Berbicara tentang kuliner Melaka, pasti yang terbayang makanan peranakan. Ya, memang Melaka, dan Sebagian Malaysia, terkenal dengan makanan peranakannya. Tetapi bukan hanya itu. Sebagai tempat yang multikultur, ada berbagai macam makanan yang dapat dicoba.
Saat kami berada di Malaka kemarin, kami berkesempatan mencoba makanan dari berbagai tempat. Bahkan dari list yang pernah kami ceritakan dulu, ada beberapa tempat makan yang berhasil kami jajal. Namun ternyata karena covid kemarin, harga makanan sudah tidak semurah harga saat kami datang di tahun 2018.
1. Coconut Shake Batu Berendam
Seperti yang dulu kami ceritakan, Melaka ini terkenal dengan Coconut Shake. Di hari pertama saat di Melaka, kami mencoba Coconut Shake Batu Berendam. Batu Berendam adalah nama daerah di Melaka. Tetapi kami menemukan outlet mereka saat berjalan menyusuri Jalan Kota menuju Mahkota Parade.
Outletnya seperti ini ya |
Lokasi outlet ini berada di Seberang Muzium Kecantikan, dekat Dataran Pahlawan. Saat kami datang, terlihat ada satu orang sedang membeli. Pas sekali, lagi kepanasan pula. Papa pun mengantri.
Nampaknya coconut shake di sini cukup bervariasi. Biasanya kami hanya minum yang atasnya ada es krim. Di sini, mereka memadukan coconut shake dengan leci, mangga, lemon, soda, dan sirup. Kami masih stick to the old one.
Untuk harga, Coconut Shake Biasa dibandrol dengan harga 4,50 RM. Kalau yang mau esnya dua scoop, pilihannya bisa double shake dengan harga 5,50 RM ataupun special shake dengan harga 5 RM. Setiap coconut shake ditaburi mesis coklat diatasnya.
Coconut shake Batu Berendam |
Bagaimana rasanya? Semuanya ok, kecuali bagian coklatnya. Jadi aneh untuk kami. Tetapi cukup untuk mengobati kangen kami akan coconut shake.
Coconut shake batu berendam
Website: https://coconutshakemelaka.com/
Alamat: Lot 49, Taman Bunga Merdeka, Jalan Kota, Bandar Hilir
Jam operasional: 12.00 – 00.00
2. Melting Pot Cafe
Tempat makan yang satu ini menjadi pilihan kami untuk makan siang. Tempat makan ini menyajikan makanan-makanan khas Nyonya alias peranakan. Namun selain khas peranakan, juga ada udon dan western food.
The girls with the food |
Untuk makanan, yang terkenal di sini adalah ayam chili garam. Tetapi kami tidak memesannya. Kami memesan nasi lemak dan nasi goreng. Teman kami memesan popcorn chicken dan juga nasi ayam lemak. Nasi lemaknya jauh lebih enak dibanding saat kami datang dulu.
Tampilan nasi lemaknya. Sudah tidak menggunakan wok lagi. |
Sudah jauh lebih ramai dibanding saat tahun 2018. |
Melting Pot Café
Alamat: Jalan Hang Jebat 62, Jonker Street, Melaka
Jam operasional: 11.30 – 23.00
3. Coconut Shake Jonker Corner
Kalau di hari pertama kami bertemu Coconut Shake Batu Berendam, di hari kedua ini kami bertemu Coconut Shake setelah makan siang di Melting Pot Café. Lokasinya di Seberang toko Old Shop. Di tempat ini juga dulu kami membeli coconut shake. Dulu sih jualnya Cuma dari kedai kecil. Tetapi sekarang nampaknya sudah jadi satu dengan toko oleh-oleh dan berbagai minuman lainnya.
Fresh bangeeet |
Dibanding coconut shake pertama kami, yang ini lebih enak dan segar. Mungkin karena tidak ada mesis coklatnya. Teman kami mencoba minuman yang lain dan ternyata enak juga.
Hasil selfie anak-anak =D |
Yoghurt Ice Cream (toko Seberang Old Shop)
Jalan Hang Kasturi 29a, Jonker Street, Melaka
4. Ondeh-Ondeh Melaka
Kalau di tahun 2018 lalu kami hanya sempat melihat tempat jualannya saja, tahun lalu kami berkesempatan menjajal ondeh-ondeh Melaka aka klepon kalau di Indonesia. Untuk rasa sih menurut saya 11-12 dengan klepon. Yang membedakan, gula melaka alias gula merah ini sudah lumayan cair. Untuk orang-orang yang memang suka dengan yang cair, pasti ketagihan dengan ondeh-ondeh Melaka. Tapi jika yang Sukanya masih ada tekstur gulanya, seperti trio Lynns, kurang begitu suka dengan yang sudah cair.
Klepon ala Melaka. Sumber foto: google. |
Satu plastic kecil ondeh-ondeh ini terdiri dari empat ondeh mini dengan harga 3RM. Dan memang ondeh di Kedai Aku dan Dia ini banyak peminatnya. Oya, Kedai Aku dan Dia ini menjual makanan-makanan lain dan halal ya teman-teman.
