Friday, September 7, 2018

Euforia di Festival Asian Games 2018

Dari awal bulan Agustus kemarin, kami diajak oleh teman-teman kami untuk menonton pertandingan di Asian Games di Gelora Bung Karno. Melihat harga tiket yang lumayan, dan tentu saja makin lumayan jika dikali jumlah orang dalam paket hemat kami, maka kami pun menolak ajakan untuk menonton pertandingan tersebut. Kami tetap memantau pertandingan melalui TV, termasuk aksi selebrasi Jojo yang membuat anak-anak bingung. Namun dalam hati kami kepingin sekali untuk mengunjungi Gelora Bung Karno untuk melihat seberapa seru keadaan di GBK tersebut. 

Kerinduan anak-anak pun dijawab dengan adanya postingan mengenai Festival Asian Games 2018. Nampaknya euforia mereka akan Asian Games, apalagi setelah melihat opening ceremony yang luar biasa keren, begitu besar. Kami pun menjadwalkan untuk pergi ke sana pagi, supaya tidak ramai. Tetapi karena kakak beberapa hari mimisan, kami mengganti jadwal kunjungan sore hari. Akhirnya hari Jumat kemarin kami pun pergi ke sana bersama oma opa.

Dimulai dari perjalanan yang macet luar biasa, padahal ganjil-genap sudah diberlakukan. Kami pun memilih untuk parkir di Bapindo dan berjalan melewati jembatan penyeberangan ke GBK untuk menghemat waktu. Dan saat turun dari jembatan pun antrian untuk masuk pintu 6 sudah mengular. Harga tiket yang sangat terjangkau, hanya sepuluh ribu saja, membuat orang menjadi lebih berminat untuk datang dan menikmati festival di dalam GBK. Kami pun memilih untuk masuk melalui pintu 5, agar tidak terkena antrian. Dan memang di pintu 5 antriannya lebih manusiawi. Setelah kami membeli tiket di pintu 4, kami pun masuk ke dalam area GBK. 
Berfoto dengan Atung di Graha Mandiri
Zona pertama yang kami temui adalah Zona Bhin-Bhin. Tampak persiapan untuk konser di zona si burung cenderawasih yang imut ini. Selain konser, di zona ini juga ada banyak tenda-tenda dan food truck yang menjual banyak makanan. Melihat jumlah orang yang begitu banyak, kami hanya berfoto sebentar saja dan segera beranjak ke zona yang lain.
Zona yang kami datangi pertama kali. Ramai dengan persiapan konser.
Bajaj Bhin-Bhin yang ditutup.
Pose pertama mereka di zona Bhin-Bhin
Zona terdekat dengan Zona Bhin-Bhin adalah Zona Pavilion. Banyak orang yang sedang duduk di jalanan dan menonton pertandingan volley. Seru juga rasanya menonton ramai-ramai di situ, walau yang bertanding bukanlah tim volley Indonesia. Di zona ini  juga ada Super Store, yaitu toko yang menjual pernak-pernik yang berhubungan dengan Asian Games dan maskotnya. Sayangnya kata mbak-mbak yang ada di depan kami banyak barang yang habis. 
Boneka maskot yang ada di Zona Pavilion.
Maskot lagi....
Oma dan opa berpose dengan anak-anak.
Kami pun berjalan lurus menuju zona maskot lainnya, yaitu Zona Kaka dan Zona Atung. Berdasarkan peta yang ada, kedua zona ini terletak berdekatan. Melihat oma yang sudah kuyup, kami pun memutuskan untuk naik shuttle bus. Tetapi antrian yang panjang membuat kami membatalkan niat kami. Dan ternyata saat kami jalan, jaraknya sangat dekat. Sama seperti Zona Bhin-Bhin, di zona ini juga banyak makanan dan panggung untuk konser. Ada bajaj yang dihias menjadi Kaka. Sayangnya antrian di sini panjang sekali. Kami menyeberang ke Zona Atung.
Zona Kaka 
Nge-dab dulu ah....
Dibandingkan Zona Kaka, bajaj Atung tidak begitu banyak antriannya. Di bagian depan ada panitia yang membagi-bagikan kipas bergambar Atung dan Kaka. Adik sempat mencoba untuk meminta kipas bergambar Bhin-Bhin, sayangnya tidak ada. Di zona ini sedang diselenggarakan festival soto Indonesia. Dari wanginya saja sudah membuat perut bergemuruh. Sayangnya tempat makan di sini semua penuh. 
Bajaj Atung =)
Puji Tuhan ada mbak yang baik hati yang mau membantu kami berfoto.
Zona Atung, si rusa yang imut.
Lautan orang dimana-mana.
Jam yang semakin malam membuat kami berjalan kembali ke pintu 5. Melihat tenda-tenda yang dipenuhi orang dan udara yang semakin panas, kami memutuskan untuk makan malam di FX. Ada rasa terharu dalam hati kami melihat Asian Games yang berjalan dengan sukses. Bahkan festival yang diadakan pun terbilang sukses. Senang rasanya menjadi saksi dalam sejarah Asian Games di Jakarta ini :)
Pose dulu ah sebelum menyeberang
Note: Saat kami berjalan kembali ke Bapindo, lautan manusia masih terlihat di sekitar GBK. Luar biasa sekali euforia Asian Games ini. Siapa kita? Indonesia....
Masih belum rela berpisah dari Kaka dan Bhin-Bhin

4 comments:

  1. Euforia masyarakat memang luar biasa di Asian Games ini. Semoga terus ada event seperti ini di Indonesia

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, ada kebanggaan saat Indonesia mampu mengadakan ajang sebesar ini.

      Delete
  2. Masyarakat memang sangat puas dengan gelaran Asian Games 2018, terlebih pencak silat kita juga sangat berprestasi di Ajang Tersebut. Saya lihat banyak sekali tempat berfoto namun tidak ada photobooth yang kita bisa pakai aksesoris asian games ya? Padahal photobooth itu kan murah dan tentunya membuat anak-anak senang bisa berfoto bersama.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Keistimewaan menjadi tuan rumah adalah kita dapat mengajukan cabang olahraga yang diperkirakan dapat mendulang medali. Salah satunya pencak silat. Iya, memang tidak ada photobooth dimana kita dapat menggunakan aksesoris Asean Games. Mungkin supaya lebih memudahkan panitia. Tetapi anak-anak cukup bahagia foto bersama dengan boneka maskot yang ada :)

      Delete