyotomi di tahun 1853 ini merupakan saksi sejarah perkembangan kota Osaka dan pergolakannya. Osaka Castle sendiri pernah beberapa kali dibakar, tetapi akhirnya dibangun kembali.
Supaya musuh tidak mudah masuk, castle dikelilingi oleh air (analisa anak-anak). |
Foto wajib pertama. |
Yang menarik adalah castle ini berdiri di tengah-tengah kota. Perpaduan yang unik antara masa lalu dan masa kini. Ditambah lagi tamannya yang luas, membuat kami menikmati berkeliling castle ini dan melihat pemandangan musim gugur di sini.
Perpaduan antara masa lalu dan masa kini. |
Foto wajib walau silau. |
Untuk masuk ke dalam Osaka Castle, pengunjung diminta membayar 600 yen, atau sekitar 60 hingga 70 ribu rupiah. Karena waktu yang tidak banyak, kami memutuskan untuk tidak masuk.
Huge Stone. |
Shudokan di dalam taman. |
Kuil Hokoku. |
Fortune Slip for 2000 Yen. |
Autumn color. |
Kami berkeliling di taman. Suasana musim gugur, dengan warna daun yang berubah membuat jalan keliling taman saja sudah membuat hati teduh.
Momiji... |
Peaceful.... |
Sepertinya menarik juga ada satu di rumah =D |
So cute kata si kecil |
Snack untuk menghangatkan badan. |
Tujuan kami selanjutnya adalah
Tsutenkaku Tower. Sama seperti tadi, tentunya kami tidak berniat masuk ke dalam
menara, tujuan kami menikmati pemandangan di sekitar. Tsutenkaku Tower ini terletak
di daerah Shinsekai. Sebelum Dotonbori menjadi pusat kunjungan turis, area Shinsekai
termasuk pusat kunjungan turis.
Memang jika dilihat-lihat, di area ini terdapat banyak kedai makanan yang beraneka ragam, tempat main, papan reklame toko dan baliho retro yang colorful. Walau begitu, ada rasa oldies di daerah sini, seakan menjadi saksi bahwa tempat ini dulunya pasti maju sekali.
Resto dengan tampilan yang menarik |
Perahu yang menonjol jadi seperti di Cihampelas |
Dari yang kami baca sebelum liburan, Shinsekai ini banyak sekali hotel yang murah. Tetapi tempat ini terkategori tempat yang kurang aman menurut warga local. Jadi lebih baik berhati-hati saat mengunjungi tempat ini ya.
Salah satu tempat main |
Menara Tsutenkaku ini pun sebetulnya tidak setinggi menara lainnya. Tetapi pada masanya, menara dengan tinggi 100 meter termasuk tinggi dan menjadi hiburan bagi para turis. Sampai sekarang pun menara ini masih dikunjungi oleh turis-turis.
Setelah berfoto-foto, kami segera kembali ke hotel untuk mengambil koper-koper yang dititipkan. Kami menjemput oma dan opa dan berjalan bersama-sama menuju Namba Station. Rencananya kami akan naik Nankai Limited Express Rapit menuju Kansai.
Robot yang ditemui saat berjalan ke Stasiun Namba Adik dan Yellow Duck
Selesai sudah autumn holiday kami. Walau
rasanya masih kurang puas, banyak tempat yang belum puas dijelajahi, tetapi
kami tetap bersyukur mendapatkan kesempatan untuk menikmati liburan bersama dengan
oma dan opa. Tidak semua orang dapat mengalami golden anniversary. Semoga kami pun bisa :)
Sayonara Jepang….
Kereta Hello Kitty |
PS: artikel mengenai Jepang dapat dilihat di link ini ya.
Sekilas Info
Kappa sushi
Alamat: Jepang, 〒542-0084 Osaka, Chuo Ward, Souemoncho, 7−2 デカ戎橋ビル 5階 (lantai 5 Croesus Sinsaibashi)(google map)
Jam operasional: 11.00 – 21.30
Sundrug
Alamat: 7-2 Souemoncho, Chuo Ward, Osaka, 542-0084, Jepang (google map)
Jam operasional: 10.00 – 22.00
Osaka Castle
Website: https://www.osakacastle.net/
Alamat: 1-1 Osakajo, Chuo Ward, Osaka, 540-0002, Jepang (google map)
Jam operasional: 09.00 – 17.00
Tsutenkaku Tower
Alamat: 1 Chome-18-6 Ebisuhigashi, Naniwa Ward, Osaka, 556-0002, Jepang (google map)
No comments:
Post a Comment