Masih dalam rangka short trip Penang, di hari kedua ini kami berencana berkeliling melihat-lihat mural art. Memang
Penang terkenal dengan jalan-jalan yang dihiasi gambar-gambar beraneka tema
yang menarik untuk diabadikan oleh wisatawan. Kami juga tidak mau ketinggalan
untuk berfoto di situ.
 |
Peta Street Art. Sumber foto: thenextsomewhere.com |
Setelah sarapan, teman-teman kami
yang lain mengajak untuk makan dimsum di Zim Sum. Mereka memang menginap di daerah Georgetown. Kami
pun menyusul untuk makan Zim Sum.
Petualangan pun dimulai. Karena kami
tinggal di Jelutong, yang merupakan pinggiran Georgetown, maka pun berpikir
untuk naik bus. Apalagi pengalaman menunggu grab kemarin lumayan lama dan
pilihan bus ke Komtar lumayan banyak dari tempat kami tinggal. Tetapi ternyata
bus di daerah sini datang sesuka hati, tidak sesuai jadwal yang seharusnya.
Setelah menunggu lama, dan hampir
mencoba memesan grab yang ternyata lebih lama lagi menunggunya, akhirnya bus
yang ditunggu pun tiba. Pemandangan yang ada sedikit mengobati rasa bosan
menunggu bus.
Zim Sum merupakan salah satu
restoran dimsum terkenal di Penang. Seperti resto dimsum pada umumnya, resto
ini hanya buka sampai siang. Uniknya di sini, saat sampai, kita diminta untuk
memesan makanan di bagian depan, dan membawanya sendiri ke tempat duduk kita.
 |
Dim sum yang menggoda sekali. |
Setelah kenyang, kami pun
melanjutkan rencana kami untuk berkeliling melihat mural art yang cukup terkenal.
Letak mural art ini tersebar di beberapa lebuh, yang artinya jalan besar. Kami
pun memilih berjalan menuju Kimberley Street.
 |
Foto di Octopus Pedestrian Bridge |
Di Perjalanan kami melewati Ming Xiang Tai Pastry Shop. Ming Xiang Tai merupakan toko yang menjual homemade pastry dan kue. Bau wangi dari pastry shop
ini menggoda kami untuk berhenti sebentar. Penampakannya yang begitu
menggoda membuat membeli beberapa untuk dicoba. Ada egg tart, pastry ala Canton seperti kue pia dengan isi salted egg, wu kok, dan juga ada susu kedelai. Uniknya bagian kue pia di sini seperti kue pia Semarang yang crunchy, tetapi dalamnya seperti isi kue bulan. Ming Xiang Tai Pastry Shop ini ada beberapa cabang loh, diantaranya di Armenian Street (dekat Jia Zhen Biscuit), Jalan Burma, dan Gurney Plaza.
 |
Ming Xiang Tai Pastry Penang Road |
 |
Interior yang nyaman. Bisa makan di tempat juga. |
 |
Cetakan-cetakan yang digunakan untuk membuat kulit pia. |
Karena letak Penang yang berada
di ujung pulau, udara panasnya terasa begitu menyengat. Si kecil yang memang
beruang kutub tentu saja meleleh. Akhirnya kami pun berhenti di Penang Road Famous Theochew Chendul untuk membeli minuman.
 |
Karena kenyang, maka kami memilih puding kembang tahu dan milo dingin. |
Karena si beruang kutub sudah
mulai dingin, maka kami pun kembali berjalan menuju Kimberley Street.
 |
Terlalu panas, hingga ia pun menggunakan payung. |
 |
Love on a Bicycle |
 |
Georgetown World Heritage |
 |
Duduk dulu di taman di Lebuh Aceh |
 |
Butterfly Cat dengan kucing dari kipas angin. |
 |
Mural Rickshaw di Lebuh Cannon. |
 |
Cat on the window |
 |
Kittens on the window. |
 |
Cat and the boy. |
 |
Cat on swing. |
 |
Coconut shake, pelipur lara di tengah kepanasan, walau lebih mahal dari yang di Malaka. |
 |
Owl Shop, semua hiasan berbau owl. |
 |
Boy on Chair by Ernest Zachaveric |
Salah satu jalan yang juga menjadi
lokasi banyak mural art adalah Armenian Street. Nama jalan ini awalnya Adalah
Malay Lane. Tetapi karena banyaknya komunitas dan pedagang dari Armenia yang
tinggal di wilayah tersebut, maka sejak tahun 1808 nama jalannya pun berubah
menjadi Armenian Street.
