Wednesday, December 14, 2016

Mari Bertemu Barney dan Baby Bop di Museum Satwa

Setelah sebelumnya melihat hewan-hewan yang bergerak sana-sini di kebun binatang, sekarang giliran kami melihat hewan-hewan yang tidak dapat bergerak di Museum Satwa. Tetapi sebelum masuk ke sana, saya mampir dulu ke toko cinderamata mereka. Mau beli oleh-oleh? Bukan, tapi mau beli sandal karena sandal saya minta makan alias mangap. Masuk ke toko pun deg-degan, karena biasa harga barang di toko cinderamata kan ngegetok. Tetapi ternyata harga barang-barang yang berbau Batu Secret Zoo termasuk murah. Sendalnya pun hanya 15 ribu rupiah saja. Tenanglah hati awak. 

Ada apa sih di museum satwa? Di museum ini terdapat satwa-satwa yang diawetkan dan fosil-fosil purba yang didatangkan dari berbagai negara di seluruh benua. Katanya sih seluruh satwa awetan yang ada di sini diperoleh tidak dengan sengaja diburu, tetapi diawetkan dari satwa yang telah mati. Museum ini ternyata sudah ada sejak tahun 2009. Bentuk bangunannya seperti bentuk museum di Amerika yang bergaya Romawi kuno. 
Museum satwa dengan dua gajah besar dan gajah-gajah lucu.
Karena kami masih mengenakan gelang Jatim Park 2, maka kami langsung masuk ke dalam museum. Kami disambut dengan sangkar raksasa dengan tinggi 10 meter dan diameter 5 meter. Di dalamnya terdapat banyak bunga-bunga dan kambing yang bermain gitar. Kita dapat masuk dan berfoto di dalam sangkar. Yah hitung-hitung sekali-sekali merasakan hidup di dalam sangkar emas bunga.
Hidup dalam sangkar raksasa
Di sebelah kiri dan kanan sangkar tersebut terdapat beberapa spot yang juga dapat digunakan untuk foto 3D. Ada yang terbang di atas punggung, ada juga foto dengan tema sirkus. Adik dengan semangat mau foto. Selain foto-foto, terdapat juga beberapa burung yang sedang nangkring di atas pohon di taman buatan mereka. Semua burung ini sudah tidak hidup lagi alias burung yang sudah diawetkan.
Naik gajah dulu yaaa
Kami pun masuk ke bagian tengah ruangan. Oma langsung berkata kok penataan letaknya mirip dengan Natural History Museum di DC ya. Hm...memang mirip, tetapi di sana pencahayaannya lebih terang. Sedangkan di Museum Satwa pencahayaannya dibuat agak remang. Tiba-tiba adik berteriak ada Baby bop dan Barney. Maksudnya adalah kerangka dinosaurus. Memang di sana ada rangka T-Rex dan Triceratops. Kumpulan kerangka dinosaurus ini berdiri dinaungi langit-langit yang dilukis dengan gambar seperti langit yang mendung.
Hello Barney and Baby Bop
Di sekeliling Dinosaurus terdapat banyak akuarium satwa. Jadi kita bisa puas melihat satwa lengkap dengan habitatnya. Terkadang dalam 1 akuarium ada beberapa satwa yang tinggal di daerah yang sama. Katanya sih yang mengurus gambar-gambar ini adalah pelukis dari Afrika. Hmm....pantas saja hasilnya betul-betul melukiskan alam di Afrika seperti yang biasanya kami lihat melalui TV. Kami melihat setiap akuarium dan terkadang menceritakan kepada Duo Lynns penjelasan tentang binatang-binatang itu.
Hi Mr. Four Beaver
Perbandingan bayi keluarga kucing besar dengan hewan-hewan pengerat.
