Showing posts with label ramen. Show all posts
Showing posts with label ramen. Show all posts

Thursday, September 19, 2024

Jepang Day 8: Pagi Santai di Kiyomizumichi

Setelah kemarin kami puas melihat alam dan pemandangan musim gugur yang indah di Arashiyama, di hari ke delapan kami ini kami berencana berfoto di daerah Kiyomizumichi. Kiyomizumichi berarti jalanan menuju kuil Kiyomizu. Kuil Kiyomizu, yang berarti air suci, merupakan salah satu kuil yang dinobatkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO. Walau Kyoto dijuluki sebagai kota seribu kuil, tetapi Kiyomizu menjadi icon dari pemandangan Kyoto saat musim gugur.

Autumn in Kiyomizudera. Sumber foto: JNTO

Tetapi karena menuju kuil ini lumayan jauh, kasihan oma dan opa, jadi kami berpikir kami melihat-lihat sekeliling sini saja. Jadi kami berpikir cari spot foto yang bagus dengan view Kuil Hokanji saja, atau Ninenzaka Sannenzaka, yang mudah dicapai. 

Si kakak
Kuil Hokanji merupakan salah satu kuil yang terkenal dengan pagoda 5 tingkatnya. Ini juga menjadi icon dari foto-foto kota Kyoto. Intinya sih, karena bareng oma opa, kami lebih ke mencari tempat-tempat yang cakep untuk difoto (kalau kata oma sih biar samaan tempat fotonya dengan teman-temannya). 

Hokanji dari jauh. Terlihat teduh.

Di dekat Hokanji, ada jalanan bernama Ninenzaka dan Sannenzaka yang merupakan shopping street diantara Gion dan Kiyomizu. Di area tersebut terdapat banyak toko makanan, restoran, dan toko cendera mata. Yang menarik, berdasarkan foto-foto yang ada, bangunan-bangunan di sini sangatlah klasik. Tak heran daerah ini dilestarikan oleh pemerintah Kyoto. 

Ninenzaka. Seakan masuk ke zaman film Oshin.

Nama Ninenzaka berarti jalan tangga dua tahun. Sannenzaka sendiri awalnya bernama sainenzaka, yang berarti berdoa untuk kelancaran saat kelahiran. Konon katanya banyak orang menuju Kiyomizu untuk berdoa bagi kelancaran saat kelahiran. Namun belakangan jalan tersebut Bernama Sannenzaka yang berarti jalan tangga tiga tahun. 

Sannenzaka dengan tangga-tangganya. Sumber foto: JW- Web

Lalu muncullah mitos-mitos yang berkata jika seseorang terjatuh di Ninenzaka atau Sannenzaka, maka dalam hitungan dua atau tiga tahun mereka akan meninggal. Entah bagaimana kebenarannya, tetapi memang jalanan di sini sangat menanjak (dengan tangga-tangga). Jadi mungkin supaya tidak berlari di sini. 

Si adik

Perjalanan kami dari hotel ke sini dimulai dengan naik bis, biar tidak capek jalannya. Memang Lokasinya tidak jauh dari tempat kami menginap. Kami turun di halte Kiyomizumichi dan berjalan kaki. Tetapi karena opa tidak kuat berjalan, maka perjalanan kami pun berhenti di Iseya. 

Di Kyoto, banyak sepuh yang lebih tua dari oma opa dan masih kuat.

Iseya merupakan produsen pemasok acar dibeberapa restoran. Opa yang sejak di Jakarta sudah bertanya tentang rebung khas Kyoto, kepingin mampir. Sayangnya rebung memang biasanya ada di musim semi. Akhirnya kami mendapatkan acar gobo dan juga acar timun lagi.

Pilihan acar yang ada. Macam-macam variannya.
Acar timun. Yang ini lebih enak dari yang di Arashiyama.
Karena opa yang sudah tidak mau jalan lagi, dan oma juga jadinya memilih makan acar, kami pun berpikir untuk kembali ke halte terdekat. Kami berpikir untuk melanjutkan agenda kami untuk ke Fushimi Inari dan mencari makan siang di sekitar stasiun. 

Sudah ramai walau masih pagi.

Di tengah perjalanan, kami bertemu kafe Mamemono Taiyaki. Kafe yang buka sejak September 2020 ini menjual minuman dan juga pancake berbentuk ikan yang biasanya kami kenal sebagai bungeo-ppang. Tentunya anak-anak dan juga oma opa pun semangat untuk berhenti dan menghangatkan badan di dalam sini.

Dua ikan menyambut kami di pintu masuk.

Si ikan seakan memanggil kami untuk mampir.

