Thursday, June 6, 2024

Berkenalan dengan Sistem Perkeretaan di Tokyo


Bepergian ke negara orang memanglah banyak PR yang membuat bahagia. Dari mencari tahu hotel, transportasi, kartu e-money, tempat wisata, tempat makan, banyak sekali yang harus dicari tahu. Kalau bagi kami malah bertambah jalur perjalananan yang aman untuk oma dan opa, alias tidak naik turun tangga. Tetapi tentu saja tetap senang karena kan bakal jalan-jalan.

Nah, berbicara tentang sistem transportasi, memang transportasi di Tokyo, dan Jepang secara luasnya, itu lumayan challenging. Saya pun mencoba mencari tahu, terutama untuk sistem perkeretaan. Karena kalau di Tokyo, rasanya lebih mudah naik kereta daripada naik bis. Ini hasil dari ngulik ini itu.

1. Kereta Api

Kalau di Indonesia kan kita ada commuter line, di Jepang juga ada. operator kereta api yang cukup terkenal adalah Japan Railways atau JR. awalnya JR merupakan Perusahaan kereta api nasional. Tetapi tahun 1987 dibagi dan menjadi enam bagian swasta, yaitu JR  Hokkaido, JR East, JR Central, JR West, JR Tokai, JR Shikoku, dan JR Kyushu; dan satu milik nasional yaitu JR Freight. Dengan kata lain cakupannya cukup luas di seluruh Jepang.

Jika kita ingin bepergian dari Tokyo ke Osaka atau Kyoto, kita bisa naik Shinkansen dari JR East. Shinkansen ini pun mempunyai tiga tipe kereta. Yang pertama Nozomi, shinkansen tercepat. Yang kedua adalah Hikari dengan pemberhentian di beberapa kota besar. Dan yang ketiga adalah Kodama. Untuk Kodama, shinkansen tipe ini berhenti di kota-kota kecil juga.  

JR

2. Kereta bawah tanah

Kereta bawah tanah ini biasa disebut subway. Di Tokyo, ada dua Perusahaan yang menangani subway. Yang pertama adalah Tokyo Metro. Tokyo Metro mempunyai 9 line, yaitu Hibiya Line, Ginza Line, Marunouchi Line, Tozai Line, Nanboku Line, Yurakucho Line, Chiyoda Line, Hanzomon Line, dan Fukutoshin Line. Yang kedua adalah Toei Subway, yang dioperasikan oleh Biro Transportasi Metropolitan Tokyo. Jumlah line yang mereka miliki ada empat, yaitu Asakusa, Mita, Shinjuku, dan Oedo. 

peta Subway Tokyo

3. Kereta Swasta

Apa sih bedanya dengan dua yang diatas? Kereta swasta berarti kereta yang dioperasikan oleh perusahaan swasta. Semua kereta elektrik, yang lucu-lucu keretanya itu loh, juga termasuk kereta swasta. Contohnya adalah Odakyu Electric Railway, Keio Electric Railway, Keikyu Electric Railway, Keisei Electric Railway, Seibu Railway, Tokyu Electric Railway, Tobu Railway, Metropolitan Area New City Railway (Tsukuba Express), dan sebagainya. Selain itu, ada juga monorail dari Bandara Haneda ke Hamamatsucho (dan juga arah sebaliknya). Untuk yang berkeliling daerah Odaiba, bisa juga menggunakan New Traffic Yurikamome. Salah satu yang juga termasuk kereta swasta adalah Tokyo Waterfront High-Speed Railway (Rinkai Line) yang berjalan cepat karena menggunakan tunnel bawah laut. Dan untuk yang mau naik tram, bisa juga naik Tokyo Sakura Tram (Arakawa Line) yang menghubungkan stasiun Waseda dan stasiun Minowabashi.

Tokyo Sakura Tram.

Kebayang kan dengan banyaknya operator kereta, banyaknya line, tentunya bisa membingungkan. Belum lagi jenis keretanya. Berdasarkan jenis pemberhentiannya, kereta di Tokyo (dan Jepang secara keseluruhan) dibagi menjadi kereta lokal, rapid, express, commuter express, special rapid, dan limited express trains.

Kereta lokal atau futsu berhenti di setiap stasiun dalam jalurnya. Secara harga, tiket kereta lokal paling murah (karena pelan-pelan dan tidak cepat-cepat). Diatasnya kereta lokal ada kereta rapid yang sering juga disebut semi express atau kaisoku. Kereta rapid memiliki kecepatan diatas kereta lokal tetapi masih tetap berhenti di beberapa stasiun (pemberhentiannya tidak sebanyak yang kereta lokal). Harga tiketnya pun sama dengan tiket kereta lokal.

Tokyo Metro

Kereta express mempunyai jalur yang sama dengan kereta local tetapi hanya berhenti di stasiun yang besar saja. Ya harga pasti diatas semuanya karena kita kan membeli waktu saat naik kereta express. Pada jam-jam sibuk (pagi dan sore) akan ada commuter express di beberapa line yang memang ramai.

Kereta special rapid mempunyai tempat pemberhentian lebih sedikit lagi dibanding commuter express. Sedangkan yang tercepat adalah limited express, karena pemberhentiannya lebih sedikit lagi. Untuk tiket pun lebih mahal karena saat naik, kita membayar harga dasar tiket ditambah tarif khusus. Intinya, semakin cepat kereta yang kita naiki, tempat pemberhentian lebih terbatas dan biasanya harga tiket semakin mahal. Jadi balik lagi ke prioritas masing-masing. 

Peta transportasi Tokyo

Bersambung ke Part 2

PS: artikel lengkap kami selama di Jepang bisa dilihat di sini ya.




No comments:

Post a Comment