Saat kami berkeliling, kakak berkata ada Pumba. Pumba dalam Lion King adalah warthog. Warthog, phacochoerus africanus, merupakan sejenis babi liar, agak mirip babi hutan. Gigi taringnya dapat mencapai 23 cm, panjang tubuh sekitar 1,5 m dan beratnya sekitar 150 kg. Gigi taring ini digunakan untuk melindungi dirinya dari predator. Makanan warthog adalah tumbuhan, telur, buah, burung. mamalia kecil, hewan mati.Walau babi identik lama bergerak, tapi warhog sangat pintar berlari. Dan penciumannya sangat tajam. Warthog dapat berusia hingga 15 tahun. 
Pumba the Warthog
Reptil pun tidak ketinggalan mengisi museum ini. Kalau tadi king cobra di BSZ tidak terlihat mungil, king cobra di sini terlihat besar. Dan tidak ketinggalan juga reptil ciri khas Indonesia, komodo.
King Cobra
Komodo dengan lidahnya yang penuh bakteri.
Kami pun beranjak menuju insectarium, yaitu akuarium yang berisi berbagai spesies serangga, mulai dari kupu-kupu, kumbang, belalang, dan lain-lain. Melihat persebarannya, serangga-serangga ini berasal dari Indonesia, Peru, Papua Nugini, Kolombia, Malaysia, dan Madagascar. Bisa jadi serangga-serangga ini berjumlah ribuan, ada yang menyebutkan lebih dari 5.000. Untungnya mereka semua sudah tidak bernapas. Tidak dapat dibayangkan kalau mereka masih hidup.
Kupu-kupu yang cantik
Museum Satwa juga mempunyai koleksi fosil. Fosil-fosil ini merupakan fosil tiruan dari bahan fiberglass. Fosil-fosil ini hasil rekonstruksi para ahli satwa purbakala sehingga kita dapat mengetahui gambaran satwa yang hidup pada zaman berjuta-juta tahun yang lalu. Salah satunya adalah mammoth. Mammoth, yang bentuknya seperti gajah, termasuk dalam genus mammathus. Mammoth hidup sekitar 4,8 juta tahun yang lalu. Mammoth ini besar dan tingginya sekitar 5 meter. Mammoth mulai menghilang sekitar 10.000 SM dari Eropa dan Siberia Selatan. 
mammoth
Di samping kiri mammoth terdapat fish diorama atau diorama ikan dan kehidupan di bawah air, baik air tawar seperti sungai, danau, rawa maupun air laut dengan kedalaman berbeda-beda.
Kiri atas: white-spotted guitarfish. Kanan atas: Common guitarfish.
Kiri bawah: coconut crab. Kanan bawah: Jellyfish atau ubur-ubur.
Kuda laut dan kerang yang lucu-lucu
Bagi yang belum pernah ke kutub, di sini kita bisa pura-pura berfoto di kutub dengan latar belakang gunungan es dan beruang kutub. Yang kami suka petugas di sini ramah-ramah. Bahkan petugas yang menjaga diorama tentang kutub menawarkan kami untuk berfoto sekeluarga dan dia yang mengambilkan fotonya. Di daerah ini kita bisa bertemu beruang kutub, dan juga harimau Siberian. Mukanya harimau siberian memang terlihat lebih bengis daripada harimau yang kami lihat di dalam Batu Secret Zoo.
Diorama kutub. Jangan disentuh ya si beruang kutub.
Bagian apa sih yang paling menarik bagi kami? Selain melihat hewan-hewan dalam bentuk yang sebenarnya, di sini banyak juga info-info yang menambah pengetahuan kami. 
Beruang kutub saat bayi hanya sebesar hot dog.
Selain itu, museum ini dilengkapi dengan toilet yang bersih dan dalam jarak beberapa meter ada tempat duduk. Buat kami, ini penting sekali karena membawa oma. Kasian kan kalau oma suruh jalan terus. Di ujung museum ada kafe. Jadi kalau mau cari makanan saat di dalam museum, bisa ke sini juga.