Di café ini, ada tiga rasa untuk isian taiyaki yang ditawarkan. Ada green tea, pasta kacang merah, custard, dan butter plus pasta kacang merah. Yang paling terkenal di sini adalah taiyaki dengan isi butter dan pasta kacang merah. Katanya sih langsung expired dalam waktu 1 menit, alias butter sudah meleleh. 

Menu yang ditawarkan. Semua terlihat begitu menggoda.

Berhubung pertama kali mencoba, dan oma juga kurang suka butter, kami membeli yang paling pasti yaitu pasta kacang merah. Kurang lebih 10 menit kami menunggu. Ternyata penantian kami tidak sia-sia. Taiyakinya begitu lembut dan pasta kacang merahnya pun enak.

Selain Pancake ada juga biskuit.

Di Higashiyama ini juga terdapat banyak sekali tempat penyewaan kostum. Memang melihat orang lalu lalang dengan menggunakan kimono adalah hal yang wajar di Kyoto ini. Apalagi jika mereka ingin menuju kuil Kiyomizu. 

Salah satu rental kostum yang ada.

Kami pun naik bus menuju Stasiun Tokufuji. Tetapi nampaknya kami salah halte karena kami menyeberang. Akhirnya kami pun berhenti di distrik Gion. Gion adalah distrik geisha di Kyoto. Kabarnya di daerah sini akan banyak geisha yang berjalan-jalan. Biasanya sih sore hari. 

Kalau pagi, daerah ini masih sepi.

Selain bertemu geisha dengan kimono dan make up yang tebal, di distrik ini terkenal dengan pertunjukan seni kelas atas. Salah satunya adalah pertunjukan tari tradisional. Di Gion juga ada Kuil Kennin-ji, yang terkenal dengan Taman Zen dan juga Yashaka Shrine, salah satu kuil Shinto yang terkenal dengan cherry blossomnya.

Pose di depan Yasaka Shrine. Pengarah gaya: si kecil.

Jadi memang banyak tempat-tempat yang dapat dijelajahi di distrik ini. Sayangnya kami tidak berencana berpetualang di daerah sini (first thing first kalau membawa sepuh). Jadi kami kembali mencari halte terdekat untuk menuju stasiun.

Kerajinan tangan yang cantik. Hanya 200 yen.

Di sekitar Stasiun Tokufuji ini ternyata banyak makanan juga. Dari yang bergaya western hingga Jepang. Pilihan kami adalah Daikoku Ramen. Kedai ramen ini kecil dan antriannya lumayan. Kami sempat berdiskusi dan mau berganti tempat. Tetapi salah satu penduduk setempat tiba-tiba menghampiri kami dan berkata dalam bahasa Jepang bahwa resto yang di sampingnya itu tidak enak dan mahal. Akhirnya kami kembali mengantri di kedai ramen Daikoku.

Menu tersedia dalam Bahasa Inggris juga.
Karena tempatnya yang kecil, jadi kami tidak mungkin duduk bertujuh. Kami pun duduk di meja terpisah. Saat hendak memesan, petugas yang ada berkata bahwa satu orang harus pesan satu menu (mau minum selain air putih juga boleh). Akhirnya karena tidak mungkin kami semua memesan ramen, melihat porsinya yang besar, maka selain chasu ramen dan rice bowl, kami pun memesan gyoza, kimchi, dan juga menma. Menma adalah acar rebung khas Kyoto. Akhirnya si opa kesampaian juga makan acar rebung. 

Chasiu Ramen, Gyoza, dan Kimci. Menma di meja sebelah =D
Rice bowl. Tidak kalah enak dengan ramennya.

Bersambung ke Siang Hari di Fushimi Inari

PS: artikel lengkap kami selama di Jepang bisa dilihat di sini ya.

Sekilas Info

Iseya

Alamat: Jepang, 605-0852 Kyoto, Higashiyama Ward, Uedacho, 81-5 81 (Google map)

Jam Operasional: 09.30 – 17.30

 

Mamemono and Taiyaki

Alamat: Jepang, 605-0854 Kyoto, Higashiyama Ward, Tsukinowacho, 94番地(Google map)

Jam Operasional: 10.00 – 17.00

 

Hokanji Temple

Alamat: Jepang, 605-0862 Kyoto, Higashiyama Ward, 清水八坂上町388 (Google map)

Jam Operasional: 10.00 – 15.00

 

Daikoku Ramen

Alamat: 13 Chome-246-1 Honmachi, Higashiyama Ward, Kyoto, 605-0981, Jepang (Google map)

Jam Operasional: 11.00 – 22.00

Thursday, September 19, 2019

Noodle Hunting for Noodle Lovers

Kalau berbicara kuliner, yang pastinya menjadi favorit kami sekeluarga adalah mie. Mau mie gaya western ataupun mie gaya eastern, semuanya pasti enak. Kali ini, kami mau meliput (bahasanya berat euy) beberapa mie yang enak dan menjadi favorit kami dan keluarga. Oya, sebagian bakmi tersebut halal, dan sebagian tidak halal.