 |
World Heritage Site |
 |
Tukang foto di Umbrella Alley |
 |
Ayunan di Umbrella Alley. |
 |
Umbrella Alley, gang kecil tetapi ramai dengan makanan dan pernak-pernik
|
 |
Pikachu? |
 |
Kata si kecil: "Kok kucing lagi?" |
Pada abad ke19 wilayah ini secara
perlahan diambil alih oleh keturunan Tionghoa. Hal ini dapat dilihat dari adanya
rumah marga di wilayah ini. Asimilasi pun terjadi. Hal ini pun dapat terlihat
dari bangunan-bangunan hasil perpaduan antara budaya Tionghoa, Melayu, dan
Armenia. Tidak heran di sini banyak situs warisan dunia UNESCO.
 |
Flying Diamond |
 |
Patung Dewi Kwan Im di depan toko. |
 |
Nuansa peranakan. |
Armenian Street menjadi jauh
lebih menarik sejak seniman asal Lithuania yang Bernama Ernest Zachaveric
membuat mural-mural yang menghiasi beberapa sudut jalan.
 |
Boy with a pet |
 |
Salah satu karya Ernest Zachaveric |
 |
Please take care and bathe me |
 |
I want a bao |
Setelah puas berkeliling, kami pun
mampir ke Jia Zhen Biscuit. Terkenal dengan kue semprong ala Penang, Jia Zhen
Biscuit menjadi sangat terkenal di Indonesia. Bahkan untuk membelinya, kami
harus memesan terlebih dahulu sebelum kami jalan ke sana.
 |
Pesanan teman-teman |
 |
Snack yang dapat dibeli tanpa pemesanan. |
Di Seberang Jia Zhen Biscuit ini
terdapat Chew Jetty. Chew Jetty ini merupakan kampung nelayan yang diakui oleh
UNESCO. Jetty sendiri berarti bangunan buatan manusia yang menjorok dari
daratan ke perairan, berfungsi sebagai dermaga untuk merapatkan kapal, pemecah
gelombang, atau jalan setapak. Area ini berusia lebih dari satu abad. Konon,
kampung Chew Jetty ini adalah kampungnya bagi orang-orang China yang datang
hampir 2 abad lalu dan masih bertahan sampai sekarang. Maka tidak heran kalau
masyarakat disana keturunan etnis China dan bahasa yang banyak digunakan yaitu
bahasa Hokien.
 |
The Jetty Food Court, tempat kami berteduh untuk sementara |
Maksud hati, kami ingin melihat Chew
Jetty. Sayangnya udara yang begitu panas membuat kami membatalkan rencana untuk
mengajak anak-anak melihat perkampungan nelayan. Kami pun memesan Grab untuk
kembali ke apartemen.
 |
Monkey King Temple di wilayah Jetty. |
Karena besok kami akan melakukan
perjalanan ke Ipoh, maka kami memilih beristirahat di apartemen, agar anak-anak
tidak terlalu Lelah saat Conference dimulai. Mungkin kunjungan ke Chew Jetty
ini dapat dilakukan lain kali, saat kami berkunjung ke Penang kembali.
Next: Transportasi dari Penang ke Ipoh
Sekilas Info
Restoraan Zim Sum
Alamat: 62, Jln Macalister, 10400
George Town, Pulau Pinang, Malaysia
Jam Operasional: 06.30 – 13.30,
tutup di hari Selasa
Ming Xiang Tai Pastry Penang
Road
Alamat: 475-A, Jln Penang, George
Town, 10000 George Town, Pulau Pinang, Malaysia
Jam Operasional: 09.30 – 18.00
Penang Road Famous Teochew
Chendul
Alamat: 435B, Lebuh Pantai,
George Town, 10300 George Town, Pulau Pinang, Malaysia
Jam Operasional: 12.00 – 19.00
Jia Zhen Biscuit (Armenian Street)
Alamat: 28, Gat Lebuh Armenian,
George Town, 10300 George Town, Pulau Pinang, Malaysia
Jam Operasional: 10.00 – 19.00
(tutup hari Kamis)
Whatsapp: +60 12-532 7893
The Jetty Food Court
Alamat: 49-F, Pengkalan Weld,
George Town, 10300 George Town, Pulau Pinang, Malaysia
Jam Operasional: 11.00 – 00.00