Tuesday, May 24, 2016

Menjelajah Hong Kong Island: Causeway Bay

Seperti yang sudah direncanakan, kami akan naik ding ding tram yang memang hanya beroperasi di HK Island. Karena bertujuan mau ke Lee Theatre, maka kami menaiki tram yang menuju Happy Village. Menaiki tram ini sama seperti merasakan perjalanan dengan tram di masa dulu. Disebut ding ding karena mereka akan membunyikan bel setiap akan berhenti. Tarif tram tentu saja lebih murah dibandingkan dengan tarif MTR (dewasa 2.3 HKD dan 1.2 HKD untuk anak-anak), dan lebih lama. Tapi pengalaman naik ini sungguh berharga. Masuknya dari pintu belakang loh. Kami duduk di atas dan menikmati kesibukan Hong Kong. Untuk menuju Lee Theatre, halte terdekat adalah Foo Ming. Oya, di sini tidak ada kondektur untuk memberi tahu. Maka sebaiknya sudah bersiap-siap satu pemberhentian sebelum pemberhentian yang dituju.
Bentuk Ding Ding Tram, dalamnya betul-betul tua. Sumber: hktramways.com
Causeway Bay merupakan area perdagangan yang tidak ada matinya. Area ini ramai sekali dan kita dapat menemukan mall atau plaza di dalam gang. Salah satunya adalah Lee theatre, yang tidak terletak di jalan besar. Awalnya gedung ini adalah gedung teater, tetapi lama kelamaan berubah menjadi plaza dengan brand-brand high end. Banyak flagship store berada di sini, seperti Lego, Uniqlo, Muji, Anand, dan sebagainya. Tentu saja sasaran kami adalah lego. Lego store terletak di lantai 9. Lego store di sini mempunyai museum mini yang berisi miniatur-miniatur karakter atau tokoh terkenal. Bagus-bagus loh. Mereka juga menyediakan area bermain blocks, tetapi harus bayar. Sayangnya lego set yang ingin kami beli tidak ada. Kami memutuskan untuk membeli alas atau base untuk blocks dan mencoba untuk ke Brick Store di Hysan Place. 
Atas: Lee Theatre Plaza. Bawah: AA Place di lantai 9. Sumber: leegardens.com.hk 
Di belakang plaza ini ada Times Square. Kami sempatkan mampir untuk mencari piyama opa di Mark n Spencers. Times square merupakan mall yang besar sekali, sampai eskalator pun menghubungkan 2 lantai sekaligus. Oya, dari mall ini bisa langsung ke stasiun Causeway Bay. Carilah exit A, dan ikutilah petunjuk. Biasanya di atrium suka ada pameran. Tapi sayang saat kami ke sana, tidak ada pameran. Dan piyama yang kami cari ternyata tidak ada. Akhirnya kami keluar lagi. 
Times Square Mall
Karena sudah sore, sudah waktunya tea time, kami mulai berpikir akan ke jalan Yee Woo untuk mampir ke Hui Lau Shan. Dan saat berjalan keluar, tak sengaja saya melihat toko dengan tulisan Brick Store. Akhirnya kami memutuskan memeriksa ke toko tersebut. Toh dekat pikir kami. Kami menyeberang jalan, dan saat menyeberang saya tak sengaja lagi melihat Hui Lau Shan. Padahal hasil googling sebelum liburan menyatakan hui lau shan hanya ada di Yee Woo. Puji Tuhan, tidak usah jauh-jauh jalan ke Yee Woo street. 

Brick store yang kami lihat lambangnya terletak di lantai 2, dan seperti tidak ada tanda-tanda kehidupan. Masuk ke tokonya pun harus pencet bel. Tetapi saat masuk ternyata banyak lego mania yang sedang melihat-lihat. Koleksinya pun lengkap. Memang orang HK terkenal suka main lego. Dan block set yang kami cari ternyata ada di sini. Selesai membayar kami segera ke Hui Lau Shan untuk makan dessert. 

Hui Lau Shan sangat terkenal di Hong Kong, bahkan mempunyai cabang di Malaysia dan Macau. Pada dasarnya mereka sangat menyohorkan mango sago dan dessert-dessert lainnya. Kami memesan 3 in 1 dessert dan mango pudding. Yang kami suka adalah rasanya tidak terlalu manis. Melihat Duo Lynns makan dengan bahagia, saya pun menjadi bahagia dan terharu. Rada baper gitu =)) 
Hui Lau Shan dan platternya...Yum yum....
Kami melanjutkan perjalanan kami menuju Chungking Mansion, dengan tujuan untuk menukar uang ke dollar HK. Niat amat mau nukar sampai sana? Sebetulnya kami mencoba untuk menukar di daerah Causeway Bay. Tetapi rate-nya jelek sekali. Dan kalau dibandingkan dengan rate money changer di Chungking Mansion, jauuuuuh banget. Jadi kami tetap dengan rencana awal untuk menukar uang ke money changer di Chungking Mansion. Toh stasiun Tsim Sha Tsui memang dilalui kalau kami mau kembali ke apartemen. Sekalian melihat-lihat Nathan road. 

Chungking mansion terkenal dengan guesthouse yang murah-murah banget. Tapi banyak yang tidak merekomendasikan untuk menginap di sana. Selain kamarnya yang kecil sekali, jalan aja kudu miring-miring supaya muat, hanya ada 2 lift yang imut dalam 1 gedung. Kebayang kan dengan jumlah orang yang banyak, diperlukan waktu lama untuk naik atau turun. Belum lagi dari segi keamanan. Chungking Mansion hanya terkenal dengan makanan Asia selatan dan money changer yang bagus. Dan memang benar, saat masuk ke sana, hawanya tidak enak. Terlalu crowded. Sesuai dengan rekomendasi banyak orang, kami berjalan ke belakang untuk mencari money changer yang menawarkan rate yang tinggi. Setelah selesai menukar, kami segera beranjak. 

Disamping Chungking Mansion terdapat mall yang dapat dikunjungi. Bisa jadi alternatif untuk belanja cuci mata juga. Kami segera kembali ke Mong Kok dan mencari makan malam sebelum kami kembali ke apartemen. Akhirnya pilihan jatuh ke Cafe de Coral lagi. Cepat dan enak soalnya. Setelah itu kami kembali ke apartemen untuk beristirahat. 

Bagaimana dengan si opa yang tadi kurang enak badan? Ternyata obatnya hanya istirahat yang cukup:) Opa bilang setelah istirahat, opa siap untuk pergi jalan-jalan ke Macau besok.



Note: Untuk cerita lebih lengkap mengenai liburan kami bersama anak-anak di Hong Kong dan Macau, silakan klik link ini

Next: Hong Kong day 4: Macau, warisan budaya UNESCO

No comments:

Post a Comment