1. Bakmi Ncek Legenda
Bakmi Ncek Legenda Kelapa Gading
Kedai bakmi non halal ini berada di kompleks ruko di daerah Kelapa Gading. Rukonya yang kecil tidak menyurutkan orang untuk mengicipi mi di sini. ciri khasnya adalah mie yang disediakan ada dalam berbagai ukuran, dari 130 gr hingga 1100 gram. Pilihan mienya ada mie keriting, mie karet, mie hongkong, bihun, kwetiau, dan nasi. Toppingnya pun bermacam-macam, dari ikan, ayam, sapi, dan juga babi. Yang cukup unik adalah nama untuk porsinya, seperti camat, gubernur, presiden, dan kaisar.
Diktator 1.1 kg.
Porsi kaisar. 
Menu favorit kami kalau datang beramai-ramai adalah bakmi ultimate 8 macam topping. Kami juga pernah memesan menu kaisar yang berukuran 550 gram dengan 5 macam toping. Sedangkan menu yang paling besar adalah bakmi diktator dengan ukuran 1.1 kg. Untuk yang ukuran besar ini, jika sisa boleh dibawa pulang tetapi dengan kotak makan yang kita bawa sendiri.
Ultimate 8 in 1 
Saat ini Bakmi Ncek Legenda juga sudah ada di daerah Gading Serpong dan di Pluit juga.

Bakmi Ncek Legenda
Kelapa Hibrida Raya QK1/16
Kelapa Gading
Jam operasional: 07.00 – 16.00

2. Noodle King Lotte Mart
Mie gaya Korea ini pernah kami kunjungi saat kami main di Lotte Avenue. Ternyata beberapa bulan lalu mereka membuka cabang di Lotte Mart Kelapa Gading. Kami pun iseng makan saat Noodle King Kelapa Gading ini baru buka.
Kalguksu 
Walau namanya Noodle King, restoran satu ini juga menyediakan Korean barbeque dan juga makanan Korea lainnya. Banchan yang disediakan juga enak, hanya saja tidak bisa berulang kali refill. Refill  banchan atau side dish (kimchi dan acar) hanya dibatasi dua kali.
Jajangmyun 
Noodle King Kelapa Gading
Lotte Mart Kelapa Gading lantai 2
Jam Operasional: 10.00 – 21.00

3. Ichiro Ramen Market
Terletak di PIK Avenue, mie rame ini boleh dijadikan alternatif untuk makan bersama-sama. Yang membuat kami tertarik dengan ramen ini adalah free refill ramen dan ocha. Ternyata salah satu ramen yang terkenal di sini adalah ramen dengan kuah kental dan ellehan keju raclette-nya.
Yummy.... Sumber foto: detikfood. 
Kami mencoba memesan salah satu menu dari ramen non halal ini dan disarankan oleh petugasnya untuk meminta refill rainbow ramen. Rainbow ramen berarti warna ramennya bermacam-macam.
Refill rainbow ramen yang aduhai banyaknya. 
Ichiro Ramen Market juga berada di AEON Mall BSD, AEON Mall JGC, Lippo Mall Puri, dan Qbig BSD.

4. Kwetiau Seroja Baru
Kwetiau yang satu ini sudah menjadi langganan keluarga saya sejak saya masih kecil. Kakak-kakak saya selalu mengajak saya ke tempat ini saat ingin makan kwetiau yang halal. Walau ada bermacam-macam menu di sini, menu favorit kami adalah kwetiau goreng dan kwetiau siram.
Kwetiau siram. 
Kwetiau Seroja sekarang ini sudah berada di mall-mall juga loh.
Kwetiau goreng 
Kwetiau Seroja Baru
Ruko Greenville Blok BG No.5
Jl. Mangga Raya Duri Kepa Jakarta Barat
Jam operasional: 10.00 – 23.00

5. Bakmitopia
Awalnya kami mendengar tentang nama bakmi ini karena kami sedang main di Mall Artha Gading. Saat itu, Bakmitopia baru buka dan sedang ada promo. Warna-warni mie halal ini membuat kami pun jadi tertarik untuk mencoba makan di sini.
Bakmi green tea
Bakmi yang kami pesan adalah bakmi arang, bakmi green tea, dan bakmi sambal matah. Dari ketiga macam bakmi itu, bakmi arang dan bakmi green tea yang menjadi favorit anak-anak dan oma-opa.
Bakmi arang yang hitam. 
Bakmitopia tersebar dibanyak wilayah. Untuk mengetahui lokasi-lokasi Bakmitopia, dapat dilihat di website mereka.
Bakmi sambal matah.
Bakmitopia
www.bakmitopia.com
Mall Artha Gading lantai 1
Jam Operasional: 10.00 – 22.00