Setelah berada di sini selama hampir 2 jam, ada beberapa hal yang baru kami ketahui. Apa sajakah itu?
1. Cheetah, binatang darat tercepat, dapat berlari dengan kecepatan 96.5 km/jam. Sedang ostrich memegang juara diantara burung-burung lainnya, dengan kecepatan 70 km/jam. Bagaimana dengan monyet? Disebutkan bahwa patas monkey mempunyai kecepatan 55 km/jam. Jadi teringat bis patas.
2. Burung penguin yang mempunyai 15 species ini ternyata dapat berenang di dalam air tanpa bernapas selama 20 menit dan dapat menyelam hingga kedalaman 85 meter.
3. Dalam 1 hari, harimau siberian memerlukan daging seberat 60 pon. Tidak heran harimau ini terbesar di dunia.
4. Pejantan walrus menggunakan taringnya untuk bertarung dengan pejantan lainnya dalam masa kawinnya dan panjang taring ini dapat mencapai 80 centimeter.
5. Berbeda dengan harimau, singa hidup berkelompok dengan singa-singa lainnya. Nah, di keluarga singa, yang sibuk cari makan adalah harimau betina. Lalu yang jantan ngapain dong? Singa jantan bertugas menjaga daerah kekuasan milik kelompoknya. 
6. Badak mempunyai indera penciuman dan pendengaran yang bagus, tetapi badak tidak dapat melihat jauh. Rata-rata umur badak adalah 40 tahun.
7. Ostrich, atau burung unta, merupakan burung terbesar di dunia dan beratnya dapat mencapai 140 kg.
8. Jika berbicara tentang hewan tertinggi, burung terbesar, serangga terbesar, kera (ape) terbesar, dan hewan tercepat, maka Afrika memegang juaranya. Jerapah, ostrich, kumbang goliath, gorilla dan cheetah ada di sana.
9. Di Afrika, kuda nil termasuk hewan yang sering menyerang manusia jika dibandingkan dengan hewan besar lainnya. Kuda nil akan menyerang manusia jika dia merasa terancam. Jadi sebaiknya hati-hati dengan kuda nil.
10. Jerapah memiliki lidah berwarna hitam dan panjangnya dapat mencapai 45 cm. Jangan sampai dijilat jerapah kalau begitu =D
11. Hummingbird adalah satu-satunya burung yang dapat terbang mundur.
12. Beruang coklat, yang sering dijadikan teddy bear, mampu memangsa seekor kijang dewasa. Dan jika berdiri, tingginya bisa mencapai 3 meter. 
13. Mau tahu hewan mana yang keturunan bangsawan? Lobster adalah keturunan bangsawan. Mengapa? Karena lobster berdarah biru =D
1 paus biru = 5,000 anak 10 tahun loh....
Setelah keluar dari museum, ternyata hujan belum berhenti. Padahal adik sudah niat mau foto dengan gajah-gajah lucu di depan museum. Akhirnya sambil menunggu hujan reda, kami membeli hotdog di cart di depan loket. Dengan menunjukkan gelang, kami dapat free botol mineral ukuran kecil. Lumayan juga. 

Di area Jatim Park 2 ini terdapat Pohon Inn. Kami pun masuk ke sana, duduk di lobbi sambil menunggu taksi pesanan kami. Di situ juga terdapat Jungle Fast food, restoran fastfood yang didekorasi seperti hutan. Katanya sih pengalaman makan di sini seru, karen ada beberapa meja yang berputar dengan pelan dan pengunjung bisa melihat hewan sambil makan. Tetapi review-nya makanan di sini biasa saja dan mahal banget. Jadi membeli suasana, bukannya rasa. Nah, kalau bagi kami, terutama oma, makanan harus berasa. Jadi kami tidak makan di sana. Hehehe. 

Taksi kami pun datang dan siap mengantarkan kami ke Cemara. Melihat hujan yang semangat seperti ini, kami memutuskan tidak jadi ke BNS. Toh percuma ke sana tetapi tidak bisa ke taman lampion =(  
Batu Secret Zoo saat sore hari.
Jatim Park 2
(Batu Secret Zoo and Museum Satwa) 
Alamat: Jl. Oro-oro ombo no.9 Batu, Jawa Timur 
Telp: 0341-597777
Jam operasional: 10.00 - 18.00
HTM (per 1 Desember 2016): 
Rp 84.000,00 (Senin - Kamis) 
Rp 120.000,00 (Jumat - Minggu, Hari libur nasional)

After: Berpetualang ke Dalam Tubuh di Bagong Adventure Museum Tubuh 


Before: Wisata Edukasi di Batu Secret Zoo

No comments:

Post a Comment