Kedai Aku dan Dia
Alamat: Jalan Hang Kasturi 23, Jonker Street, Melaka
Jam Operasional: 12.00 – 18.00
5. Putu Piring Jonker
Masih di sekitaran Jonker Street, salah satu makanan olahan dengan gula Melaka adalah putu piring. Buat yang terbiasa makan putu di Jakarta, biasanya kita melihat putu berwarna hijau yang dibuat dengan bambu. Kalau Putu di Jonker ini lebih mirip seperti putu Medan yang berwarna putih. Tetapi bentuknya melebar seperti piring kecil. Untuk rasa, ya mirip-miriplah. Tetapi yang beli antri juga loh.
Putu Piring Jonker
Alamat: Jalan Hang Jebat 3, Jonker Street, Melaka
Jam operasional: 11.00 – 20.00
Putu Piring seharga 6RM |
6. Bunga Raya Wantan Mee
Buat penggemar mie pangsit, harus mencoba Bunga Raya Wantan Mee. Mie pangsit satu ini hanya berjualan di malam hari. Jualannya hanya dengan gerobak saja di pinggir jalan, tetapi bagi yang mau makan di tempat bisa makan di dalam ruko di sebelah Medan Makan Boon Leong.
Mie pangsit non halal |
Kami mencoba membeli makanan di sini di malam terakhir kami di Malaka. Yang dijual hanya mie pangsit non halal, tetapi ada dua jenis ukuran. Yang ukuran besar dihargai 7RM dan yang ukuran kecil dihargai 6RM. Kami membeli satu yang berukuran besar. Karena saat itu tangan kami sudah penuh dengan makanan-makanan
Dua ruko yang ramai saat malam hari. |
Antrian di sini memang sangat panjang. Yang makan di tempat pun ramai. Walaupun ramai, tetapi mereka bekerja dengan cepat. Si anak membuat mie, si kakek menyiapkan isian mie, dan si cucu membantu di bagian dalam.
Bunga Raya Wantan Mee
Alamat: Jalan Bunga Raya 56, Kampung Jawa, Melaka
Jam Operasional: 19.00 – 22.00, tutup tiap hari Selasa
7. Medan Makan Boon Leong
Tempat yang satu ini kami temukan bersama teman-teman saat makan siang. Awalnya sih tujuan utama mau menyambangi mie pangsit Bunga Raya, tetapi kami baru sadar kalau mereka tidak buka di siang hari. Untungnya ada tempat makan yang satu ini.
Sup baso Ikan |
Medan Makan ini menjual berbagai macam makanan. Nasi campur, kwetiau goreng, sup ikan, semua ada. Tetapi memang pilihan saat siang hari tidaklah sebanyak di malam hari. Kami memesan kwetiau goreng dan sup dengan total harga 18 RM. Untuk rasanya, memang mirip seperti kwetiau medan.
Kwetiau goreng |
Saat kami membeli mie pangsit di malam harinya, Medan Makan ini sudah ramai dengan antrian. Dan makanan yang sangat terkenal di sini adalah oyster omelette. Sayangnya kami tidak sempat mencobanya.
Kalau malam, outlet sebelah kanan menjual oyster. |
Medan Makan Boon Leong
Alamat: Jalan Bunga Raya, Kampung Jawa, Melaka
Jam Operasional: 12.00 – 22.00
8. Baba Charlie café
Tempat makan yang satu ini kami dapatkan saat searching makanan melalui grabfood. Berhubung anak-anak ada latihan dengan teman-temannya. Sebenarnya tempat ini terkenal dengan dessert-nya juga. Tetapi karena untuk makan malam, kami memilih membeli laksa dan nasi goreng. Untuk rasa, kami suka semuanya =D
Baba Charlie café
Alamat: 631, Jalan Siantan 1/5, Taman Siantan Seksyen 1, 75200 Melaka
Jam operasional: 08.30 – 19.00, tutup setiap Kamis
Laksa pake grabfood. Enak.... |
9. New World Kitchen
Tempat ini juga kami dapatkan melalui grabfood. Awalnya kami mau keluar mencari makan. Tetapi sayangnya hujan lumayan deras. Kami pun kembali lagi dan memesan melalui grab. Pilihan kami saat itu adalah creamy salted egg pork rice. Untuk penggemar oyster, mereka juga ada oyster noodle.
New World Kitchen
Alamat: 501, Jalan Melaka Raya 12, Taman Melaka Raya, 75050 Melaka
Jam operasional: 10.30 – 19.30, tutup setiap Sabtu
Sambil membuat artikel ini, saya jadi kembali membayangkan rasa setiap makanan. Hmm….jadi kepengen makan lagi. Intinya memang kalau mau wisata kuliner di Malaka, harus berhari-hari. Itupun tak cukup. Hehehe
Next: Jonker Street di Malam Minggu
No comments:
Post a Comment