Tuesday, January 9, 2018

Noodle Time


Pada dasarnya kami sekeluarga adalah penggemar mie, apapun namanya. Waktu masih tunangan, kalau bingung mau makan apa, pasti kami cari mie. Dan sekarang saat sudah punya anak pun, mie masih menjadi favorit kami sekeluarga. Dari mie ala nusantara, mie ala Chinese food, mie ala Korea, mie ala Jepang, mie ala Thailand, mie ala western alias pasta, dan sebagainya. Saat natal kemarin pun kami kembali hunting mie sembari kami keliling mall.

Lamian Palace 
Lamian Palace yang terkenal dengan mi tarik dan snow ice ini sudah tersebar dimana-mana. Kami pun sering mengunjungi tempat ini, terutama yang di Mall Artha Gading. Biasanya kami memesan mie kesukaan anak-anak, mie wanton. Tetapi karena sedang ada festival mie, kami memesan mie chasiu dan mie urat sapi. Satu porsinya lumayan besar untuk anak-anak, bisa untuk berdua. 
Searah jarum jam: Mie urat sapi, mie asam pedas, mie chasiu, dan nasi goreng yang chau. Sumber foto: Lamian Palace.
Selain mie, terkadang kami memesan snow ice di sini. Esnya diserut halus dan saat makan seperti makan salju (walau kami belum pernah makan salju). Toppingnya pun bermacam-macam. Kesukaan kami adalah kacang merah.
PappaJack
PappaJack 
Tempat makan pertama yang kami kunjungi adalah PappaJack di Neo Soho. Sekalian melihat dekorasi batal PappaJack ini sudah tersebar di banyak tempat. PappaJack ini berkonsep Asian Kopitiam atau kedai kopi dan makanan Asia. Jadi memang yang dijual makanan khas negara-negara tetangga kita, seperti mie, nasi lemak, kwetiau, siomay, dan cemilan-cemilan ala Indonesia. 
Happy face :)
Siapa sih yang senang sekali ke sini? Tentu saja adik. Entah mengapa, dia senang sekali ke PappaJack. Kami memesan nasi goreng dengan sayap ayam, bihun laksa, dan mie bakso ikan. Untuk rasa kuahnya, menurut saya dan si papa sih biasa saja, rada hambar. Tetapi anak-anak sih doyan saja. Dan karena sudah kelaparan, kami pun lupa memfoto makanan kami =D
Fried Rice with egg and chicken wings.
Yang tidak kami sangka adalah nasi gorengnya. Rasanya lebih enak dibanding makanan dengan menu kuah. Beberapa waktu setelahnya kami pun sempat mencoba bihun gorengnya. Dan rasanya juga enak. Kesimpulan kami, rasa makanan berkuah di PappaJack memang soft. Tetapi untuk yang tidak berkuah, PappaJack lebih berani memberikan garam. 
Ippudo Pacific Place
Ippudo
Sehari setelah berkunjung ke Neo Soho, kami main ke Pacific Place untuk melihat Tsum-Tsum Christmas Village. Kali ini kami ramai-ramai dengan keluarga papa makan di Ippudo. Ippudo merupakan ramen dengan hakata-style tonkotsu ramen. Ada menu apa saja di sana? 

Yang terkenal tentu saja ramen, baik halal maupun non halal. Untuk kuahnya, kita dapat memilih original, miso, atau shoyu. Mau tambah topping pun bisa. Satu porsi ramen di sini besar, bisa untuk berdua. 
Ramen Ippudo
Selain ramen, Menu lain yang dipesan adalah bun, nasi goreng dan gyoza. Bun di Ippudo juga enak. Ippudo bun ini seperti mantau yang dipipihkan dan diisi dengan daging dan sayur. Nasi gorengnya pun porsinya lumayan besar. Sedangkan untuk gyoza, variasinya cukup unik. Dari ala timur sampai ala barat.
Ippudo Bun.
Mouth watering Gyoza.
Dari mie ala chinese food, ala Melayu, dan ala Japanese food ini bagi anak-anak semuanya enak, dengan ciri khas masing-masing. Dan andaikan salah satu anggota keluarga lagi malas makan mie, nasi goreng yang kami pesan enak juga loh:)