Thursday, December 1, 2016

Kulineran di Pasar Apung Nusantara Batu


Setelah naik kereta dari stasiun Kota, kami sampai di Pasar Apung. Pasar Apung ini masih merupakan bagian dari Museum Angkut. Namun kita dapat hanya mampir ke Pasar Apung tanpa masuk ke Museum Angkut. Mengapa? Karena walaupun masih berada di lingkungan Museum Angkut, posisi Pasar Apung ini terletak berseberangan dengan pintu masuk Museum. Jadi kalau hanya mau makan ke Pasar Apung tanpa harus membayar tiket masuk Museum pun bisa saja.
Pasar Apung di senja hari
Format tempat ini ya seperti pasar yang ada danau buatan di tengah-tengah. Ada yang jual makanan, cindera mata, baju, dan sebagainya. Rata-rata tempat makannya tidak ada bangku. Dan ada beberapa penjual yang menjual makanan dari dalam perahu yang berada di danau. Tetapi uniknya adalah pembagian wilayah berdasarkan pulau-pulau di Indonesia.
Isi Pasar Apung, sampai tempat untuk narsis pun difasilitasi.
Ada makanan apa saja sih di sini? Berdasarkan petunjuk yang ada di dekat situ, di Pasar Apung ini ada resto Cheng Ho, nasi buk Madura, sego thiwul, botok, soto betawi, bakso, tahu lontong, tahu telur, pempek, siomay, batagor, roti bakar, jagung serut, lumpia, kue leker, serabi solo, jajanan pasar baik kukus ataupun goreng, pangsit ayam, pawon kentang, dan minuman. Belum lagi perahu yang terapung di dekat situ menjual makanan-makanan yang menarik. Hm....nasi buk Madura, sego thiwul, botok, bakso malang terdengar menarik bagi saya. Tetapi berhubung kami sudah lapar, kami segera mencari makanan yang paling dekat. Kapal di dekat kami begitu menarik hati, sehingga kami memutuskan untuk makan di tempat itu. Kapal ini adalah kapal Ceng Ho. Kami memasuki kapal tersebut. 
Pose anak-anak kelaparan
Makanan apa sih yang dijual di sini? Sesuai namanya dan tempat dimana Ceng Ho terkenal, makanan yang dijual adalah chinese food dan makanan gaya Jawa. Setelah memesan makanan, tak lama kemudian datanglah pesanan kami. Kami memesan menu individual dan juga beberapa lauk tambahan. Salah satunya adalah jamur crispy. Rasa makanan sih buat kami biasa saja, tetapi jamur crispy-nya enak (walau lebih enak jamur crispy buatan bu Liz, pemilik Cemara homestay). Setelah makan kami pun berkeliling sebentar untuk mencari lumpia titipan oma dan tahu petis kesukaan oma. 
Pemandangan danau buatan dan lampu-lampunya
Kami mengelilingi pulau-pulau yang ada sambil melihat-lihat. Ternyata ada juga Museum Topeng. Selain itu ada perahu yang dapat dinaiki untuk berkeliling di danau buatan yang ada. Hanya saja saya jadi waswas untuk naik saat melihat perahu oleng ke kanan dan kiri. Lain kali saja deh naiknya, kalau masih sore. Lagipula kasihan oma, takutnya jam segini belum makan(hal yang salah ternyata, secara oma kan preman Jawa, bisa kelayapan sendiri untuk cari makan).

Akhirnya kami menemukan titipan oma di salah satu warung di area Jawa. Untuk pembayaran, mereka menggunakan kartu yang sudah di top-up terlebih dahulu. Jika ada sisa maka nilai uang yang tercatat pada kartu akan dikembalikan. Selesai membeli lumpia, kami segera membeli tahu petis di perahu yang berada  di danau. 

Pasar Apung dan Museum Angkut mempunyai jam operasional yang sama. Dan mendekati tutupnya pasar ini, mereka memutar laser show yang dipantulkan ke dinding, seperti cerita singkat. Anak-anak berhenti sebentar sambil melihat sementara saya mengirim whatsapp message ke taksi citra untuk minta dijemput. 
Laser show mendekati jam penutupan 
Tak lama kemudian taksi yang kami nantikan datang. Waktunya kami kembali ke guesthouse untuk mengisi energi kami menjelajah kebun binatang esok hari. 
Runway 27 dari depan area parkiran.
Pasar Apung Nusantara
Website: www.museumangkut.com
Alamat: Jl. Terusan Sultan Agung No. 2 Batu, Jawa Timur
Telp: 0341-595007
Jam operasional: 12.00 - 20.00
HTM: gratis 
Suasana Pasar Apung di sore dan malam hari. Lain kali mampir ke sini lagi ah...
sumber foto: nnoart.com
Next: Batu Secret Zoo, Kebun Binatang Terbaik di Indonesia

No comments:

Post a Comment